Pembahasan
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada Tn. S dengan
Decompensatio Cordis Sinistra penulis menemukan beberapa kesenjangan yang
dijumpai antara teori dan kenyataan. Hal tersebut disebabkan karena adanya
faktor penghambat serta faktor pendukung selama memberikan asuhan
keperawatan, mulai dari tahap pengkajian sampai dengan tahap evaluasi dari
asuhan keperawatan yang telah diberikan.
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Di
dalam pengkajian data-data yang ditemukan, dikumpulkan kemudian
ditentukan masalah untuk ditegakan diagnosa
keperawatan. Selama
waktu
dalam
memberikan
asuhan
keperawatan
maka
penulis
klien dilap dan dijaga kulitnya agar tetap kering serta klien bisa mengubah
posisi sendiri atau dibantu keluarga untuk mencegah penekanan penyebab
decubitus
e. Kurang pengetahuan, masalah tersebut tidak diangkat karena meskipun
klien hanya tamatan SD tapi anak-anak dan cucunya banyak yang
berprofesi dalam bidang kesehatan seperti menjadi perawat, bidan bahkan
ada yang menjadi dokter gigi.
Selama
hambatan yang berarti karena klien dan keluarga memberikan respon positif
dan mau bekerjasama, sehingga memudahkan penulis untuk menggali data.
Hanya selama pengkajian klien sering nampak tertidur karena pada malam
hari klien sulit tidur, serta sebentar-sebentar berhenti bicara karena sesak atau
kecapaian. Selai itu juga dukungan dari perawat ruangan yang memberi
kemudahan selama melaksanakan pengkajian dan memungkinkan penulis
lebih mudah dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
2. Perencanaan
Setelah melaksanakan pengumpulan data dan ditemukan masalah yang
harus diberikan asuhan keperawatan, maka selanjutnya penulis merencanakan
tindakan yang akan dilakukan. Dalam membuat perencanaan disesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang dianggap dapat memungkinkan berhasilnya
tindakan keperawatan yang dilakukan. Pada tahap ini penulis tidak
menemukan hambatan yang berarti karena didukung pula oleh pembimbing,
diganti, sehingga porsi makan klien yang tadinya porsi dengan BBRG
menjadi porsi dengan N. RG
Dalam pelaksanaan tindakan, penulis tidak menemukan hambatan
yang berarti meskipun pada hari kelima pemberian asuhan keperawatan oleh
penulis, klien pulang sehingga pelaksanaan rencana keperawatan harus
dilaksanakan di rumah klien dengan melakukan home visit.
4. Evaluasi
Tahap akhir dari pemberian asuhan keperawatan yaitu tahap evaluasi.
Dalam melaksanakan evaluasi penulis tidak dapat memantau perkembangan
kondisi klien selama 24 jam. Namun penulis bekerja sama dengan keluarga
dan perawat ruangan dalam menilai atau mengukur kriteria evaluasi.
Setelah melaksanakan asuhan keperawatan selama empat hari di
Rumah Sakit yang dimulai dari tanggal 29 Juli sampai dengan 1 Agustus
2002, pada hari kelima klien pulang sehingga evaluasi dilaksanakan di
rumah klien dengan melakukan home visit. Dari hasil kunjungan rumah
tersebut pada tanggal 2 Agustus 2002 pukul 14.00-16.00 WIB ditemukan
munculnya kembali masalah gangguan pola tidur yang ditandai dengan
pusing, sering terbangun waktu tidur dan gelisah. Kemudian dilakukan
tindakan seperti terdapat rencana tanggal 29 Juli 2002, maka dapat
dievaluasi sebagai berikut : TD = 140/80 mmHg,
N = 60 kali/menit, R
5. Dokumentasi
Dalam dokumentasi asuhan keperawatan, penulis tidak mendapat
hambatan yang berarti. Klien dan keluarga dapat menjalin komunikasi yang
baik sehingga dapat memudahkan penulis dalam kegiatan dokumentasi.