Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-
Adapun makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas semester 2 kelas 2A dari
Bpk.Rendy saputra. Selain itu, penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk menambah
Kelompok kami menyadari, bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan
banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap
adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Kelompok 1
Najis dan hadast
1. Pengertian najis dan hadast
Dalam kamus Bahasa arab najis berasal dari kata najasun yang berarti kotor
Sedangkan hadast ialah kondisi badan secara hukum dinyatakan kotor karan sesuatu sebab seperti
keluarnya sesuatu dari qubul dan dubur
Adapun benda yang dapat dipakai untuk bersuci yaitu air yang suci ,jika tidak ada air maka dapat
menggunakan benda padat seperti tiga batu ,kayu , tisu dll
Anas ra.berkata rasulullah saw masuk ke tempat yang sunyi aku dan seorang pemuda sebaya
denganku membawa kantong kulit dan tumbak kecil , lalu beliau beristinjak dengan air (HR.Bukhari
no.152 dan muslim no.70)
A.AIR MUTLAK
1.air hujan
Air hujan ,salju, es, dan embun berdasarkan firman allah swt dalam surah al anfal ayat 11 yang
berbunyi dan diturunkannya padamu hujan dari langit buat menyucikanmu
2.air laut
Berdasarkan hadist dari abu Hurairah ra, berkata: seseorang laki laki mananyakan kepada rasulullah ,
katanya ; ya rasulullah , kami biasa berlayar di laut dan hanya membawa air sedikit , jika kami pakai
air itu untuk berwudlu akibatnya kami akan kehausan, maka bolekah kami berwudlu dengan air laut?
Berkata rasulullah
Air musta’mal adalah air yang telah terpisah dari anggota-anggota orang yang berwudlu’ dan mandi,
hukumnya suci lagi menyucikan. Alasan air musta’mal dapat dipakai untuk wudlu’ dan mandi ialah
karena orang mukmin itu tidak mungkin najis, maka tidak ada alasan menyatakan bajwa air itu
kehilangan kesuciannya karena bersentuhan
Maha suci allah, orang mukmin itu tak mungkin najis ( HR.Bukhari no 371)
Yang dimaksud dengan air yang bercampur dengan barang yang suci ialah seperti bercampur dengan
sabun,kiambang,tepung, dll yang biasanya terpisah dengan air. Hukumnya tetap menyucikan selama
kemutlakannya masih terpelihara.
D. AIR YANG BERNAJIS
Air bernajis ialah air yang terdapat didalamnya najis, dalam hal ini terdapat dua keadaan, yaitu:
1. Bila najis itu merubah salah satu diantara rasa, warna, atau baunya, maka para ulama
sepakat bahwa air itu tidak dapat dipakai untuk bersuci
2. Bila air tetap dalam keadaan mutlak , maksudnya ialah satu diantara tiga sifat di atas tidak
berubah ,maka hukumnya suci dan menyucikan.
Selain dari keempat macam air diatas , sulaiman rasjid mengatakan ada juga air:
1. Sunnah mendahulukan kaki kiri Ketika masuk dan mengeluarkan kaki kanan Ketika keluar
2. Membaca basmalah dan doa Ketika masuk jamban
3. Tidak menghadap kiblat
4. Tidak boleh berkata kata kecuali dalam keadaan darurat
5. Tidak membawa sesuatu yang bertuliskan nam allah
6. Hendaknya memakai terompah atau sejenisnya
7. Hendaklah menutup diri dan menjauh dari orang sehingga bau kotoran tidak sampai
kepadanya
8. Jangan buang air besar dan kecil di air yang tenan
9. Jangan kencing di lubang tanah, karena mungkin ada binatang dan akan menyakitinya
10. Jangan buang air besar dan kecil di jalan tempat orang banyak melintas
11. Mengucapkan doa setelah keluar kamar mandi
Berhadas ialah kondisi badan kotor yang mengakibatkan tidak sah melakukan shalat, tawaf dan
tidak boleh menyentuh mushaf. Adapun macam-macam hadas ini terbagi dua, yaitu:
1. Hadas kecil , yang disebabkan kentut, popp, keluar mazi dan kencing. Adapun cara
mengangkat hadas ini ialah berwudlu
2. Hadas besar , yang di sebabkan bersetubuh, keluarnya mani dan haid atau nifas, maka cara
mengangkatnya ialah dengan mandi wajib