1.
Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Biodata Klien
Nama
: Tn. S
Jenis kelamin
: Laki-laki
Usia
: 79 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
Tanggal masuk
: 26 Juli 2002
: 199329
Diagnosa Medis
: Ny. Y
Usia
: 47 tahun
Pekerjaan
Pendidikan
: SMP
Alamat
: Karawang
Keluhan Utama
c.
Aktivitas sehari-hari :
1) Nutrisi dan metabolik
Di Rumah :
Klien biasanya makan 3 kali/hari dengan porsi setengah porsi,
tidak ada makanan yang dipantang. Tidak ada keluhan nyeri pada saat
menelan dan mengunyah. Berat badan sebelum sakit 40 kg. Minum
5 gelas/hari.
Di Rumah Sakit :
Klien makan 3 kali/hari dengan porsi setengah porsi, diet
BBRG. Klien dianjurkan untuk membatasi Natrium dan air. Tidak ada
keluhan nyeri pada saat menelan dan mengunyah. Berat badan tidak
terkaji karena klien harus bedrest dan klien mengalami kelemahan
sehingga klien tidak dapat bergerak dari tempat tidur. Minum 3-4
gelas/hari.
2) Eliminasi
Di Rumah :
Frekuensi BAB 1 kali/hari, konsistensi lembek, warna
kekuningan, tidak ada konstipasi ataupun diare.
Frekuensi BAK 3-4 kali/hari, warna kekuningan , tidak ada
keluhan BAK seperti disuri, retensi, inkontinensia uri, rasa panas,
maupun urgency.
Di Rumah Sakit :
Frekuensi BAB 1 kali/hari, warna urine kekuningan, tidak
ada konstipasi atau diare.
Klien dipasang kateter , warna urine kuning tua, volume BAK 1600
cc/hari. Ada sedikit rasa nyeri pada saluran perkemihan serta rasa
tidak nyaman karena dipasang kateter.
3) Aktivitas dan Latihan
Di Rumah :
Klien sehari-harinya bekerja sebagai wiraswastawan, pada
waktu senggang
sehingga
2) Tanda-tanda vital :
TD : 140/80 mmHg
N
: 72 kali/menit
: 36 kali/menit
: 37 6 C
3) Sistem Neurologi
Kesadaran :
penglihatan kurang, klien tidak bisa melihat jari pada jarak 6 m. Klien
biasanya menggunakan kaca mata untuk membaca. Pergerakan bola
mata simetris, warna konjungtiva tidak anemis, refleks kornea (+),
warna sklera tidak ikterik, reaksi pupil terhadap cahaya miosis.
Bentuk leher simetris, tidak ada kaku leher dan tidak terdapat massa.
Kemampuan mendengar baik, kebersihan cukup, serumen tidak ada.
Nyeri tidak ada. Refleks bicep (+), refleks tricep (+), refleks patella (+).
Posisi pada saat duduk simetris, tidak ada deformitas tulang belakang.
Klien dapat membedakan rasa manis, pahit dan asin.
4) Sistem pernafasan
Penciuman baik dapat membedakan bau minyak angin dan bau
obat. Bentuk septum simetris, warna mukosa kemerahan, nyeri sinus
tidak ada, klien menggunakan alat bantu pernapasan.bentuk dada
datar, terdapat nyeri dada, pergerakan dada kurang maksimal pada saat
respirasi karena sesak, taktil fremitus berkurang, perkusi dada redup.
Trakea tidak ada deviasi. Frekuensi napas 36 kali/menit, pola napas
ireguler, pernapasan dangkal, kadang-kadang bernapas menggunakan
pernapasan cuping hidung dan pernapasan mulut, bunyi napas ronchi
pada paru kanan.
5) Sistem Kardiovaskuler
Frekuensi nadi perifer 72 kali/menit, nadi carotis berdenyut
kuat. Batas jantung bergeser ke arah lateral, basis pada intercosta
kedua kanan, sedangkan apeks bergeser ke lateral melebihi mid
clavikula kiri pada intercosta kelima dan keenam kiri. Titik impuls
maksimum melebihi mid clavikula kiri pada intercosta kelima dan
keenam kiri. Bunyi jantung S1 dan S2 terdengar lub dub tetapi lemah.
Bunyi jantung S3 dan S4 (gallop) tidak terdengar. Vena jugularis tidak
mengalami distensi, ukuran 1,5 cm. Clubbing finger (-).
6) Sistem Gastrointestinal
Napas tidak bau, tidak ada nyeri pada mulut dan
kerongkongan,
lidah
lembab,
warna kemerahan,
warna
gusi
rasa/paresthesi.
Bentuk
tidak
mengalami
deformitas,
4 3
4 33
Konsep diri :
1). Body image
Klien merasa dirinya sudah tua dan memiliki banyak
kekurangan, namun klien mengatakan tidak ada anggota tubuh yang
tidak disukainya.
2). Harga diri
Klien merasa tidak berguna karena selalu merepotkan anakanaknya.
3). Ideal diri
Klien sangat berharap agar klien dapat segera sembuh dari
sakitnya dan dapat segera berkumpul dengan keluarganya.
4). Peran
Karena sakit klien tidak bisa menjalankan perannya sebagai
suami, ayah dan kakek bagi istri, anak dan cucunya.
5). Identitas diri
Klien dapat menyebutkan identitasnya, nama serta alamatnya
dengan jelas.
Klien nampak tenang dan tidak cemas
Interaksi sosial:
1). Interaksi dengan keluarga
Klien tinggal bersama istri keduanya, karena istri
pertamanya
dengan
tayamum dan posisi shalatnya sambil duduk serta klien sangat berharap
agar Alloh S.W.T dapat segera menyembuhkannya.
i.
Data Penunjang
Hasil pemeriksaan Lab tanggal 26 Juli 2002 :
Hb
Jumlah leukosit
Jumlah trombosit
Ht
LED 1 dan 2
GD Sewaktu
Ureum, BUN
Kreatin
Cholesterol Total
HDL Cholesterol
LDL cholesterol
Trigliserida
Asam urat
SGOT
SGPT
Kalium
Alkalifosfatase
13,9
6,2
422
42
18/36
111
25
0,84
159
54
93
62
4,6
39
39
3,9
163
Lasix
: 1 x 1 ampul
Silamox
: 3 x 1 gram