Anda di halaman 1dari 11

Survey Dan Evaluasi Lahan Dhar B

Kelompok Kelapa
Nama Kelompok :
1. Detra Meiras Mardani 2010241022
2. Mila Aprilia Sari 2010242026
3. Aisyah Safitri 2010243002
4. Reza Tania 2010242011
5. Firman Hidayat 2010241010
Morfologi Tanah

Morfologi tanah merupakan suatu sarana dalam penyelidikan ilmiah


dengan tujuan untuk menguraikan, melukiskan dan melaporkan
kenampakan, ciri-ciri, dan sifat tanah yang dimiliki oleh suatu profil
tanah. Sifat morfologi tanah adalah suatu sifat tanah yang dapat dipelajari
dan diamati di lapang yang menunjukkan profil tanah.
Sebagian sifat morfologi tanah adalah sifat fisik dari tanah tersebut.
Morfologi tanah penting untuk dipelajari dan diamati karena akar tanaman
kehutanan berjangkar di tempat tersebut.
Morfologi tanah berkaitan dengan bentuk dan susunan profil tanah.
Profil tanah adalah penampang melintang tanah yang menampakkan
lapisan-lapisan tanah (horizon).
Sementara itu, horison adalah lapisan tanah yang kurang lebih sejajar
dengan permukaan bumi dan mempunyai ciri-ciri tertentu (khas). Horison
tanah disebut juga lapisan tanah. Horison utama ditandai dengan huruf
kapital O, A, B, C dan R.
Gambar Horizon Tanah
Horison atau lapisan A adalah lapisan tanah bagian atas (tanah atasan)
yang disebut juga dengan top soil. Top soil adalah lapisan tanah yang
paling atas yang dapat diartikan: (1) horizon Ap; (2) horizon A1, (3)
horizon A seluruhnya (4) lapisan tanah yang subur karena mengandung
banyak bahan organik tanah.
Horison A memiliki ketebalan rata-rata 20-35 cm. Horison ini
merupakan zona eluviasi, yaitu wilayah pencucian partikel-partikel tanah
oleh air hujan, terutama partikel liat yang ukurannya sangat halus dan
juga debu. Warnanya agak gelap
Horison atau lapisan A adalah lapisan tanah bagian atas (tanah atasan)
yang disebut juga dengan top soil. Top soil adalah lapisan tanah yang
paling atas yang dapat diartikan: (1) horizon Ap; (2) horizon A1, (3)
horizon A seluruhnya (4) lapisan tanah yang subur karena mengandung
banyak bahan organik tanah.
Horison A memiliki ketebalan rata-rata 20-35 cm. Horison ini
merupakan zona eluviasi, yaitu wilayah pencucian partikel-partikel tanah
oleh air hujan, terutama partikel liat yang ukurannya sangat halus dan
juga debu. Warnanya agak gelap
Di bawah horison A, terdapat horison B. Horison B ini sering juga
disebut dengan subsoil. Subsoil (tanah lapisan bawah) adalah horizon B
bagi tanah yang sudah terbentuk horizon; artinya bahwa horison ini
ditemukan pada tanah yang mengalami perkembangan, dan tidak
ditemukan pada tanah yang muda.
Pada tanah yang sedang berkembang terdapat horison B yang
merupakan lapisan tanah di bawah tanah permukaan dimana terdapat
pertumbuhan akar yang normal. Horison B merupakan zona iluviasi, yaitu
tempat pengendapan partikel tanah yang mengalami pencucian dan
terlarut dalam air.
Selain istilah horison, terdapat pula istilah solum tanah. Solum (tubuh
tanah) adalah tanah yang berkembang secara genetis; merupakan lapisan
tanah mineral dari atas sampai sedikit di bawah batas atas horizon C.
Beberapa pakar tanah hutan menyatakan bahwa kedalaman solum adalah
kedalaman horison A dan B yang disebut dengan kedalaman efektif.
Horison C sering juga disebut dengan zona regolik yaitu lapisan
batuan dasar yang sudah mengalami proses penghancuran dan pelapukan.
Warnanya agak terang.
Horison D atau R merupakan lapisan dasar dari horison tanah. Terdiri
dari lapisan batuan dasar yang masih keras dan utuh karena belum
mengalami proses pelapukan sama sekali. Batuanya masih keras dan
padat.
Horison ini tidak memiliki kesuburan karena dari segi struktur masih
merupakan benda padat yang tidak mengandung bahan organik. Baik
horison C maupun horison D, disebut juga substratum atau lapisan bawah
tanah yang merupakan lapisan di bawah solum.
Bahan Induk dan mungkin saja horison C pada jenis tanah tertentu
tidak ditemukan kedalaman akar efektif, karena tidak subur lagi, dimana
akar tidak siap masuk ke lapisan tersebut. Kedalaman efektif merupakan
salah satu sifat morfologi tanah yang ditentukan melalui pengamatan
profil dan penentuan horizon.

Beberapa ahli menyatakan bahwa kedalaman efektif adalah kedalaman


akar sampai dimana akar berkumpul atau berakumulasi paling banyak
yang ditemukan pada saat penggalian profil tanah hutan. Di samping
kedalaman efektif, terdapat pula istilah kedalaman akar maksimal, yakni
kedalaman tanah sampai dimana ujung akar ditemukan.
SEKIAN
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai