Anda di halaman 1dari 4

EPIPEDON

A.Epipedon Mollik
Epipedon mollik mempunyai sifat perkembangan struktur tanah cukup
kuat, terletak di atas permukaan, mempunyai value warna 3 atau kurang
(lembab) dan 5 atau kurang (kering), dan kroma warna 3 atau kurang
(lembab), kejenuhan basa (ekstrak NH4Oac) sebesar 50% atau lebih,
kandungan C-organik 0,6% atau lebih, P2O5 < 250 ppm, dan n-value < 0.7.

B.Epipedon Antropik
Epipedon antropik menunjukkan beberapa tanda-tanda adanya gangguan
manusia, dan memenuhi persyaratan mollik kecuali P2O5 < 250 ppm.

C. Epipedon Umbrik
Epipedon mollik mempunyai sifat perkembangan struktur tanah cukup
kuat, terletak di atas permukaan, mempunyai value warna ≤ 3.5 (lembab)
dan kroma warna ≤ 3.5 (lembab), kejenuhan basa < 50%, kandungan C-
organik > 0.6%, P2O5 < 250 ppm, dan n-value < 0.7.

D. Epipedon Folistik
Epipedon Folistik didefinisikan sebagai suatu lapisan (terdiri dari satu
horison atau lebih) yang jenuh air selama kurang dari 30 hari kumulatif
dan tahun-tahun normal (dan tidak ada didrainase). Sebagian besar
epipedon folistik tersusun dari bahan tanah organik.
E. Epipedon Histik
Epipedon Histik merupakam suatu lapisan yang dicirikan oleh adanya
saturasi (selama 30 hari atau lebih, secara kumulatif) dan reduksi selama
sebagian waktu dalam sebagian waktu dalam tahun-tahun normal (dan
telah drainase). Sebagian besar epipedon histik tersusun dari bahan tanah
organik.

F.Epipedon Okrik
Epipedon Okrik mempunyai tebal permukaan yang sangat tipis dan kering,
value dan kroma (lembab) ≥ 4. Epipedon okrik juga mencakup horison-
horison bahan organik yang terlampau tipis untuk memenuhi persyaratan
epipedon histik atau folistik.

G. Epipedon Plagen
Epipedon Plagen adalah suatu lapisan permukaan buatan manusia setebal
50 cm atau lebih, yang telah terbentuk oleh pemupukan (pupuk kandang)
secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Biasanya epipedon
plagen mengandung artifak seperti pecahan-pecahan bata dan keramik
pada seluruh kedalamannya.
HORISON PENCIRI

A.Horison Agrik
Horison Agrik adalah suatu horison iluvial yang telah terbentuk akibat
pengolahan tanah dan mengandung sejumlah debu, liat, dan humus yang
telah tereluviasi nyata.

B.Horison Albik
Pada umumnya Horison Albik terdapat di bawah horison A, tetapi
mungkin juga berada pada permukaan tanah mineral. Horison ini
merupakan horison eluvial dengan tebal 1.0 cm dan mempunyai 85% atau
lebih bahan-bahan andik.

D.Horison Argilik
Horison Argilik secara normal merupakan suatu horison bawah permukaan
dengan kandungan liat phylosilikat secara jelas lebih tinggi. Horison
tersebut mempunyai sifat adanya gejala eluviasi liat, KTK tinggi (> 6
cmol/kg).

E.Horison Kalsik
Horison Kalsik merupakan horison iluvial mempunyai akumulasi kalsium
karbonat sekunder atau karbonat yang lain dalam jumlah yang cukup
nyata.
F.Horison Kambik
Horison kambik adalah horison yang terbentuk sebagai hasil alterasi secara
fisik, transformasi secara kimia, atau pemindahan bahan, atau merupakan
hasil kombinasi dari dua atau lebih proses-proses tersebut.

N.Horison Oksik
Horison Oksik merupakan horison bawah permukaan yang tidak memiliki
sifat-sifat tanah andik dan KTK rendah (< 6 cmol/kg)

Horison Sombrik
Horison Sombrik berwarna gelap, mempunyai sifat-sifat seperti epipedon
umbrik dengan mengandung iluviasi humus yang berasosiasi dengan Al
atau yang terdispersi dengan natrium.

T.Horison Spodik
Horison Spodik adalah suatu lapisan iluvial yang tersusun 85% atau lebih
dari bahan spodik.

Anda mungkin juga menyukai