OLEH :
AYU APRIANA AZMILDA (1301010)
S1-VIA
DOSEN :
ERNIZA PRATIWI .,M.Farm, Apt.
KATA PENGANTAR
1
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Kewirausahaan dengan
judul FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG MENJADI WIRAUSAHA DAN TIPETIPE WIRAUSAHA .
Penulisan dan penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas wajib dari mata
kuliah Kewirausahaan ini. Saya menyadari bahwa selama penulisan dan penyusunan
makalah ini, kami banyak mendapat bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh sebab
itu, saya mengucapkan terima kasih terutama kepada ibu Erniza Prawiti.,M.Farm,Apt. selaku
dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah mengajari saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Serta teman-teman yang ikut terlibat dalam pembuatan makalah
ini.
Sumber dari makalah ini diambil dari buku-buku yang berhubungan dengan
Kewirausahaan dan lainnya yang ditambah dengan informasi yang didapat dari pencarian
(browsing) di internet dan sumber-sumber lainnya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena masih
memiliki banyak kekurangan, baik dalam sistematika dan teknik penulisannya. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................
4
4
5
6
16
BAB
III
PENUTUP........................................................................................................
.
18
KESIMPULAN ...............................................................................................................
18
19
BAB I
3
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dewasa ini masyarakat kesulitan dalam menemukan lapangan pekerjaan.Banyak
sarjana yang hanya menjadi pengangguran, akibatnya pendidikan yang dulunya begitu
diagung-agungkan justru terlihat percuma. Banyaknya orang dengan gelar sarjana dan
keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya menjadi faktor yang memicu
orang-orang untuk mencari pekerjaan. Sayangnya, persaingan yang begitu ketat dalam seleksi
pekerjaan dan banyaknya orang yang bersaing dalam mencari pekerjaan membuat banyak
cendekiawan muda yang menjadi pengangguran atau mendapatkan pekerjaan yang kurang
layak.
Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak pula
orang yang menganggur karena sempitnya lapangan pekerjaan. Hal ini menunjukkan semakin
pentingnya dunia entrepreneur di dalam perekonomian suatu negara. Pembangunan akan
lebih berhasil jika ditunjang oleh para entrepreneur yang dapat membuka lapangan kerja
karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap
semua pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan
pengawasan. Sehingga, lapangan yang mampu pemerintah siapkan pun sangatlah terbatas dan
sulit untuk memenuhi seluruh masyarakat di Indonesia.
Pada makalah ini akan membahas tentang faktor-faktor yang dapat
mendorong seseorang menjadi wirausaha dan bagaimana tipe-tipe
seorang wirausaha tersebut.
1.2
Rumusan Masalah
Apa faktor-faktor
1.3
yang
mendorong
seseorang
wirausaha?
Bagaimana tipe-tipe dari wirausaha tersebut?
Tujuan Makalah
4
menjadi
1. Untuk
mengetahui
faktor-faktor
yang
mendorong
menjadi
wirausaha
2. Untuk mengetahui tipe-tipe wirausaha
3. Sebagai tugas ke-2 mata kuliah kewirausahaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang
berakibat
terjadinya
pengangguran
dimana-mana.
1 $ = Rp 2.500 kemudian
belum
memakai
manajemen
modern,belum
membangun
dari
kesulitan
keuangan.
Mereka
menjalankan
usaha
seseorang
dalam
menghadapi
tantangan
hidup
untuk
wirausahawan
(entrepreneur).Bahkan
untuk
menjadi
wirausahawan sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus
memiliki pengetahuan segala aspek usaha yang akan ditekuninya. Tugas
dari wirausaha sangat banyak, antara lain tugas mengambil keputusan,
kepemimpinan
teknis,
kepemimpinan
organisatoris
dan
komersial,
dan
ketidaktergantungan.
Seseorang
yang
memiliki
wirausaha
yang
berhasil
selalu
memiliki
sifat
dan
persoalan
untuk
dan
menemukan
mencari
cara-cara
peluang.
baru
dalam
Keinovasian
memecahkan
diartikan
sebagai
2.2
Keuletan
Ketabahan
Ketekunan
Kejujuran
Kedisiplinan
Ketulusan
Keikhlasan
Kesopanan, keramahan
untuk berwirausaha daripada bekerja pada orang lain. Dalam suatu studi
yang dilakukan baru baru ini, ada empat faktor yang mempengaruhi
kepribadian seseorang untuk menjadi pengusaha. Empat faktor itu adalah:
Individu, kultural, masyarakat, dan gabungan dari ketiga faktor tadi.
1. Faktor Individual
tolak
ukurnya,
dan
sebaliknya
berpendapat
bahwa
yang
tumbuh
dengan
mendengarkan
pembicaraan
banyak
yang
percaya
bahwa
para
pengusaha
yang
diraih
sudah
tak
dapat
dihitung
lagi.
pahit.
Mereka
paham,
bahwa
kesukaran
akan
menjadi peluang baru yang belum terlihat. Paul Goldin, CEO dari
perusahaan Score Board, mengatakan, Jangan takut gagal. Cobalah
sampai tujuh, delapan kali.
Walt Disney pernah bangkrut tiga kali sebelum sukses
membuat film pertamanya. Henry Ford gagal dua kali, dan tidak
mungkin bisa sukses apabila tidak bangkit dari kegagalannya. Joe
Namath, pemain sepakbola, menyikapi kegagalan secara positif,
Aku tidak pernah kalah dalam pertandingan. Aku cuma kadang
kadang kehabisan waktu saja.
11
Percaya Diri
Para pengusaha percaya dengan kemampuan dan konsep
bisnis
mereka.
Mereka
percaya
bahwa
mereka
mempunyai
belajar
dari
usaha
orang
lain.
Mereka
pun
mereka
akan
mendapatkan
pengetahuan
dan
motor
dengan
menggunakan
motor
orang
lain
yang
sukses
tidak
terbelenggu
oleh
takdir.
Para
Pengolahan Risiko
Dalam kacamata orang awam, para pengusaha umumnya
adalah orang orang yang mudah mengambil risiko, itupun dalam
jumlah yang sangat besar. Hal ini tidak selamanya benar. Pertama,
seperti yang dikatakan diatas, mereka bekerja terlebih dahulu
12
yang
penuh
dengan
ambiguitas,
tidak
jelas.
Namun,
mengambil inisiatif penuh dalam situasi dimana yang lain tidak akan
maju. Keinginan para pengusaha untuk bertindak sesuai dengan ide
mereka terkadang sering mengaburkan pandangan mereka yang
bukan pengusaha. Banyak orang yang mempunyai ide brilian, namun
ide ide ini tidak pernah direalisasikan.
Para pengusaha bertindak berdasarkan idealis mereka untuk
mencapai sebuah hasil, sebuah pencapaian. Pencapaian itu kemudian
diubah menjadi dorongan dan inisiatif.
pengusaha
perfeksionis.
Segala
Kreativitas
Salah satu alasan para pengusaha sukses adalah karena
mereka mempunyai imajinasi dan rencana rencana lain. Mereka
memiliki kemampuan untuk melihat peluang lebih dari apa yang
14
seperti
yang
telah
ditunjukkan
diatas.
Sebuah
Sedangkan
faktor
yang
lainnya
adalah:
ingin
diakui,
ingin
Kepercayaan Diri
Konsep kepercayaan diri mempengaruhi keinginan seseorang.
Kepercayaan diri didefinisikan sebagai kepercayaan seseorang
dalam menyelesaikan pekerjaannya. Kepercayaan diri yang kuat dan
akurat sangat diperlukan untuk mengembangkan seluruh aspek
kemanusiaan, termasuk inisiatif dan ketekunan. Oleh karenanya,
seseorang yang percaya bahwa dia akan sukses sebagai pengusaha
akan meraih impiannya.
2. Faktor Kultural
Sebuah penemuan yang sangat umum apabila kebudayaan
dan etnik dapat merepresentasikan sebuah jaringan usaha, yang
tentunya, orang orang yang tergabung didalamnya merupakan
pengusaha. Namun, kecenderungan kultur ini masih belum jelas,
karena
setiap
individu
dalam
suatu
kelompok
budaya
tidak
di
Kanada,
menyatakan
bahwa
orang
India
melihat
3. Faktor Masyarakat
Dalam semua lingkungan sosial, ada orang yang tidak ingin
menjadi pengusaha, tetapi karena situasi dan kondisi, mereka
terpaksa menjadi pengusaha. Para pekerja di Amerika dapat
dikategorikan dalam grup ini. Hal ini disebabkan karena perubahan
pangsa pasar. Para imigran di berbagai negara mencoba jalan ini
apabila kemampuan berbahasa dan ketrampilan mereka tidak
sesuai. Ini disebut sebagai adaptasi. Sebuah studi faktor faktor
etnokultural menyatakan bahwa tidak semua pengusaha muncul
lewat kelompok masyarakat yang menghargai kewirausahaan.
Mereka memilih untuk berwirausaha karena ada tekanan, dan juga
merupakan asimilasi sosial.
4. Kombinasi dari Ketiga Faktor
Karena ketekunan sangatlah sulit untuk diraih pada usia yang
dewasa, sebaiknya jiwa kewirausahaan ditanamkan pada anak
anak. Sebuah studi di sebuah TK mengindikasikan bahwa setiap
satu dari empat anak yang ada menunjukkan sifat kewirausahaan.
Setelah beranjak ke usia remaja, hanya 3 persen dari mereka yang
masih mempertahankan sifat tersebut. Pelajaran di sekolah tidak
mengajarkan sifat kewirausahaan, dan pada nyatanya lebih ke
pengajaran teori dan individu. Kreativitas dan kemampuan anak
anak pun menjadi berkurang, padahal kreativitas itulah yang
menjadi senjata utama dari pengusaha.
Wilson Harrell, seorang konsultan bisnis, merekomendasikan
para orang tua untuk tidak memberikan uang saku kepada anaknya
17
dibagi
rata.
Dia
percaya,
bahwa
pelajaran
ini
akan
2.3
TIPE-TIPE WIRAUSAHA
Tipe tipe Wirausaha adalah penasehat (advisor), organisator, creator, care taker,
communicator, entertainer, investor, seller engineer/technology
1.
Penasehat (Advisor).
Kebanyakan konsultan dipercayai banyak orang karena pendidikan dan
Organisator
Contoh usaha tipe ini adalah event organizer dimana anda harus memaintain
Care Taker
Pengusaha yang bergerak di bidang perkebunanan adalah salah satu conton
dimana anda harus mampu sebuah bisnis dan di perlukan sikap yang sabar, tekun, dan
konsisten.
5. Communicator.
Tipe ini adalah anda yang mampu memberikan informasi yang menjadi
demand seperti bidang sales.
6. Entertainer
Tipe ini adalah tipe entrepreneur yang mampu membuat atau menambah
pengalaman positif bagi orang lain misalnya : aktor dan penyanyi.
18
7.
Investor
Tipe ini adalah tipe entrepreneur yang di bidang saham atau property yang
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapat adalah :
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Prof. Dr. Buchari, 2007, Kewirausahaan, Edisi Revisi, Penerbit Alfabeta,
Bandung.
Kasmir, 2007, Kewirausahaan, PT RajaGrafindo Perkasa, Jakarta.
Soesarsono, 2002, Pengantar Kewirausahaan, Buku I, Jurusan Teknologi Industri
IPB, Bogor.
Suryana, 2001, Kewirausahaan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
http://westaction.org/definitions/def_entrepreneurship_1.html yang diakses pada
tanggal 20maret 2016
Winardi, 2003, Entrepreneur & Entrepreneurship, Kencana, Jakarta.
20