Anda di halaman 1dari 110

Dasar Ilmu Tanah

semester genap 2011/2012

Materi 02: MORFOLOGI TANAH

Profil Tanah
Irisan / penampang tegak tanah yang menampakan semua
horizon sampai ke bahan induk; dalam profil tanah,
bagian yang mengandung akar tanaman atau dipengaruhi
oleh akar tanaman disebut SOLUM
Bermanfaat untuk deskripsi tanah, tetapi hanya
menggambarkan satu titik pada lansekap dan hanya dua
dimensi.

Horizon Tanah
Lapisan tanah yang hampir sejajar dengan permukaan
lahan dan secara genetik berbeda dengan lapisan
didekatnya dalam hal sifat fisik, kimia dan biologi, seperti
warna, struktur, tekstur, jumlah dan jenis organisme dll.
Tiap horizon diberi nama dengan Huruf besar yang
mencerminkan horizon utama. Penamaan horizon ini
sangat bermanfaat untuk deskripsi, interpretasi, analisis
dan klasifikasi tanah

Profil Tanah Mineral

Tanah di kawasan
perbukitan kapur

Tanah di kawasan
pegunungan

Tanah di kawasan
pantai

Profil Tanah Organik


Parit yang digali pada
horizon O pada tanah
organik
Parit diperlukan untuk
Mengalirkan air agar
gambut kering sebelum
panen

Profil Tanah dan Pedon


Profil tanah tidak dapat
memberikan semua informasi
tentang keragaman ketebalan
horizon; untuk itu diperlukan studi
volume tanah yang disebut PEDON.
Pedon adalah tubuh tanah 3
dimensi, dan didefinisikan sebagai
jumlah minimal bahan yang bisa
disebut tanah, ukuran berkisar 1 10 m3.
Jika beberapa pedon yang
mempunyai sifat dan ciri sama
digabungkan disebut polipedon..

Pedon dan Polipedon

Pedon dan Polypedon

Kondisi Lansekap

Dataran
serombak

Muara Sungai

Dataran
bergelombang

Perbukitan
terjal

Lahan
berbatu

Horizon Tanah
Lapisan tanah yang hampir sejajar dengan
permukaan lahan dan secara genetik berbeda
dengan lapisan didekatnya dalam hal sifat fisik,
kimia dan biologi, seperti warna, struktur,
tekstur, jumlah dan jenis organisme dll.
Tiap horizon diberi nama dengan Huruf besar
yang mencerminkan horizon utama. Penamaan
horizon ini sangat bermanfaat untuk deskripsi,
interpretasi, analisis dan klasifikasi tanah

Soil Horizons

Materials in a Soil System:


Vertical and horizontal movements create a soil
profile made up of distinct layers parallel to the
surface, which are called soil horizons.

Organic top layer (O)


Zone of leaching (A and E)

Soil
Rock

Zone of accumulation (B)

Weathered rock (C and R)


S. Hughes, Fall 2000

Slide 2 of 48

Soil Horizons
O Mostly organic materials, decomposing leaves,
and twigs. Often dark brown color.
A Mineral and organic materials, light black to
brown. Leaching of clay, Fe and Ca.
~3m

E Light colored materials due to leaching of clay,


Ca, Mg, and Fe to lower horizons. Horizons
A and E make up the Zone of Leaching.
B Enriched in clay, Fe oxides, Silica, carbonate
and other material leached from above. This is
the Zone of Accumulation.
C Partially altered (weathered) parent material,
which is either rock or loose sediment.
R Unweathered (unaltered) parent material = rock.

Source: S. Hughes, 2000

Classifying soils profiles

Labelling soil
horizons
A number of
common horizon
types are often
present,
depending upon
the type and
maturity of the
soil.

Typical Soil Profile


Dept
h

Topsoil or A horizon
1
Subject to biological and climate
2

Subsoil or B horizon
Accumulates materials
More compact and more clay

Parent material or C horizon


from which A & B are derived
5
Least affected by weathering

Penamaan Horizon Tanah


Horizon tanah antara
satu tanah dengan
tanah lainnya dapat
berbeda nama
Penamaan horizon tanah
diperlukan pengalaman &
praktek

Horizon Tanah Mineral


Horizon A horizon
permukaan yang
mengakumulasi bahan
organik
Ap = lapisan bajak
Ap

Ap
EB
Bt
BC
C

Horizon E
E - (semula A2)
translokasi keluar
Zona Eluviasi
tercuci keluar
Warna lebih cerah
dari horizon di
atasnya atau di
bawahnya

A
E
E/
B
Bt

BC
C

Horizon B- 2 macam:
1. Translokasi masuk di bawah A,
E, atau O dengan akumulasi
liat, besi, humus atay
karbonat Bt (zona Illuviasi)

2. Atau alterasi bahan induk,


perubahan warna atau
struktur - Bw

Bt

Horizon C
C - kurang dipengaruhi
proses pedogenesis dan tidak
memiliki sifat O-A-B-Eatau disebut Bahan Induk
terlapuk

Solum =

A+B

Horizon C

Horizon R (batuan)
R = batu keras
Cr = baru lunak

Proses pembentukan horizon tanah mineral


1.
2.
3.

4.

A. penambahan - H2O, bahan organik,


udara, partikel tanah, garam
B. kehilangan - H2O, bhn organik, CO2 ,
hara akibat diserap tanaman
C. transformasi perubahan struktur
tanah, pembentukan mineral liat, pelapukan
mineral menjadi unsur
D. translokasi pergerakan bhn organik,
liat, air, besi & hara dalam ukuran koloid
(partikerl sangat kecil) dari satu horizon
ke lainnya; film (selimut) liat terjadi pada
translokasi ini

Horizon Organik
Horizon O bahan organik
(tidak ada bahan mineral)
hutan

1)

lantai seresah

2)
tanah gambut
Horizon Oi tidak
terdekomposisi (fibris)
Horizon Oe terdekomposisi
sedang (hemis)
Horizon Oa terdekomposisi
(sapric)

Horizon tanah organik di lantai hutan


Oi

Oe

Manfaat informasi tentang Profil Tanah


Peran Penting

Parameter
Biologis
Genesis & klasifikasi
tanah

Penggunaan lahan perkotaan,


kualitas air

Manfaat informasi tentang Profil Tanah


Peran Penting

Parameter
Biologis
Genesis & klasifikasi
tanah

Penggunaan lahan perkotaan,


kualitas air

Arsitektur tanah dan sifat-sifat fisik


Sifat fisik tanah mempengaruhi bagaimana
tanah berperan dan bagaimana tanah
seharusnya dikelola.
Keberhasilan atau kegagalan proyek
pertanian dan konstruksi sering ditentukan
oleh sifat-sifat fisik tanah
Pertumbuhan tanaman, aliran air dan larutan
sangat erat dengan sifat fisik tanah.
Di alam sistem perakaran tanaman tersebut
merefleksikan secara rinci sifat-sifat
morfologi profil tanah.

Sifat Fisik tanah :


Warna Tanah
Tekstur Tanah
Struktur Tanah
Konsistensi Tanah
Bulk Density
Particle Density
Pori-pori Tanah

Karakterisasi Morfologi Tanah


Perlu informasi:

Warna
Tekstur Tanah
Struktur Tanah
Konsistensi
Pori

Setiap horison
pada seluruh profil
tanah

Warna Tanah
Sifat tanah yang paling mudah dilihat dan mudah
ditetapkan
Tidak banyak berpengaruh langsung pada tanah,
tetapi merupakan indikator sifat tanah
Warna tanah merupakan indikasi sbb:
Kandungan bahan organik; makin banyak bahan organik,
warna makin gelap
Warna tanah dan Temnparatur: tanah berwarna gelap
lebih banyak menyerap panas, maka cepat panas dengan
suhu yang tinggi
Warna tanah dan bahan induk: umumnya bahan induk
warna gelap akan membentuk tanah berwarna gelap

Warna Tanah
Warna merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah,
karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang terdapat dalam tanah tersebut.
Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya
oleh perbedaan kandungan bahan organik, apabila
kandungan bahan organik dalam tanah tinggi maka
tanah berwarna kelam atau gelap, bentuk dan
banyaknya senyawa Fe dalam tanah, kondisi drainase
dalam tanah atau keadaan basah dan kering yang silih
berganti, pada saat kondisi tanah basah maka
suasananya reduktif besi dalam bentuk Fe++
meninggalkan bercak warna abu-abu kebiruan, dan
apabila kondisi kering maka kondisinya oksidatif besi
dalam bentuk Feri (Fe+++) dan warna merah kuning.

Warna Tanah
Bahan Organik gelap value rendah
Lapisan liat silikat diselimuti okside besi
Hue : kekuningan
Besi yang teroksidasi
Hue kemerahan
Chroma tinggi
Logam tereduksi Gley
Hue biru hijau
Chroma - rendah

Contoh indikasi warna


Lapisan atas yang gelap - 10YR
3/2 indikasi kandungan bhn
organik tinggi;
Lapisan kedua - 10YR 3/3
indikasi kand bhn organik lebih
rendah;
Lapisan bawah - 10YR 4/4, warna
coklat dan warna 7.5YR 4/3
adalah sama tapi lebih merah;
dan
Bahan induk-10YR 5/6

Hubungan warna tanah dan Drainase


Drainase Tanah: adalah lamanya kondisi

tergenang / jenuh air, bukan merupakan ukuran


berapa cepat air terbuang dari tanah

KLAS Drainase tanah

Drainase baik .................. Tidak ada warna kelabu


pada horizon B
Drainase sedang............... Warna kelabu atau
mottle pada bagian bawah horizon B
Drainase agak jelek...... Warna kelabu pada
bagian atas horizon B
Drainase jelek.................... Warna kelabu di
seluruh horizon B

Warna tanah ditentukan dengan menggunakan


warna-warna baku yang terdapat dalam buku
Munsell Soil Color Chart.
Dalam Warna baku ini warna disusun oleh tiga
variabel Yaitu :
- Hue
- Value
- Chroma
Hue : adalah warna spektrum yang dominan sesuai
dengan panjang gelombangnya, hue dibedakan
menjadi :

Penetapan Warna Tanah


Warna tanah ditetapkan dengan Soil Colour Chart
System yang dirancang oleh guru seni pada th 1905
Suatu warna ditentukan oleh 3 parameter:
Hue = H (spektrum warna dominan)
Value = V (kecerahan-kegelapan; putih-hitam)
Chroma = C (kemurnian atau intensitas warna)
Warna tanah dicerminkan sebagai H V/C
Misalnya 10YR 3/2
Warna tanah ditetapkan pada kandungan air tanah
standar; kering (daerah arid), lembab (daerah humid)
Pada suatu horizon dapat dijumpai lebih dari satu
warna (warna dominan adalah warna yang meliput lebih
50% volume tanah)

Munsell Colour System


Hue:

Atribut warna yang


membedakan
Merah dari hijau dsb
Tanah

Value:
-menunjukkan kecerahan suatu warna
-Berkisar dari 0 (hitam) sampai 10
(putih)

Chroma:
-menunjukkan derajad
perubahan warna dari warne
netral pada value yang sama
-batas bawah adalah 0, tapi
tidak ada batas atas
- dalam tanah, Chroma jarang
melampaui 8

H adalah Hue, dalam hal ini 10


YR

Warna

APLIKASI

% Bahan
Organik
Kisaran Rerata

Warna Tanah
Bahan Organik gelap value rendah
Lapisan liat silikat diselimuti okside besi
Hue : kekuningan
Besi yang teroksidasi
Hue kemerahan
Chroma tinggi
Logam tereduksi Gley
Hue biru hijau
Chroma - rendah

Hubungan warna tanah dan Drainase


Draniase Tanah: adalah lamanya kondisi

tergenang / jenuh air, bukan merupakan ukuran


berapa cepat air terbuang dari tanah

KLAS Drainase tanah

Drainase baik .................. Tidak ada warna kelabu


pada horizon B
Drainase sedang............... Warna kelabu atau
mottle pada bagian bawah horizon B
Drainase agak jelek...... Warna kelabu pada
bagian atas horizon B
Drainase jelek.................... Warna kelabu di
seluruh horizon B

Warna Tanah
Bahan Organik gelap value rendah
Lapisan liat silikat diselimuti okside besi
Hue : kekuningan
Besi yang teroksidasi
Hue kemerahan
Chroma tinggi
Logam tereduksi Gley
Hue biru hijau
Chroma - rendah

Pengaruh Tekstur pada


Lingkungan Tanah
Pergerakan dan retensi air
Pergerakan udara tanah
Serapan hara dan bahan pencemar
(pollutans)
Mudah tidaknya tanah diolah

TEKSTUR TANAH
Pengertian kuantitatif
Menggambarkan sifat berat atau ringannya tanah
apabila diolah
Sifat berat atau ringannya tanah ditentukan oleh
ukuran partikel tanah yang dominan
Pengertian kuantitatif
Perbandingan jumlah (massa) partikel pasir, debu dan liat
dalam bagian mineral tanah

Sistem International / Sistem


FraksiAtterberg
Ukuran (mm)
Kerikil (Gravel)
>2
Pasir kasar (Coarse
0,2 2
sand)
Pasir halus (Fine
0,05 0,2
sand)
Debu (Silt)
0,002 0,05
Lempung (Clay)
< 0,002
Sand
Clay

0,002

Silt

Fine
0,05

44

Coarse
0,2

Gravel

United State Department of Agriculture,


Bureau of Soil System
Fraksi
Ukuran
(mm)
Kerikil (Gravel)
>2
Pasir sangat kasar (Very
12
coarse sand)
Pasir kasar (Coarse sand)
0,5 1
Pasir sedang (Medium sand)
0,25 0,5
Pasir halus (Fine sand)
0,1 0,25
Pasir sangat halus (Very fine 0,05 0,1
sand)
Sand
Debu
0,002

Silt(Silt)
Clay
Grave
Very
Very
Fine Medium Coarse
coarse
0,05 l
fine
0,002

0,05

0,1

0,25

0,5

Fraksi
Ukuran Jumlah

Luas permukaan

Ukuran Partikel
(m)
/ gr
2000
5 x 102
200
200 20 5 x 105

46

Luas permukaan
(cm2/g)
20
200

47

Segitiga Tekstur Tanah

Tekstur Tanah vs Sifat Tanah


Mineralogi
Pasir & Debu
mineral primer
Liat
mineral sekunder
Luas Permukaan Spesifik
Pasir & Debu
rendah
Liat
tinggi
Sifat Umum
Replace soil separates with texture group

Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah proporsi relatif dari
partikel pasir, debu dan liat (jumlah
ketiganya 100%).
Bahan organik tanah bukan merupakan
bagian tekstur tanah, tetapi bersama-sama
dengan kandungan bahan organik tanah,
tekstur tanah digunakan dalam
pedotransfer functions
Proporsi pasir, debu dan liat tersebut
dikelompokkan dalam kelas tekstur

Penetapan Ukuran Partikel dengan


Sedimentasi
Prinsip: velositas suatu partikel yang jatuh melalui
cairan berhubungan dengan diameter efektif
partikel tsb
Velositas Terminal, V,
terkait dengan:
-gaya gravitassi, g
-densitas partikel, Ds
-densitas cairan, Df
-viskositas cairan,
-diameter partikel, d

Clayey Soil
(fine textured)

Clay
55
Sandy
Clay

40
Silty
Clay

Clay Loam

Silty Clay
Loam

60

Loamy/Silty
Soils
(medium textured)

35
20

Silty Clay
Loam

Sandy Clay
Loam
Loam

70

50

60
75

Silt Loam

90

Silt
20

Sandy Soils
(coarse textured)

20
10
Sand

Sandy Loam
Loamy
Sand
70

50

Berdasarkan atas perbandingan banyaknya butirbutir pasir, debu dan liat maka tanah dikelompokkan
ke dalam beberapa macam kelas tekstur Yaitu sbb :
Kasar
:
- Pasir
- Pasir berlempung
Agak kasar :
- Lempung berpasir
- Lempung berpasir halus
Sedang :
- Lempung berpasir sangat halus
- Lempung
- Lempung berdebu

Agak Halus :
- Debu
- Lempung liat
- Lempung liat berpasir
- Lempung liat berdebu
Halus :
- Liat berpasir
- Liat berdebu
- Liat
Tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas
permukaan yang kecil sehingga sulit menahan air
dan unsur hara.

Tanah bertekstur liat mempunyai luas permukaan


yang besar sehingga kemampuan tanah menahan air
dan mengikat unsur hara tinggi.
Tanah bertekstur halus lebih efektif dalam reaksi
kimia daripada tanah bertekstur kasar.
Di lapangan (lahan) tekstur tanah dapat ditentukan
dengan memijat tanah basah diantara jari-jari,
sambil dirasakan halus kasarnya yaitu dirasakan
adanya butir pasir, debu dan liat, yaitu sbb :
Pasir
: rasa kasar sangat jelas, tidak melekat
dan
tak dapat dibentuk bola

Pasir berlempung
Lempung

Lempung berdebu

: rasa kasar agak jelas, agak melekat,


dapat dibentuk bola, mudah hancur.
: rasa tidak kasar dan tidak licin, agak
melekat, dapat dibentuk bola agak
teguh, dapat sedikit dibuat gulungan
dengan permukaan mengkilat.
: rasa licin, agak melekat, dapat
dibentuk bola agak teguh,

gulungan
Debu

dengan permukaan mengkilat.


: rasa licin sekali, agak melekat,
dapat dibentuk bola teguh, dapat
digulung dengan permukaan
mengkilat.

Lempung berliat
: rasa agak licin, agak melekat, dapat
dibentuk bola agak teguh, dapat dibentuk gulungan
yang agak mudah hancur.
Lempung liat berpasir : rasa halus dengan sedikit bagian
agak
kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dapat
dibentuk gulungan mudah hancur.
Lempung liat berdebu : rasa halus agak licin, melekat,
dapat dibentuk bola teguh, gulungan mengkilat.
Liat berpasir
: rasa halus, berat dan agak sedikit
kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, mudah
digulung.

Liat berdebu

: rasa halus, berat dan agak licin,


sangat lekat, dapat dibentuk bola
teguh, mudah digulung.
Liat : rasa berat, halus, sangat lekat, dapat
dibentuk bola dengan baik, mudah
digulung.
Penetapan tekstur tanah di laboratorium dapat dilakukan
dengan analisa mekanis, yang umumnya dipakai
metode pipet dan metode hydrometer bouyoucus,
kedua metode ini didasarkan atas perbedaan
kecepatan jatuhnya partikel-partikel di dalam air.
Selanjutnya hasil dari analisa laboratorium yang
berupa persentase dari fraksi tanah dimasukkan ke
dalam diagram segitiga tekstur USDA.

Soil
Structure
Cause and Effect
(description in
laboratory)

granular

prismatic

B. STRUKTUR TANAH
Susunan ikatan partikel tanah
satu sama lain
PED : agregat terbentuk dengan
sendirinya
Clod : agregat terbentuk karena
pengolahan tanah
Pengamatan struktur tanah di
lapang :
-Tipe struktur : bentuk & susunan

Tipe Struktur
Granular

Blocky
(Subangular)

(Angular)

Prismatic

Columnar

Platy

Wedge

Kelas Struktur
- Sangat tipis sangat tebal
- Sangat halus sangat kasar

Ukuran
Sangat
halus
halus
Sedang
Kasar

Lempeng
< 1 mm
1 2 mm

Tiang/pris
Remah/
Gumpal
ma
granular
< 10 mm < 5 mm < 1 mm

10 20
mm
2 5 mm 20 50
mm
5 10 50 100

5 10 1 2 mm
mm
10 20 2 5 mm
mm
20 50 5 10 mm

Derajat Struktur
-Tak beragregat
butir-butir tunggal terlepaslepas
-Lemah
apabila struktur tersentuh
mudah hancur
-Sedang
agregat jelas terbentuk dan
masih dapat dipecahkan
-Kuat
agregatnya mantap dan jika
dipecahkan terasa agak sukar dan

Faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur tanah :
1.Pembasahan & pengeringan
2.Pembekuan & pencairan
3.Aktivitas perakaran tanaman
4.Kation terjerap
5.Pengolahan tanah
6.Bahan organik

Struktur tanah yang dikehendaki


tanaman adalah struktur REMAH
karena perbandingan bahan padat
dan ruang pori kurang lebih
seimbang
Tujuan pengolahan tanah adalah agar
mendapatkan struktur tanah dalam
bentuk, besar, dan ketahanan yang
dikehendaki tanaman

Pembentukan Struktur Tanah


Dua tahap pembentukan

Flokulasi (gaya elektrostatis karena kation


polivalen, spt Ca, Mg, Fe)
Sementasi (misl; bahan organik, oksida besi,
kalsium karbonat)

Proses fisikokimia: mengembang dan


mengkerut, pembasahan dan pengeringan
Proses biologi: pengaruh langsung mikro dan
makroorganisme dan pengaruh tidak
langsung melalui penambahan bahan organik

Creating Structure

Flocculation
(chemical)

Surface Area

vs

- large grain
- aggregate of small particles

Creating Structure
- organic and inorganic glues
Aggregation

Stress Forces

Vertical

(what breaks the glue)

Lateral

Soil Structure:
Surface Horizons

Spheriodal

Granular

Poor Management

Granular

Massive

Struktur tanah
di lapangan
granuler

Lempeng

Prisma

Kubus

prisma

Compaction of Surface Horizons


compaction

- Platy Structure -

Impact on soil
compaction?

Bentuk struktur menurut bentuknya struktur dapat


dibedakan menjadi :
Bentuk lempeng (ketebalan < 1 mm - > 10 mm)
Prisma (< 10 mm 00 mm)
Tiang (<10 mm 00 mm)
Gumpal bersudut (<5 mm 50 mm)
Gumpal membulat
Granular (bulat porous) : <1 mm - > 10 mm
Remah (Bulat sangat porous) : < 1mm - > 5 mm

Structure:
Subsurface

---- Prizmatic ----

Increased length in vertical direction


- lateral stress > vertical stress

Blocky Structure:
(subsurface horizons)

Increased (relative) age equates stress fractures

Kemantapan atau tingkat perkembangan struktur


Tingkat perkembangan struktur ditentukan
berdasarkan atas kemantapan atau ketahanan
bentuk struktur tanah terhadap tekanan.
Ketahanan struktur tanah dibedakan menjadi :
1. Tingkat perkembangan lemah (butir struktur tanah
mudah hancur).
2. Tingkat perkembangan sedang (butir struktur
tanah sukar hancur)
3. Tingkat perkembangan kuat (butir struktur tanah
sukar hancur), hal ini sesuai dengan jelas tanah
dan tingkat kelembabannya. Tanah permukaan
yang banyak mengandung humus umumnya
mempunyai tingkat perkembangan kuat.

Karakterisasi Struktur Tanah


Tipe struktur : lempeng, kubus, prisma, butir,
masif
Kemantapan: lepas (tidak berstruktur),
lemah, sedang, kuat
Kelas Struktur: sangat halus, halus, sedang,
kasar, sangat kasar

Tipe dasar struktur Tanah


Prisma (Prismatic): sumbu vertikal tidak
lebih panjang dari sumbu horizontal.

Jika bagian atas datar, disebut prismatik


Jika bagian atas bulat disebut columnar

Butir (Granular): Ped bulat dan porous,

spheroidal. Struktur umum pada horizon A

Tidak berstruktur: tidak ada agregasi

Butir tungal, lepas-pasir

Masif-mampat tanpa agregat

Mempertahankan Struktur Tanah


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Olah tanah pada kandungan air yang sesuai


Tidak mengolah tanah jika terlalu basah, merusak
agregat
Menambahkan pupuk dan kapur yang sesuai.
Pertumbuhan tanaman yang baik membantu
perkembangan struktur tanah yang baik
Menaman rumput dan legumrow grasses and
legumes. Biomasa organik tanaman tersebut dapat
membantu menstabilasi agregat
Pertumbuhan legum juga juga akan merangsang
pertumbuhan mikroorganisme tanah, termasuk
jamur yang dengan hifanya bisa menstabilasi ped
Mempertahankan atau menambah kandungan
bahan organik tanah

Permeabilitas Tanah
Permeabilitas kemampuan tanah untuk mengalirkan
air atau udara; dinyatakan dalam cm air/jam
Permeabilitas tanah vs Drainase Tanah
Permeabilitas adalah kecepatan pergerakan udara
dan air dalam tanah; dipengaruhi oleh tekstur
dan struktur
Jika permeabilitas tinggi: air bergerak cepat
Jika permeabilitas rendah: air bergerak lambat
Drainase adalah frekuensi dan durasi (lama)
kejenuhan (waktu pada kondisi tanah tergenang)
dipengaruhi oleh posisi lansekap dan
permeabilitas

Berat Jenis
Berat Jenis Tanah
Merupakan ukuran seberapa mampat atau padat
suatu tanah
Berat jenis adalah berat tanah dibagi volume
total tanah (g/cm3)
Berat Jenis dipengaruhi oleh padatan dan ruang
pori tanah
Ruang pori tinggi = berat jenis rendah
Ruang pori rendah = berat jenis tinggi
Jika berat jenis meningkat,
Kekuatan tanah meningkat
ruang pori menurun
Tanah menjadi makin mampat / padat / kompak

Bulk Density
Bulk density atau kerapatan lindak tanah menunjukkan
perbandingan antara berat tanah kering dengan
volume tanah termasuk volume pori-pori tanah.
Bulk Density = Berat tanah kering (g)
Volume tanah (cc)
Bulk Density merupakan petunjuk kepadatan tanah.
Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk densitynya,
yang berarti makin sulit dilalui air dan ditembus akar
tanaman. Bulk density penting untuk menghitung
kebutuhan pupuk atau air untuk tiap hektar tanah,
yang didasarkan pada berat tanah per hektar.

Porositas tanah dipengaruhi oleh :


Kandungan bahan organik
Struktur tanah
Tekstur tanah
Apabila tanah memiliki struktur granular atau remah serta
kandungan bahan organik tinggi maka akan memiliki
porositas yang tinggi, serta tanah yang massive atau pejal
porositasnya rendah. Sedangkan tanah pasir akan memiliki
pori makro yang banyak sehingga sulit menahan air.
Padas merupakan bagian dari tanah yang mengeras dan padat
sehingga tidak dapat ditembus akar tanaman ataupun air.
Karena itu dalam penyifatan tanah di lapang dalamnya
padas dan kekerasannya perlu diteliti.
Kedalam efektif adalah kedalaman tanah yang masih dapat
ditembus akar tanaman, yang dapat diamati dengan melihat
penyebaran akar tanaman.

Berat Jenis
Berat Jenis Isi
mass of oven dry soil Mg
b
3
volume bulk soil
m

Berat Jenis Partikel


mass of oven dry soil Mg
b
3
volume soil particles
m
BJI tanah organik sekitar 0.8 g/cm3
BJI tanah mineral (lapisan bawah) sekitar 1.7
g/cm3

Nilai Berat Jenis Isi yang baik


Biasanya pada tanah-tanah
pertanian tanpa pemadatan
Tekstur

BJI (g/cm3)

Berpasir

1.5-1.8

Berlempung

1.3-1.6

Berliat

1.1-1.4

Berat tanah seluas satu hektar


Satu hektar = 100 2, jadi Luasnya = 10.000 m2.
Volume tanah dengan ketebalan 20 cm pada 1 ha =
10.000 m2 x 0,2 m = 2.000 m3.
1 m3 air beratnya 1.000 kg.
Jadi jika tanah mempunyai kerapatan sama dengan air
(1 gram/cm3) berat dari lapisan setebal 20 cm seluas 1
ha mempunyai berat :
2.000 m3 x 1.000 kg = 2.000.000 kg.
Tanah dengan kerapatan massa 1,3 gram per cm kubik
akam mempunyai berat 2.600.000 kg per hektar 20 cm.
Setara dengan 2.600 ton.

Particle Density
Particle density merupakan berat tanah kering
per satuan volume partikel-partikel (padat) tanah
(tidak termasuk ruang pori). Dengan mengetahui
besarnya bulk density dan particle density maka
dapat dihitung banyaknya (%) pori-pori total tanah
yaitu :
Bulk Density
x 100 % = bahan penyusun tanah
Particle density

Soil Density
Bulk Density
mass of oven dry soil Mg
b
3
volume bulk soil
m

Particle Density
mass of oven dry soil Mg
b
3
volume soil particles
m

Porositas Makro
Partikel pasir

Agregat Liat

Pori Mikro
+

Fokulasi

Agregasi
Porositas Internal

Porosity
3

volume of pore space m

3
bulk volume of soil
m

b
1
p

Kisaran Porositas dan BJI


Pada tanah pertanian tanpa
pemadatan
Tekstur
Berpasir

BJI
g/cm3
1.5-1.8

Porositas
cm3/cm3
0.4 to 0.3

Berlempung

1.3-1.6

0.5 to 0.4

Berliat

1.1-1.4

0.6 to 0.5

Faktor mempengaruhi permeabilitas


Ukuran pori-pori tanah terkait TEKSTUR
Air bergerak lebih cepat melalui pori-pori besar
dibandingkan pori-proi kecil terkait dengan
tekstur tanah
Kontinuitas Pori-pori terkait STRUKTUR
Permeabilitas tinggi mengandung pori-pori
yang kontinyu dan cukup besar untuk dilalui air
dan udara
Semua faktor yang akan mempengaruhi ukuran
pori-pori atau kontinuitas pori-pori akan
mempengaruhi permeabilitas
Hal tsb menunjukkan bahwa permeabilitas
terkait dengan tekstur dan struktur tanah

Konsistensi Tanah
Mencerminkan gaya-gaya adesi dan kohesi yang
menahan partikel tanah;
Bervariasi menurut kandungan air.
Mengambarkan resistensi tanah pada berbagai
kandungan air terhadap manipulasi mekanis
Dinyatakan dalam 3 tkt kelembaban tanah
1. BASAH

tidak lekat, agak lekat, lekat, sangat lekat


tidak plastis, agak plastis, plastis, sangat plastis)

2. LEMBAB

Sangat rapuh, rapuh, teguh ,sangat teguh

3. KERING

Lepas, lunak, agak keras, keras, sangat keras

Konsistensi Tanah

Konsistensi mengindikasikan

Jumlah dan tipe mineral liat


Kondisi pengolahan tanah
Potensi pemadatan

Penetapan

Dengan jari tangan-meremas agregat atau


menekan tanah dengan jari tanah
Penetrometer mengamati seberapa keras tanah,
hal ini sama dengan pengaruh akar tanaman.
Tanah memiliki konsistensi sangat lemah, hanya
ada gaya kecil diantara partikel. Maka roda
modil mudah menekan pasir dan terjebak dalam
pasir

Hubungan antara gaya pengikat partikel tanah


dengan kandungan air pada tanah lempung
berliat

Faktor Utama mempengaruh Kosistensi Tanah


Kandungan Air: terpenting!!,
Partikel tanah akan bergerak lebih mudah jika poada
tanah basah, air berperan sebagai pelumas
Kekuatan tanah meningkat jika tanah kering
Tanah menjadi mampat, makin berat diolah jika basah.

Tekstur Tanah
Kekuatan tanah meningkat dengan meningkatkan
kandungan liat
Tanah-tanah berliat lebih kuat dibanding tanah
berpasir

Berat Jenis Tanah


Makin berat tanah makin kuat.

Tanah dikatakan tidak bertekstur bila butir-butir


tanah tidak melekat satu dengan yang lainnya
(lepas), misalnya tanah pasir, atau saling melekat
menjadi satu kesatuan yang padu/kompak dan
disebut massive atau pejal.
Tanah dengan struktur baik (granuler) akan
mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih
mudah tersedia dan tanah mudah diolah. Struktur
tanah yang baik apabila bentuknya membulat
sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan
rapat, akibatnya pori tanah banyak terbentuk,
disamping itu struktur tidak mudah rusak (mantab)
sehingga pori tanah cepat tertutup.

Tiga golongan bahan koloid tanah dikenal sebagai bahan perekat


di dalam proses pembentukan agregat-agregat tanah, yaitu :
1. Mineral-mineral liat
2. Oksida-oksida besi dan mangan yang bersifat koloid
3. Bahan organik koloid, termasuk gum (getah/cairan) yang
dihasilkan oleh aktifitas jasad renik.
Konsistensi Tanah
Konsistensi tanah menunjukkan kekuatan daya kohesi
butir-butir tanah atau daya adhesi butir-butir tanah dengan
benda lain. Hal ini ditunjukkan oleh daya tahan tanah terhadap
gaya yang akan mengubah bentuk. Gaya tersebut misalnya
pencangkulan, pembajakkan, dll.

III. Sifat Fisik Tanah

Tanah yang mempunyai konsistensi baik umumnya


mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah
tanah. Karena tanah dalam keadaan lembab, basah
dan kering maka penyipatan konsistensi tanah
harus pada kondisi tersebut.
Dalam keadaan lembab, tanah dibedakan ke dalam
konsistensi gembur (mudah diolah) sampai teguh
(agak sulit dicangkul), yaitu ditentukan dengan
meremas segumpal tanah mudah hancur maka
tanah dikatakan berkonsistensi :
Gembur : bila lembab lunak, bila kering tanah
mudah hancur

Teguh : bila lembab lunak, lekat, bila kering


sukar hancur
Konsistensi digambarkan untuk 3 tingkat
kelembaban ; basah, lembab dan kering
Istilah-istilah yang digunakan untuk
menggambarkan konsistensi tanah :
1. Tanah basah : tidak lekat, lekat, tidak plastis
dan
plastis
2. Tanah lembab : mudah lepas, mudah pecah.
Teguh
3. Tanah kering : lepas ,halus, keras

terima kasih

Anda mungkin juga menyukai