ACARA V
PENGENALAN PROFIL TANAH
Oleh :
M. Mughliman Aqil Syahri
A0B022028
Kelompok : 2
Rombongan : 2
A. Latar Belakang
Tanah adalah kumpulan dari tubuh alam yang menduduki orizon besar
daratan. Tanah mampu menembuhkan tanaman selain itu tanah juga merupakan
tempat makhluk hidup lainnya hewan dan manusia melangsungkan hidupnya. Tanah
mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi oleh iklim dan jasad hidup yang bertindak
terhadap bahan induk dalam jangka waktu tertentu. Tanah juga merupakan media
yang sangat dibutuhkan oleh tanaman yang ada di bumi sebab tanah sangat
dibutuhkan dalam kehidupan karena dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan bagi
tanaman. Tanah merupakan bagian lapisan kulit bumi yang lunak dan gembur di
mana tanah berasal dari batuan induk. Tanah terdiri dari lapisan-lapisan dengan
berbeda warna sampai ke bagian dalam yang memiliki tekstur keras dan sulit
ditembus bahan induk. Tanah memiliki berbagai sifat yang menentukan kualitas tanah
seperti sifat biologi, sifat kimia dan sifat fisika. Bagian tanah yang terdapat pada
lapisan paling atas disebut dengan top soil selanjutnya tanah akan membentuk
berbagai lapisan hingga membentuk profil tanah.
Profil tanah merupakan irisan vertical tanah dari lapisan paling atas sehingga
ke bebatuan induk tanah (regolit), yang biasanya terdiri horizon-horizon O-A-E-B-C-
R. Empat lapisan teratas yang masih dipengaruhi cuaca disebut Solum Tanah, horizon
O-A disebut lapisan tanah atas dan horizon E-B disebut lapisan tanah bawah. Profil
tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan cara
membuat lubang dengan ukuran panjang dan lebar serta kedalaman tertentu sesuai
dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan tubuh alam yang
terbentuk dan berkembang akibat terkena gaya-gaya alam (natural forces) terhadap
proses pembentukan mineral dan pelapukan bahan-bahan koloid (Hanafiah, 2009).
Profil tanah merupakan suatu iris dan melintang pada tubuh tanah, dibuat
dengan cara membuat lubang dengan ukuran panjang, dan lebar serta kedalam
tertentu sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan
tubuh alam yang terbentuk dan berkembang akibat terkena gaya-gaya alam (natural
forces) terhadap proses pembentukan mineral, serta pembentukan dan pelapukan
bahan-bahan koloid (Hakim,dkk : 1982).
Pada praktikum acara 5 ini, terdapat lima lapisan tanah yaitu horison O, horizon A1,
horizon A2, horizon B1, dan horizon B2.
C. Manfaat
Manfaat dari adanya praktikum ini yaitu mengetahui pH setiap tanah, konsistensi
setiap tanah, tekstur tanah, warna tanah, struktur tanah, dan horizon – horizon setiap
lapisan tanah.
Dalam pertanian, tanah dapat diartikan lebih khusus sebagai media tumbuhnya
tanaman darat. Tanah sendiri berasal dari hasil pelapukan batuan yang bercampur
dengan sisa – sisa bahan organik dan organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup
diatasnya atau di dalamnya. Selain itu di dalam tanah terdapat pula udara dan air
(Hardjowigeno, 2010).
Pelapukan adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah
pada dan/atau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia
dan/atau biologi. Hasil dari pelapukan ini merupakan asal (source) dari batuan
sedimen dan tanah (soil). Hasil pelapukan batuan-batuan yang bercampur dengan sisa
batuan dari organism yang hidup diatasnya. Selain itu, terdapat pula udara dan air di
dalam tanah. Air dalam tanah berasal dari air hujan yang ditahan oleh tanah sehingga
tidak meresap ketempat lain, di samping pencampuran bahan organik didalam proses
pembentukan tanah, terbentuk pula lapisan-lapisan tanah (Hardjowigeno, 2010).
Tanah merupakan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat
tumbuh-berkembangnya perakaran penopang tegak-tumbuhnya tanaman dan
penyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-
unsur esensial seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl, dan lain-lain); dan
secara biologis berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif
dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi
tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk
menghasilkan bomass dan produksi baik tanaman pangan, obat-obatan, industri
perkebunan, maupun kehutanan (Hanafiah, 2005).
Tanah yang semakin gelap warnanya akan semakin banyak kandungan bahan
organiknya. Warna pucat atau kekuningan ini menunjukkan berasal dari mineral
kuarsa, sedang warna merah menunjukkan berasal dari mineral mengandung besi.
Warna kuning, coklat, atau merah menunjukkan drainase baik, sedang warna kelabu
kebiruan atau bercak-bercak menunjukkan drainase jelek. Warna putih atau pucat
menunjukkan horison pengendapan (akumulasi) bahan dari horison diatasnya.
(Soepardi, 1983).
Profil tanah adalah merupakan irisan yang melintang pada tubuh tanah yang
dibuat dengan cara menggali lubang dengan ukuran panjang dan lebar tertentu dan
kedalaman tertentu pula sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan
penelitian. Penelitian juga biasa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis
tanah tertentu. Setiap jenis tanah dan tipe–tipe tanah memiliki ciri khas yang di
pandang dari sifat–sifat fisik, kimia maupun biologinya. Dalam hal ini menyangkut
tanah yang memiliki horizon sebagai akibat berlangsungnya evolusi genetik dalam
tanah (Foth. 1988).
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah dibuat dengan
cara menggali lubang dengan ukuran (panjang dan lebar) tertentu dan kedalaman
yang tertentu pula sesuai dengan keadaan keadaan tanah dan keperluan penelitian.
Tekanan pori diukur relative terhadap tekanan atmosfer dianamakan muka air tanah.
Tanah yang diasumsikan jenuh walaupun sebenarnya tidak demikian karena ada
rongga-rongga udara (Bale, 2000).
Pengenalan profil tanah secara lengkap meliputi sifat fisik, kimia dan biologi
tanah. Pengenalan ini penting dalam hal mempelajari pembentukan dan klasifikasi
tanah dengan pertumbuhan tanaman serta kemungkinan pengolahan tanah yang lebih
tepat. Adapun faktor-faktor pembentuk tanah, maka potensi untuk membentuk
berbagai jenis tanah yang berbeda amat besar, ( Foth. 1988).
Profil tanah merupakan irisan vertikal tanah dari lapisan-lapisan paling atas
hingga bebatuan induk tanah (regolit), yang biasanya terdiri dari horison-horison O-
A-E-B-C-R. Empat lapisan teratas yang masih dipengaruhi cuaca disebut solum
tanah, meskipun tanah terdiri dari beberapa horison, namun bagi tetanaman yang
sangat penting adalah horizon O-A (lapisan atas) yang biasanya mempunyai
ketebalan dibawah 30cm, bahkan bagi tanaman berakar dangkal seperti padi, palawija
dan sesayuran yang berperan adalah kedalaman dibawah 20cm (Hakim, 2007).
Profil tanah adalah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah dibuat
dengan cara menggali lubang dengan ukuran panjang dan lebar tertentu dan
kedalaman tertentu pula sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan
penelitian. Dimana penelitian juga biasa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
jenis tanah tertentu. Setiap jenis tanah dan tipe–tipe tanah memiliki ciri khas yang di
pandang dari sifat–sifat fisik, kimia maupun biologinya. Dalam hal ini menyangkut
tanah yang memiliki horizon sebagai akibat berlangsungnya evolusi genetik dalam
tanah (Foth. 1988).
Profil dari tanah mineral yang telah berkembang lanjut biasanya memiliki
horison-horison, horison-horison tersebut diantara lain yaitu :
1. Horison O adalah horison yang terdiri dari bahan serasah atau sisa-sisa tanaman
(Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah (Oa). Horison ini
ditemukan terutama pada tanah-tanah hutan yang masih utuh. Merupakan horison
organik yang terbentuk diatas lapisan tanah mineral.
2. Horison A1 adalah horison mineral yang berbahan organik tanah (BOT) tinggi
sehingga berwarna agak gelap. A2 – Horison dimana terdapat pencucian (eluviasi)
maksimum terhadap liat, Fe, A dan bahan organik. A3 – Horison peralihan ke B,
lebih menyerupai A. Horison dipermukaan tanah yang terdiri dari campuran bahan
organik dan bahan mineral. Merupakan horison eluvasi, yaitu horison yang
mengalami pencucian.
3. Horison E adalah horison mineral yang telah tereloviasi (tercuci) sehingga kadar
BOT, liat silikat, Fe dan Al rendahtetapi kadar pasir & debu kuarsa (seskuoksida)
dan mineral resisten lainnya tinggi serta berwarna terang.
4. Horison B adalah horison illuviasi yaitu horison akumulasi bahan eluvial dari
horison diatasnya.
5. Horison C adalah lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan
induk atau belum terjadi perubahan secara kimiawi.
6. Horison R adalah batuan keras yang belum dilapuk sehingga tidak dapat ditembus
akar tanaman (Buckman, 1992).
III. METODE PRAKTIKUM
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Bor tanah, Abney level
(clinometer) untuk mengukur kemiringan tanah, kompas, altimeter, Ph saku, botol
semprot, kertas label, meteran, larutan H2O2 3%, larutan HCl 10 %, larutan αα-
dipiridil dalam 1N NH4Oac netral, aquades, buku Munsell Soil Color Chart, kantong
plastik, spidol, buku pedoman pengamatan tanah lapang, dan daftar isian profil.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah contoh tanah.
B. Prosedur Kerja
A. Hasil
B. Pembahasan
A. Saran