Pada Gambar dapat dilihat perbedaan morfologi dari epipedon penciri tersebut.
Epipedon Penciri
Epipedon Antropik
mempunyai persamaan dalam hal warna, struktur
dan kandungan C organik dengan epipedon molik
tetapi kandungan P2O5 lebih tinggi ( > 1500 ppm
P2O5 larut dalam asam sitrat).
Epipedon ini terbentuk akibat pengaruh
penggunaan tanah yang terus menerus oleh
manusia baik sebagai tempat tinggal ataupun
untuk bercocok tanam.
Limbah tulang belulang meningkatkan kadar Ca
dan P tanah. Tingginya kadar P pada epipedon ini
tidak berbanding lurus dengan peningkatan
persentase kejenuhan basa tanah.
Pada Gambar dapat dilihat perbedaan morfologi dari epipedon penciri tersebut.
Epipedon Penciri
Epipedon folistik
adalah horison permukaan tanah yang tersusun
oleh bahan organik baik yang telah dibajak
maupun yang tidak. Jika tanah telah dibajak, maka
kriteria C organik lebih rendah. Epipedon folistik
biasanya ditemui pada daerah yang sejuk dan
basah. Epipedon folistik digunakan hanya pada
tanah mineral yang jenuh air < 30 hari, sedangkan
horison histik adalah untuk tanah organik dan
tergenang lebih dari 30 hari.
Pada Gambar dapat dilihat perbedaan morfologi dari epipedon penciri tersebut.
Epipedon Penciri
Epipedon histik
terbentuk dalam tanah yang jenuh air selama
30 hari dan terjadi proses reduksi atau drainase
buatan.
Epipedon melanik
adalah horison yang tebal (≥ 30 cm), hitam, bahan
organik tinggi dan dijumpai pada tanah berbahan
induk vulkanis. Epipedon melanik sedalam 30
cm
Pada Gambar dapat dilihat perbedaan morfologi dari epipedon penciri tersebut.
Epipedon Penciri
Epipedon ochrik
adalah horison permukaan yang tidak
memenuhi kriteria-kriteria penciri
epipedon diagnostik lainnya. Epipedon
ochrik belum berkembang dan biasa
terdapat dibawah vegetasi hutan
Pada Gambar dapat dilihat perbedaan morfologi dari epipedon penciri tersebut.
Epipedon Penciri
Epipedon plaggen
adalah horison permukaan berwarna yang
dibuat oleh manusia dan mempunyai warna
gelap yang tebal lebih dari 50 cm sebagai
akibat pemupukan dengan pupuk kandang
atau organik secara terus menerus selama
bertahun-tahun. Kadar C organik berkisar
antara 1.5 sampai 4% dan warna Munsell
value antara 1 dan 4 sedangkan chroma 2.
Pada Gambar dapat dilihat perbedaan morfologi dari epipedon penciri tersebut.
Horizon bawah-permukaan penciri
Horison-horison ini terbentuk di bawah
permukaan tanah. Horison bawah-permukaan
ini dapat digolongkan sebagai horizon agrik,
albik, argillik, kalsik, kambik, duripan,
fragipan, glossik, gypsik, natrik, orstein, oksik,
petrokalsik, petrogypsik, placik, salik, sombrik,
dan spodik
Pada Gambar dapat dilihat perbedaan morfologi dari epipedon penciri tersebut.
Horizon bawah-permukaan penciri
Horison agrik
adalah horison bawah-permukaan yang
terbentuk akibat pengolahan tanah dan
mengandung akumulasi debu, liat dan humus.
Setelah tanah diolah dalam waktu yang lama,
perobahan-perobahan horison dibawah lapisan
olah menjadi jelas dan berpengaruh dalam
pengklasifikasikan tanah. Horison agrik terletak
langsung setelah lapisan olah dan mempunyai
ketebalan 10 cm.
Horizon bawah-permukaan penciri
Horison albik
adalah horison berwarna putih, mengalami
proses pelindihan yang intensif, kehilangan liat
dan oksida serta bertekstur lebih kasar.
Horizon argillik
adalah horison akumulasi (penumpukan /
iluvial) liat silikat. Kadar mineral liat silikat lebih
tinggi dibandingkan dengan horison diatasnya.
Horison Kalsik
Horison illuviasi dari kalsium karbonat sekunder
yang cukup tebal. CaCO3 ini dapat berasal dari
air tanah atau dari debu yang jatuh ke tanah
dan mengendap.
Horizon bawah-permukaan penciri
Horison Kandik
Horison illuviasi liat aktivitas rendah dengan KTK < 16 cmolc
kg-1 liat.
Horison kambik
adalah horison hasil perubahan secara fisika, pelapukan kimia
minimal ataupun perpindahan partikel-partikel tanah.
Duripan
adalah horison bawah-permukaan tersementasi oleh silika dan
tidak mudah hancur oleh air atau HCl.
Morfologi dan cirinya
Morfologi tanah adalah ilmu yang mengamati sifat tanah dalam
berbagai lapisan tanah dan susunannya di dalam lapisan tersebut.
Morfologi tanah memiliki peran untuk mengetahui tingkat
perkembangan tanah, dasar melakukan klasifikasi tanah serta sebagai
acuan untuk mengetahui kemampuan lahan.
Adapun parameter yang digunakan untuk mengetahui morfologi tanah
ada 6, tekstur, struktur, konsistensi, pH dan bentukan istimewa.
warna Tekstur pH
Struktur Bentukan
Konsistensi
Istimewa
Warna Tanah
Warna tanah adalah sifat tanah yang paling jelas dan mudah ditentukan.
Walaupun warna mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kegunaan
tanah, tetapi kadang-kadang dapat dijadikan petunjuk adanya sifat-sifat
khusus dari tanah tersebut dan menunjukan jenis serta kadar bahan
organik.
2. Pasir berlempung (loamy sand) 8. Lempung liat berpasir (sandy clay loam)
3. Lempung berpasir (sandy loam) 9. Lempung liat berdebu (silty clay loam)