Anda di halaman 1dari 9

PROPAGASI MODUL 6

1. Jelaskan mengenai ruang lingkup manajemen produksi operasi disertai


sumbernya!
Jawab:
Menurut Zulian Yamit (2003) Karakteristik dari sistem manajemen operasi
adalah :
1.

Mempunyai tujuan, yaitu menghasilkan barang dan jasa

2.

Mempunyai kegiatan, yaitu proses transformasi

3.

Adanya mekanisme yang mengendalikan pengoperasian

Ada tiga aspek yang saling berkaitan dalam ruang lingkup manajemen operasi,
yaitu :
1.

Aspek struktural yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi komponen

yang membangun sistem manajemen operasi dan interaksinya satu sama lain.
Komponen bahan merupakan elemen input yang akan di transformasikan sesuai
dengan bentuk dan kualitas produk yang di inginkan. Komponen mesin dan
peralatan merupakan elemen penyusun wahana bagi terjadinya proses
transformasi. Sedangkan komponen manusi dan modal merupakan elemen
penggerak dan pencipta wahana transformasi. Bentuk dan besarnya peranan
masing-masing komponen sangat tergantung pada jenis dan kualitas produk yang
akan di hasilkan.
Persoalan yang sering muncul dalam kaitannya dengan aspek struktural
diantaranya adalah: 1.perencanaan kapasitas, 2.penyusunan fasilitas wahana
transformasi baik yang bersangkutan dengan pemilihan lokasi, pemilihan mesin,
pengaturan tata letak fasilitas dan sebagainya, 3.pemilihan desain proses
tranformasi dan sistem kerja yang akan digunakan, 4.penyusunan struktur
organisasi baik yang berkaitan dengan pemilihan orang yang tepat, penentuan
hirarki fungsi, wewenang dan sebagainya, 5.pemilihan jenis teknologi proses yang
akan digunakan.
2.

Aspek fungsional yaitu aspek yang berkaitan dengan manajemen dan

organisasi komponen struktural maupun interaksinya mulai dari perencanaan,


penerapan, pengendalian maupun perbaikan agar diperoleh kinerja optimum.
Persoalan utama yang dihadapi dari aspek fungsional adalah bagaimana

mengelola komponen struktural beserta interaksinya, agar dapat di pertahankan


kontinuitasnya
3.

Aspek lingkungan memberikan dimensi lain pada sistem manajemen operasi

yang berupa pentingnya memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang


terjadi di luar sistem.
Ruang lingkup manajemen operasi berkaitan dengan pengoperasian sistem
operasi, pemilihan serta penyiapan sistem operasi yang meliputi keputusan
tentang:
1.

Perencanaan output
Kewenangan untuk membuat produk seperti yang telah diputuskan

haruslah diterjemahkan dalam bentuk master schedule yang mana secara


spesifik master schedule ini akan memberi beberapa informasi tentang berapa
banyak jumlah unit dari masing-masing produk/komponen yang harus
dibuatkan dan kapan masing masing harus dikirim.
2.

Desain proses transformasi


Proses menentukan hasil dari input yang akan menjadi output sesuai

dengan alat atau fasilitas yang digunakan.


3.

Perencanaan kapasitas
Keputusan untuk menghasikan jumlah produk yang tepat, ditempat yang

tepat dan dalam waktu yang tepat. Kapasitas untuk jangka panjang ditentukan
dari ukuran fasilitas fisik yang dipakai. Sedangkan untuk jangka pendek
kapasitas dapat diperbanyak melalui subkontrak, tambahan gilir kerja atau
menyewa tempat.
4.

Perencanaan bangunan pabrik


Planing untuk luasan pabrik atau kapasitas untuk produksi sesuai dengan

perencanaan output. Dengan perencanaan pabrik diharapkan tidak akan


menimbulkan minimnya tempat untuk melakukan produksi yang maksimal.
5.

Perencanaan tata letak fasilitas


Menyipkan tempat untuk alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan

dalam proses produksi sehingga tidak akan ada alat yang hilang atau tidak di
tempatkan pada tempatnya. Dengan begitu lebih memudahkan saat memerlukan
alat-alat atau bahan-bahan.

6.

Desain aliran kerja


Masing-masing proses produksi di tempatkan pada tempat yang berbeda

agar tidak tercampur aduk saat melakukan produksi. Seperti tempat menjemur,
menggoreng, mengemas, memberi label,dll.
7.

Manajemen persediaan
Keputusan persediaan menyangkut apa yang dipesan, berapa banyak dan

kapan memesan. Sistem pengendalian persediaan dipakai untuk mengatur bahan


baku mulai dari pembeliannya sebagai bahan baku, proses pembuatan sampai
menjadi barang jadi. Manajer persediaan memutuskan berapa banyak barang
yang akan disimpan sebagai persediaan, dimana penyimapanannya dan hal-hal
lain yang berhubungan dengan persediaan.
8.

Manajemen proyek
Perencanaan dalam menambah alat produksi untuk mendapatkan produksi

yang maksimal atau adanya pesanan besar-besaran yang tidak terduga dapat di
atasi dengan adanya persiapan bahan-bahan (manajemen persediaan)
9.

Skeduling
Hal ini meliputi tugas-tugas untuk membuat jadwal produksi kapan

mulai dan kapan ditargetkan harus selesai pembuatan berbagai macam


komponen yang harus dilaksanakan dengan fasilitas-fasilitas produksi yang ada.
Di sini akan dijumpai beberapa faktor yang mengakibatkan proses penjadwalan
produksi menjadi sangat kompleks seperti jumlah komponen yang besar, aliran
proses produksi yang tidak sama untuk setiap komponen yang memerlukan
ataupun penggunaan mesin yang berbeda-beda, baik jenis maupun kapasitasnya,
dan lain-lain.
10. Pengendalian kualitas
Fungsi pengendalian kualitas ini harus dilaksanakan secara total dan
terpadu pada setiap langkah yang ditempuh sepanjang siklus manufaktur
berlangsung. Hal ini sering disebut sebagai langkah Pengendalian Kualitas
Terpadu (Total Quality Control). Pada langkah ini material ataupun
komponen yang diterima dari pemasok luar harus diperiksa dan diuji
kualitasnya sebelum diproses (phase incoming quality control). Selanjutnya
produk produk

yang dibuat dalam proses fabrikasi harus pula diperiksa

secara seksama selama langkah langkah operasi produksi berlangsung, dan


pemeriksaan akhir dari produk yang selesai dibuat harus pula dilakukan lewat
pengujian untuk melihat kualitas fungsi dan performansi kerjanya apakah sudah
sesuai dengan standar ataupun kepuasan si pemakai atau tidak. Langkah
pengendalian kualitas adalah mengupayakan agar setiap produk yang dibuat
bisa sesuai dengan apa yang diminta oleh pemakai. Konsep ini lazim dikenal
dengan fitness for use.
11. Keandalan kualitas dan pemeliharaan
Mempertahankan produk serta memelihara fasilitas-fasilitas yang
digunakan dalam melakukan proses produksi. Kualitas alat yang digunakan
berpengaruh pada kualitas produk yang dihasilkan, karenanya keduanya saling
berkaitan.
2. Gambarkan dan jelaskan sistem operasi / produksi dari :
a. Lembaga agribisnis
b. Pabrik sayuran dalam kaleng
c. Fakultas Pertanian
d. Supplier sayur organic
e. Restauran Organic
Jawab:
SISTEM
PRODUKS
I

Lembaga
Agribisnis

Pabrik
Sayuran
dalam

INPUT

PROSES

Sumberdaya
Manusia,
saprodi seperti
benih, pupuk,
sarana
prasaranam
jasa, media
tanam
Sayursayuran,
peralatan,

Pengolahan
tanah
Pemupukan
Pemeliharaan
Pemanenan
produkproduk
Agribisnis
Proses
pengemasan
dalam kaleng

OUTPUT

Produk
Agribisnis

Sayuran
dalam
kaleng

Kaleng

kaleng khusus
untuk
kemasan,
tenaga kerja,
staf ahli, dan
teknologi
Dosen,
Mahasiswa,
staf, Peralatan,
Fasilitas,
Gedung, tata
usaha, dan
tenaga

Proses
administrasi
akademik dan
belajar
mengajar

Lulusan
Mahasiswa
Fakultas
Pertanian

Supplier
sayur
organic

Sayur-sayuran
organic, alat
transportasi,
tenaga kerja

Proses
pengirimin ke
costumer

Sayuran
organic tiba
di costumer
masingmasing

Restaurant
Organic

Gedung,
sayur-sayuran,
buah-buahan,
teknologi,
tempat
peletakkan
produk, tenaga
kerja, staf ahli,
dan kasir

Proses
penataan dan
pemasaran
produk sayursayuran dan
buah-buahan

Produk
sayur dan
buah terjual

Fakultas
Pertanian

3. Apa perbedaan antara produksi yang terputus-putus dan yang


berkesinambungan? Bagaimana perbedaan ini mempengaruhi pilihan dalam
hal tata letak pabrik ?
Jawab:
Produksi yang terputus-putus menggambarkannya sebagai proses yang sering
melibatkan masukan dan keluaran yang berbeda-beda serta prosedur yang
berubah-ubah.
Ciri-ciri dari produksi yang terputus-putus:

Menjalani banyak proseduran kegiatan yang berbeda.

Menghasilkan produk yang beraneka ragam.

Diperlukan fleksibilitas dalam menggunakan mesin-mesin, menempatkan


pekerja, membentuk jalur angkutan baik dari produsen maupun ke
pedagang pasar.

Arus masukan tidak bergerak dalam jalur 1 arah karena keragaman operasi
menimbulkan masalah pelik dimana lokasi, transportasi, pergudangan dan
urutan kegiatannya terlihat seakan-akan simpang siur.

Contoh: Pemrosesan susu perahan yang menghasilkan mentega, keju, es krim dll.
Sedangkan yang berkesinambungan berlangsung terus menerus melalui
sistem yang berstandarisasi guna menghasilkan keluaran yang dasarnya sama.
Ciri-ciri produksi yang berkesinambungan:

Proses umumnya tidak berfariasi karena tidak begitu menyoloknya


peranan kreativitas.

Produksi yang berkesinambungan terasa relative sederhana dan tidak


menuntut perhatian.

Contoh: Perusahaan bahan kimia pertanian.


Dalam merencanakan tata letak suatu pabrik perlu mempertimbangkan
semua proses dan prosedur yang kan dijalani pabrik, kuantitas dan kualitas yang
diperlukan dan setiap jenis perubahan, jenis, mutu atau permintaan produk di
masa mendatang.
Menurut Subagyo (2000), tata letak (layout) pabrik adalah cara
penempatan fasilitas-fasilitas yang digunakan di dalam pabrik. Fasilitas itu
misalnya : mesin, alat produksi, alat pengangkutan barang, tempat pembuangan
sampah dan lain-lain. Letak dari fasilitas-fasilitas itu harus diatur sedemikian rupa
sehingga proses produksi dapat berjalan sedemiakian rupa dengan lancar dan
efisien.

4. Bagaiman cara menentukan ukuran yang optimal bagi pabrik agribisnis ?


Jawab:
a) Metode kuantitatif : adalah menilai secara kuantitatif baik buruknya suatu
daerah untuk pabrik sehubungan dengan faktor-faktor yang terdapat didaerah

tersebut, sehingga perusahaan dapat membandingkan keadaan daerah satu dengan


daerah lain.
b) Metode kualitatif : adalah konsep biaya tetap dan biaya variabel dari lokasi
yang berbeda dapat menciptakan hubungan antara biaya dan volume produksi
yang berlaku bagi masing-masing lokasi.
c) Metode transportasi : adalah suatu alat untuk memecahkan masalah yang
menyangkut pengiriman barang, dari suatu tempat ke tempat yang lain.
5. Jelaskan tentang manajemen rantai pasokan disertai sumbernya !
Jawab:
Manajemen Rantai Pasokan atau disebut Supply Chain Management
merupakan pengelolaan rantai siklus yang lengkap mulai bahan mentah dari para
supplier, ke kegiatan operasional di perusahaan, berlanjut ke distribusi sampai
kepada konsumen. Istilah supply chain management pertama kali dikemukakan
oleh Oliver dan Weber pada tahun 1982. Supply chain adalah jaringan fisiknya,
yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku,
memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pemakai akhir, supply chain
management adalah metode, alat, atau pendekatan pengelolaannya.
Strategi Biaya Rendah Strategi Respon
Strategi Diferensiasi
Tujuan
Memenuhi permintaan Cepat menanggapi Berbagi hasil
Pemasok
dengan biaya
perubahan
penelitian
serendah mungkin
kebutuhan &
pasar,
permintaan utk
bersamameminimalkan
sama
terjadinya
mengemban
kehabisan
gkan produk
persediaan
dan pilihan
Kriteria
Dipilih terutama
Dipilih terutama
Dipilih
Pemilihan
karena biaya
karena kapasitas,
terutama
dasar
kecepatan dan
karena
fleksibilitas
ketrampilan
pengembang
an produk
Karakteristik
Mempertahankan
Menanam modal
Proses
Proses
utilisasi rata-rata
dalam kapasitas
moduler
yang tinggi
berlebih dan
yang menuju
proses yang
kustomisasi
fleksibel
massal.
Karakteristik
Meminimalkan
Mengembangkan
Meminimalka
Persediaan
persediaan di seluruh
sistem yang cepat
n persediaan
rantai utk menekan
tanggap dengan
dalam rantai
biaya
persediaan
utk
cadangan utk
menghindari
memastikan
keusangan

pasokan

produk
Menanamkan
investasi
secara
agresif utk
mengurangi
waktu
tunggu di
pengembang
an
Menggunaka
n desain
moduler
untuk
menunda
diferensiasi
produk
selama
mungkin

Karakteristik
Waktu Tunggu

Mempersingkat waktu
tunggu sepanjang
tidak meningkatkan
biaya

Menanamkan
investasi secara
agresif utk
mengurangi waktu
tunggu di produksi

Karakteristik
Desain Produk

Memaksimalkan
kinerja dan
meminimalkan biaya

Menggunakan
desain produk
yang mengarah
pada waktu
penyetalan yang
rendah dan
produksi massal.

Rantai pasokan pada lingkungan global harus mampu :


1. Menanggapi perubahan mendadak dalam hal ketersediaan komponen, saluran
distribusi / pengiriman, bea impor dan nilai mata uang
2. Menggunakan teknologi transmisidan komputer tercanggihuntuk menjadwalkan
serta mengelola pengiriman komponen dan produk jadi ke luar
3. Memiliki karyawan lokal yang terampil menangani tugas-tugas, perdagangan,
pengiriman, imigrasi dan masalah politis
Manajemen rantai pasokan yang hebat adalah memberikan sebuah peluang
strategis yang besar untuk menciptakan keunggulan bersaing.
Supply Chain Management meliputi penetapan:
1) penyedia transportasi
2) transfer uang secara tunai dan kredit
3) para pemasok
4) distributor
5) utang dan piutang usaha
6) pergudangan dan persediaan
7) pemenuhan pesanan
8) berbagi informasi pelanggan, prediksi dan produksi.

Tujuannya adalah : membangun sebuah rantai pemasok yang memusatkan


perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai