Anda di halaman 1dari 3

Definisi Horizon Tanah

Tanah merupakan material mineral yang tidak terkonsolidasi pada permukaan bumi.
Tanah merupakan hasil transformasi dari batuan induk. Proses transformasi batuan menjadi
tanah (pedogenesis) akan menghasilkan lapisan tanah yang sifat dan karakteristiknya
berbeda-beda. Inilah yang disebut horizon tanah.
Horizon tanah merupakan lapisan tanah yang sejajar permukaan bumi dan dibagi
menjadi beberapa lapisan tanah berdasarkan perbedaan sifat dan karakteristiknya. Horizon
tanah berbeda dengan lapisan tanah. Horizon tanah terbentuk dari proses perkembangan
tanah, dari bawah ke atas ukuran butirnya semakin halus, sedangkan lapisan tanah terbentuk
karena proses pengendapan tanah (sedimen) akibat proses geomorfik.
Penentuan horizon tanah dapat dilakukan dengan cara membuat profil tanah, yaitu
dengan menggali tanah pada ketebalan tertentu. Ini dilakukan untuk mengetahui kondisi
fisik dan kimiawi tanah. Dengan mengetahui hal tersebut, akan diketahui treatment dan cara
pemanfaatan tanah dengan tepat.

Pembagian Horizon Tanah

Setiap lapisan pada horizon tanah memiliki sifat yang tidak sama. Oleh karena itu
tanah dibagi menjadi lima horizon utama
1. Horizon O
Merupakan lapisan organik dengan ketebalan beberapa sentimeter. Lapisan tanah ini
sangat subur karena kaya akan humus dan unsure hara. Horizon O dicirikan dengan
tanah yang warnanya gelap, cokelat kehitam-hitaman dan mengandung sisa-sisa
organisme hidup sehingga kaya unsure karbon. Horizon O dibagi menjadi 2 yaitu:
Horizon O1: berisi bahan-bahan organik yang kenampakannya masih jelas
Horizon O2: berisi bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan dan proses
humifikasi sehingga kenampakannya tidak jelas lagi.
2. Horizon A
Merupakan lapisan tanah bagian atas (top soil). Ketebalan lapisan ini berkisar antara 20
35 cm. Karakteristik tanahnya subur, namun masih lebih subur horizon O. Horizon A
juga disebut sebagai zona eluviasi, yaitu zona pencucian partikel tanah oleh air hujan.
Horizon ini dibagi lagi menjadi 3 yaitu:
Horizon A1: berwarna gelap karena banyak mengandung material organik yang
bercampur dengan mineral.
Horizon A2: berwarna terang karena mengalami pencucian, berstruktur longgar, dan
bertekstur kasar
Horizon A3: merupakan lapisan peralihan dari horizon A ke B
3. Horizon E
Merupakan horizon dengan kandungan mineral yang telah mengalami pencucian.
Berwarna terang karena komposisinya banyak mineral resisten dan kuarsa. Kadar BOT,
silikat, Fe, dan Al rendah.
4. Horizon B
Merupakan lapisan tanah bagian bawah (subsoil). Disebut sebagai zona iluvasi, yaitu
zona pengendapan partikel tanah yang telah mengalami pencucian atau yang larut dalam
air dari horizon A. Karakteristiknya berwarnya lebih terang daripada lapisan sebelumnya
dikarenakan sangat sedikit mengandung material organik. Tanah pada horizon ini kurang
subur.
Horizon B dibagi menjadi 3 lapisan yaitu:
Horizon B1: peralihan dari horizon A ke B, berwarna mirip horizon B
Horizon B2: karakteristiknya mencerminkan horizon B, struktur padat, teksturnya halus,
dan berwarna gelap
Horizon B3: peralihan dari horizon B ke C, namun warnanya mirip horizon B
5. Horizon C

Disebut juga zona regolith, yaitu batuan induk atau batuan dasar yang mengalami proses
penghancuran dan pelapukan. Lapisan ini sama sekali tidak subur karena tidak memiliki
kandungan material organik
6. Horizon D
Merupakan batuan induk yang menjadi dasar tanah. Tersusun atas batuan pejal yang
masih utuh dan belum mengalami proses pelapukan.

Anda mungkin juga menyukai