Anda di halaman 1dari 3

Sirosis adalah kerusakan hati jangka panjang atau kronis yang menyebabkan luka pada hati.

Perkembangan penyakit yang perlahan-lahan mengakibatkan jaringan sehat digantikan oleh


jaringan rusak. Dan pada akhirnya, hati tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Jaringan
yang rusak akan menghambat aliran darah yang melewati hati. Fungsi hati dalam memproses
nutrisi, hormon, obat dan racun yang diproduksi tubuh akan melambat. Produksi protein dan
unsur lain yang terjadi di dalam hati juga akan terhambat.
Kerusakan pada hati yang disebabkan oleh sirosis tidak bisa diperbaiki dan bahkan bisa
menyebar lebih luas hingga akhirnya hati tidak bisa berfungsi dengan benar. Kondisi inilah
yang sering disebut dengan istilah gagal hati. Sebelum sirosis menyebabkan gagal hati,
perkembangannya berlangsung bertahun-tahun. Penanganan yang dilakukan hanya untuk
memperlambat perkembangan penyakitnya.
Hati adalah organ padat paling besar yang berada di dalam tubuh manusia. Hati memiliki
banyak fungsi penting bagi tubuh, berikut ini beberapa fungsi hati dalam tubuh.
Menyimpan nutrisi berlebih dan mengembalikan sebagian nutrisi ke dalam aliran

darah.

Memproduksi protein dalam darah untuk membantu penggumpalan, pengiriman


oksigen, dan fungsi kekebalan tubuh.
Membantu menyimpan gula dalam bentuk glikogen.
Menyingkirkan unsur berbahaya dalam aliran darah, termasuk di antaranya minuman
keras dan obat-obatan.

Menghancurkan lemak jenuh dan menghasilkan kolesterol.

Memproduksi cairan empedu, yaitu unsur yang dibutuhkan untuk mencerna makanan.
Hati umumnya adalah organ yang sangat tangguh karena dapat terus bekerja meski sudah
terluka. Hati akan berusaha memperbaiki dirinya sendiri hingga organ ini benar-benar terluka
parah dan tidak bisa berfungsi lagi.

Gejala Sirosis
Sirosis pada tahap awal hanya memunculkan sedikit gejala, tapi ketika fungsi hati sudah
berkurang secara signifikan, muncul gejala-gejala seperti:
Kehilangan selera makan.

Keletihan atau kekurangan energi.

Pembengkakan pada pergelangan kaki dan perut atau edema.

Penurunan atau kenaikan berat badan secara tiba-tiba.

Memar.

Kulit dan putih mata berwarna kuning atau sakit kuning (jaundice).
Mual dan muntah.

Muntah darah.

Kulit mengalami gatal-gatal.


Penyebab Sirosis
Beberapa kondisi yang menyebabkan sirosis adalah virus hepatitis B, virus hepatitis C,
mengonsumsi minuman keras berlebihan, dan kondisi lainnya yang bisa merusak jaringan
hati.

Diagnosis Sirosis
Terdapat beberapa cara yang bisa digunakan untuk mendiagnosis sirosis, yaitu:
Pemeriksaan fisik. Dokter akan mengamati perubahan fisik yang terjadi pada pasien.
Tes darah. Sampel darah diambil untuk mengetahui tingkat fungsi hati dan kerusakan
jika ada.
Pencitraan. CT scan, MRI, ultrasound, dan beberapa prosedur pencitraan lain
mungkin diperlukan untuk melihat kondisi hati.
Biopsi. Pengambilan sampel jaringan dari hati.
Pengobatan Sirosis
Sirosis tidak bisa disembuhkan. Pengobatan yang dilakukan adalah untuk menghambat
perkembangan penyebab dasar yang mengakibatkan munculnya sirosis sejak awal. Selain itu,
pengobatan dilakukan untuk memperlambat kerusakan jaringan hati, serta menangani gejala
dan juga komplikasi yang muncul akibat sirosis.
Misalnya dengan mengonsumsi obat antivirus untuk mengatasi hepatitis C akan membantu
mencegah sirosis bertambah parah. Kemudian Anda akan diminta untuk mengurangi atau
menghentikan konsumsi minuman keras, serta menurunkan berat badan jika Anda mengalami
obesitas.
Jaringan rusak akibat sirosis bisa menyebabkan fungsi hati berhenti jika sudah memasuki
tahapan lanjutan. Pada kondisi ini, satu-satunya pilihan yang bisa dilakukan adalah dengan
melakukan transplantasi hati.

Pencegahan terhadap Sirosis


Pencegahan sirosis yang disebabkan oleh konsumsi minuman keras yang berlebihan dapat
dilakukan dengan membatasi diri dalam mengonsumsi minuman yang beralkohol. Berikut ini
beberapa standar ukuran konsumsi minuman keras.
Kadar minuman keras bagi pria adalah 2 hingga 2,5 kaleng bir berkadar alkohol 4,7
persen per hari.
Kadar minuman keras bagi wanita adalah maksimal 2 kaleng bir berkadar alkohol 4,7
persen per hari.
Selain itu, sirosis bisa disebabkan oleh penyakit hepatitis. Hepatitis B dan C adalah penyakit
menular yang bisa diderita melalui hubungan seks yang tidak aman atau berbagi jarum suntik

di antara sesama pengguna narkotika suntik. Agar tidak terjangkit hepatitis B dan C,
sebaiknya Anda menggunakan kondom saat berhubungan seks bebas atau tidak berbagi jarum
suntik. Vaksinasi juga tersedia untuk mencegah penyakit hepatitis B, tapi belum tersedia
vaksin untuk hepatitis C.

Anda mungkin juga menyukai