Anda di halaman 1dari 61

Hewan

Struktur, Fungsi dan Adaptasi


Milik UI: Hanya untuk digunakan di
lingkungan Universitas Indonesia

TOPIK HARI INI


 Pendahuluan: Ciri-ciri umum hewan
 Klasifikasi hewan (Avertebrata & Vertebrata)
 Hewan
- Struktur & Fungsi Hewan
- Adaptasi struktur hewan
- Adaptasi perilaku hewan
- Peran hewan dalam kehidupan: polinator

Milik UI: Hanya untuk digunakan


di lingkungan Universitas
indonesia

ANIMALIA (HEWAN)
4 karakteristik yang ada pada hewan :
1. Multiseluler, eukariot heterotrofik.
2. Tidak memiliki dinding sel yang merupakan struktur
penyokong pada tumbuhan dan fungi.
3. Bebas melakukan pergerakan.
4. Memiliki 2 jaringan yang unik, yaitu jaringan saraf dan otot.
5. Umumnya bereproduksi secara seksual, biasanya terjadi
dominasi tahap diploid pada siklus hidupnya.
Bagaimana keragaman hewan?
Milik UI: Hanya untuk digunakan
di lingkungan Universitas
indonesia

Milik UI: Hanya untuk digunakan


di lingkungan Universitas
indonesia

Milik UI: Hanya untuk digunakan di


lingkungan Universitas indonesia

Klasifikasi Hewan
Klasifikasi tradisional menggunakan karakter
anatomi sedangkan klasifikasi modern
menggunakan data molekuler (rRNA)
Akibatnya, klasifikasi berdasarkan karakter
anatomi berbeda dengan pohon filogenetik
berdasarkan data molekuler (rRNA)
Pada klasifikasi terbaru, karakter segmentasi tubuh
tidak lagi menentukan

Milik UI: Hanya untuk digunakan


di lingkungan Universitas
indonesia

Klasifikasi berdasarkan karakter anatomi


1. Berdasarkan organisasi jaringan
Parazoa (-), organisasi pada tingkat seluler, contoh: sponges
Metazoa (+), organisasi pada tingkat jaringan, contoh: ubur-ubur
(diplobastik) dan gurita (triplobastik)
2. Berdasarkan simetri
tubuhnya.
Radiata --- simetri tubuh
radial,diploblastik.
Contoh bintang laut
Bilateria ---- simetri tubuh
bilateral, triploblastik

Milik UI: Hanya untuk digunakan


di lingkungan Universitas
indonesia

3. Berdasarkan ada tidaknya rongga tubuh (coelom), yaitu ruang


tempat terdapatnya organ-organ internal.
Acoelomata : tidak memiliki coelom,
contoh: cacing pipih (tapeworms)
Gambar 1. Acoelomata

Pseudocoelomata : coelom tidak


dibatasi oleh mesoderm secara
sempurna (pseudocoelom), karena
coelom berkembang di antara
mesoderm dan endoderm,
contoh: cacing gilig (roundworms)

Gambar 2. Pseudocelomata

Coelomata : memiliki coelom yang


sebenarnya, yaitu coelom yang
dibatasi oleh mesoderm secara
sempurna. Berikan contohnya!
Gambar 1. Coelomata

Milik UI: Hanya untuk digunakan


di lingkungan Universitas
indonesia

4. Berdasarkan segmentasi
Segmentasi: adanya repetisi bagian-bagian tubuh
Acoelomata dan Pseudocoelomata
tubuhnya tidak bersegmen.
Coelomata :
a. Tidak bersegmen
contoh: siput (Moluska),
bintang laut (Echinodermata).
b. Bersegmen
contoh: cacing tanah
(Annelida), belalang
(Arthropoda), elang
(Chordata).
Milik UI: Hanya untuk digunakan
di lingkungan Universitas
indonesia

Perbandingan klasifikasi hewan secara


anatomi dan molekuler (rRNA)
Klasifikasi
berdasarkan
anatomi

Klasifikasi
berdasarkan
molekuler

Milik UI: Hanya untuk digunakan


di lingkungan Universitas
indonesia

Karakteristik Filum-filum dalam Kingdom Animalia

Karakteristik Filum-filum dalam Kingdom Animalia

Karakteristik Filum-filum dalam Kingdom Animalia

Karakteristik Filum-filum dalam Kingdom Animalia

Karakteristik Filum-filum dalam Kingdom Animalia

Karakteristik Filum-filum dalam Kingdom Animalia

Struktur dan Organ Hewan

Milik UI: Hanya untuk digunakan


di lingkungan Universitas
indonesia

Rangka Hewan



Hewan tidak memiliki dinding sel yang merupakan


struktur penyokong pada tumbuhan dan fungi.
Struktur pendukung atau pelindung pada hewan
adalah rangka, baik rangka dalam (endoskeleton)
maupun rangka luar (eksoskleleton)

Keragaman struktur rangka hewan

Eksoskeleton

Milik UI: Hanya untuk digunakan


di lingkungan Universitas
indonesia

Endoskeleton

STRUKTUR dan FUNGSI ORGAN


Kaki pada Annelida yang hidup di laut

Hidup bergerak bebas:


memiliki organ kaki
Hidup menempel di substrat:
tidak ada organ kaki

Milik UI: Hanya untuk digunakan


di lingkungan Universitas
indonesia

Struktur dan Fungsi


Fungsi Organ yang
berkaitan dengan sis
istem
tem organ
Sistem Pencernaan
Sistem Respirasi
Sistem Ekskresi
Sistem Sirkulasi
Bacaan tambahan untuk sistem organ yang lain
dapat dilihat di Scele
Milik UI: Hanya untuk digunakan
di lingkungan Universitas
indonesia

SISTEM PENCERNAAN

Hewan bersifat heterotrof --- memerlukan makanan (food) untuk


menghasilkan energi (ATP), sumber C, dan nutrien yang esensial.
Hampir seluruh ATP dihasilkan dari oksidasi KPL pada respirasi
seluler.
Ada 3 kategori hewan berdasarkan jenis makanan:
karnivor, herbivor, omnivor. Namun kebanyakan hewan bersifat
oportunis.
Ada 4 tahap utama pemrosesan makanan:
makan (ingestion), cerna (digestion), serap (absorption) dan buang
(elimination)
Berdasarkan mekanisme ingesti, hewan dibedakan menjadi :
suspension-feeder, deposit-feeder, substrate-feeder, fluid-feeder,
bulk-feeder.
Milik UI: Hanya untuk digunakan
di lingkungan Universitas
indonesia

Digesti : pemecahan bahan makanan menjadi molekul-molekul


yang lebih kecil yang dapat diabsorbsi tubuh.
Digesti pada hewan dibedakan menjadi:
1. Pencernaan intraselular . Ex: vakuola makanan.
2. Pencernaan ekstraselular. Beragam berdasarkan
kompleksitas saluran pencernaan.
contoh: - gastovascular cavities pada cnidaria dan flatworm.
- complete digestive tracts atau alimentary canals
disertai mulut, digestive tube, dan anus (pada
kebanyakan hewan)
Pada manusia, sistem pencernaan makanan meliputi:
rongga mulut, farinks, esofagus, lambung, usus halus, usus
besar,dilanjutkan oleh rektum dan diakhiri oleh anus.
Sistem pencernaan ini juga melibatkan: kel. Saliva, pankreas, hati,
kandung empedu.
Milik UI: Hanya untuk digunakan
di lingkungan Universitas
indonesia

STRUKTUR dan FUNGSI ORGAN


(Mulut)

PHKI
SEPTEMBER 2009

Milik UI: Hanya untuk digunakan


BIOLOGI
di lingkungan
Universitas
indonesia

26

STRUKTUR dan FUNGSI ORGAN

Sistem Pencernaan
PHKI
SEPTEMBER 2009

Milik UI: Hanya untuk digunakan


BIOLOGI
di lingkungan
Universitas
indonesia

27

Sistem Pencernaan Pada Manusia

Milik UI: Hanya untuk digunakan


di lingkungan Universitas
indonesia

SISTEM RESPIRASI
Permukaan respirasi harus senantiasa lembap dan memiliki
permukaan luas. Ada 4 organ respirasi:
1. Kulit: sebagai alat difusi pertukaran O2 & CO2. contoh:
2. Sistem trakea: O2 masuk melalui bukaan
seperti katup (yaitu spirakel). Spirakel berhubungan dg
tabung trakea yang bercabang-cabang menjadi trakeola.
Trakeola berhubungan dg sel tubuh. Udara dipompa masuk
dan keluar oleh pergerakan tubuh. Contoh: serangga.

Milik UI: Hanya untuk digunakan


di lingkungan Universitas
indonesia

3. Insang --- pada Pisces


Untuk pertukaran gas dalam air. Insang memiliki filamenfilamen sangat halus kaya akan kapiler. Tutup insang
(operculum) membuka & menutup - air melintasi filamen
terjadi pertukaran O2 & CO2 (darah-air) secara difusi.
Darah yang mengandung O2 dipompa untuk disampaikan
ke sel-sel.
4. Paru-paru.
Hewan yang memiliki organ paru-paru sebagai alat respirasi,hidup
di darat. Namun, tidak semua hewan yang hidup di darat bernafas
menggunakan paru-paru. Pada katak respirasi dilakukan melalui
paru-paru dan kulit.

Milik UI: Hanya untuk digunakan


di lingkungan Universitas
indonesia

Contoh sistem respirasi dengan paru-paru


1. Mamalia: sistem respirasi pada mamalia terdiri dari:
Mulut & hidung; larinks;trakea;bronkus;bronkiolus;nalveolus
(kaya kapiler).

Milik UI: Hanya untuk digunakan


di lingkungan Universitas
indonesia

2. Burung

Selain paru-paru, biasanya ada 8/9 kantung udara yang tidak


langsung berfungsi untuk pertukaran udara, namun untuk
mempertahankan aliran udara melalui paru-paru. Pertukaran
udara terjadi di parabronchi.
Milik UI: Hanya untuk digunakan
di lingkungan Universitas
indonesia

SISTEM EKSKRETORI
3 Fungsi dari sistem ekskretori :
1. Eliminasi limbah mengandung N.
2. Kontrol konsentrasi ionik cairan tubuh.
3. Osmoregulasi : meregulasi solute balance; gain & loss of
water (kandungan air dalam tubuh)
Pengendalian jumlah air dalam tubuh berkaitan dengan konsentrasi
ion. Ion banyak diperlukan sebagai kofaktor.
Air masuk ke tubuh : minum, makan, produk samping oksidasi
nutrien.
Air keluar dari tubuh : nafas, keringat, urinasi, defekasi.
Milik UI: Hanya untuk digunakan
di lingkungan Universitas
indonesia

Limbah nitrogenous :
a. Amonia : produk avertebrata laut & ikan air tawar
(sangat toksik, larut dalam air).
b. Asam urat : produk hepar yang akan ditranspor ke ginjal
oleh darah; produk serangga, burung & reptil (tidak
terlalu toksik, larut dalam air).
c. Urea : keluar melalui urin (hepar mengubah amonia
menjadi urea); produk mamalia & ikan laut.

Milik UI: Hanya untuk digunakan


di lingkungan Universitas
indonesia

Ginjal tersusun atas korteks di sebelah


luar dan medulla di tengah, serta pelvis
renal.
Dalam ginjal, cairan serupa plasma
difiltrasi melalui kapiler-kalpiler
glomerulus ke dalam tubulus-tubulus
ginjal (filtrasi glomerulus). Saat filtrat
ini melewati tubulus, volumenya
dikurangi dan susunannya diubah oleh
proses reabsorpsi tubulus (pembuangan
air dan zat terlarut dari cairan tubulus)
dan sekresi tubulus (sekresi zat terlarut
ke dalam cairan tubulus) untuk
membentuk urin.
Ginjal juga merupakan organ endokrin
karena menghasilkan renin dan faktor
eritropoietik.

Sistem urinaria manusia

Milik UI: Hanya untuk digunakan


di lingkungan Universitas
indonesia

SISTEM SIRKULASI
Fungsi :
- mentranspor dengan cepat zat-zat dari dan ke sel-sel
- membantu menstabilkan pH dan suhu internal

Ada 2 jenis sistem sirkulasi pada hewan :


1. Sistem sirkulasi terbuka.
Contoh pada serangga dan krustasea
2. Sistem sirkulasi tertutup.
Contoh pada cacing tanah dsb.

Milik UI: Hanya untuk digunakan


di lingkungan Universitas
indonesia

SISTEM SIRKULASI
Ada 2 jenis sistem sirkulasi pada hewan :
1. Sistem sirkulasi terbuka.
Darah tidak selalu berada dalam pembuluh darah; jantung memompa
hemolymph (darah dan cairan sel) ke dalam pembuluh, namun pembuluh mengosongkannya ke rongga besar atau sinus; darah berdifusi
melalui jaringan dan kembali ke jantung.

Heart : an elongated dorsal tube.

2. Sistem sirkulasi tertutup.


Darah selalu berada dalam
pembuluh darah.
Milik UI: Hanya untuk digunakan
di lingkungan Universitas
indonesia

Sistem Sirkulasi Terbuka dan Tertutup

Planaria (cacing pipih): sistem pencernaan berfungsi sebagai


sistem peredaran makanan
Serangga: sistem peredaran terbuka
Cacing tanah dan vertebrata: sistem peredaran tertutup
PHKI
SEPTEMBER 2009

Milik UI: Hanya untuk digunakan


BIOLOGI
di lingkungan
Universitas
indonesia

38

+ A ridge within ventricle

BERBAGAI SISTEM SIRKULASI TERTUTUP


Milik UI: Hanya untuk digunakan
di lingkungan Universitas
indonesia

Sistem sirkulasi pada vertebrata meliputi :


1. Jantung : organ pemompa darah, pengendali sirkulasi.
2. Darah : medium transpor; membawa gas (CO2, O2), nutrien, hormon,
buangan.
3. Pembuluh : struktur tabung tempat darah mengalir.
a. arteri : membawa darah dari jantung menuju kapiler.
b. arteriol : arteri kecil.
c. kapiler : tempat terjadinya pertukaran materi antara sel dan sistem
sirkulasi. --- capillary bed.
d. venula : mengumpulkan limbah, membawa darah dari kapiler.
e. vena : membawa darah dari kapiler kembali ke jantung.
Fungsi darah :
1. Transpor : O2, CO2, nutrien, buangan, dan molekul terlarut lain.
2. Membantu stabilisasi pH internal karena adanya sistem buffer.
3. Kekebalan.
4. Pada hewan berdarah panas (mamalia & burung), darah membantu mempertahankan suhu tubuh konstan; membuang kelebihan panas dari otot
dan daerah lain dan daerah lain yang aktivitas metabolismenya tinggi
ke kulit, kmd.panas dilepaskan ke lingkungan.

KOMPOSISI DARAH MAMMALIA


Tu.tl rusuk, vertebrae, tl dada
& pelvis ssm merah SDM,SDP,PLT.

90% air

MN fagosit bakteri &


Debris sel.
L B/T.
Platelet berasal dari
Pinch off fragmen sitoPlasmik dari sel besar
dlm sumsum tulang;
tanpa inti.

ADAPTASI STRUKTUR

Milik UI: Hanya untuk digunakan


di lingkungan Universitas
indonesia

Adaptasi yang berkaitan dengan


perolehan nutrien
1. Proboscis (penjuluran seperti lidah)
yang panjang pada ngengat
Proboscis yang menggulung akan
menjulur pada saat ngengat menghisap
madu dari bunga tabung.

2. Bentuk tubuh fusiform hewan


berguna untuk meminimalisasi
tarikan di media pergerakannya
(air pada ikan dan mamalia air,
udara pada burung).
Milik UI: Hanya untuk digunakan
di lingkungan Universitas
indonesia

3. Berbagai anatomi sistem


pencernaan hewan

Saluran
pencernaan
yang lengkap

Gastrovascular
cavity : saluran
makanan dengan
hanya 1 bukaan
Milik UI: Hanya untuk digunakan
di lingkungan Universitas
indonesia

4. Susunan gigi dan panjang saluran pencernaan teradaptasi pada


pola makan

Milik UI: Hanya untuk digunakan


di lingkungan Universitas
indonesia

5. Kemampuan ular menelan mangsa yang besar berkaitan


dengan adanya ligament elastik yang menumpukan rahang
bawah tengkorak.
6. Bentuk paruh dan kaki burung

http://arpit.50webs.com/html/birding
Milik UI: Hanya untuk digunakan
di lingkungan Universitas
indonesia

Adaptasi yang berkaitan dengan pergerakan


Fungsi forelimbs yang
berbeda namun berelemen
rangka yang sama (bacaan
tambahan: Starr hlm 266)

Shorter digits
Milik UI: Hanya untuk digunakan
di lingkungan Universitas
indonesia

Seta di jari tokek (Gecko gecko)


untuk melekatkan diri pada substrat
 Seta di ujung
jemari Gecko gecko

Spatula pada satu seta


Gecko gecko

Milik UI: Hanya untuk digunakan di


lingkungan Universitas indonesia

Inspirasi dari
kaki tokek
Robot tokek digunakan
dalam operasi SAR

Struktur honeycombed pada tulang burung untuk mengurangi


berat tanpa mengorbankan kekuatannya.

Milik UI: Hanya untuk digunakan


di lingkungan Universitas
indonesia

Sirip untuk berenang pada ikan, burung, dan mamalia

PHKI
SEPTEMBER 2009

Milik UI: Hanya untuk digunakan


BIOLOGI
di lingkungan
Universitas
indonesia

51

Thermoregulasi
Adaptasi hewan terhadap perubahan suhu
lingkungan dengan cara mengatur suhu tubuh
agar tetap stabil
Dalam pengaturan suhu tubuh, hewan harus
mengatur panas yang diterima atau yang hilang
ke lingkungan.
Mekanisme perubahan panas tubuh hewan
dapat terjadi dengan 4 proses, yaitu konduksi,
konveksi, radiasi, dan evaporasi.

Endoterm dan Ektoterm


Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah
dingin (cold-blood animals atau ektoterm) dan hewan
berdarah panas (warm-blood animals atau endoterm).
Ektoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari
lingkungan (menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh
hewan ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung pada
suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah
anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia.
Endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal
dari hasil metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih
konstan. Endoterm umum dijumpai pada kelompok burung
(Aves), dan mamalia.

Adaptasi hewan mengurangi


kehilangan panas tubuh
Tubuh tertutup bulu pada
burung
Tubuh tertutup rambut pada
mamalia
Menimbun lemak
Hidup berkelompok
Migrasi

Adaptasi hewan mengurangi


kehilangan panas tubuh
Hewan ektoterm seperti
reptil menjaga suhu
tubuhnya dengan
adaptasi perilaku, yaitu
berjemur matahari atau
menyerap panas dari
bebatuan di pagi hari
untuk meningkatkan suhu
tubuh dan berlindung di
bawah bayangan untuk
mendinginkan tubuhnya.

Jacobsons Organ
Sebuah ekstra-organ di langit-langit mulut ular mempertajam indra penciuman. Organ
yang disebut Jacobson, itu terdiri dari dua lubang, berupa struktur menyerupai
kantung yang sangat sensitif. Sensor tersebut memungkinkan ular baik untuk melacak
mangsa maupun calon pasangannya.

Sensor panas tubuh


Ular beludak mendeteksi mangsa menggunakan dua bilik "lubang" organ yang
terletak antara mata dan lubang hidung pada masing-masing sisi kepala. Hewan
berdarah panas mengeluarkan radiasi termal bahkan ketika bergerak. Otak ular
mengidentifikasi panas ini dengan membandingkan suhu di luar dan dalam kamar

Ekolokasi
Penggunaan gelombang suara untuk memperoleh
informasi mengenai lingkungan di sekitar dengan cara
memproduksi suara atau biosonar klik yang dipantulkan
kembali oleh suatu obyek disebut sebagai echolocation.
Echolocation penting bagi mamalia laut karena
memungkinkan mereka untuk melakukan navigasi dan
mencari pakan dalam kegelapan di malam hari dan di
dalam atau air keruh di mana ia tidak mudah untuk
melihat.

Ekolokasi
Paus bergigi,
termasuk paus
beluga, paus
sperma, lumbalumba, dan lumba
diketahu memiliki
kemampuan
ekolokasi.

Ekolokasi
Hewan-hewan lain
seperti beberapa jenis
tupai dan kalelawar
memiliki kemampuan
ekolokasi

Milik UI: Hanya untuk digunakan di


lingkungan Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai