Anda di halaman 1dari 6

SAP

Terapi Bermain Pada Anak


Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktek Respirasi
Dosen Pengampu : Puji Purwaningsih S.Kep.,Ns

Di susun oleh :
Kelompok 10
Roni Putra Andani
Septian Wisnu Pamungkas
Susilawati
Widyawati
Yulianti
Yusrinarti

(010112a090)
(010112a095)
(010112a101)
(010112a107)
(010112a114)
(010112a115)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2013

SAP

TERAPI BERMAIN PADA ANAK

Judul

: Terapi Bermain Pada Anak

Hari/tanggal

: Jumat/06 Desember 2013

Tempat

: Lab Pediatrik STIKES Ngudi Waluyo Ungaran

Lama

: 35 menit

Penyaji

: Mahasiswa STIKES Ngudi Waluyo Ungaran

Audiens

A.

: Pasien anak usia 5 tahun

Metode Cerita
Dalam terapi bermain yang dilakukan disini adalah membuat telling story untuk anak
usia 5 tahun yang bertujuan untuk meningkatkan nafsu makan si anak yang sedang sakit.
Telling story adalah sebuah teknik menyampaikan sebuah cerita dengan cara
mendongeng. Telling story menggunakan kemampuan penyaji untuk menyampaikan
sebuah cerita dengan gaya, intonasi, dan alat bantu yang menarik minat pendengar.
Teknik telling story ini sering digunakan dalam proses belajar mengajar utamanya pada
level pemula atau anak-anak. Teknik ini bermanfaat melatih kemampuan mendengar
secara menyenangkan.
Telling story yang dibuat adalah dalam bentuk dongeng. Dongeng yang akan
diceritakan adalah kisah tentang Winnie the pooh yang gemar memakan madu. Cerita ini
dibuat dalam bentuk buku gambar yang akan dibikin semenarik mungkin agar si anak
mau mendengarkan cerita dan memfokuskan diri pada cerita yang akan di ceritakan oleh
penyaji. Selain dalam bentuk buku cerita, juga terdapat tokoh-tokoh dalam Winnie the
pooh yang dibuat menyerupai sebuah wayang. Terbuat dari kertas dan bambu untuk
memainkan wayang Winnie the pooh tersebut.
Tujuan dari dibuatnya wayang Winnie the pooh adalah agar si anak mampu melihat
secara langsung tokoh yang akan diceritakan seperti dalam film atau televisi (TV).
Tujuan utama dari telling story ini adalah agar si anak dapat meniru tokoh dalam cerita

yang mau makan. Dengan adanya cerita ini, diharapkan si anak mampu meningkatkan
nafsu makan dan cepat sembuh.

B.

Pengorganisasian
1. Leader
2. Co Leader
3. Fasilitator

: Widyawati
: Yulianti
: 1. Roni Putra Andani
2. Septian Wisnu Pamungkas
: 1. Susilawati
2. Yusrinarti
: 1 anak usia 5 tahun

4. Observer
5. Audience

C. Kegiatan Bermain

No

Tahap

Waktu

Kegiatan

Media

Pembukaan

3 menit

Memberi salam

Memperkenalkan diri

Menjelaskan proses bermain

.
1.

2.

Pelaksanaan 30 menit

Menanyakan

apakah

anak

pernah Tokoh
wayang

mendengar cerita dongeng

Memperkenalkan

tokoh-tokoh

dalam bentuk wayang

cerita

3.

Penutup

2 menit

Evaluasi

Memberi reinforcement positif


Memberi salam penutup

D. Metode
Demonstrasi

E. Evaluasi
1. Standar persiapan
a. Alat : buku cerita, tokoh-tokoh dalam bentuk wayang
b. Pengaturan tempat : dilakukan diruang Laboratorium Pediatrik
2. Standar hasil
a. Anak mampu mendengarkan cerita dongeng
b. Anak mampu memahami apa yang di ceritakan
c. Anak mampu mengenal tokoh-tokoh dalam cerita
d. Anak mampu memberikan stimulus
e. Anak mampu berinteraksi dan berkomunikasi
f. Anak mampu meningkatkan nafsu makan seperti dalam buku cerita

TINJAUAN TEORI

A. Deskripsi permainan
Terapi bermain yang akan dilakukan adalah buku cerita dan tokoh wayang. Merupakan
suatu cerita untuk anak-anak agar mampu meningkatkan nafsu makannya seperti semula.
Kelompok umur

: 5 tahun

Pasien/staf rasio

: 1:1

Perkiraan lama

: 35 menit

Terapi alasan untuk mempromosikan :


1. Meningkatkan nafsu makan anak
Pencegahan dan pembatasan :
1. anak-anak yang berpartisipasi dalam kegiatan ini harus mendengarkan cerita
B. Tujuan permainan
Permainan yang dilakukan bertujuan untuk :
1. Melatih motorik kasar pada anak
2. Meningkatkan nafsu makan anak

C. Jenis permainan
Kegiatan bermain yang akan dilakukan mendengarkan cerita dongeng

D. Alat bermain
Alat bermain yang mendukung terapi bermain ini adalah :
1. Buku cerita
2. Tokoh wayang

E. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam bermain :


1. Ekstra energi
Untuk bermain diperlukan ekstra energi
2. Waktu
Anak harus mempunyai waktu untuk mendengarkan cerita dongeng
3. Alat permainan
Untuk bermain diperlukan alat permainan yang sesuai dengan buku cerita yang akan
dibacakan
4. Ruangan untuk bermain

Ruangan tidak terlalu lebar dan tidak perlu ruangan khusus untuk bermain. Anak bisa
bermain di ruang tamu, halaman bahkan di tempat tidurnya.

Anda mungkin juga menyukai