TANAH DAN
KESESUAIAN
LAHAN
“Horizon Penciri”
KELOMPOK 7
NAMA ANGGOTA
Kambisol Humik
Arenosol Kambik
Tanah lain yang mempunyai horison A molik atau umbrik, dan dapat
dijumpai horison B kambik, atau horison A okrik dan horison B
kambik, Tidak mempunyai horison penciri lain kecuali epipedon ochrik.
Tidak terdapat sifat hidromorfik, tidak berkadar garam tinggi.
Tidak mempunyai horison penciri lain (kecuali jika tertimbTanah lain
yang mempunyai horison A molik atau umbrik, dan dapat dijumpai
horison B kambik, atau horison A okrik dan horison B kambik, Tidak
mempunyai horison penciri lain kecuali epipedon ochrik. Tidak
terdapat sifat hidromorfik, tidak berkadar garam tinggi. Tidak
mempunyai horison penciri lain (kecuali jika tertimbun > 50 cm bahan
baru) pada kedalaman sampai 35 cm atau lebih > 50 cm bahan baru)
pada kedalaman sampai 35 cm atau lebih.
Organosol Saprik
Epipedon Histik
Alasan:
Jenuh air, warna
tanah gelap dan
memiliki bahan
organik yang
tinggi
Latosol Rodik Latosol adalah tanah yang telah mengalami pelapukan lanjut dengan
kandungan bahan organik, mineral primer dan unsur hara rendah,
bereaksi masam (pH 4.5 – 5.5), terjadi akumulasi seskuioksida,
tanah berwarna merah, coklat kemerahan hingga coklat kekuningan
atau kuning. Tanah terdapat mulai dari daerah pantai hingga 900 m
dengan curah hujan antara 2500 – 7000 mm per tahun. Gambar
diatas merupakan tanah latosol rodik, Latosol lain dengan horizon
ABwC yang mempunyai warna horison B merah sampai merah gelap
(tanah yang dicampur mempunyai “hue” lebih merah dari 5 YR
dengan “value” lembab kurang dari 4 dan “value” kering tidak
melebihi 1 unit terhadap “value” lemah).
Laterik Rodik
Warna horison B merah sampai merah tua (hue lebih merah dari
5 YR)
B, Merupakan horizon berada di bawah horizon A, E, atau O yang
telah mengalami perkembangan horizon. Sebagian besar hingga
seluruh struktur batuan asli dicirikan hilang pada horizon ini.
Kemudian akan memperlihatkan satu atau lebih sifat tanah.
Tanah laterit memiliki ciri tidak subur karena banyak mengandung
sisa oksidasi besi dan aluminium. Tanah jenis ini termasuk tanah
yang sudah tua. Persebaran tanah laterit ada di daerah Kalimantan,
Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur
Horizon AbtC: Podsolik Plintik memiliki sifat umum, yaitu : Masam, Kejenuhan Podsolik Plintik
Basa < 50 % (NH4OAc) di horizon B Tidak ada Horizon albik, dan Horizon argilik.
karakteristik Tanah Podsolik Plintik :
Mengandung kongkresi dan kerikil besi > 5% berdasarkan volume.
Memiliki simbol podsolik plintik Pp. Horizon B merupakan lapisan di bawah
epipedon, ketebalan 25 cm atau lebih dan memiliki sifat-sifat penciri sebagai
berikut : Mempunyai Horizon B argilik, KB < 50% pada beberapa bagian Horizon B
di dalam kedalaman 125 cm dari permukaan dan tidak mempunyai Horizon albik
yang berbatasan langsung dengan Horizon argilik atau fragipan.
Tekstur : Tekstur berpasir dan berlempung
Oksisiol Haplik
Profil oxisols mengandung campuran kuarsa, liat kaolin , oksida Fe dan Al dan
bahan organik. Sebagian besar tanah-tanah ini mempunyai profil tanah yang
tidak mempunyai horison-horison yang spesifik.
Nitosol Haplik
Arenosol Kambik
Tanah lain yang mempunyai horison A molik atau umbrik, dan dapat dijumpai
horison B kambik, atau horison A okrik dan horison B kambik, Tidak mempunyai
horison penciri lain kecuali epipedon ochrik. Tidak terdapat sifat hidromorfik,
tidak berkadar garam tinggi. Tidak mempunyai horison penciri lain (kecuali jika
tertimbun > 50 cm bahan baru) pada kedalaman sampai 35 cm atau lebih
mempunyai satu atau kedua-duanya dari:
(a) bulk density fraksi tanah halus (< 2 mm) pada kapasitas lapang dari < 0,90
gr/cm3 dan komplek pertukaran didominasi oleh bahan amorf;
(b) > 60% adalah abu volkan vitrik, cinders, atau bahan piroklastik yang lain dalam
fraksi debu, pasir, dan liat.
THANKS