Anda di halaman 1dari 20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Untuk mendukung analisis dari hasil penelitian, maka pada bab ini
menjelaskan tentang landasan-landasan teori yang digunakan dalam penelitian
yang diambil dari pengertian-pengertian sebenarnya.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teori
merupakan landasan utama dalam suatu penelitian dan penulisan agar tidak
menyimpang dari ketentuan yang ada.
2.1

Kajian Empirik

Beberapa kajian empirik yang menjadi acuan penulisan ini.


Tabel 2.1.Kajian Empirik
N
O
1

NAMA
Sulaiman
10.43.058
(2015)

Sari Dewi
(2015)

Irzan Hidayat
(2015)

JUDUL
Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Guru Pembimbing
Praktek Kerja Industri Di
SMK TI Airlangga
Menggunakan Metode Nave
Bayes

PEMBAHASAN

Penelitian ini
menggunakan metode
Nave Bayes dan model
analisisnya menggunakan
Flowchart perangkat
lunak yang digunakan
Visual Basic 6.0
Sistem Pendukung Keputusan Penelitian ini
Penerimaan Siswa Baru Pada menggunakan metode
SMA Negeri 1 Marangkayu
Nave Bayes dan
Menggunakan Metode Nave perangkat lunak yang
Bayes
digunakan Visual Basic
6.0
Sistem Pedukung Keputusan Penelitian ini
Pemilihan Wartawan Terbaik menggunakan metode
Pada Kaltim Post Di
Analytical Hierarchy
Samarinda Menggunakan
Process (AHP) dan
Metode Analytical Hierarchy perangkat lunak yang
Process (AHP)
digunakan Visual Basic

6.0
Sumber ; Sulaiman, 2015, Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Guru
Pembimbing Praktek Kerja Industri Di SMK TI Airlangga Menggunakan Metode
Nave Bayes ; Sari Dewi, 2015, Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa
Baru Pada SMA Negeri 1 Marangkayu Menggunakan Metode Nave Bayes ; Irzan
Hidayat, 2015, Sistem Pedukung Keputusan Pemilihan Wartawan Terbaik Pada
Kaltim Post Di Samarinda Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process
(AHP);
Pada penelitian di atas mempunyai persamaan yaitu pemilihan guru
pembimbing dan penerimaan siswa baru pada suatu lembaga, dan juga pemilihan
wartawan terbaik pada suatu perusahaan. Metode yang di gunakan pada penelitian
di atas menggunakan metode Nave Bayes dan ada juga yang menggunakan
metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Sedangkan untuk penelitian yang
disusun saat ini adalah Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Komandan
Lapangan (Fieldcommander) Pada Marching Band Gita Persada Mulawarman
Menggunakan Metode Nave Bayes.
2.2.

Kajian Teritoris
Teori merupakan dasar yang dipakai dalam membahas suatu masalah yang

akan dijadikan untuk meluruskan hipotesis yang khusus dan diuji kebenarannya
secara umum. Suatu penelitian yang tidak dilandasi dengan teori yang lengkap,
menyebabkan pemecahan masalah tidak akan mencapai sasaran .
Mengingat sangat pentingnya peranan teori dalam suatu penelitian
sehingga dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam
membahas teori-teori yang berhubungan dengan variabel yang akan diteliti maka
penulis akan menyajikan beberapa teori yang berkaitan dengan skripsi ini.

2.2.1

Sistem
Menurut Kusrini (2007), Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling

berkaitan dan yang bertanggung jawab memproses masukan (input) Sehingga


menghasilkan keluaran (output).
Menurut Jogiyanto (2008), Sistem (System) dapat didefinisikan dengan
pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan
prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan-kumpulan dari prosesproses yang mempunyai tujuan tertentu sedangkan dengan pendekatan komponen,
sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan yang mencapai
tujuan tertentu.
Jadi sistem adalah struktur yang dirancang dengan tujuan tertntu yang
dapat dihasilkan Input dan Output dengan melakukan pendekatan-pendekatan
kepada komponen tersebut.
2.2.2

Keputusan
Menurut Kusrini (2007), keputusan merupakan kegiatan memilih suatu

strategi atau tindakan dalam pemecahan masalah tersebut. Tindakan memilih


strategi atau aksi yang di yakini manajer akan memberi solusi terbaik atas sesuatu
itu disebut pengambilan keputusan.
Tujuan dari keputusan adalah untuk mencapai target atau aksi tertentu yang
harus dilakukan. Kriteria atau ciri-ciri keputusan adalah:
1.

Banyak pilihan atau alternatif.

2.

Ada kendala atau syarat.

10

3. Mengikuti suatu pola atau model tingkah laku, baik yang


terstruktur atau tidak terstruktur.
4.

Banyak input atau variabel.

5.

Ada faktor resiko.

6.

Di butuhkan kecepatan, ketepatan dan keakuratan.


Sedangkan Menurut Turban (2005), Pengambilan Keputusan Adalah

Sebuah Proses memilih tindakan (diantara berbagai alternatif) untuk mencapai


suatu tujuan.
Jadi keputusan ialah pengambilan tindakan yang didasari adanya syaratsyarat dan pilihan sehingga dapat mencapai suatu tujuan agar dapat menciptakan
solusi dari permasalahan tersebut.
2.2.3 Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Hermawan dalam Yusran (2012) Decision Support Sistem atau
Sistem Pendukung Keputusan yang selanjutnya kita singkat dalam skripsi ini
menjadi SPK, secara umum didefinisikan sebagai sebuah sisten yang mampu
memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun
kemampuan pemkomunikasian untuk masalah semi-terstruktur. Secara khusus,
SPK didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seseorang
manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semiterstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada
keputusan tertentu.

Jenis-jenis sistem pendukung keputusan :

11

1. Quick Hit Ditujukan untuk para manajer yang baru belajar menggunakan
sistem pendukung keputusan. Biasanya masalah yang dihadapi cukup
sederhana. Misalnya untuk kebutuhan pelaporan dan pencarian informasi,
sistem yang sama biasa pula digunakan untuk melakukan analisis sederhana.
Contohnya adalah melihat dampak yang terjadi pada sebuah formulasi, apabila
variabel dan parameternya diubah.
2. Institutional merupakan suatu aplikasi para ahli bisnis dan ahli sistem
pendukung keputusan. Sesuai dengan namanya, dimana data yang dimiliki
oleh masing-masing organisasi telah di integrasikan. Contohnya adalah sistem
pendukung keputusan untuk memprediksi pendapatan perusahaan dimasa
mendatang, serta masalah yang berkaitan dengan kauangan dan akuntansi.
Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer atau
administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengidentifiikasian
masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi dari alternativealternatif tersebut dan pemilihan alternative keputudan yang terbaik. Kemampuan
seorang manajer dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia
mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan.
2.2.4 Tujuan dari Sistem Pendukung keputusan
Tujuan dari sistem Penunjang keputusan menurut Turban, dkk (Kusrini, 2007):
1. Membantu seorang pemimpin dalam pengambilan keputusan atas masalah
semi terstruktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan pemimpin dan bukannya
dimaksudkan untuk menggantikan seorang pemimpin.
3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil pemimpin lebih dari pada
perbaikan efisiensinya.

12

4. Kecepatan Komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan


untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya rendah.
5. Peningkatan efektifitas. Membangun satu kelompok pengambilan keputusan,
terutama para pakar, bisa mahal. Pendukung terkomputerisasi biasa
mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para anggota untuk berada
di berbagai lokasi yang berbeda-beda.
6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang di
cabut.
7. Berdaya asing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan.
8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalm pemrosesan dan penyimpanan.
2.2.4.1 Langkah-langkah Pemodelan dalam Sistem Pendukung Keputusan
Saat melakukan pemodelan dalam pengembangan DSS dilakukan
langkah-langkah (Kusrini, 2007), yaitu sebagai berikut :
1. Studi Kelayakan (Intelligence)
Pada langkah ini, sasarn ditentukan dan dilakukan pencarian prosedur,
pengumpulan data, identifikasi masalah, identifikasi kepemilikan masalah,
kalsifikasi masalah, hingga akhirnya terbentuk sebuah pernyataan masalah.
2. Perancangan (Design)
Pada tahapan ini akan diformulasikan model yang akan digunakan dan
kriteria-kriteria yang ditentukan. Setelah itu, dicari alternatif model yang bisa
menyelesaikan

permasalahan

tersebut.

Langkah

selanjutnya

adalah

memprediksi keluaran yang mungkin. Kemudian ditentukan variabel-variabel


model.
3. Pemilihan (Choice)
Setelah pada tahap perancangan ditentukan berbagai alternatif model beserta
variabel-variabelnya. Pada tahapan ini akan dilakukan pemilihan modelnya,
termasuk solusi dari model tersebut. Selanjutnya, dilakukan analisis

13

4. Tahap Implementation
Dalam tahap ini pengambil keputusan menjalankan rangkaian aksi
pemecahan yang dipilih ditahap choice. Implementasi yang sukses ditandai
dengan terjawabnya masalah yang dihadapi, sementara kegagalan ditandai
dengan adanya masalah yang sedang dicoba untuk diatasi. Dari tahap ini
didapatkan laporan yang mendukung keputusan manajemen perusahaan.
2.2.4.2 Tahap-Tahap Pembuatan Keputusan
Menurut Kusrini (2007), pengambil keputusan dilakukan langkahlangkah sebagai berikut :
1. Identifikasi masalah
2. Pemilihan metode pemecahan masalah
3. Pengumpulan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan
tersebut
4. Mengimplementasikan model tersebut
5. Mengevaluasi sisi positif dari setiap alternative yang ada
6. Melaksanakan solusi terpilih
2.2.4.3 Faktor-Faktor Pengambil Keputusan
Menurut Iqbal dalam Yusran (2012), dalam pengambil keputusan, ada
beberapa faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan, adalah
sebagai berikut :
1. Posisi/kedudukan
Dalam rangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seorang dapat dilihat
dalam hal berikut : tingkatan posisi : dalam hal ini apakah sebagai strategi,
polici, peraturan organisasional, oprasional, teknis.
2. Masalah
Masalah atau problem adalah apa yang menjadi penghalang untuk mencapai
tujuan, yang merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan,
direncanakan atau dikehendaki dan diselesaikan.
3. Situasi
Situasi adalah keseluruhan factor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu
sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap
kita beserta apa yang hendak kita perbuat.

14

4. Kondisi
Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama
menentukan gaya gerak, daya berbuat atau kemampuan kita.
5. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan)
tujuan organisasi, maupun tujuan usaha pada umumnya telah ditentukan.
Keputusan yang diambil untuk menyelessaikan suatu masalah yang dilihat
dari keterstrukturan yang bias dibagi menjadi :
1). Keputusan Terstruktur (Structured Decision)
Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang
dan bersifat rutin. Prosedur pengambilan keputusan sangatlah jelas. Keputusan
tersebut terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah. Misalnya
keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan hutang.
2). Keputusan semi terstruktur (Semistructured decision)
Keputusan semi terstruktur adalah keputusan yang dimiliki dua sifat, sebagian
keputusan bisa ditangani oleh komputer yang lain harus tetap dilakukan oleh
pengambil keputusan. Prosedur dalam pengambilan keputusan tersebut secara
garis besar sudah ada, tetapi ada beberapa hal yang masih memerlukan
kebijakan dari pengambilan keputusan. Biasanya keputusan semacam ini
diambil oleh manajer level menengah dalam suatu organisasi. Contoh
keputusan kredit, penjadwalan produksi, dan pengambilan sediaan.
3). Keputusan tak terstruktur (unstructured decision)
Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit karena
tidak terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan tersebut
menurut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat eksternal. Keputusan
tersebut umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas. Contohnya adalah
keputusan pengambilan tekhnologi baru.
2.2.5 Fieldcommander

15

Fieldcommander atau Komandan Lapangan adalah pemimpin dari suatu


penampilan marching band yang diperankan oleh satu atau dua orang yang
memimpin penampilan di atas panggung ataupun podium. Seorang komandan
lapangan bertugas memberi perintah baik secara verbal, menggunakan isyarat
melalui gerakan tangan, ataupun baton atas suatu gerakan dalam barisan,
artikulasi suara, ataupun menjaga tempo dalam permainan. Pada penampilan
parade sebuah drum band, peran komandan lapangan kadang-kadang digantikan
pula oleh mayoret. Biasanya seorang komandan lapangan mengenakan seragam
yang berbeda dari yang dikenakan oleh pemain lainnya, umumnya menggunakan
ornamen dan aksesoris yang lebih mencolok sehingga menarik perhatian publik.
2.3.
Nave Bayes.
Menurut Rachli (2007), Klasifikasi Bayesian klasifikasi statistic yang bisa
memprediksi probabilitas sebuah class. Klasifikasi Bayesian ini dihitung
berdasarkan Teorema Bayes berikut ini
P(H|X) = P(X|H)P(H)
P(X)
Berdasarkan rumus di atas kejadian H merepresentasikan sebuah kelas dan
X merepresentasikan sebuah atribut. P(H) disebut Prior probability H, contoh
dalam kasus ini adalah probabilitas kelas yang mendeklarasikan normal. P(X)
merupakan

Prior Probability X, contoh untuk probabilitas sebuah atribut

protocol_type. P(H|X) adalah Posterior Probability yang merefleksikan


probabilitas munculnya kelas normal terhadap data atribut protocol_type. P(X|H)
menunjukkan kemungkinan munculnya predictor X (protocol_type) pada kelas
normal. Dan begitu juga seterusnya untuk proses menghitung probabilitas
keempat kelas lainnya.
Berdasarkan dari teorema bayes tersebut terdapat persamaan berikut :
P(H|X) = (P(X|H)*P(H))/P(X).. (1)

16

Peluang kejadian H sebagai X ditentukan dari peluang X saat H, peluang H, dan


peluang X. Pada pengaplikasiannya rumus ini berubah menjadi
P(H|X) = P(X|H)P(H)
P(X)
Persamaannya adalah :
vMAP = arg max P(vj | a)
Dari persamaan tersebut maka didapat persamaan sebagai berikut :
VNAP = arg max P(a1, a2, an|vj)(P(vj)
vj = j
P(a1, a2, an)
P(a1, a2, an) konstan, sehingga dapat dihilangkan menjadi
VNAP

_ arg max
vj = j

P (a1, a2, an|


vj)P(v|)

Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa Nave Bayes adalah


algoritma yang termasuk ke dalam supervised learning, maka akan dibutuhkan
pengetahuan awal untuk dapat mengambil keputusan.

2.3.1. Konsep Dasar dan Definisi Metode Nave Bayes.


Metode Find-S tidak dapat digunakan untuk data yang tidak konsisten dan
data yang biasa, sehingga untuk bentuk data semacam ini salah satu metode
sederhana yang dapat digunakan adalah metode Nave Bayes.
Metode Nave Bayes merupakan pendekatan statistik untuk melakukan
inferensi induksi pada persoalan klasifikasi. Pertama kali dibahas terlebih dahulu
tentang konsep dasar dan definisi pada Teorema Bayes, kemudian menggunakan
teorema ini untuk melakukan klasifikasi dalam Data Mining.
2.3.2. Langkah-langkah Perhitungan Dengan Menggunakan Nave Bayes.

17

1. Menentukan kriteria apa saja yang digunakan, kriteria sangat penting dalam
melakukan perhitungan nave bayes, karena digunakan untuk pengumpulan
data.
2. Menyiapkan data yang digunakan untuk melakukan perhitungan nave bayes.
3. Membuat tabel aturan, hanya dengan batasan 20 aturan dan data pada tabel
aturan diambil dari data yang ada.
4. Membuat tabel probabilitas kemunculan setiap atribut dari semua kriteria yang
ada.
5. Menghitung nilai likehood ya dan likehood tidak yang diambil dari table
probabilitas kemunculan setiap nilai atribut.
2.4.
Sekilas Tentang Visual Basic 6.0.
Subari dan Yustanto (2008), Visual Basic selain disebut sebagai bahasa
pemrograman (Language Program), juga sering disebut sebagai sarana (Tool)
untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasis windows.
Secara umum kemampuan Visual Basic 6.0 adalah menyediakan
komponen-komponen yang memungkinkan bias membuat program aplikasi yang
sesuai dengan tampilan dan cara kerja Windows serta memungkinkan kita untuk
menyusun sebuah program dengan memasang objek-objek grafis dalam sebuah
form Visual Basic. Pembuatan program dengan aplikasi GUI (Grafical User
Interface) atau program yang memungkinkan pemakai komputer berkomunikasi
dengan komputer tersebut menggunakan modus gambar dan grafik. Setelah Visual
Basic dijalankan, akan muncul sebuah layar. Layar ini adalah lingkungan untuk
membuat program-program aplikasi dengan Visual Basic.

18

Gambar 2.1. Kotak Dialog New Project


Sumber : Subari & Yustanto, 2008 (PemrogramanMicrosoftVisual Basic 6.0)

Gambar 2.2 Lingkungan Visual Basic 6.0


Sumber : Subari & Yustanto, 2008 (PemrogramanMicrosoftVisual Basic 6.0)
Visual Basic IDE (Interface Development Envirotment) tampilan
antarmuka program dengan pengguna yang sudah bersifat GUI (Grafical User
Interface).
1) Menu Bar.
Menu Bar berfungsi memberikan kemudahan kepada pengguna dalam
memilih aksi-aksi yang umum seperti mengedit, mengcopi, atau menjalankan
program. Beberapa fungsi yang ada di menu bar juga tersedia di toolbar.
Gambar 2.3 Tampilan Menu Bar pada Visual Basic 6.0
Sumber : Subari & Yustanto, 2008 (PemrogramanMicrosoftVisual Basic 6.0)
2) Form.
Form di Visul Basic adalah media tempat kita membuat aplikasi atau
antarmuka yang bersifat GUI (Grafical User Interface). Kita dapat menempelkan
berbagai macam objek atau control di atas form tersebut.

Gambar 2.4 Tampilan Form pada Visual Basic 6.0


Sumber : Subari & Yustanto, 2008 (PemrogramanMicrosoftVisual Basic 6.0)
3) Standart Toolbar.

19

Standart Toolbar berfungsi menyediakan fasilitas yang umum digunakan


oleh para programmer ketika sedang mendesain aplikasi seperti membuka atau
menyimpan file, menjalankan program dan lain-lain.

Gambar 2.5 Tampilan Standart Toolbar pada Visual Basic 6.0


Sumber : Subari & Yustanto, 2008 (PemrogramanMicrosoftVisual Basic 6.0)
4) Project Window.
Dengan adanya Project Window, kita dapat melihat form atau objek apa
yang ada di dalam satu proyek, dan kita dapat menghapusnya dari project window.

Gambar 2.6 Tampilan Project Window pada Visual Basic 6.0


Sumber : Subari & Yustanto, 2008 (PemrogramanMicrosoftVisual Basic 6.0)
5) Toolbox.
Toolbox berisi komponen-komponen standar yang diperlukan dalam
membuat aplikasi seperti textbook, label, combo box, dan lain-lain.

Gambar 2.7 Tampilan Toolbox pada Visual Basic 6.0


Sumber : Subari & Yustanto, 2008 (PemrogramanMicrosoftVisual Basic 6.0)

6) Properties Windows.

20

Properties Windows adalah sebuah jendela yang mengandung semua


informasi mengenai objek yang terdapat pada aplikasi Visual Basic. Properties
adalah sifat dari sebuah objek, misalnya nama, warna, ukuran, dan sebagainya.

Gambar 2.8 Tampilan Properties Windows pada Visual Basic 6.0


Sumber : Subari & Yustanto, 2008 (PemrogramanMicrosoftVisual Basic 6.0)
7) Code Editor.
Code Editor disebut juga jendela kode adalah salah satu item terpenting
dalam pemrograman Visual Basic. Jendela ini berisi kode-kode program yang
merupakan instruksi untuk aplikasi Visual Basic agar dijalankan seperti menutup
aplikasi, membatalkan perintah, mengaktifkan salah satu objek dan sebagainya.

Gambar 2.9 Tampilan Code Editor pada Visual Basic 6.0


Sumber : Subari & Yustanto, 2008 (PemrogramanMicrosoftVisual Basic 6.0)
8) Form Layout Window.
Form Layout Window berfungsi untuk menetapkan posisi tampilan
program ketika dijalankan. Posisi pada form layout window inilah yang
merupakan petunjuk di mana aplikasi akan ditampilkan pada layer monitor saat
dijalankan.

Gambar 2.10 Tampilan Form Layout Window pada Visual Basic 6.0
Sumber : Subari & Yustanto, 2008 (PemrogramanMicrosoftVisual Basic 6.0)
2.5.
Microsoft Access 2007
Wahana (2010), Microsoft Access (Microsoft Office Access) adalah sebuah
program aplikasi untuk mengolah database atau basis data model relasional

21

karena terdiri dari lajur kolom dan baris. Selain Microsoft Access merupakan
aplikasi program yang sangat mudah dan fleksibel dalam pembuatan dan
perancangan sistem manajemen database. Microsoft Access saat ini banyak
digunakan dalam pembuatan aplikasi program yang sangat sederhana dan mudah.
2.6.
Teori Alat Bantu Pengembang Sistem.
Alat bantu pengembangan sistem adalah alat-alat yang digunakan dalam
tahap pengembangan sistem yang baik, digunakan sebagai alat bantu, sebagai alat
pembuatn model yang dimungkinkan professional sistem untuk menggambarkan
sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dibutuhkan satu sama lain
dengan alur data baik secara manual maupun terkomputerisasi.

2.6.1 Diagram Alir (Flowchart)


Flowchart (bagan alir) merupakan bagan yang menunjukan arus pekerjaan
secara keseluruhan dari sistem.Bagan ini menjelaskan urutan dari prosedurprosedur yang ada didalam sistem. Bagan alir sistem menunjukan apa yang
dikerjakan di sistem. Bagan alir sistem digambarkan dengan menggunakan
simbol-simbol yang telah ditentukan.
Menurut Kadir(2013), Flowchart adalah bentuk penyajian grafis yang
menggambarkan solusi langkah demi langkah terhadap suatu permasalahan.
Sebagai diagram grafis yang menunjukan program atau sistem lainnya, flowchart
berguna sebagai sarana pembantu untuk menunjukan bagaimana bekerjanya
program yang diusulkan dan sebagai sarana untuk memahami operasi-operasi
sebuah program.

22

Tabel 2.2 Simbol-simbol Flowchart


Simbol

Nama symbol

Keterangan

Terminator

Menyatakan titik awal atau titik akhir


diagram alir. Kemungkinan isinya
Mulai dan Selesai.

Input Output

Menyatakan operasi pemasukan data


atau penampilan data.

Percabangan /
Keputusan

Digunakan
untuk
melakukan
pengambilan keputusan. Dalam hal
ini, yang ada dalam simbol ini
berupa suatu pertanyaan yang
jawabannya dua kemungkinan yaitu
Ya atau Tidak.

Proses /
Penugasan

Digunakan
untuk
kegiatan
pemrosesan input, pada simbol ini
kita dapat menuliskan operasioperasi yang dikenakan pada input,
maupun operasi lainnya, penulisan
dapat dilakukan satu persatu maupun
keseluruhan.

Konektor On
Page

Digunakan untuk menghubungkan


satu langkah dengan langkah lain
dalam flowchart dengan keadaan on
page. On page digunakan untuk
menghubungkan
satu
langkah
dengan langkah lain dalam satu
halaman

Konektor off
page

Digunakan untuk menghubungkan


suatu langkah dengan langkah lain
dalam halaman yang berbeda.

Sumber :Kadir (2013), Pengenalan Algoritma Pendekatan Secara Visual dan


Interaktif Menggunakan RAPTOR

23

Flowchart banyak digunakan untuk menghubungkan struktur menyeluruh


dan aliran sistem ke pengguna akhir.Karena flowchart dapat menawarkan
tampilan fisik yang berperan penting dalam keterkaitan hardware dan data media.
Flowchart merupakan diagram alir yang menggambarkan suatu urutan
logika dari suatu prosedur pemecahan masalah. Beberapa kelebihanflowchart,
yaitu :
1.

Merupakan metode komunikasi yang andal, hanya menggunakan sedikit symbol

2.

yang mudah dipahami oleh siapa saja.


Bentuknya mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Misalnya, secara visual

3.

dapat menggambarkan pengulangan atau percabangan.


Kesalahan-kesalahan dapat terdeteksi secara visual (misalnya ada langkah yang
belum diarahkan ke langkah lain.
Basis Data (Database).
Basis data terdiri dari dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis dapat

2.7.

diartikan sebagai markas atau gudang, tempat berkumpul. Sedangkan Data


adalah representasi fakta dunia nyata yng mewakili suatu objek seperti
manusia, barang, hewan, peristiwa, keadaan, konsep dan sebagainya yang
direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, gambar, bunyi, teks atau
kombinasinya. Basis data adalah kumpulan data yang dihubungkan secara
bersama-sama dan gambaran dari data yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan informasi dari suatu organisasi.
2.7.1. Model Basis Data
Husein (2010), dalam mengelola dan menampilkan hubungan antar
data dalam basis data, terdapat tiga prinsip model basis data yang dapat
digunakan yaitu :
1. Model Data Hirarki.

24

Model data hirarki merupakan salah satu dari model basis data yang
mengorganisasikan data dalam struktur pohon. Keunggulan utama dari
model data hirarki adalah pemrosesan bisa lebih efisien. Model ini
sangat cocok untuk sistem yang kompleks. Namun model ini juga
mempunyai kelemahan yaitu model ini tidak dapat dirubah tanpa
merubah program pokok. Selain itu juga sulit untuk diinstal, sulit
diperbaiki pada saat terjadi kesalahan, dan tidak mudah untuk
berinteraksi dengan end-user.
2. Model Data Jaringan.
Model ini merupakan salah satu variasi dari model data hirarki. Basis
data dapat diubah dari model data hirarki ke model data jaringan dalam
rangka mengoptimalkan proses dan kenyamanan pemakai. Model ini
mempunyai keuntungan dan kelemahan yang hampir sama dengan data
hirarki.
3. Model Data Hubungan.
Model hubungan adalah model yang paling mutahir dari ketiga model
data yang ada. Model hubungan ini menunjukkan bahwa semua data
dalam basis data sangat sederhana, sesederhanaan tabel dua dimensi
yang

disebut

relasi.

Model

ini

memiliki

kekuatan

untuk

mengkombinasikan informasi dari berbagai sumber, desain dan


perawatan sederhana, dan dapat dengan mudah berinteraksi dengan
end-user.
Dalam basis data hubungan, basis data akan dipilah-pilah ke dalam
berbagai tabel dua dimensi. Setiap tabel selalu terdiri atas jalur mendatar
yang sering disebut dengan basis data (row/record) dan data jalur vertikal
yang disebut kolom (column/field).

25

2.8.

Pengujian.
Menurut Pressman (2010), Pengujian menyajikan anomali yang
menarik bagi perekayasa perangkat lunak. Pada proses perangkat lunak,
perekayasa berusaha membangun perangkat lunak dari konsep abstrak dari

implementasi yang dapat dilihat, baru kemudian dilakukan pengujian.


2.8.1. Pengujian Black-Box.
Menurut Pressman (2010), Pengujian black-box berfokus pada persyaratan
fungsional

perangkat

lunak.

Dengan

demikian,

pengujian

black-box

memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi


input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu
program. Pengujian black-box bukan merupakan alternatif dari teknik white-box,
tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu
mengungkap kelas kesalahan daripada metode white-box.
Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori
sebagai berikut :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan kinerja
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi
2.8.2. Pengujian White-Box.
Menurut Pressman (2010), Pengujian white-box, yang kadang-kadang
disebut pengujian glass-box, adalah metode desain text case yang menggunakan
struktur kontrol desain prosedural untuk memperoleh test case. Dengan
menggunakan metode pengujian white-box, perekayasa sistem dapat melakukan
test case sebagai berikut:

26

1. Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen pada suatu modul telah
digunakan paling tidak satu kali.
2. Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan false
3. Mengeksekusi semua loop pada batasan mereka dan pada batasan operasional
mereka.
4. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitasnya.

Anda mungkin juga menyukai