Anda di halaman 1dari 9

1

Horison Penciri dan Penciri Lain dalam Soil Taxonomy 2014

Epipedon :

Epipedon adalah horizon-horizon yang terbentuk pada permukaan dimana struktur


batuan telah digantikan oleh struktur tanah, dan mempunyai warna gelap karena
pengaruh bahan organik. Horizon ini mungkin tertutupi oleh lapisan tipis (< 50 cm)
bahan alluvial atau eolian tanpa kehilangan identitas sebagai epipedon.

Kunci sederhana untuk memahami perbedaan antara 7 epipedon diagnostik adalah


memusatkan perhatian pada:
1. Perbedaan antara horizon organik dan horizon mineral
2. Pemahaman yang mendalam definisi epipedon mollic
3. Pencermatan kedudukan profil dalam lingkungan bentang darat dan kondisi di
mana epipedon-epipedon yang kurang lumrah (umbric, melanic, anthropic,
plaggen) dapat terjadi.

1. Mollic
Struktur tanah cukup teguh, tidak pejal apabila kering, C-organik > 0.6 % dan
kejenuhan basa > 50 %, P2O5 < 250 ppm
Warna patahan dan gosokan (smoothed) ; value < 3 (lembab) dan < 5 (kering),
chroma < 3.
2

2. Anthropic
Sama dengan mollic, tetapi P2O5 > 250 ppm.
3. Folistic
Tanah organik atau tanah mineral yang mengandung bahan organik tinggi (>
16%) dan jenuh air untuk waktu < 30 hari.
4. Histic
Tanah organik atau tanah mineral yang mengandung bahan organik tinggi (>
16%) dan jenuh air untuk waktu yang lama (6 tahun dalam 10 tahun)
5. Melanik
Horizon tebal, warna hitam (akumulasi asam humat), bahan organik tinggi,
kompleks humus-logam, struktur lebih lemah dari pada mollic.
6. Ochric
Epipedon yang tidak memenuhi persyaratan yang lain, tetapi telah
memperlihatkan pembentukan horizon pedogenesis permukaan (struktur tanah,
penggelapan warna karena translokasi bahan organik).
7. Plaggen
Terbentuk karena penggunaan pupuk kandang terus-menerus. Warnanya
tergantung jenis pupuk kandang yang digunakan.
8. Umbric
Sama dengan mollic, tetapi kejenuhan basa < 50 %.
3

Endopedon :

Horizon endopedon merupakan tempat akumulasi bahan-bahan tertentu seperti


silika, besi, aluminium, karbonat dan garam-garam lain yang dapat berupa lapisan-
lapisan tersementasikan, yang merubah sifat fisik, kimia dan biologi tanah, sehingga
berbeda dengan horizon di atasnya.
Sentral konsep pembandingan antar epipedon adalah dimulai dari epipedon Cambic.

1. Agric
Terbentuk langsung dibawah lapisan bajak dan terdapat akumulasi debu, klei
dan humus membentuk lidah-lidah (lamallae) berwarna gelap.
2. Albic
Tipikal sebagai horizon E berwarna cerah dengan warna value > 5 (kering) atau >
4 lembab.
4

3. Anhydritic
Akumulasi anhydrite (CaSO4 = “gypsum tanpa air”), umumnya terdapat bersama-
sama dengan horizon salic.
4. Argilic
Terbentuk oleh illuviasi klei (biasanya pada horizon B di mana akumulasi klei
ditandai dengan simbol “t”.
Persyaratan horizon argilik adalah:
a. Ketebalan minimum 1/10 horizon yang mengatasinya
b. Kandungan klei >1.2 kali dari horizon diatasnya.
c. Apabila kandungan klei lapisan eluviasi < 15 %, maka klei pada horizon argilik
harus lebih tinggi 3 % atau lebih, atau apabila klei pada lapisan eluvial > 40%,
maka horizon argilik klei lebih tinggi 8% atau lebih.
5. Calcic
Akumulasi karbonat, biasanya kalsium atau magnesium karbonat.
6. Cambic
Horizon yang memperlihatkan gejala lemah argilik atau spodik dan tidak
memenuhi syarat untuk digolongkan ke dalam kedua horizon tersebut.
Keberadaan horizon kambik sering dipandang sebagai pertanda tahap awal
perkembangan tanah, warna dan struktur telah mulai berkembang.
Persyaratan kambik:
a. Tekstur pasir sangat halus geluhan atau lebih halus
b. Telah terbentuk struktur tanah
c. Warna telah berkembang kemerahan/kecoklatan
7. Duripan
Horizon tersementasikan oleh silika illuvial, tidak membengkak dalam air atau
HCl, tetapi membengkak dalam KOH jenuh.
8. Fragipan
Horizon dengan BV tinggi, rapuh bila lembab tetapi sangat keras bila kering.
Tidak melunak pada pembasahan, fragmen kering membengkak dalam air.
9. Glossic
Horizon (syarat tebal > 5 cm) yang terdapat di antara horizon albik yang
mengatasinya dan horizon argiik, kandik atau natrik yang membawahinya.
10. Gypsic
Akumulasi gypsum (biasanya CaSO4.2H2O)
11. Kandic
Horizon terdiri atas klei aktivitas rendah (low activity clay) yang
terakumulasikan pada bagian teratas dari horizon ini. Selaput klei mungkin ada
mungkin juga tidak. Pembentukan horizon kandik melibatkan translokasi klei
meskipun pembentukan selaput klei terhambat atau terusakkan oleh pelapukan
fisik dan kimia, atau dapat juga terbentuk di tempat (in situ).
Persyaratan horizon kandik:
a. Di dalam jarak 15 cm dari batas atas horizon kandungan lempung meningkat >
1.2 kali
b. Perbedaan tekstur tegas terhadap horizon di atasnya
c. Pada pH 7, KPK lempung < 16 cmol/kg dan KPK efektif < 12 cmol/kg
5

12. Natric
Horizon akumulasi klei dan natrium.
Persyaratan:
a. Sama seperti horizon argilik
b. Struktur prisma atau kolumner
c. > 15 % KPK terjenuhi oleh Na+, atau jumlah Na+ + Mg2+ tertukarkan > jumlah
Ca2+
13. Ortstein
Material spodic yang > 50 % tersementasi, ketebalan > 2 cm.
14. Oxic
Horizon terdiri atas klei aktivitas rendah (low activity clay) seperti pada kandik,
tetapi lebih berangsur (perbedaan tekstur kurang tegas terhadap horizon di
atasnya).
15. Petrocalcic
Horizon calcis yang membatu. Persyaratan: sedikitnya 1/2 dari fragmen kering
pecah apabila direndam dalam asam tetapi tidak di dalam air.
16. Petrogypsic
Horizon gipsik yang tersementasi kuat. Fragmen kering tidak membengkak di
dalam air.
17. Placic
Padas besi atau mangan yang berwarna coklat kemerahan gelap. Persyaratan:
tebal 2-10 mm, terletak di dalam 50 cm dari permukaan tanah, batas:
bergelombang (wavy) dan permeabiitas rendah.
18. Salic
Horizon akumulasi garam terlarutkan. ppersyaratan: tebal > 15 cm, perkayaan
dari garam mudah larut sekunder dengan EC 30 dS/m lebih dari 90 hari tiap
tahun.
19. Sombric
Horizon yang terbentuk sebagai hasil dari illuviasi humus (warna coklat gelap
sampai hitam) tetapi tidak disebabkan atau natrium. Persyaratan: pada pH 7,
KPK < 50 %, tidak berada di bawah horizon albik dan harizon terdrainase bebas.
20. Spodic
Horizon akumulasi illuvial dari seskwioksida dan/atau bahan organik. Bahan
akumulasi seskwioksida dan/atau bahan organik lebih dari 85 %. Terdapat
banyak batasan berkaitan dengan kandungan aluminium, besi dan bahan
organik, dan nisbah klei, tergantung apakah horizon yang mengatasinya virgin
atau telah diolah.

Penciri lain (untuk Tanah Mineral) :

1. Abrupt Textural Change (Perubahan tekstur nyata) ...juknis BPT hal 88 ..


2. Albic Materials
3. Andic Soil Properties
4. Anhydrous Conditions
5. Coefficient of Linear Extensibility (COLE)
6

6. Durinodes
7. Fragic Soil Properties
8. Free Carbonates
9. Identifiable Secondary Carbonates
10. Interfingering of Albic Materials
11. Lamellae
12. Linear Extensibility (LE)
13. Lithologic Discontinuities
14. n Value
15. Petroferric Contact
16. Plinthite
17. Resistant Minerals
18. Slickensides
19. Spodic Materials
20. Volcanic Glass
21. Weatherable Minerals
22. Aquic Conditions
23. Cryoturbation
24. Densic Contact
25. Densic Materials
26. Gelic Materials
27. Glacic Layer
28. Lithic Contact
29. Paralithic Contact
30. Permafrost
31. Soil Moisture Regimes
32. Soil Temperature Regimes
33. Sulfidic Materials
34. Sulfuric Horizon
35. Characteristics Diagnostic for Human-Altered and Human-Transported Soils

Penciri lain (untuk Tanah Organik) :

1. Fibers
2. Fibric Soil Materials
3. Hemic Soil Materials
4. Sapric Soil Materials
5. Aquic Conditions
6. Cryoturbation
7. Densic Contact
8. Densic Materials
9. Gelic Materials
10. Glacic Layer
11. Lithic Contact
12. Paralithic Contact
13. Permafrost
14. Soil Moisture Regimes
15. Soil Temperature Regimes
16. Sulfidic Materials
7

17. Sulfuric Horizon


18. Characteristics Diagnostic for Human-Altered and Human-Transported Soils

Rejim Kelembapan Tanah (Soil Moisture Regimes)

a. Rejim kelembapan aquik


Adanya suatu rejim mereduksi, yakni sama sekali bebas dari oksigen terlarut,
karena tanah jenuh air.
b. Rejim kelembapan aridik dan torrik
Istilah ini digunakan untuk rejim kelembapan yang sama, tetapi pada kategori
berbeda dalam taksonomi tanah.
Dalam rejim kelembapan aridik (torrik), penampang kontrol kelembapan tanah,
dalam tahun-tahun normal adalah:
1. Kering di dalam semua bagiannya selama lebih dari setengah jumlah hari-hari
kumulatif per tahun, ketika suhu tanah pada kedalaman 50 cm dari
permukaan, lebih dari 5°C; dan
2. Lembab pada sebagian atau semua bagiannya selama <90 hari secara
berturut-turut, ketika suhu tanah pada kedalaman 50 cm berada di atas 8 °C.
Tanah-tanah yang mempunyai rejim kelembapan aridik atau torrik secara normal
terdapat di daerah berikiim arid.
c. Rejim kelembapan Udik
Suatu rejim kelembapan dimana penampang kontrol kelembapan tanah tidak
kering di sebarang bagiannya selama 90 hari kumulatif dalam tahun-tahun normal.
Apabila suhu tanah tahunan rata-rata <22°C, dan apabila suhu tanah musim panas
dan musim dingin rata-rata pada kedalaman tanah 50 cm dari permukaan tanah
berbeda 5°C atau lebih, penampang kontrol kelembapan tanah dalam tahun-tahun
normal tidak kering pada semua bagiannya selama <45 hari berturut-turut dalam
waktu 4 bulan sesudah puncak musim panas, dalam 6 tahun atau lebih setiap 10
tahun. Selain itu, rejim kelembapan udik memerlukan suatu sistem tiga-fase:
padat-cair-gas, kecuali dalam jangka waktu pendek pada sebagian, atau semua
bagian dari penampang kontrol kelembapan tanah ketika suhu tanah berada di
atas 5°C.
Rejim kelembapan udik biasa dijumpai pada tanah-tanah di daerah berikilim
humid yang mempunyai penyebaran curah hujan merata, atau mempunyai cukup
curah hujan di dalam musim panas, sehingga jumlah kelembapan yang tersimpan
ditambah curah hujan, kira-kira sama, atau melebihi jumlah evapotranspirasi.
Rejim kelembapan yang sangat basah ini disebut "perudik" (bahasa Latin, per.
pada keseluruhan waktu; bahasa Latin, udus, lembap).
d. Rejim kelembapan Ustik
Rejim kelembapan tanah yang berada di antara rejim aridik dan rejim udik.
Konsepnya adalah suatu rejim yang kandungan kelembapannya terbatas, tetapi
tersedia pada waktu kondisinya sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Konsep
kelembapan ustik tidak diterapkan pada tanah-tanah yang mempunyai permafrost
atau rejim suhu cryik.
Di daerah tropika dan subtropika yang mempunyai iklim munson dengan satu atau
dua kali musim kering, musim panas dan musim dingin tidak mempunyai arti
8

penting. Di daerah-daerah seperti ini, rejim kelembapan adalah ustik, apabila


terdapat sekurang-kurangnya satu kali musim hujan selama 3 bulan atau lebih. Di
daerah-daerah beriklim sedang (temperate) yang beriklim sub-humid dan semi-
arid, musim hujan biasanya berlangsung dalam musim semi dan musim panas,
atau musim semi dan musim gugur, tetapi tidak pernah pada musim dingin.
Tumbuh-tumbuhan asli setempat sebagian besar merupakan tumbuhan semusim,
atau berupa tumbuhan yang memiliki masa dormansi pada waktu tanah kering.
e. Rejim kelembapan Xerik
Rejim kelembapan tanah xerik adalah rejim kelembapan yang tipikal (khas)
terdapat di daerah iklim Mediteran, dimana musim dinginnya lembap dan sejuk,
dan musim panasnya hangat dan kering.

Rejim Suhu Tanah (Soil Temperature Regimes)


Dalam penentuan rejim suhu tanah dilakukan pengukuran suhu tanah pada
kedalaman 50 cm dari permukaan tanah. Apabila data suhu tanah tanah (ST) tidak
tersedia, maka dapat menggunakan data suhu udara (SU), dengan menggunakan
rumus ; ST = SU + 1 0C
a. Pergelik
Tanah dengan rejim suhu pergelik mempunyai suhu rata-rata tahunan <0°C. Ini
adalah tanah-tanah yang memiliki permafrost apabila lembap, atau frost kering
apabila kelebihan airnya tidak berlebihan.
b. Cryik
Tanah yang berada dalam rejim suhu cryik memiliki suhu tanah tahunan rata-rata
>0°C (32°F), tetapi <8°C (47°F), tetapi tidak mempunyai permafrost
c. Frigid
Tanah dengan rejim suhu frigid adalah lebih hangat pada musim panas,
dibandingkan tanah lain dengan rejim suhu cryik, akan tetapi suhu tahunan
rataratanya <8°C, dan perbedaan antara suhu tanah musim panas dan musim dingi
rata-rata adalah >6°C, diukur pada kedalaman 50 cm dari permukaan tanah, atau
pada kontak densik, litik, atau paralitik, mana saja yang lebih dangkal.
d. Mesik
Suhu tanah tahunan rata-rata adalah 8°Catau lebih, tetapi <15°C, dan suhu tanah
musim panas rata-rata dan musim dingin rata-rata berbeda >5°C, pada kedalaman
50 cm, atau pada kontak litik atau paralitik, mana saja yang lebih dangkal.
e. Termik
Suhu tanah tahunan rata-rata adalah 15°C atau lebih, tetapi <22°C, dan suhu tanah
musim panas rata-rata dan musim dingin rata-rata berbeda >5°C, pada kedalaman
50 cm, atau pada kontak litik atau paralitik, mana saja yang lebihdangkal.
f. Hipertermik
Suhu tanah tahunan rata-rata adalah 22°C (72°F) atau lebih tinggi, dan perbedaan
antara suhu tanah musim panas rata-rata dan musim dingin rata-rata >5°C, pada
kedalaman 50 cm, atau pada kontak litik, atau paralitik, mana saja yang lebih
dangkal.
9

Apabila nama suatu rejim suhu tanah mempunyai awalan iso, perbedaan suhu tanah
musim panas rata-rata dan musim dingin rata-rata adalah < 5 °C, diukur pada
kedalaman 50 cm, atau pada kontak litik, atau paralitik, mana saja yang lebih dangkal.

a. Isofrigid
Suhu tanah tahunan rata-rata <8°C
b. Isomesik
Suhu tanah tahunan rata-rata adalah 8°C atau lebih tinggi, tetapi <15°C.
c. Isotermik
Suhu tanah tahunan rata-rata adalah 15°C atau lebih tinggi, tetapi <22°C.
d. Isohipertermik
Suhu tanah tahunan rata-rata 22°C, atau lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai