TINJAUAN PUSTAKA
Untuk mendukung analisis dari hasil penelitian, maka pada bab ini
menjelaskan tentang landasan-landasan teori yang digunakan dalam penelitian
yang diambil dari pengertian-pengertian sebenarnya.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teori
merupakan landasan utama dalam suatu penelitian dan penulisan agar tidak
menyimpang dari ketentuan yang ada.
2.1
Kajian Empirik
NAMA
Sulaiman
10.43.058
(2015)
Sari Dewi
(2015)
Irzan Hidayat
(2015)
JUDUL
Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Guru Pembimbing
Praktek Kerja Industri Di
SMK TI Airlangga
Menggunakan Metode Nave
Bayes
PEMBAHASAN
Penelitian ini
menggunakan metode
Nave Bayes dan model
analisisnya menggunakan
Flowchart perangkat
lunak yang digunakan
Visual Basic 6.0
Sistem Pendukung Keputusan Penelitian ini
Penerimaan Siswa Baru Pada menggunakan metode
SMA Negeri 1 Marangkayu
Nave Bayes dan
Menggunakan Metode Nave perangkat lunak yang
Bayes
digunakan Visual Basic
6.0
Sistem Pedukung Keputusan Penelitian ini
Pemilihan Wartawan Terbaik menggunakan metode
Pada Kaltim Post Di
Analytical Hierarchy
Samarinda Menggunakan
Process (AHP) dan
Metode Analytical Hierarchy perangkat lunak yang
Process (AHP)
digunakan Visual Basic
6.0
Sumber ; Sulaiman, 2015, Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Guru
Pembimbing Praktek Kerja Industri Di SMK TI Airlangga Menggunakan Metode
Nave Bayes ; Sari Dewi, 2015, Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa
Baru Pada SMA Negeri 1 Marangkayu Menggunakan Metode Nave Bayes ; Irzan
Hidayat, 2015, Sistem Pedukung Keputusan Pemilihan Wartawan Terbaik Pada
Kaltim Post Di Samarinda Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process
(AHP);
Pada penelitian di atas mempunyai persamaan yaitu pemilihan guru
pembimbing dan penerimaan siswa baru pada suatu lembaga, dan juga pemilihan
wartawan terbaik pada suatu perusahaan. Metode yang di gunakan pada penelitian
di atas menggunakan metode Nave Bayes dan ada juga yang menggunakan
metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Sedangkan untuk penelitian yang
disusun saat ini adalah Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Komandan
Lapangan (Fieldcommander) Pada Marching Band Gita Persada Mulawarman
Menggunakan Metode Nave Bayes.
2.2.
Kajian Teritoris
Teori merupakan dasar yang dipakai dalam membahas suatu masalah yang
akan dijadikan untuk meluruskan hipotesis yang khusus dan diuji kebenarannya
secara umum. Suatu penelitian yang tidak dilandasi dengan teori yang lengkap,
menyebabkan pemecahan masalah tidak akan mencapai sasaran .
Mengingat sangat pentingnya peranan teori dalam suatu penelitian
sehingga dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam
membahas teori-teori yang berhubungan dengan variabel yang akan diteliti maka
penulis akan menyajikan beberapa teori yang berkaitan dengan skripsi ini.
2.2.1
Sistem
Menurut Kusrini (2007), Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling
Keputusan
Menurut Kusrini (2007), keputusan merupakan kegiatan memilih suatu
2.
10
5.
6.
11
1. Quick Hit Ditujukan untuk para manajer yang baru belajar menggunakan
sistem pendukung keputusan. Biasanya masalah yang dihadapi cukup
sederhana. Misalnya untuk kebutuhan pelaporan dan pencarian informasi,
sistem yang sama biasa pula digunakan untuk melakukan analisis sederhana.
Contohnya adalah melihat dampak yang terjadi pada sebuah formulasi, apabila
variabel dan parameternya diubah.
2. Institutional merupakan suatu aplikasi para ahli bisnis dan ahli sistem
pendukung keputusan. Sesuai dengan namanya, dimana data yang dimiliki
oleh masing-masing organisasi telah di integrasikan. Contohnya adalah sistem
pendukung keputusan untuk memprediksi pendapatan perusahaan dimasa
mendatang, serta masalah yang berkaitan dengan kauangan dan akuntansi.
Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer atau
administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengidentifiikasian
masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi dari alternativealternatif tersebut dan pemilihan alternative keputudan yang terbaik. Kemampuan
seorang manajer dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia
mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan.
2.2.4 Tujuan dari Sistem Pendukung keputusan
Tujuan dari sistem Penunjang keputusan menurut Turban, dkk (Kusrini, 2007):
1. Membantu seorang pemimpin dalam pengambilan keputusan atas masalah
semi terstruktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan pemimpin dan bukannya
dimaksudkan untuk menggantikan seorang pemimpin.
3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil pemimpin lebih dari pada
perbaikan efisiensinya.
12
permasalahan
tersebut.
Langkah
selanjutnya
adalah
13
4. Tahap Implementation
Dalam tahap ini pengambil keputusan menjalankan rangkaian aksi
pemecahan yang dipilih ditahap choice. Implementasi yang sukses ditandai
dengan terjawabnya masalah yang dihadapi, sementara kegagalan ditandai
dengan adanya masalah yang sedang dicoba untuk diatasi. Dari tahap ini
didapatkan laporan yang mendukung keputusan manajemen perusahaan.
2.2.4.2 Tahap-Tahap Pembuatan Keputusan
Menurut Kusrini (2007), pengambil keputusan dilakukan langkahlangkah sebagai berikut :
1. Identifikasi masalah
2. Pemilihan metode pemecahan masalah
3. Pengumpulan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan
tersebut
4. Mengimplementasikan model tersebut
5. Mengevaluasi sisi positif dari setiap alternative yang ada
6. Melaksanakan solusi terpilih
2.2.4.3 Faktor-Faktor Pengambil Keputusan
Menurut Iqbal dalam Yusran (2012), dalam pengambil keputusan, ada
beberapa faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan, adalah
sebagai berikut :
1. Posisi/kedudukan
Dalam rangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seorang dapat dilihat
dalam hal berikut : tingkatan posisi : dalam hal ini apakah sebagai strategi,
polici, peraturan organisasional, oprasional, teknis.
2. Masalah
Masalah atau problem adalah apa yang menjadi penghalang untuk mencapai
tujuan, yang merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan,
direncanakan atau dikehendaki dan diselesaikan.
3. Situasi
Situasi adalah keseluruhan factor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu
sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap
kita beserta apa yang hendak kita perbuat.
14
4. Kondisi
Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama
menentukan gaya gerak, daya berbuat atau kemampuan kita.
5. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan)
tujuan organisasi, maupun tujuan usaha pada umumnya telah ditentukan.
Keputusan yang diambil untuk menyelessaikan suatu masalah yang dilihat
dari keterstrukturan yang bias dibagi menjadi :
1). Keputusan Terstruktur (Structured Decision)
Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang
dan bersifat rutin. Prosedur pengambilan keputusan sangatlah jelas. Keputusan
tersebut terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah. Misalnya
keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan hutang.
2). Keputusan semi terstruktur (Semistructured decision)
Keputusan semi terstruktur adalah keputusan yang dimiliki dua sifat, sebagian
keputusan bisa ditangani oleh komputer yang lain harus tetap dilakukan oleh
pengambil keputusan. Prosedur dalam pengambilan keputusan tersebut secara
garis besar sudah ada, tetapi ada beberapa hal yang masih memerlukan
kebijakan dari pengambilan keputusan. Biasanya keputusan semacam ini
diambil oleh manajer level menengah dalam suatu organisasi. Contoh
keputusan kredit, penjadwalan produksi, dan pengambilan sediaan.
3). Keputusan tak terstruktur (unstructured decision)
Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit karena
tidak terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan tersebut
menurut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat eksternal. Keputusan
tersebut umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas. Contohnya adalah
keputusan pengambilan tekhnologi baru.
2.2.5 Fieldcommander
15
16
_ arg max
vj = j
17
1. Menentukan kriteria apa saja yang digunakan, kriteria sangat penting dalam
melakukan perhitungan nave bayes, karena digunakan untuk pengumpulan
data.
2. Menyiapkan data yang digunakan untuk melakukan perhitungan nave bayes.
3. Membuat tabel aturan, hanya dengan batasan 20 aturan dan data pada tabel
aturan diambil dari data yang ada.
4. Membuat tabel probabilitas kemunculan setiap atribut dari semua kriteria yang
ada.
5. Menghitung nilai likehood ya dan likehood tidak yang diambil dari table
probabilitas kemunculan setiap nilai atribut.
2.4.
Sekilas Tentang Visual Basic 6.0.
Subari dan Yustanto (2008), Visual Basic selain disebut sebagai bahasa
pemrograman (Language Program), juga sering disebut sebagai sarana (Tool)
untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasis windows.
Secara umum kemampuan Visual Basic 6.0 adalah menyediakan
komponen-komponen yang memungkinkan bias membuat program aplikasi yang
sesuai dengan tampilan dan cara kerja Windows serta memungkinkan kita untuk
menyusun sebuah program dengan memasang objek-objek grafis dalam sebuah
form Visual Basic. Pembuatan program dengan aplikasi GUI (Grafical User
Interface) atau program yang memungkinkan pemakai komputer berkomunikasi
dengan komputer tersebut menggunakan modus gambar dan grafik. Setelah Visual
Basic dijalankan, akan muncul sebuah layar. Layar ini adalah lingkungan untuk
membuat program-program aplikasi dengan Visual Basic.
18
19
6) Properties Windows.
20
Gambar 2.10 Tampilan Form Layout Window pada Visual Basic 6.0
Sumber : Subari & Yustanto, 2008 (PemrogramanMicrosoftVisual Basic 6.0)
2.5.
Microsoft Access 2007
Wahana (2010), Microsoft Access (Microsoft Office Access) adalah sebuah
program aplikasi untuk mengolah database atau basis data model relasional
21
karena terdiri dari lajur kolom dan baris. Selain Microsoft Access merupakan
aplikasi program yang sangat mudah dan fleksibel dalam pembuatan dan
perancangan sistem manajemen database. Microsoft Access saat ini banyak
digunakan dalam pembuatan aplikasi program yang sangat sederhana dan mudah.
2.6.
Teori Alat Bantu Pengembang Sistem.
Alat bantu pengembangan sistem adalah alat-alat yang digunakan dalam
tahap pengembangan sistem yang baik, digunakan sebagai alat bantu, sebagai alat
pembuatn model yang dimungkinkan professional sistem untuk menggambarkan
sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dibutuhkan satu sama lain
dengan alur data baik secara manual maupun terkomputerisasi.
22
Nama symbol
Keterangan
Terminator
Input Output
Percabangan /
Keputusan
Digunakan
untuk
melakukan
pengambilan keputusan. Dalam hal
ini, yang ada dalam simbol ini
berupa suatu pertanyaan yang
jawabannya dua kemungkinan yaitu
Ya atau Tidak.
Proses /
Penugasan
Digunakan
untuk
kegiatan
pemrosesan input, pada simbol ini
kita dapat menuliskan operasioperasi yang dikenakan pada input,
maupun operasi lainnya, penulisan
dapat dilakukan satu persatu maupun
keseluruhan.
Konektor On
Page
Konektor off
page
23
2.
3.
2.7.
24
Model data hirarki merupakan salah satu dari model basis data yang
mengorganisasikan data dalam struktur pohon. Keunggulan utama dari
model data hirarki adalah pemrosesan bisa lebih efisien. Model ini
sangat cocok untuk sistem yang kompleks. Namun model ini juga
mempunyai kelemahan yaitu model ini tidak dapat dirubah tanpa
merubah program pokok. Selain itu juga sulit untuk diinstal, sulit
diperbaiki pada saat terjadi kesalahan, dan tidak mudah untuk
berinteraksi dengan end-user.
2. Model Data Jaringan.
Model ini merupakan salah satu variasi dari model data hirarki. Basis
data dapat diubah dari model data hirarki ke model data jaringan dalam
rangka mengoptimalkan proses dan kenyamanan pemakai. Model ini
mempunyai keuntungan dan kelemahan yang hampir sama dengan data
hirarki.
3. Model Data Hubungan.
Model hubungan adalah model yang paling mutahir dari ketiga model
data yang ada. Model hubungan ini menunjukkan bahwa semua data
dalam basis data sangat sederhana, sesederhanaan tabel dua dimensi
yang
disebut
relasi.
Model
ini
memiliki
kekuatan
untuk
25
2.8.
Pengujian.
Menurut Pressman (2010), Pengujian menyajikan anomali yang
menarik bagi perekayasa perangkat lunak. Pada proses perangkat lunak,
perekayasa berusaha membangun perangkat lunak dari konsep abstrak dari
perangkat
lunak.
Dengan
demikian,
pengujian
black-box
26
1. Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen pada suatu modul telah
digunakan paling tidak satu kali.
2. Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan false
3. Mengeksekusi semua loop pada batasan mereka dan pada batasan operasional
mereka.
4. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitasnya.