THAHARAH
Di Susun Oleh:
Azwar Marello
Ahmad Sholihin
Noval Efendi Musa
Pacis Irwanto
KELOMPOK 2
Halaman
Daftar Isi
Kata
Pengantar
. 3
Latar
Belakang
.. 3
ISI
THAHARAH
A.Pengertian
Thaharah 4
B.Macam-macam dan Pembagian
Air 5
C.Najis
.. 6
D.Adab Buang
Air. 7
E.Wudhu (mengambil air untuk sholat)
.. 8
F.Mandi
Wajib
10
G.Tayammum
. 11
Halaman
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat
dan inayah-Nya Makalah Masalah tentang Taharah ini telah selesai kami susun
untuk dapat di pergunakan di kalangan masyarakat umat Islam.
Makalah ini kami susun dengan maksud untuk dapat dijadikan pedoman tambahan
bagi mahasiswa dan kalangan masyarakat.
Dengan menggunakan makalah ini semoga kita dapat melaksanakan dan
meningkatkan ibadah kita kepada Allah SWT dengan rasa iman, khusyu dan ikhlas
dengan niat Li-Ibtiqhaa-i Mardatillah yakni untuk memperoleh keridhoan Allah
baik di dunia maupun di akhirat.
Latar Belakang
Thaharah merupakan miftah (alat pembuka) pintu untuk memasuki ibadah
shalat. Tanpa thaharah pintu tersebut tidak akan terbuka . artinya tanpa thaharah,
Halaman
ibadah shalat, baik yang fardhu maupun yang sunnah, tidak sah.
Karena fungsinya sebagai alat pembuka pintu shalat, maka setiap muslim yang
akan melakukan shalat tidak saja harus mengerti thaharah melainkan juga harus
mengetahui dan terampil melaksanakannya sehingga thaharahnya itu sendiri
terhitung sah menurut ajaran ibadah syariah.
THAHARAH
A. Arti Thaharah
Thaharah berdasarkan arti harfiah berarti bersih dan suci, sedangkan
berdasarkan pengertian syara`, thaharah berarti mensucikan diri, pakaian dan
tempat dari hadats dan najis, khususnya pada saat kita hendak shalat. Lebih jauh
lagi, thaharah berarti mensucikan diri dan hati. Thaharah hukumnya wajib bagi
setiap mukmin.
Halaman
bersuci dari najis, bagian ini berlaku pada badan ,pakaian,dan tempat.
Halaman
b. air sedikit berarti kurang dari dua qullah sudah terpakai untuk
mengangkatkan hadast atau menghilangkan hukum najis sedang air itu tidak
berubah sifatnya.
c. air pohon atau air buah-buahan seperti air yg keluar dari tekukan pohon kayu
(air nira) ,air kelapa,dan sebagainya.
3. Air yang bernajis air yang masuk bagian ini ada dua macam:
a. sudah berubah salah satu sifatnya sebab najis, air yang tidak boleh dipakai
lagi meski airnya sedikit atau pun banyak.
b. air bernajis tetapi tidak berubah salah satu sifatnya, air ini kalau sedikit
berarti kurang dari dua qullah tidak pula boleh di pakai lagi malah hukumnya
sama dengan najis.
Sabda rasulullah saw:
Air itu tak dinajisi sesuatu,kecuali apabila berubah rasa,warna atau baunya.
(riwayat ibnu majah dan baihaqi).
Sabda rasulullah saw:
Apabila aair cukup dua qullah tidaklah dinajisi oleh sesuatu apa pun (riwayat lima
ahli hadis).
4. Air yang makruh di pakai yaitu yang terjemur pada matahari, air ini makruh di
pakai untuk badan tidak untuk pakaian terkecuali air yang terjemur di tanah seperti
air sawah ,air kolam , dan tempat-tempat yang bukan bejana yang munkin berkarat.
Sabda rasulullah saw:
Dari aisyah,sesungguhnya ia telah memanaskan air pada cahaya matahari,maka
berkata rasulullah saw kepadanya: Janganlah engkau berbuat demikian, ya
Aisyah,sesungguhnya air yang dijemur itu dapat menimbulkan penyakit sopak
(riwayat baihaqi).
C.Najis
Benda benda yg termasuk najis.
Suatu barang (benda) menurut hukum aslinya adalah suci selamanya tak ada dalil
yang mengatakan bahwa benda itu najis banyak di antaranya:
1. binatang darat yang berdarah selain dari mayat manusia
2. Darah segala macam darah itu najis selain hati dan limpa
Halaman
Diharamkan atas kamu memakan bangkai,darah,dan daging babi. (AlMaidah:3)
3. Nanah, segala macam nanah itu najis,baik yg kental maupun yg cair ,karena
nanah itu adalah darah yang sudah busuk
4. Segala benda cair yang keluar dari dua pintu semua itu najis selain mani , baik
yang biasa seperti tahi,kencing atau yang tiada biasa seperti madzi baik dari
hewan yg halal di makan maupun hewan yang haram di makan.
5. Arak,tiap-tiap minuman yang memabukan
Firman allah swt:
Sesungguhnya arak,judi,berhala,dan bertenung itu najis keji,pekerjaan
setan. (Al-maidah:90)
6. anjing dan babiSsemua hewan suci, kecuali anjing dan babi
Sabda rasulullah saw:
Cara mencuci bejana seorang dari kamu,apabila dijilat anjing,hendaklah
dibasuh tujuh kali,salah satunya hendaklah dicampur dengan tanah.
(Riwayat Muslim)
Halaman
3. Najis mutawasittah (pertengahan) yaitu najis yang lain dari pada kedua macam
yang tersebut di atas najis pertengahan ini terbagi atas dua bagian.
a. Di namakan najis hukmiah kita yakini adanya tetapi tidak nyata zat,bau, rasa
dan warnanya seperti kencing yang sudah lama kering sehinga sifat-sifatnya
telah hilang cara mencucikan najis ini cukup mengalirkan air di atas benda
tersebut.
b. Najis ainiah yaitu yang masih ada zat.warna,rasa atau baunyaa terkecuali
warna atu baunya yang sangat sukar hilangkannya,sifat ini di maafkan.Cara
mencuci najis ini hendaklah dengan menghilangkan zat nya,rasa ,warna,dan
baunya.
Halaman
Perintah wajib wudhu bersama dengan perintah wajib sholat 5 waktu yaitu
satu tahun sebelum tahun tahun hijriyah.
Firman Allah swt:
Hai orang-orang yang beriman,apabila kamu hendak mengerjakan
shalat,hendaklah basuh(cuci) mukamu,kedua tanganmu sampai dua
siku,sapulah kepalamu,dan basuhlah kakimu sampai kedua mata kaki (AlMaidah:6)
Syarat-Syarat wudhu
1. Islam.
2. Mumaiyiz karna wudhu itu yang wajib di niati sedangkan orang yang tidak
beragama islam dan orang yg belum mumaiyiz tidak di beri hak untuk niat.
3. Tidak berhadast besar.
4. Dengan air yg suci dan menyucikan.
5. Tidak ada yg menghalangi air untuk sampai ke kulit seperti getah dan
sebagainya yang melekat di atas kulit.
Fardhu (rukun) wudhu
1. Niat ,hendaklah berniat mengangkatkan hadas atau menyengaja kan wudhu
Sabda rasulullah saw.
Sesunguh nya segala amal itu hendak lah dengan niat
(Riwayat Bukhari dan muslim)
Yang di maksud dengan niat menurut syara yaitu kehendak sengaja melakukan
pekerjaan atau amal karena tunduk kepada hukum allah.
Firman allah:
2. Membasuh muka beralasan ayat di atas (al-maidah : 6) batas muka yang wajib
di basuh iyalah dari tempat tumbuh rambut kepala sebelah atas sampai kedua
telang dagu sebelah ke bawah: lintangnya dari telinga :seluruh bagian muka
yang tersebut wajib di basuh tidak boleh di tinggalkan sedikit pun bahkan wajib
di lebihkan sedikit agar kita yakin kalau terbasuh semua.
3. Membasuh kedua tangan sampai kesiku maksudnya siku juga wajib di basuh.
4. Menyapu sebagian kepala walau sebagian kecilpun sebaiknya tidak kurang
selebar ubun-ubun baik itu kulit kepala atau rambut.
5. Membasuh dua telapak kaki sampai kedua mata kaki maksudnya dua mata kaki
juga wajib di basuh.
Halaman
6. Menerbitkan rukun-rukun di atas selain dari niat dan membasuh muka keduanya
wajib dilakukan bersama-sama.
10
2. Hilang akal.hilang akal karena mabuk atau gila.Juga batal wudhukarna tidur ,dan
tidak tertutup tempat keluar angin, adapun yang tertidur tertutup pintu keluar
anginnya, seperti orang tidur dengan duduk yang tetap tidaklah batal wudhunya
3. Bersentuh kulit laki-laki dengan perempuan.Dengan bersentuh itu batal wudhu
karena tidak ada sangkaan yg keluar dari padanya
4. Meyentuh kemaluan atau pintu dubur dengan batin telapak tangan,baik
kemaluan sendiri atau orang lain,baik kemaluan orang dewasa atau kemaluan
anak-anak
F.Mandi Wajib
Yang di maksud dengan mandi di sini ialah dengan mengalirkan air keseluruh
badan dengan niat
Firman allah swt:
apabila kamu junub hendaklah bersuci (Al-Maidah:6)
Sunat-sunat mandi
Halaman
11
1.
2.
3.
4.
5.
Mandi sunat
1. Mandi hari jumat bagi orang yang bermaksud akan sholat jumat agar baunya
yang busuk tidak mengangu orang lain
2. Mandi hari raya idulfitri dan hari raya kurban
3. Mandi orang gila apabila ia sembuh dari gilanya karena ada sangkaan ia keluar
mani
4. Mandi tatkala hendak ihram haji atau umrah
5. Mandi sehabis memandikan mayat
6. Mandi orang kafir setelah memeluuk agama islam
G.Tayammum
Taymmum ialah mengusapkan debu kemuka dan kedua tangan sampai siku
dengan beberapa syarat tayammum adalah penganti wudhu atau mandi yang tidak
dapat memakai air karena beberapa alangan (uzur):
1. Uzur karena sakit,kalau ia memakai air ia tambah sakit
2. Karena dalam perjalanan
3. Karena tidak ada air
Dan apabila kamu sakit,atau dalam perjalanan,atau kembali dari tempat
buang air,atau bersentuh dengan perempuan,lalu kamu tidak mendapat
air,maka hendaklah kamu tayammum dengan tanah suci. Sapulah mukamu
dan kedua tanganmu dengan tanah tersebut (Al-Maidah:6)
Syarat tayammum
1.
2.
3.
4.
Halaman
12
13
ibadah.Sebagaimana hukum wajib atas orang yang berpenyakit yang lain.Dari itu
hendaklah ia dapat membedakan darah penyakit dengan darah haid
Hai orang-orang yang beriman,janganlah kamu hampiri tempat shalat ketika
sedang mabuk sehinggah kamu mengetahui apa yang kamu katakana,dan
janganlah kamu dekati tempat shalat ketika kamu sedang junub,kecuali melalui
tempat shalat saja,sehinggah kamu mandi lebih dulu (An-Nisa:43)
Hal-hal yang terlarang karena hadast,haidh atau nifas
1.
2.
3.
4.
14
Apakah yang wajib di hindari oleh suami ketika isterinya sedang haid? Di dalam soal
ini ada dua pendapat seperti di bawah ini:
1. yang wajib di hindari adalah semua badan istri.Karena dalam ayat di perintah
kan untuk menjauhi perempuan dengan tidak di tentukan apanya yang harus di
jauhi itu
2. yang wajib di hindari itu hanya tempat darah itu keluar saja
3. wajib di hindari antara pusat dan lutut perempuan karena di kwatirkan tidak
sabar
dari ayat tersebut timbul pula perbedaan paham antar ulama apakah sesudah haid
sebelum perempuan itu mandi , sudah bolehkah suami mendekatinya atau mesti
menungu nya mandi dahulu?..............
1. pendapat pertama ,sudah boleh , tidak usah menungu mandi dahulu karena ia
sudah suci namanya
2. pendapat kedua ,belum boleh ia di sentuh karena ia belum suci
Halaman
15
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa thaharah itu adalah bersuci
yang menjadi syarat yang mengesahkan untuk mengerjakan ibadah di dalam
thaharoh terdapat berbagai macam cara bersuci diantaranya:
1) Istinja
Istinja ialah membersihkan kubul dan dubur sesudah buang air kecil atau buang air
besar dengan memakai air yang suci. Istinja itu hukumnya wajib.
2) Berwudhu
Air wudlu menurut bahasa ialah bersih atau indah. Adapun menurut hukum syara
ialah membersihkan sebagian dan anggota badan yang tertentu untuk
menghilangkan hadas kecil.
3) Tayammum
Tayammum merupakan perbuatan bersuci penganti wudhu dan mandi, dengan
mengusap muka dan kedua belah tangan dengan debu yang suci.
4) Mandi
Mandi adalah membasuh seluruh tubuh mulai dari puncak kepala hingga ujung kaki
Halaman
16
DAFTAR PUSTAKA
Rasyid Sulaiman ,Fiqh Islam,Bandung : C.V Sinar Baru ;1986
Halaman
17