3
Dasar khusus dalam proses pedogenik
Ada empat kategri dalam proses pedogenik, yaitu:
1. Penambahan bahan organik dan mineral ke
dalam tanah, sebagai bahan yang berbentuk
padatan, cairan atau gas
2. kehilangan bahan organik dan mineral dari
dalam tanah, sebagai bahan yang berbentuk
padatan, cairan atau gas
3. translokasi bahan-bahan dari satu titik ke titik
yang lain dalam tanah
4. transformasi bahan mineral atau organik dalam
tanah
PERKEMBANGAN TANAH
Penambahan Kehilangan:
1. Gas 1. Evapotranspirasi
2. Udara 2. CO2, CH4, N2O, N2
3. Bahan organik 3. Erosi
4. Unsur
5. sedimen
Translokasi:
1. Lempung Transformasi
2. Garam terlarut 1. Bahan organik
3. Unsur 2. Unsur
3. Perubahan mineral lempung
G. Horizonisasi tanah
Eluviasi dan illuviasi
a. Eluviasi (kategori 3)
merupakan pergerakan bahan keluar dari bagian
satu ke bagian lain dalam tubuh tanah. Misalnya
terbentuknya horizon albik.
b. Illuviasi (kategori 3)
pergerakan bahan masuk ke dalam bagian lain
dalam profil tanah. Misalnya terbentuknya
horizon argilik atau spodik
Horizon Albic
Horizon Spodic
Pelindian (leaching) dan pengayaan
(enrichment)
a. Pelindian (leaching): kategori 2
Merupakan istilah umum untuk pencucian
keluar, atau eluviasi bahan terlarut dari solum.
Horizon tanah:
lapisan tanah atau bahan tanah yang mendekati
paralel terhadap permukaan lahan dan berbeda
dari lapisan-lapisan yang berdekatan
berhubungan secara genetis dalam hal sifat fisik,
kimia dan biologi atau sifat-sifat seperti warna,
struktur, tekstur, konsistensi, jenis dan jumlah
organisme, tingkat kemasaman atau alkalinitas,
dsb.
Bukan horizon tetapi penambahan
material (kategori 1)
• Ada tiga macam simbol yang digunakan dalam
menandai horizon atau lapisan:
1. huruf kapital, yang digunakan untuk menandai
horizon atau lapisan utama
2. huruf kecil sebagai akhiran, yang menandai sifat
dari horizon atau lapisan utama, dan
3. angka Arab, sebagai akhiran untuk membagi
secara vertikal dari horiszon, sebagai awalan
menunjukkan diskontinuitas litologi.
Horizon O
Adalah lapisan yang dirajai oleh bahan organik
Horizon A
Horizon mineral yang berada di permukaan
atau di bawah O yang menunjukkan
kehilangan semua atau kebanyakan dari
struktur batuan asal dan
– dicirikan oleh akumulasi BO yang
terhumifikasi dan berikatan erat dengan
fraksi mineral dan tidak didominasi oleh sifat
dari horizon E atau B,
– atau mempunyai sifat hasil dari penanaman,
perumputan atau pengusikan yang mirip.
Horizon E
Horizon mineral dengan kenampakan utama
adalah kehilangan lempung silikat, Fe, Al, atau
gabungannya, meninggalkan peningkatan
mineral kuarsa berukuran pasir dan debu atau
mineral resisten lainnya.
KERAGAMAN TANAH
Horizon B
Horizon yang terbentuk di bawah horizon A, E, atau O yang didomonasi
oleh semua atau kebanyakan struktur batuan asal dan menunjukkan
salah satu atau lebih dari sifat berikut:
– pemekatan lempung silikat, Fe, Al, humus, karbonat, gipsum, atau
silika, sendiri atau gabungannya
– adanya tanda penghilangan karbonat
– pemekatan residual sesquioksida
– pelapisan sesquioksida yang menyebabkan horizon mempunyai
warna mencolok dengan value rendah, kroma tinggi, hue lebih
merah daripada horizon di atasnya atau yang membawahi tanpa
illuviasi Fe.
– perubahan yang membentuk lempung silikat atau pembebasan
oksida atau keduanya dan yang membentuk struktur granuler,
gumpal, atau prismatik jika perubahan volume disertai dengan
perubahan kadar lengas, atau kerapuhan
Horizon C
• Horizon atau lapisan, yang tidak termasuk
batuandasar yang keras, yang sedikit
dipengaruhi oleh proses pedogenesis dan
tidak mempunyai sifat horizon O, A, E, atau B.
Bahan horizon C dapat seperti atau beda
dengan solum yang terbentuk. Horizon C
dapat berupa bahan yang sudah berubah,
tetapi belum mengalami pedogenesis.
Horizon R
• Lapisan yang berupa batuandasar yang cukup
padu, berupa: granit, basalt, quarzite, dan
batugamping atau batupasir keras
Pembedaan dalam horizon atau
lapisan utama:
• Simbul a:
bahan organik yang dengan tingkat dekemposisi tinggi, dengan
kadar serat <1/6 dari volume
• Simbul b:
horizon genetik yang tertimbun
• Simbul c:
konkresi atau nodul dengan sementasi oleh Al, Mn, atau Ti
• Simbul d:
pembatas aktivitas akar secara fisik, baik secara alam maupun
pengaruh manusia seperti lapis olah, plow pan, atau zona
pemampatan secara mekanik
• Simbul e:
bahan organik yang dengan tingkat dekemposisi sedang, dengan
kadar serat 1/6 – 2/5 dari volume
• Simbul f:
tanah dalam horizon atau lapisan yang mengandung es permanen
• Simbul g:
gleisasi sangat kuat sehingga Fe terreduksi dan
tersingkirkan selama pembentukan tanah atau Fe
terawetkan dalam keadaan reduksi karena tanah jenuh
dengan air yang stagnan
• Simbul h
akumulasi BO yang terilluvial dalam bentuk amorf,
kompleks R2O3 – BO yang mudar terdispers
• Simbul I
bahan organik yang dengan tingkat dekemposisi rendah,
dengan kadar serat >2/5 dari volume
• Simbul k
akumulasi karbonat (CO3) pedogenik, biasanya Ca(CO3)
• Simbul m
sementasi yang kontinyu atau agak kontinyu atau pengerasan
matriks tanaholeh karbonat (km), silika (qm), gypsum (ym),
karbonat dan silika (kqm), atau garam yang lebih mudah larut
dari gypsum (zm)
• Simbul n
akumulasi seskuioksida (R2O3) residual, contoh Fe2O3, Al2O3
• Simbul p
pengolahan atau pengusikan lain di lapisan tanah di
permukaan dalam rangka penanaman, perumputan, atau
penggunaan serupa
• Simbul q
akumulasi silika (SiO2) sekunder
• Simbul r
batuan dasar lunak atau terlapuk termasuk saprolit; batupasir,
batulanau, atau serpih lunak yang terkonsolidasi sebagian; till
(bahan deposit yang tidak tersortasi) yang rapat sehingga akar
hanya dapat menembus di bidang joint dan tidak padu sehingga
dapat dipecah dengan cangkul
• Simbul s
akumulasi R2O3 dan BO sehingga membentuk kompleks illuvial BO-
R2O3 yang amorf dan dapat terdispers
• Simbul ss
terdapat slickenside
• Simbul t
akumulasi lempung silikat yang membentuk horizon dan
tertlnslokasi atau telah terpindahkan ke dalamnya oleh illuviasi
• Simbul v
plinthite yang merupakan bahan kaya Fe, miskin humus, berwarna
kemerahan, yang teguh atau sangat teguh ketika lembab dan menjadi
keras secara irreversibel jika terekspose ke atmosfer di bawah proses
pembasahan dan pengeringan
• Simbul w
perkembangan warna atau struktur tetapi dengan sedikit atau tanpa
illuvial akumulasi bahan
• Simbul x
sifat rapuh atau fragipan hasil genetik dari perkembangan keteguhan
(frimness), mudah dipecahkan (brittleness) atau BV tinggi
• Simbul y
akumulasi gypsum
• Simbul z
akumulasi garam yang lebih mudah larut daripada gypsum
Contoh Hasil horizonisasi O1
O2
A
• Horizon O terbagi 1 dan 2 E
• Horizon A
Bh
• Horizon E
• Horizon Bh: horizon B kaya bahan
organik 2A2x
Order Alfisols
Suborder: Xeralfs
Great Group: Durixeralfs
Subgroup: Abruptic Durixeralfs
Family: Fine, Mixed, Active, thermic Abruptic Durixeralfs
Series: San Joaquin (soil)
WORLD REFFERENCE BASE (WRB) FOR
SOIL RESOURCES 2006
Tanah
Ferralitic
Tanah
Ferralitic
• Perkembangan tanah di wilayah tropika yang
berdrainase buruk dan atau tergenang
menghasilkan tanah-tanah gambut
• Tanah berkembang tidak lanjut dicirikan
lapisan bahan organik yang tebal dan disebut
tanah gambut (peat soil)
Tanah Gambut
Tanah
Tanah Gambut
Gambut
L. Tanah volkanik
• Ring of fire di Indonesia bermula dari Pulau
Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara ke Sulawesi
• Aktivitas volkanisem memberikan material baru
di atas tanah yang sudah berkembang.
• Material volkanik dapat ini dapat meremajakan
kembali tanah yang sudah berkembang atau yang
sudah tua, disebut proses soil rejuvenation
• Tanah volkanik dicirikan oleh material amorfus
Silika dan alumina, yang kemudian dengan
proses perkembangan tanah material ini menjadi
mineral lempung.
Tanah Volkanik
Profil tanah volkanik menunjukkan pengulangan proses
yang dicirikan perlapisan dengan warna berbeda
Tanah
Volkanik
• Terjadi pengulangan pemaparan material
volkanik -> pelapukan -> pembentukan tanah -
> pertumbuhan vegetasi -> deposisi bahan
organik -> pemaparan material volkanik baru
............... dan seterusnya