2.
3.
Ada tiga aspek yang saling berkaitan dalam ruang lingkup manajemen operasi,
yaitu :
1.
yang membangun sistem manajemen operasi dan interaksinya satu sama lain.
Komponen bahan merupakan elemen input yang akan di transformasikan sesuai
dengan bentuk dan kualitas produk yang di inginkan. Komponen mesin dan
peralatan merupakan elemen penyusun wahana bagi terjadinya proses
transformasi. Sedangkan komponen manusi dan modal merupakan elemen
penggerak dan pencipta wahana transformasi. Bentuk dan besarnya peranan
masing-masing komponen sangat tergantung pada jenis dan kualitas produk yang
akan di hasilkan.
Persoalan yang sering muncul dalam kaitannya dengan aspek struktural
diantaranya adalah: 1.perencanaan kapasitas, 2.penyusunan fasilitas wahana
transformasi baik yang bersangkutan dengan pemilihan lokasi, pemilihan mesin,
pengaturan tata letak fasilitas dan sebagainya, 3.pemilihan desain proses
tranformasi dan sistem kerja yang akan digunakan, 4.penyusunan struktur
organisasi baik yang berkaitan dengan pemilihan orang yang tepat, penentuan
hirarki fungsi, wewenang dan sebagainya, 5.pemilihan jenis teknologi proses yang
akan digunakan.
2.
Perencanaan output
Kewenangan untuk membuat produk seperti yang telah diputuskan
Perencanaan kapasitas
Keputusan untuk menghasikan jumlah produk yang tepat, ditempat yang
tepat dan dalam waktu yang tepat. Kapasitas untuk jangka panjang ditentukan
dari ukuran fasilitas fisik yang dipakai. Sedangkan untuk jangka pendek
kapasitas dapat diperbanyak melalui subkontrak, tambahan gilir kerja atau
menyewa tempat.
4.
dalam proses produksi sehingga tidak akan ada alat yang hilang atau tidak di
tempatkan pada tempatnya. Dengan begitu lebih memudahkan saat memerlukan
alat-alat atau bahan-bahan.
6.
agar tidak tercampur aduk saat melakukan produksi. Seperti tempat menjemur,
menggoreng, mengemas, memberi label,dll.
7.
Manajemen persediaan
Keputusan persediaan menyangkut apa yang dipesan, berapa banyak dan
Manajemen proyek
Perencanaan dalam menambah alat produksi untuk mendapatkan produksi
yang maksimal atau adanya pesanan besar-besaran yang tidak terduga dapat di
atasi dengan adanya persiapan bahan-bahan (manajemen persediaan)
9.
Skeduling
Hal ini meliputi tugas-tugas untuk membuat jadwal produksi kapan
Lembaga
Agribisnis
Pabrik
Sayuran
dalam
INPUT
PROSES
Sumberdaya
Manusia,
saprodi seperti
benih, pupuk,
sarana
prasaranam
jasa, media
tanam
Sayursayuran,
peralatan,
Pengolahan
tanah
Pemupukan
Pemeliharaan
Pemanenan
produkproduk
Agribisnis
Proses
pengemasan
dalam kaleng
OUTPUT
Produk
Agribisnis
Sayuran
dalam
kaleng
Kaleng
kaleng khusus
untuk
kemasan,
tenaga kerja,
staf ahli, dan
teknologi
Dosen,
Mahasiswa,
staf, Peralatan,
Fasilitas,
Gedung, tata
usaha, dan
tenaga
Proses
administrasi
akademik dan
belajar
mengajar
Lulusan
Mahasiswa
Fakultas
Pertanian
Supplier
sayur
organic
Sayur-sayuran
organic, alat
transportasi,
tenaga kerja
Proses
pengirimin ke
costumer
Sayuran
organic tiba
di costumer
masingmasing
Restaurant
Organic
Gedung,
sayur-sayuran,
buah-buahan,
teknologi,
tempat
peletakkan
produk, tenaga
kerja, staf ahli,
dan kasir
Proses
penataan dan
pemasaran
produk sayursayuran dan
buah-buahan
Produk
sayur dan
buah terjual
Fakultas
Pertanian
Arus masukan tidak bergerak dalam jalur 1 arah karena keragaman operasi
menimbulkan masalah pelik dimana lokasi, transportasi, pergudangan dan
urutan kegiatannya terlihat seakan-akan simpang siur.
Contoh: Pemrosesan susu perahan yang menghasilkan mentega, keju, es krim dll.
Sedangkan yang berkesinambungan berlangsung terus menerus melalui
sistem yang berstandarisasi guna menghasilkan keluaran yang dasarnya sama.
Ciri-ciri produksi yang berkesinambungan:
pasokan
produk
Menanamkan
investasi
secara
agresif utk
mengurangi
waktu
tunggu di
pengembang
an
Menggunaka
n desain
moduler
untuk
menunda
diferensiasi
produk
selama
mungkin
Karakteristik
Waktu Tunggu
Mempersingkat waktu
tunggu sepanjang
tidak meningkatkan
biaya
Menanamkan
investasi secara
agresif utk
mengurangi waktu
tunggu di produksi
Karakteristik
Desain Produk
Memaksimalkan
kinerja dan
meminimalkan biaya
Menggunakan
desain produk
yang mengarah
pada waktu
penyetalan yang
rendah dan
produksi massal.