Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN

PRAKTIKUM
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Disusun oleh :

ANDRISMAN JAKARIA
214 341 076

TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKA


POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG
2014
Jl. Kanayakan No. 21, DAGO 40135, Tromol Pos 851 BANDUNG 40008 INDONESIA
Phone :+62 022 2500241 Fax : +62 022 2502649
Homepage : http ://www.polman-bandung.ac.id e-mail : sekretariat@polman-bandung.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Sistem otomasi mesin dikendalikan oleh relay elektromagnet hingga akhir tahun 1970. Dengan
semakin berkembangnya teknologi, tugas-tugas pengendalian dibuat dalam bentuk pengendalian
terprogram yang dapat dilakukan salah satu caranya antara lain menggunakan PLC (Programmable
Logic Controller). PLC (Programmable Logic Control) adalah sebuah alat yang digunakan untuk
menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional.
PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor-sensor yang terkait), kemudian
melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, bisa berupa menghidupkan atau
mematikan keluarannya (logik, 0 atau 1, hidup atau mati). Program yang dibuat umumnya
dinamakan ladder diagram yang kemudian harus dijalankan oleh PLC yang bersangkutan. Dengan
kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrumen keluaran berkaitan
dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati.
Dengan PLC, sinyal dari berbagai peralatan luar di-interface sehingga fleksibel dalam
mewujudkan sistem kendali. Disamping itu, kemampuannya dalam komunikasi jaringan
memungkinkan penerapan yang luas dalam berbagai operasi pengendalian sistem. Dalam sistem
otomasi, PLC merupakan jantung sistem kendali. Dengan program yang disimpan dalam memori
PLC, dalam eksekusinya, PLC dapat memonitor keadaan sistem melalui sinyal dari peralatan input,
kemudian didasarkan atas logika program menentukan rangkaian aksi pengendalian peralatan
output luar. PLC juga dapat digunakan untuk mengendalikan tugas-tugas sederhana yang berulangulang, atau di-interkoneksi dengan yang lain menggunakan komputer melalui jaringan komunikasi
untuk mengintegrasikan pengendalian proses yang kompleks. Cara kerja sistem kendali PLC dapat
dipahami dengan diagram blok seperti ditunjukkan pada Gambar 1.1

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Gambar 1.1 Blok Diagram PLC


Dari gambar terlihat bahwa komponen sistem kendali PLC terdiri atas PLC, peralatan input,
peralatan output, peralatan penunjang, dan catu daya. Penjelasan masing-masing komponen
sebagai berikut :
1. PLC
PLC terdiri atas CPU (Central Processing Unit), memori, modul interface input dan output
program kendali disimpan dalam memori program. Program mengendalikan PLC sehingga saat
sinyal input dari peralatan input on timbul respon yang sesuai. Respon ini umumnya
mengaktifkan sinyal output pada peralatan output. CPU adalah mikroprosesor yang
mengkordinasikan kerja sistem PLC yang berfungsi untuk mengeksekusi program, memproses
sinyal input/ output, dan mengkomunikasikan dengan peralatan luar. Memori adalah daerah
yang menyimpan sistem operasi dan data pemakai. Sistem operasi sesungguhnya software
sistem yang mengkordinasikan PLC. Program kendali disimpan dalam memori pemakai. Ada
dua jenis memori yaitu : ROM (Read Only Memory) dan RAM (Random Access Memory).
ROM adalah memori yang hanya dapat diprogram sekali. Penyimpanan program dalam ROM
bersifat permanen, maka ia digunakan untuk menyimpan sistem operasi. Ada sejenis ROM,
yaitu EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) yang isinya dapat dihapus dengan
cara menyinari menggunakan sinar ultraviolet dan kemudian diisi program ulang menggunakan
PROM Writer. Interfis adalah modul rangkaian yang digunakan untuk menyesuaikan sinyal
pada peralatan luar. Interfis input sinyal dari PLC dengan sinyal untuk mengendalikan peralatan
output.

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

2. Peralatan Input
Peralatan input adalah peralatan yang memberikan sinyal kepada PLC dan selanjutnya PLC
memproses sinyal tersebut untuk mengendalikan peralatan output. Peralatan input itu antara lain
:
Berbagai jenis saklar, misalnya tombol, saklar toggle, saklar batas, saklar level, saklar tekan,
saklar proximity.
Berbagai jenis sensor, misalnya sensor cahaya, sensor suhu, sensor level, dll
Rotary encoder
3. Peralatan Output
Sistem otomasi tidak lengkap tanpa ada peralatan output yang dikendalikan. Peralatan output itu
misalnya:
Kontaktor
Motor listrik
Lampu
Buzer
4. Peralatan Penunjang
Peralatan penunjang adalah peralatan yang digunakan dalam sistem kendali PLC, tetapi bukan
merupakan bagian dari sistem secara nyata. Maksudnya, peralatan ini digunakan untuk keperlua
tertentu yang tidak berkait dengan aktifitas pegendalian. Peralatan penunjang itu, antara lain:
Berbagai jenis alat pemrogram, yaitu komputer, software ladder, konsol pemrogram,
programmable terminal, dan sebagainya.
Berbagai software ladder, yaitu : SSS, LSS, Syswin, dan CX Programmer.
Berbagai jenis memori luar, yaitu : disket, CD ROM, flash disk.
Berbagai alat pencetak dalam sistem komputer, misalnya printer, plotter.
5. Catu Daya
PLC adalah sebuah peralatan digital dan setiap peralatan digital membutuhkan catu daya DC.
Catu daya ini dapat dicatu dari luar, atau dari dalam PLC itu sendiri. PLC tipe modular
membutuhkan catu daya dari luar, sedangkan pada PLC tipe compact catu daya tersedia pada
unit.

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

BAB II
LANDASAN TEORI

1. PERANGKAT KERAS
A. ZELIO LOGIC SMART RELAY
Smart relay adalah suatu alat yang dapat diprogram oleh suatu bahasa tertentu yang
biasa digunakan pada proses automasi. Terdapat 2 tipe smart relay yaitu tipe compact dan
tipe modular. Perbedaannya adalah pada tipe modular dapat ditambahkan extension module
sehingga dapat ditambahkan input dan output. Meskipun demikian penambahan modul
tersebut tetap terbatas hanya bisa ditambahkan sampai dengan 40 I/O. Selain itu untuk tipe
modular juga dapat dimonitor dengan jarak jauh dengan penambahan modul.
Smart relay merupakan suatu bentuk khusus dari pengontrol berbasis mikroprosesor
yang memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi
dengan aturan tertentu dan dapat mengimplementasikan fungsi-fungsi khusus seperti fungsi
logika, sequencing, pewaktuan (timing), pencacahan (counting) dan aritmatika yang
bertujuan untuk mengontrol mesin-mesin dan proses-proses yang akan dilakukan secara
otomatis dan berulang-ulang. Smart relay ini dirancang sebaik mungkin agar mudah
dioperasikan dan dapat diprogram oleh non programmer khusus. Oleh karena itu perancang
smart relay telah menempatkan sebuah program awal (interpreter) di dalam piranti ini yang
memungkinkan pengguna menginput program-program kontrol sesuai dengan kebutuhan
mereka. Program-program tersebut dapat dijalankan dengan suatu bentuk bahasa
pemrograman yang relatif sederhana dan mudah untuk dimengerti. Selain itu programprogram tersebut juga dapat diubah atau diganti dengan mudah sesuai dengan kebutuhan.
Keuntungan menggunakan Zelio Smart Relay:
1. Pemrograman yang sederhana. Dengan adanya layar LCD yang besar dan dilengkapi
dengan backlight memungkinkan dilakukannya pemrograman melalui front panel atau
menggunakan Zelio Soft 2 Software.
2. Instalasi yang mudah.
3. Harga lebih murah dibandingkan dengan menggunakan PLC.

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

4. Fleksibel, kompak dan dapat ditambahkan modul tambahan bila diperlukan, dual
programming language, dan multiple power capabilities (12 VDC, 24 VDC, 24 VAC dan
120 VAC).
5. Open connectivity. Sistem Zelio dapat dimonitor secara jarak jauh dengan cara
menambahkan extension modul berupa modem. Juga tersedia modul modbus sehingga Zelio
dapat menjadi slave OLC dalam suatu jaringan PLC.
Pemrograman yang digunakan pada smart relay telemecanique dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu dengan cara menggunakan tombol-tombol yang terdapat pada smart relay
sehingga dapat mengubah program secara langsung dari smart relay tersebut. Selain itu
pemrograman juga dapat dilakukan dengan komputer yang menggunakan software Zelio
Soft 2.
B. SMART RELAY TELEMECANIQUE SR2 B201 BD

Gambar 1.2 Smart Relay Telemecanique SR2 B201 BD buatan scheneider


Smart relay yang digunakan adalah merk Telemecanique SR2 B201 BD yang dibuat oleh
pabrikan Schneider. Smart relay ini merupakan Smart relay modular yang dapat diexpand.
Software yang digunakan untuk Smart relay ini adalah Zelio Soft 2. Yang menggunakan bahasa
ladder diagram atau bisa juga menggunakan function block diagram. Smart relay ini juga
memiliki layar yang dapat digunakan untuk melihat maupun mengganti program yang telah
diinput ke dalam Smart relay ini.

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Zelio SR2 B201 BD merupakan smart relay generasi ke-2, jenis modular yang akan dipakai
ini dirancang untuk sebuah sistem otomasi. Adapun keunggulan dari tipe modular ini adalah
hanya membutuhkan supply 24 volt dengan I/O berjumlah 26 buah dan input analog berjumlah
16. Zelio SR2 B201 BD ini juga merupakan sebuah smart PLC yang memiliki CPU, memory
dan relay yang terintegrasi di dalamnya. Selain itu juga, Zelio dengan tipe ini mampu untuk
diekspansi jumlah input/output-nya. Berbeda dengan PLC biasa, Zelio SR2 B201 BD memiliki
input analog yang berfungsi untuk memudahkan dalam penggunaan input berupa data analog
dan perbandingan tegangan.
Untuk memprogram modul Zelio SR2 B201 BD ini dapat menggunakan dua cara, yaitu
pertama dengan cara melalui panel depan modul Zelio dan kedua melalui programming
workshop zelio soft 2.
C. SPESIFIKASI
Powe
r
Suppl

Input
Digit
al

Input
Analo
g

Slot Konektor ke
PC

Outpu
tPLC

Gambar 1.3 Zelio Logic Modular SR2 B201 BD


Zelio tipe SR2 B201 BD memiliki jumlah I/O sebanyak 26 buah, dimana memiliki input
diskrit berjumlah 16, yang diantaranya berupa input analog berjumlah 6, sedangkan output-nya
berjumlah 10 buah bertipe relay. Zelio jenis ini disupplay dengan tegangan DC 24Volt (antara 19,230 Volt).
Smart relay ini memiliki jumlah input 16 yang terdiri dari analog dan digital dan memiliki output 10
relay normally open. Smart relay ini juga dapat digabungkan dengan modul tambahan sehingga
dapat memperbanyak jumlah input maupun jumlah output sampai dengan total jumlah 40 I/O.

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Untuk discrete input memiliki tegangan nominal 24V dan arusnya 4 mA dan untuk input analog 010 atau 0-24 VDC. Impedansi inputnya 12K. Untuk response time jika menggunakan ladder
language memerlukan 50 ms dan jika menggunakan block diagram memerlukan minimal 50 ms dan
maksimal 255 ms. Sedangkan untuk perangkat keluaran (output). Terdapat 2 tipe karakteristik yaitu
relay dan transistor. Untuk relay tipenya adalah normally open yang akan menyala jika diberi logic
1 dan akan mati jika diberi logic 0. Batas beroperasinya 5-30 VDC dan 24-250 VAC. Arus
termalnya 8 output bernilai 8A dan 2 output bernilai 5A. Kapasitas switching minimal adalah 10
mA. Time respone untuk trip 10 ms dan untuk reset 5 ms. Untuk transistor batas operasinya 19,230V. Beban nominal tegangan 24 VDC dan arusnya 0,5A. Time respone untuk trip dan resetnya
kurang dari 1 ms. I/O pada smart relay ini dapat diberi modul tambahan sesuai dengan kebutuhan
tetapi terdapat keterbatasan dalam penambahan. Untuk analogue I/O extension modules dengan 4
I/O, suplai menggunakan 24 VDC. Discrete I/O extension modules dengan 6, 10, 14 I/O, suplai
melalui Zelio Logic smart relay dengan voltage yang sama.
D. BAGIANBAGIAN PLC
PLC sesungguhnya merupakan sistem mikrokontroler khusus untuk industri, artinya
seperangkat perangkat lunak dan keras yang diadaptasi untuk keperluan aplikasi dalam dunia
industri. Elemen-elemen sebuah PLC terdiri atas :
a. Central Processing Unit (CPU)
Adalah otak dalam PLC, merupakan tempat mengolah program sehingga sistem kontrol
yang telah di desain akan bekerja seperti yang telah diprogramkan.
b. Terminal masukan (Power Supply )
Adalah terminal untuk memberi tegangan dari power supply ke CPU (100 sampai 240 VAC
atau 24 VDC). Modul ini berupa switching power supply.
c. Terminal pertanahan fungsional (Functional Earth Terminal)
Adalah terminal pertanahan yang harus diketanahkan jika menggunakan tegangan sumber
AC.
d. Terminal keluaran Power Supply
ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider elektrik dengan sumber tegangan AC dilengkapi
dengan keluaran 24 VDC untuk mensuplai keluaran.
e. Terminal masukan (Terminal Input)
Adalah terminal yang menghubungkan ke rangkaian masukan.
f. Terminal keluaran (Terminal Output)

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Adalah terminal yang menghubungkan ke rangkaian keluaran.


g. Indikator PC
Indikator yang memperlihatkan atau menampilkan status operasi atau mode dari PC
h. Terminal pertanahan pengaman (Protective Out Terminal)
Adalah terminal pengaman pertanahan untuk mengurangi resiko kejutan listrik.
i. Indikator masukan (Indikator Input)
Menyala saat terminal masukan ON.
j. Indikator keluaran (Indikator Output)
Menyala saat terminal keluaran ON.
k. Memori PLC
1) IR (Internal Relay)
Bagian memori ini digunakan untuk menyimpan status keluaran dan masukan PLC.
2) SR (Special Relay)
Special relay adalah relai yang mempunyai fungsi-fungsi khusus seperti untuk pencacah,
interupsi dan status flags (misalnya pada intruksi penjumlahan terdapat kelebihan digit
pada hasilnya (carry flag), kontrol bit PLC, informasi kondisi PLC, dan sistem clock
(pulsa 1 detik; 0,2 detik dan sebagainya).
3) Ar (Auxilary Relay)
Terdiri dari flags dan bit untuk tujuan-tujuan khusus. Dapat menunjukkan kondisi PLC
yang disebabkan oleh kegagalan sumber tegangan, kondisi spesial I/O, kondisi input
atau output unit, kondisi CPU PLC, kondisi memori PLC.
4) LR (Link Relay)
Digunakan untuk data link pada PLC link system. Artinya untuk tukar-menukar
informasi antara dua PLC atau lebih dalam suatu sistem kontrol yang saling
berhubungan satu dengan yang lain dan menggunakan banyak PLC.
5) HR (Holding Relay)
Holding Relay digunakan untuk mempertahankan kondisi kerja rangkaian PLC yang
sedang dioperasikan apabila terjadi gangguan pada sumber tegangan dan akan
menyimpan kondisi kerja PLC walaupun sudah dimatikan
6) TR (Temporary Relay)
Berfungsi untuk penyimpanan sementara kondisi logika program pada ladder diagram
yang mempunyai titik percabangan khusus

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

7) DM (Data Memory)
Berfungsi untuk penyimpanan data-data program karena isi DM tidak akan hilang (reset)
walaupun sumber tegangan PLC mati.
l. Peripheral port
Penghubung antara CPU dengan PC atau peralatan peripheral lainnya, yaitu dengan
menggunakan kabel data RS 232C adaptor atau RS 422).
m. Exspanssion I/O
Penghubung CPU ke exspanssion I/O unit untuk menambah 12 masukan dan 8 keluaran.
2. PERANGKAT LUNAK
A. Pengertian Zelio Soft 2
Program Zelio soft 2 merupakan software untuk membuat program PLC dari perusahaan
Schneider Electric. Software ini cukup mudah penggunaannya dan mudah dipahami, sangat cocok
bagi pemula yang ingin belajar PLC. Zelio Soft bisa di program dengan dua metode yaitu dengan
Ladder diagram (LAD) atau Fuction Block Diagram (FBD). Selain itu software ini juga
menyediakan 2 tampilan yaitu electric symbol dan ladder symbol dan dengan software ini kita bisa
mensimulasikan hasil program yang kita buat sebelum di cobakan ke alat PLC.
Komunikasi antara Komputer dengan peralatan yang di kontrol adalah syarat mutlak yang harus
dipenuhi dalam suatu sistem komunikasi data. Untuk bisa berkomunikasi antara komputer dengan
PLC perlu adanya setting atau penyesuaian agar sesuai dengan COM yang digunakan. Dalam hal
ini pembahasan bagaimana menyambungkan antara PLC Zelio Logic dengan komputer yang
digunakan. Dan juga bagaimana membuat program dasar menggunakan Program Zelio Soft 2
dengan ladder diagram.
Trainer PLC yang digunakan adalah type SR2 B201 BD terdiri atas 10 buah input diskrit, 6 buah
input analog, dan 8 buah output Relay, jika PLC type lain tinggal menyesuaikan dengan langkah
langkah yang sesuai. Sebelum menggunakan PLC ini, komputer harus sudah ada program PLC
Zelio Logic seperti menggunakan software Zelio Soft.

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Gambar 1.4 Kabel SR2CBL01

Gambar 1.5 Kabel SR2USB01


B. MEMULAI PROGRAM ZELIO SOFT 2
1. Memulai membuat program
Seperti ketika bekerja dengan software lain pada umumnya, kita bisa memulai
dengan

mengakses software melalui sortcut yang

terdapat

pada

desktop.

Dalam

penggunaan software kali ini tentu kita harus memilih sortcut dari software Zelio Soft atau
dengan mengakses melalui Start All Program Zelio Soft 2.

Keterangan Gambar :
Create new program

: Membuat program (lembar kerja) baru

Open an existing program

: Membuat program (lembar kerja) baru

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Open a recently used program

: Membuka sebuah program yang dibuka

sebelumnya
Download a program from a module : Mengambil program dari PLC Zelio ke PC
Monitoring Mode

: Mode monitor

Exit

: Keluar dari program software

No Longer display this dialog box

: Apabila kita isi check listnya maka jendela

Welcome pada software Zelio Soft 2 akan tertutup dan pada saat membuka software
dikesempatan berikutnya jendela ini juga tidak akan ditampilkan.
Untuk membuka sebuah lembar kerja baru kita bisa memilih pada pilihan Create new
program atau melalui New pada File di toolbar atau melalui logo New pada toolbar.
Setelah kita memilih untuk membuat program baru maka akan muncul jendela untuk
memilih jenis PLC Zelio yang akan digunakan.

2. Pertama kita harus memilih jenis PLC yang akan kita gunakan. Jenis-jenis PLC yang dapat
diprogram melalui software Zelio Soft 2 antara lain:
1)

10/12_I/O_WITHOUT_EXTENSION

2)

10/12_I/O_WITHOUT_SCREEN_WITHOUT_EXTENSION

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

3)

20_I/O_WITHOUT_EXTENSION

4)

20_I/O_WITHOUT_SCREEN_WITHOUT_EXTENSION

5)

10_I/O_WITH_EXTENSIONS

6)

26_I/O_WITH_EXTENSIONS
3. Kemudian pilihlah modul SR2B201BD, modul ini terdiri atas 10 buah input diskrit, 6 buah
input analog, dan 8 buah output Relay serta memiliki tegangan supply 24 Volt DC.

Misalnya karakteristik adalah sebagai berikut:


Power Supply

: 24 DC

Discreet Input

: 6 Buah

Mixed Discreet / Analog input

: 6 buah

Discreet Output

: 8 buah

Screen (LCD) dan Keyboard

: Tersedia

Clock (jam)

: Tersedia

Language (Bahasa Program)

: Ladder Diagram (LD) dan Function Block Diagram

(FBD)
4. Jika sudah memilih maka back ground kuning pada modul yang dipilih akan tampak,
kemudian tekan tombol next. Kemudian akan tampil spesifikasi extensions module yang
compatible dengan modul zelio yang akan digunakan.

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

5. Kemudian tekan tombol next sehingga muncul tampilan window baru berupa pilihan
masukan program yang dikehendaki. Zelio Logic menyediakan dua pilihan pemrograman
yaitu Ladder dan Function Block Diagram.

C. PEMOGRAMAN PLC ZELIO MENGGUNAKAN BAHASA LADDER DIAGRAM

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

DENGAN SOFTWARE ZELIO SOFT 2


Seperti PLC lain pada umumnya Zelio Logic dapat diprogram melaluai bahasa Ladder
Diagram. Pada PLC Zelio kita dapat membuat Ladder Diagram dengan metode pemrograman pada
Screen & Keyboard atau melalui software Zelio Soft 2. Pemrograman melalui Screen & Keyboard
dapat dilakukan secara langsung pada PLC Zelio yang dilengkapi dengan fitur Screen & Keyboard
dan dapa juga dilakukan melalui software Zelio Soft 2. Sehingga dengan menggunakan software
Zelio Soft 2 kita juga dapat belajar melalui simulasi cara memprogram PLC Zelio dengan metode
Screen & Keyboard.
Supaya pembaca dapat belajar pemrograman dengan bahasa ladder dengan baik pada software
Zelio Soft 2, sebaiknya pembaca mengenal komponen-komponen yang terdapat pada software
beserta dengan fungsinya.

Area kerja atau lembar kerja Zelio Soft 2 diperlihatkan pada gambar diatas. Bagian ini digunakan
untuk menuliskan program yang berupa bahasa ladder diagram.

Pada bagian bawah dari lembar kerja kita akan menemukan toolbar yang berisi komponenkomponen yang digunakan dalam membuat sebuah program yang nantinya akan diletakkan pada
lembar kerja. Bagian-bagian toolbar akan diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Keterangan komponen-komponen pada toolbar:


1)

Input

2)

Front Panel Button

3) Auxiliary relay M
4)

Output

5) Timer
6)

Counter

7)

Counter Comparator

8) Analog Comparator
9) Weekly Clock
10) Display
11) Backlighting
12) Daylight Saving Summer/Winter

BAB III

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

PRAKTIKUM

3.1 Praktikum 1 : Traffic Light 3 Lampu


1) Deskripsi
Pada rangkaian ini terdiri dari 3 lampu yang berfungsi sebagai traffic light yakni
lampu merah, lampu kuning dan lampu hijau. Proses kerja dari rangkaian ini adalah 3
lampu menyala bergantian secara berurutan berdasarkan referensi waktu yang ditentukan.
Pergantian nyala lampu ini dimulai dari lampu merah, kemudian lampu kuning dan
selanjutnya lampu hijau dan kembali lagi ke lampu merah, begitu seterusnya sampai
tombol untuk memutus rangkaian ditekan.
2) List Input Output
Input
No Kompone
1
2

n
I1
I2

Output
No Kompone
1
2
3

n
Q1
Q2
Q3

Keterangan

Fungsi

Input 1
Input 2

Sebagai pemutus rangkaian (Tombol Stop)


Sebagai tombol untuk memulai proses (Tombol Start)

Keterangan

Fungsi

Output 1
Output 2
Output 3

Output yang mewakili lampu merah


Output yang mewakili lampu kuning
Output yang mewakili lampu hijau

3) Diagram Blok I/O

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Gambar 3.1 Diagram Blok I/O Praktikum 1

4) Wiring

Gambar 3.2 Wiring Praktikum 1

5) Time Diagram

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Gambar 3.3 Time Diagram

6) Program

Gambar 3.4 Program PLC Praktikum 1

7) Penjelasan Program
Pada praktikum 1 ini I1 digunakan sebagai emergency stop agar program bisa
dihentikan seketika apabila terjadi error atau masalah masalah lain saat program
bekerja, Kemudian I2 digunakan sebagai push button start. Ketika push button start
(I2) ditekan maka arus akan masuk ke Q1 dan akan langsung mengunci atau leching
sehingga lampu merah menyala selama 1 detik. Setelah 1 detik timer (T1) tercapai

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

lampu merah padam kemudian kontak NO Q1 bekerja dan akan langsung mengunci
atau leching sehingga lampu kuning pun menyala selama 1 detik yang diatur timernya
oleh T2. Setelah 1 detik timer (T2) tercapai lampu kuning padam kemudian kontak
NO Q2 bekerja dan akan langsung mengunci atau leching sehingga lampu hijau pun
menyala selama 1 detik yang diatur timernya oleh T3. Begitu seterusnya ketiga lampu
ini akan bekerja begantian sesuai setting waktu dari timer masing-masing output .

3.2 Praktikum 2 : 7 Lampu Menyala Berurutan


1) Deskripsi
Rangkaian pada praktikum ini merupakan pengembangan dari rangkaian traffic
light 3 lampu yang telah dibuat pada praktikum sebelumnya. Sehingga prinsip kerja
dari rangkaian ini pun sama seperti prinsip kerja pada rangkaian traffic light 3 lampu,
hanya saja pada praktikum ini digunakan 7 output berupa lampu. Lampu pada
rangkaian ini akan menyala berurutan secara otomatis saat tombol start ditekan sampai
tombol stop ditekan dan nyala lampu pun akan berhenti.
2) List Input Output
Input
No Kompone
1
2

n
I1
I2

Output
No Kompone
1
2
3
4
5
6
7

n
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7

Keterangan

Fungsi

Input 1
Input 2

Sebagai pemutus rangkaian (Tombol Stop)


Sebagai tombol untuk memulai proses (Tombol Start)

Keterangan

Fungsi

Output 1
Output 2
Output 3
Output 4
Output 5
Output 6
Output 7

Output yang mewakili lampu 1


Output yang mewakili lampu 2
Output yang mewakili lampu 3
Output yang mewakili lampu 4
Output yang mewakili lampu 5
Output yang mewakili lampu 6
Output yang mewakili lampu 7

3) Diagram Blok I/O

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Gambar 3.5 Diagram Blok I/O Praktikum 2

4) Wiring

Gambar 3.6 Wiring Praktikum 2

5) Time Diagram

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Gambar 3.7 Time Diagram

6) Program

Gambar 3.8 Program PLC Praktikum 2

7) Penjelasan Program

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Pada praktikum 2 ini I1 digunakan sebagai emergency stop agar program bisa
dihentikan seketika apabila terjadi error atau masalah masalah lain saat program
bekerja, Kemudian I2 digunakan sebagai push button start. Ketika push button start (I2)
ditekan maka arus akan masuk ke Q1 dan akan langsung mengunci atau leching
sehingga lampu 1 menyala selama 1 detik. Setelah 1 detik timer (T1) tercapai lampu 1
padam kemudian kontak NO Q1 bekerja dan akan langsung mengunci atau leching
sehingga lampu 2 pun menyala selama 1 detik yang diatur timernya oleh T2. Setelah 1
detik timer (T2) tercapai lampu 2 padam kemudian kontak NO Q2 bekerja dan akan
langsung mengunci atau leching sehingga lampu 3 pun menyala selama 1 detik yang
diatur timernya oleh T3. Begitu seterusnya hingga lampu ketujuh akan bekerja
begantian sesuai dengan setting waktu dari timer masing-masing output .
3.3 Praktikum 3 : Binary LED
1) Deskripsi
Rangkaian ini terdiri dari 2 buah input dan 8 buah memori beserta timernya. Cara
kerja dari rangkaian ini adalah 3 lampu menyala bergantian yang menunjukkan urutan biner
dari 1 hingga 7 dimana angka 1 ditunjukkan dengan lampu yang menyala. Lampu tersebut
akan menyala berurutan secara berulang-ulang hingga tombol stop ditekan.
2) List Input Output
Input
No Kompone
1
2

n
I1
I2

Output
No Kompone
1
2
3

n
Q1
Q2
Q3

3) Diagram Blok I/O

Keterangan

Fungsi

Input 1
Input 2

Sebagai pemutus rangkaian (Tombol Stop)


Sebagai tombol untuk memulai proses (Tombol Start)

Keterangan

Fungsi

Output 1
Output 2
Output 3

Output yang mewakili bit 1


Output yang mewakili bit 2
Output yang mewakili bit 4

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Gambar 3.9 Diagram Blok I/O Praktikum 3

4) Wiring

Gambar 3.10 Wiring Praktikum 3

5) Time Diagram

Gambar 3.11 Time Diagram Praktikum 3

6) Program

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Gambar 3.12 Program PLC Praktikum 3

7) Penjelasan Program

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Pada program PLC binery LED ini I1 digunakan sebagai emergency stop agar
program bisa dihentikan seketika apabila terjadi error atau masalah masalah lain saat
program bekerja, Kemudian I2 digunakan sebagai push button start. Ketika push button
start (I2) ditekan maka arus akan mengalir ke memori 1 dan timer 1 dimana memori 1 telah
terhubung dengan output Q3 sehingga Q3 akan menyala selama 1 detik, kemudian arus
yang mengalir ke memori 1 akan terputus dan arus akan terhubung ke memori 2 dimana
memori 2 telah terhubung dengan output Q2 sehingga Q2 akan menyala selama 1 detik.
Selanjutnya output yang akan menyala selama 1 detik adalah Q3 dan Q2 karena memori 3
terhubung dengan Q2 dan Q3 sehingga arus pun mengalir. Begitu seterusnya dimana
ketiga output tersebut akan menunjukkan output biner dari 1 hingga 7 lalu kembali ke 0
secara otomatis.
3.4 Praktikum 4 : Pengontrolan Traffic Light Manual Auto
1) Deskripsi
Rangkaian ini terdiri dari 3 tombol, yaitu tombol start untuk menyala otomatis,
tombol stop, dan tombol start untuk menyala manual. Cara kerja dari rangkaian ini hampir
sama dengan rangkaian traffic light pada praktikum 1 hanya saja pada praktikum 4 ini
rangkaian dikembangkan dengan menambahkan 1 tombol untuk mengatur nyala lampu secara
manual. Sehingga pada rangkaian ini terdapat dua pengaturan untuk nyala dari traffic light
tersebut.
2) List Input Output
Input
No Kompone
1
2
3

n
I1
I2
I3

Keterangan

Fungsi

Input 1
Input 2

Sebagai pemutus rangkaian (Tombol Stop)


Sebagai tombol untuk memulai proses nyala lampu secara

Input 3

otomatis (Tombol Start 1)


Sebagai tombol untuk memulai proses nyala lampu secara
manual (Tombol Start 2)

Output
No Kompone
n

Keterangan

Fungsi

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

1
2
3

Q1
Q2
Q3

Output 1
Output 2
Output 3

Output yang mewakili lampu merah


Output yang mewakili lampu kuning
Output yang mewakili lampu hijau

3) Diagram Blok I/O

Gambar 3.13 Diagram Blok I/O Praktikum 4

4) Wiring

Gambar 3.14 Wiring Praktikum 4

5) Time Diagram

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Gambar 3.15 Time Diagram Praktikum 5

6) Program

Gambar 3.16 Program PLC Praktikum 4

7) Penjelasan Program

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Pada program PLC Manual Auto ini I1 digunakan sebagai emergency stop agar
program bisa dihentikan seketika apabila terjadi error atau masalah masalah lain saat program
bekerja, Kemudian I2 digunakan sebagai push button start untuk menyalakan ketiga lampu
secara otomatis. Ketika push button start (I2) ditekan maka arus akan masuk ke Q1 dan akan
langsung mengunci atau leching sehingga lampu merah menyala selama 1 detik. Setelah 1
detik timer (T1) tercapai lampu merah padam kemudian kontak NO Q1 bekerja dan akan
langsung mengunci atau leching sehingga lampu kuning pun menyala selama 1 detik yang
diatur timernya oleh T2. Setelah 1 detik timer (T2) tercapai lampu kuning padam kemudian
kontak NO Q2 bekerja dan akan langsung mengunci atau leching sehingga lampu hijau pun
menyala selama 1 detik yang diatur timernya oleh T3. Lalu, terlebih dahulu harus menekan
tombol stop sebelum mengontrol lampu secara manual. Ketika push button Start(I3) ditekan
maka lampu merah yang akan menyala terlebih dahulu, lalu ketika push button I3 ditekan
kembali maka lampu merah akan padam dan lampu kuning akan menyala, dan ketika push
button I3 ditekan kembali maka lampu kuning akan padam dan lampu hijau akan menyala.
Begitu seterusnya hingga tombol stop ditekan.
3.5 Praktikum 5 : Pengisian Tanki Air Otomatis
1) Deskripsi
Rangkaian ini terdiri dari 1 pembanding dalam dua kondisi yakni kondisi pada
saat air kosong dan pada saat air penuh. Cara kerja dari rangkaian ini adalah pada saat
komparator pertama membandingkan kondisi air di tanki dan ternyata kurang dari batas
yang ditentukan, maka output berupa pompa akan menyedot air hingga kondisi pada
pembanding yang kedua terpenuhi dimana itu menunjukkan bahwa air di dalam tanki sudah
penuh dan pompa pun akan berada dalam kondisi mati.
2) List Input Output
Input
No Kompone
1
2

n
A1
A2

Keterangan

Fungsi

Analog 1

Sebagai pembanding kondisi air di dalam tanki jika

Analog 2

kurang dari batas yang telah ditentukan


Sebagai pembanding kondisi air di dalam tanki jika sudah
sama atau melebihi batas yang telah ditentukan

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Output
No Kompone
1

n
Q1

Keterangan

Fungsi

Output 1

Output yang mewakili lampu indikator bahwa pompa


dalam kondisi aktif

3) Diagram Blok I/O

Gambar 3.17 Diagram Blok I/O Praktikum 5

4) Wiring

Gambar 3.18 Wiring Praktikum 5

5) Time Diagram

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Gambar 3.19 Flowchart Praktikum 5


6) Program

Gambar 3.20 Program PLC Praktikum 5

7) Penjelasan Program
Pada program PLC tangki air otomatis ini terdiri dari dua komparator yakni A1 dan
A2 dan nilai referensi yang digunakan pada kedua komparator tersebut adalah Ib. Jika
kondisi Ib <=(kurang dari atau sama dengan) nilai yang ditentukan, dimana nilai
tegangan referensi bernilai 2.0 , maka output Q1 akan menyala dan apabila nilai Ib pada
komparator A2 telah mencapai atau melebihi nilai tegangan yang ditentukan (Ib >= 8.0)
maka A2 akan memutus rangkaian sehingga output Q1 akan mati. Begitu seterusnya
hingga nilai tegangan yang dibandingkan kurang atau lebih dari tegangan referensi yang
ditentukan.

3.6 Praktikum 6 : Kasus - Gerbang Hanggar Otomatis (Proyek Individu)


1) Deskripsi
Rangkaian ini terdiri dari 5 output yaitu motor untuk membuka gerbang kanan,
motor untuk membuka gerbang kiri , motor untuk menutup gerbang kanan dan motor
untuk menutup gerbang kiri serta alarm untuk menunjukkan bahwa gerbang dalam
kondisi aktif dan terdiri dari 3 sensor dan 1 tombol untuk emergency stop . Cara kerja
dari rangkaian ini adalah pada saat sensor mendeteksi adanya pesawat yang akan masuk
hanggar, maka pada saat itu pula motor untuk membuka gerbang kanan dan gerbang kiri
akan aktif sehingga gerbang akan membuka. Dan pada saat sensor sudah tidak
mendeteksi adanya pesawat maka motor untuk menutup gerbang kanan dan menutup

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

gerbang kiri. Dan selama gerbang kanan dan kiri dalam kondisi membuka dan menutup
maka alarm akan berbunyi yang menunjukkan bahwa gerbang dalam kondisi aktif.
2) List Input Output
Input
No
Komponen
1
I1
2
A1

Keterangan
Tombol 1
Analog 1

Fungsi
Sebagai tombol untuk emergency stop
Sebagai pembanding yang mendeteksi
kondisi jika melebihi atau sama dengan
kondisi

A2

Analog 2

yang

ditentukan

maka

akan

membuka gerbang kanan dan kiri


Sebagai pembanding yang mendeteksi
kondisi jika kurang dari kondisi yang
ditentukan maka akan menutup gerbang

A3

Analog 3

kanan dan kiri


Sebagai pembanding yang mendeteksi
kondisi jika kondisi yang ditentukan tidak
sama dengan 0

Output
No Kompone

Keterangan

Fungsi

n
Q1

Output 1

Output yang mewakili motor pembuka gerbang

Q2

Output 2

kanan
Output yang mewakili motor pembuka gerbang

Q3

Output 3

kiri
Output yang mewakili motor penutup gerbang

Output 4

kanan
Output yang mewakili motor penutup gerbang

Output 5

kiri
Output yang mewakili alarm

4
5

Q4
Q5

3) Rangkaian Utama

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Gambar 3.21 Rangkaian Utama Praktikum 6

4) Blok Diagram PLC

Gambar 3.23 Blok Diagram PLC Praktikum 6

5) Time Diagram

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Gambar 3.24 Time Diagram Praktikum 6

6) Program

Gambar 3.25 Program PLC Praktikum 6

7) Penjelasan Program
Pada praktikum ke 6 ini terdiri dari 3 analog komparator dan ketiganya menggunakan
Ib sebagai pembanding dan juga terdapat I1 yang berfungsi sebagai emergency stop dan 5
Output yaitu untuk membuka dan menutup gerbang kanan serta kiri dan juga output untuk
alarm. Jika nilai dari Ib lebih dari atau sama dengan nilai tegangan yang ditentukan (Ib >=4.0)
maka output untuk membuka gerbang kanan dan kiri serta output untuk alarm akan

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

aktif(menyala) . Dan apabila nilai dari Ib dalam kondisi kurang dari nilai yang ditentukan (Ib
< 4.0) serta tidak sama dengan 0 (Ib <> 0.0) maka output untuk menutup gerbang kanan dan
kiri serta output untuk alarm akan aktif(menyala) hingga gerbang benar-benar tertutup dan
seluruh output akan mati.

BAB IV

LAPORAN
PRORAMMABLE LOGIC CONTROL 1

KESIMPULAN

Setelah melakukan praktikum Programable Logic Control (PLC) 1 dapat disimpulkan


dalam praktik PLC Zelio Soft 2 kita harus mengetahui dasar dari cara kerja relay dan konsep pada
instalasi mesin listrik, dan pada saat pertama memakai software Zelio Soft 2 seharusnya kita
mengenal terlebih dahulu fitur dan tools dari tiap fungsi di software tersebut, berikutnya kita dapat
memahami materi yang lain seperti hardwarenya serta kita dapat menganalisa mana input dan
outputnya. Selain itu, rangkaian PLC pun dapat menghasilkan hasil output yang sama meskipun
susunan komponen PLC pada rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain berbeda.

Anda mungkin juga menyukai