Anda di halaman 1dari 3

Prevalensi Karies Pada Pelaksanaan UKGS Murid Sekolah Dasar di Wilayah Kerja

Puskesmas X
BAB I: Pendahuluan
a. Latar Belakang Karies
Karies gigi adalah penyakit infeksi dan merupakan suatu proses demineralisasi
yang progresif pada jaringan keras permukaan gigi oleh asam organik yang berasal
dari makanan yang mengandung gula. Mekanisme terjadinya karies gigi ini dimulai
dengan adanya plak di permukaan gigi. Sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri
berproses menempel pada waktu tertentu berubah menjadi asam laktat yang akan
menurunkan pH mulut menjadi kritis (5,5). Hal ini menyebabkan demineralisasi email
berlanjut menjadi karies gigi. Penurunan pH yang berulang-ulang dalam waktu
tertentu akan mengakibatkan demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses
karies pun dimulai dari permukaan gigi (pits, fissur dan daerah interproksimal) meluas
ke arah pulpa
Prevalensi Karies di Indonesia masih terbilang cukup tinggi, dari tahun ke
tahun terjadi kenaikan angka prevalensi kejadian karies pada penduduk Indonesia
pada tahun 1995 sebesar 63% menjadi 90% pada tahun 2011 (Dirjen Pelayanan
Medik Direktorat Kesehatan Gigi, 2011). berbagai penyebab penyakit karies sangatlah
multifaktorial. Anak-anak khususnya, memiliki resiko yang paling rentan terhadap
penyakit karies, karena anak-anak cenderung lebih menyukai makanan manis-manis
yang bisa menyebabkan terjadinya karies gigi. Mulut bukan sekedar untuk pintu
masuknya makanan dan minuman, tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak
orang mengetahui. Mulut merupakan bagian yang penting dari tubuh kita dan dapat
dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari kesehatan gigi karena banyak penyakit
umum mempunyai gejala-gejala yang dapat dilihat dalam mulut. Pada umumnya
keadaan kebersihan mulut anak lebih buruk dan anak lebih banyak makan

makanan dan minuman yang menyebabkan karies dibanding orang


dewasa(Machfoedz dan Zein, 2005). Karies ini dapat juga terjadi karena bad habit
seperti; kebiasaan tidak menyikat gigi setelah makan dan minum yang manis, teknik
menyikat gigi yang salah, serta kebiasaan diri yang kurang menunjang terhadap
kesehatan gigi secara baik dan benar.
Dalam hal ini, UKGS yang telah dimulai sejak tahun 1951 yang merupakan
program pelayanan kesehatan dari Pemerintah melalui Puskesmas yang memberikan
pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif bagi anak usia sekolah dasar di
lingkungan sekolah binaan diharapkan mempunyai peran yang dapat mengubah
tingginya paradigma prevalensi karies pada anak
Program UKGS merupakan suatu kegiatan yang relevan dalam upaya
penanggulangan penyakit gigi dan mulut. Kegiatan program UKGS lebih diarahkan
kepada penanaman kebiasaan pelihara diri kesehatan gigi dan mulut sejak dini, yang
diharapkan akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan gigi dan mulut dikemudian
hari (Depkes, 1992). Sasaran dari program UKGS pun hingga saat ini baru mencapai
tingkat pendidikan dasar
b. Rumusan Masalah
Bagaimana prevalensi karies gigi di SD X yang sudah mempunyai UKGS tahap 3?

c. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum:
Penelitian ini bertujuan ntuk melihat dan mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang
signifikan di SD X yang sudah mendapatkan sarana pelayanan UKGS dengan
prevalensi karies
2. Tujuan khusus:
a. Mengetahui debris index gigi dan mulut di SD X

b. Mengetahui DMF-Tgigi dan mulut di SD X

Anda mungkin juga menyukai