Anda di halaman 1dari 8

Ini bahan PPT nya ya, tinggal Data Kimia Profil tanah Spodosol yang belum ada gy

Sumber: http://fitri05.wordpress.com/2009/06/21/tanah-spodosols/
Deskripsi Spodosols
Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil, susunan horizon terdiri dari horizon
albic (A2) dan spodic (B2H) yang jelas, tekstur lempung hingga pasir, struktur gumpal,
konsistensi lekat, kandungan pasir kuarsanya tinggi, sangat masam, kesuburan rendah, kapasitas
pertukaran kation sangat rendah, peka terhadap erosi, batuan induk batuan pasir dengan
kandungan kuarsanya tinggi, batuan lempung dan tuff vulkan masam.
horizon albik.
Spodosol adalah Tanah tanah yang secara unik berkembang dari endapan pasir kuarsa,
dan/atau batu sedimen berupa batu pasir kuarsa. Vegetasi alami yang tumbuh biasanya spesifik
jenisnya. Yaitu vegetasi yang mampu berkembang subur di Tanah masam, seperti kantung Semar
dan Paku-pakuan.
Secara fisiologis,tanah ini di jumpai didaratan pantai baik berupa daratan pasir pantai
maupun sand dune, didaratan aluvial atau koluvial, didaratan tektonik atau plateau batu pasir.
spodosol didaratan pantai dicirikan oleh relift datar hingga agak berombak, sedangkan yang
terbentuk di sand dune mempunyai relift bergelombang atau berbukit kecil.
Horizon albik
Horizon albik (dari bahasa latin albus, berarti putih) adalah horizon permukaan yang berwarna
cerah dari lempung dan oksida bebas yang telah dipindahkan atau dalam oksida yang telah
dipisahkan pada tingkat horizon warna yang dicirikan oleh warna partikel pasir dan debu lapisan
lebih baik oleh lapisan pada partikel tersebut. Secara umum horizon ini mencirikan struktur tanah
yang lemah atau perkembangan structural yang mudah pecah secara bersama-sama. Batas atas
dan batas bawah normalnya jelas atau kasar. Morfologi dari batasan horizon ini bervariasi dan
kadang-kadang diasosiasikan dengan albeluvic tonguing. Bagaimanapun juga horizon ini dinilai
sebagai horizon yang mendasari horizon spodik, yang dapat berbeda mungkin hanya sebagai
horizon yang tipis. Banyak horizon albik berasosiasi dengan kondisi jenuh dan terpengaruh oleh
kondisi reduksi.
Horizon spodik
Horizon spodik (dari bahasa Yunani spodos yang berarti abu kayu) adalah horizon permukaan
yang terdiri dari illuvial amorf yang kandungannya disusun oleh bahan organik dan Al atau dari
illuvial Fe. Bahan illuvial ini dikarakteristikan oleh pH tinggi bergantung pada isi, area
permukaan yang relative luas dan retensi air yang tinggi. Horizon spodik secara normal
mendasari horizon albik dan memiliki warna hitam kecoklatan hingga coklat kemerahan.
Horizon spodik juga dapat dikharakteristikan dari adanya keberadaan lempeng besi yang tipis,
ketika perkembangannya lambat oleh keberadaan butiran organik atau oleh akumulasi Fe dalam
bentuk lembaran.
Hubungan antara Horizon Spodik dan Horizon Albik
Horizon Spodik biasanya berasosiasi dengan horizon albik dimana keduanya mendasari oleh
beberapa horizon lain yang mungkin adalah horizon anthrik, hortik, plaggik, terrik, atau horizon
umbrik pada permukaannya.
Horizon spodik mungkin juga menunjukkan sifat andik yang memperlihatkan komplek alumino
organik. Horizon spodik paling sedikitnya memiliki presentase Al oksida + Fe oksida sebagai
lapisan dasar dari sebuah horizon albik, anthrik, hortik, plaggik, terrik, atau horizon umbrik.
Kriteria ini tidak nampak secara normal pada lapisan non spodik dengan ciri andik dimana
terdapat komplek alumino organik yang sukar berpindah.

Podsolisasi
Proses pembentukan tanah yang utama adalah podsolisasi. Podsolisasi adalah kumpulan dari
beberapa proses yang menghasilkan lapisan atas tanah atau lapisan bawah, karena pengaruh ion
H+ dan senyawa-senyawa orgaik proses ini melalui urutan sebagai berikut :
1. Akumulasi bahan organik
Akumulasi bahan organik terdapat dihorizon O, dan terdiri dari bahan organik jenis mor yaitu
bahan organk yang masam (seresah dan humus). Akumulasi bahan organik juga terdapat dalam
horizon Bhir atau Bh karena pencucian dari lapisan atas.
1. Pencucian dan pemasaman
Pencucian karbonat-karbonat dan penggantian ion-ion dapat dipertukarkan Ca++, Mg++, K+ dan
Na+ dengan H+ dan Al+++ pada horizon A merupakan prasyarat untuk pemindahan bahan
organik, Fad an Al (dan sedikit P, dan Mn) ke horizon bawahnya.
1. Pelapukan Mineral
Sumber Fe dan Al yang utama adalah dari pelapukan mineral ferromagnesium, feldspar, illite
dan klorite, di horizon A, karena pengaruh bahan organik masam, tersebut pH turun menjadi
kurang 5,0. keadaan yang masam ini mnyebabkan mineral tersebut menjadi lebih mudah lapuk.
Bila besi tidak terdapat dalam jumlah yang cukup, horizon spodik umumnya terdiri dari kuarsa,
dengan selaput humus seperti pada sub order Humod.
1. Pemindahan bahan organik, Fe, Al (dan sedikit P, Mn, dan liat) dari horizon A ke horizon
B
Fe dan Al lebih mudah bergerak dalam keadaan masam.
- karena pemindahan bahan organik, Fe dan Al dari Horizon A maka terbentuklah horizon
Albik (A2). Akibat pemindahan tersebut maka horizon albik merupakan tempat akumulasi ; (1)
mineral-mineral sukar lapuk (kuarsa), (2) senyawa-senyawa yang sukar larut misalnya asam
silikat (dehidratik), kuarsa sekunder dengan sedikit oksida titanium.
- Fe dan Al dipindahkan secara kimia yang dimulai dengan proses reduksi kemudian
dipindahkan dalam bentuk khelat atau kompleks dengan bahan organik ( asam fulvik atau asam
humik).
- Kadang-kadang terjadi pula pemindahan liat (Lessivage) bersama proses podsolisasi.
Kadang-kadang juga dianggap pemindahan liat sebagai prasarat sebelum proses podsolisasi,
karena dengan pemindahan liat horizon A menjadi lebih besar.
1. Immobilisasi Fe dan Al bersama asam humic dan asam fulvik (dan liat) di horizon B
Pengendapan sesquioksida (Fe dan Al) dan bahan organik di horizon B terjadi dengan proses
mekanik, kimia atau biologic.
Mekanik :
- air perkolasi yang tidak mampu meresap lebih jauh mengendapkan bahan organik dan
sesquioksida di horizon Bhir.
- Efek penyaringan, menyebabkan koloid menutup pori tanah higga peresapan air
terhambat. Bila ini terjadi maka horizon sopdik akan berkembang keatas kearah horizon albik.
Kimia :
- muatan negative dari liat akan menghentikan gerakan Fe dan Al yang bermuatan positif
- pengendapan AL dan FE dapat terjadi karena kandungan Fe dan Al dalam larutan di
horizon spodik lebih besar kelarutan.
- pH dilapisan bawah lebih tinggi sehingga Fe dan Al tidak mudah larut.
Biologi
- dekomposisi bahan organik yang membentuk khelat denganFe danAl oleh bakteri dalam
tanah menyebabkan Fe dan Al menjadi sukar larut dan mengendap.
1. Pembentukan butirdari selaput organik
Asam humik akan berubah menjadi asam fulvik di horizon albik dengan bertambahnya gugusan
fungsional yang mengandung oksigen. Asam ini kemudian bergerak kebawah ke horizon spodik
bersenyawa dengan Fe dan Al yang sudah ada disitu, sehingga terbentuklah sub horizon organik
berwarna hitam. Selaput bahan organik disekitar butir-butir tanah semakin tebal sehingga mudah
retak bila kering. Hal ini akan mengahsilkan pembentukan butir dari selaput organik tersebut.
Butir yang bersifat amorf tersebut dapat menyusut ke bawah melalui rongga-rongga sehingga
daya menaha air tanah meningkat. Hal ini dapat terjadi penggantian vegetasi hutan konifera
menjadi hutan dengantanaman berdaun lebar sehingga terjadi degradasi pada profil spodosol.
1. penurunan berat jenis
proses pembentuakn spodosol tersebut telah menyebabkan berkurangnya berat jenis di horizon
albik.
1. pemadasan.
Pemadasan banayk terjadi pada spodosol. Beberapa jenis padas yang sering terdapat pada
spodosol adalah :
Durinodes : bagian dari horizon albik yang memadas, bahan perekatnya adalah silica
Placik : padas besi yang tipis (1-10 mm) berwarna hitam hingga coklat kemerahan pada
kedalaman kurang dari 50 cm dari permukaan tanah. Terdapat pada daerah tropis dan sub tropis.
Orstein : horizon spodik yang memadas. Mengandung 5-21 % Fe2O3 dan 2-15% MnO. Orstein
ini merupakan bentukan konkresi dari Fe dan Mn yang tidak konsentris.
Fragipan : padas dibawah horizon spodik dengansementasi lemah hingga rapuh (mudah pecah).
Bahan-bahan halus mengisi pori-pori sehingga berat jenisnya meninkat menjadi 1,92 gr/cc.
fragipan berasal dari kata fragile yang berarti mudah pecah.
Penyebaran di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun tanpa bulan kering,
topografi pegunungan. Daerahnya Kalimantan Tengah, Sumatra Utara dan Irian Jaya (Papua).
Spodosols adalah tanah yang berhorizon illuviasi spodik di bawah horizon permukaan yang
mempunyai tampakan debu dan ditutupi oleh lapisan organik.
Bahan induk : spodosol yang terbentuk terutama di deposit-deposit yang berpasir hingga tanah
liat yang kasar, deposit-deposit bereaksi asam, pada zaman Pleistocene dan atau Holocene.
Beberapa material yang berasal dari bahan calcerous, karbonat-karbonat disaring dulu sebelum
terbentuk horizon spodik. Kandungan dari mineral-mineral yang mengandung besi dan materi
lainnya mempengaruhi jenis horizon spodik yang akan terbentuk (Munir, 1996). Bahan-bahan
pelapukan dari batuan bersilika, termasuk daerah pegunungan es hingga daerah Aeolian yang
kaya akan pasir kuarsa. Spodosols di daerah boreal (dingin) terjadi hampir di seluruh batuan.
Lingkungan : terutama pada suhu humid dan daerah boreal (dingin) di hemisphere bagian utara,
pada tingkatan lahan lembah di bawah hutan koniferous; hutan humid tropic di bawah cahaya.
Perkembangan profil : kompleks Al, Fe dan kandungan organik berpindah dari permukaan tanah
turun dengan perkolasi air hujan. Komplek logam humus presipitasi pada horizon spodik illuvial;
lapisan horizon eluvial mengalami pencucian dan kebanyakan spodosolss memiliki horizon
albic. Ini tertutupi oleh lapisan organik dimana horizon topsoils mengandung mineral gelap
diadakan pada kebanyakan spodosolss boreal.
Daerah Penyebaran Spodosols
Spodosolss meliputi 485 juta hektar seluruh dunia, terutama di daerah bersuhu dan boreal
hemisphere bagian utara. Mereka eksensif di Skandinavia, the northwest Federasi Rusia, dan
Kanada. Disamping zonal Spodosolss, di sana lebih kecil terjadi intrazonal Spodosolss pada
kedua daerah bersuhu dan tropic.
Spodosolss tropical terjadi kurang dari 10 juta hektar, terutama pada pelapukan sisa batuan pasir
pada daerah perhumid dan pada pasir kuarsa alluvial, misalnya wilayah pengangkatan coastal.
Penyebaran Spodosolss tropical secara tepat belum diketahui; kejadian penting ditemukan di
sepanjang Rio Negro dan French Guiana, Guyana, dan suriname di Afrika Selatan, di wilayah
Malaysia (Kalimantan, Sumatra, dan Irian) dan di Australia bagian utara dan selatan. Spodosols
juga tampak di wilayah Afrika secara umum tetapi dalam jumlah yang sedikit.
Management Dan Penggunaan Dari Spodosols
Zona spodosols terjadi dalam wilayah dengan kondisi iklim yang tidak berubah-ubah dari
sebagian besar lahan yang diolah. Intrazonal spodosols digunakan secara frekuentif untuk
penggunaan lahan yang diolah daripada zona spodosols, dan sebagian terdapat pada iklim
sedang. Status keharaan yang rendah, level kelembaban yang rendah dan pH yang rendah
membuat tanah spodosols menjadi tanah yang tidak atraktif untuk pengelolaan pertanian.
Keracunan AL dan difesiensi P menjadi masalah yang umum. Pembajakan yang dalam (untuk
meningkatkan kapasitas kelembaban dari tanah dan atau untuk menghilangkan horizon illuviasi
atau hardpan), pengapuran dan pemupukan merupakan pendekatan untuk ameliorasi utama yang
diambil.












Sumber: http://himatan06.wordpress.com/2009/04/30/tanah-spodosol/
Pembentukan Profil Dan Karekter Tanah Spodosol
Spodosol merupakan tanah mineral yang mempunyai horizon spodik, suatu horizon dalam
dengan akumulasi bahan organic, dan oksidasi aluminium (Al) dengan atau tanpa oksidasi besi
(Fe). Horizon iluvial ini dijumpai dibawah horizon eluviasi, biasanya suatu horizon albik
(berwarna merah muda, dengan demikian memadai bila disebut abu kayu). Umumnya terbentuk
diwilayah iklim humid, dibawah vegetasi hutan basah dan berkembang dari bahan endapan dan
batuan sediment kaya kuarsa yang dipercepat oleh adanya vegetasi yang menghasilkan serasah
asam. Senyawa senyawa organic tercuci kebawah bersama air perkolasi sehingga tanah
permukaan menjadi berwarna terang, sedang horizon bawah menjadi berwarna gelap karena
terjadinya selaput organic pada butir-butir tanah.
Species tumbuhan yang berkadar ion-ion logam rendah, seperti pinus, kelihatannya merangsang
pertumbuhan spodosol. Dengan membusuknya daun-daun yang rendah kadar ion logamnya,
kemasaman tinggi akan terbentuk. Air perkolasi membawa asam-asam itu kebagian profil tanah
yang lenig dalam. Horizon atas hancur karena pencucian intensif oleh asam. Sebagian besar
mineral, dipindahkan kebagian lebih dalam. Oksida aluminium dan besi serta bahan organic akan
diendapkan di horizon bagian bawah, sehingga menghasilkan profil spodosol yang menarik.
Profil Tanah Spodosol
Mengikuti definisi kuantitatif taksonomi tanah, tanah diklasifikasi sebagai spodosol, apabila
memiliki horizon dengan semua sifat berikut : i. Tersementasi dengan kelembaban minimum 10
cm; ii. Terletak langsung dibawah horizon albik, pada 50 % atau lebih dari setiap pedonnya; iii.
Batas atas berada dalam kedalaman <50 cm, apabila kelas besar butirnya berlempung kasar,
skeletal berlempung, atau lebih halus atau <200 cm. Apabila kelas besar butirnya berpasir, dan;
iv. Batas bawah pada kedalaman 25 cm atau lebih, dari permukaan tanah.
Dalam hal ini Spodosol mencakup Tanah-tanah yang disebut : Podzol dan Podzol Air Tanah.
Ciri ciri morfologi tanah spodosol tersusun atas : Horizon A2, merupakan lapisan yang
mencirikan berupa abu berwarna pucat dengan tekstur liat berlempung, berminyak jika dipijat,
kadang-kadang ada konkresi. Horizon B dibedakan dengan jelas dari horizon diatasnya oleh
warnanya yang coklat kelam sampai coklat biasa, tekstur lebih halus, struktur tiang akibat saling
koagulasi Al dan Fe yang bermuatan positif dengan bahan organik yang bermuatan negatif,
sering kali horizon ini mengandung padas. Horizon BC dan C, makin bawah warnyanya makin
mendekati warna bahan induk dan tekstur makin kasar.
Penyebaran Spodosol
Spodosol adalah Tanah tanah yang secara unik berkembang dari endapan pasir kuarsa, dan/atau
batu sedimen berupa batu pasir kuarsa. Vegetasi alami yang tumbuh biasanya spesifik jenisnya.
Yaitu vegetasi yang mampu berkembang subur di Tanah masam, seperti kantung Semar dan
Paku-pakuan.
Banyak tanah dari timur laut amerika serikat, termsuk bagian utara michigan dan winconsin yang
dulunya digolongkan sebagai podsol, podsolik coklat dan podsol air tanah termasuk dalam
spodosol. Sebagian dari mereka adalah orthod, suatu spodosol umum. Akan tetapi beberapa
adalah aquod, karena tanah ini selama musim tertentu jenuh dengan air dan mempunyai ciri-ciri
yang berasosiasi dengan kebasahan, seperti akumulasi bahan organik yang tinggi, becak-becak
pada horizon albik dan terbentuknya semacam lapisan keras (duripan) pada horizon albik.
Daerah-daerah dari aquod adalah Florida.
Daerah spodosol dibagian timur laut membentang ke kanada. Daerah luas lainnya dari golongan
ini dijumpai dibagian utara eropa dan siberia. Daerah yang kurang luas tetapi penting ditemuakan
di amerika selatan dan dipegunungan daerah beriklim sedang.
Di Indonesia sendiri penyebaran endapan pasir dan batu pasir kuarsa yang secara geologis sangat
luas, terdapat di kalimantan tengah, serta setempat-setempat di kalimantan barat dan kalimantan
timur. Di pulau lain nampaknya tidak luas penyebaranya dan setempat setempat terdapat
disulawesi dan sumatra. Landform nya dimasukkan sebagai dataran tektonik. Lanscape luas
tanah spodosol seluruhnya diperkirakan 2,16 juta ha atau 1,1 % wilayah dataran indonesia.
Penyebaranya paling luas terdapat di kalimantan tengah sekitar 1,51 juta ha, kemudian
dikalimantan barat 0,42 juta dan kalimantan Timur 0,15 juta ha. Di silawesi tengah, tengah,
selatan dan tenggara dipearkirakan terdapat antara 11-25 ribu ha.
Pengaruh Spodosol dalam Pertanian
Dari empat sub-ordo dalam kelompok spodosol, yang sering kali dibuka untuk pertanian adalah
Haplorthods yaitu spodosol yang terbentuk diwilayah beriklim basah, dengan curah hujan tunggi
dan rezim kelembaban tanah udik dan aquods yaitu spodosol basah atau jenuh air dengan
drainase sangat terhambat dan sering kali mempunyai permukaan air tanah berada dekat dengan
permukaan tanah.
Data dari analisis tanah dari beberapa pedon Spodosol dari kalimantan tengah dan kalimantan
barat menunjukkan bahwa, Spodosol termasuk tanah dengan kelas besar butir berpasir, dengan
kandungan fraksi pasir tinggi (65-96 %). Reaksi tanah menunjukkan masam ekstrem sampai
sangat masam (pH 3,3 4,9) di seluruh lapisan tanah, cenderung menaik kelapisan bawah. Pada
permukaan tanah, bisasanya terdapat lapisan bahan organik (Oi dan Oe) tipis (5-10) cm dan
dibawahnya terdapat Horizon Al dengan kandungan bahan organik termasuk sedang sampai
tinggi (3,1 9,5)%. Langsung dibawah horizon ini terdapat horizon E, berwarna putih dan putih
kekelabuan, dengan kandungan bahan organik dangat rendah (0,2 0,95) %. Rasio C/N
tergolong tinggi (16-35).
Kandungan P dan K-potensial di lapisan atas dan dilapisan bawah, sangat rendah sampai rendah.
Jumlah basa-basa dapat ditukar termasuk sangat rendah (0,2-1,2 cmol (+)/kg tanah). Kandungan
kedua unsur hara ini dilapisan serasah, selalu lebih tinggi dari pada lapisan bawah yang berpasir.
KTK tanah sebagian besar sangat rendah dilapisan pasir, dan agak tinggi sampai tinggi pada
lapisan serasah dan di horizon Bs (sesquioksida). KB semuanya sangat rendah sampai. Potensi
Kesuburan alami Spodosol dengan demikian disimpulkan sangat rendah sampai rendah
penggunaan tanah.
Oleh karena bahan induknya berupa endapan pasir atau batu pasir kuarsa (SiO2), Spodosol
umumnya sangat miskin atau sangat rendah kesuburan alaminya. Spodosol yang paling sering
ditemukan dan dimanfaatkan untk pertanian adalah Hoplorthods dan Aquods. Di beberapa
daerah pemukiman transmigrasi dikalimantan tengah, kalimantan barat dan kalimantan timur
yang dimanfaat untuk pertanian tanaman pangan umumnya adalah Aquods yang dibuka untuk
sawah rawa, dan Hoplorthods sebagai lahan pertanian kering dan tegalan. Namun kesuburan
alami yang sangat rendah sesudah 1-2 tahun tidak menghasilkan panen sehingga ditinggalkan
atau tidak ditanam lagi. Untuk tanaman perkebunan, khusunya kelapa sawit yang relatif masih
sesuai adalah Hoplorthods yang mempunyai tekstur agak halus (lempung berpasir sampai pasir
berlempung), tetapi tentunya memerlukan pemupukan yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai