Anda di halaman 1dari 15

PENGAMATAN HORIZON TANAH

Oleh:
Calvin Fransnada Sinaga
210301207
AET-4

PRAKTIKUM DASAR ILMU


TANAH PROGRAM STUDI
AGROTEKNOLOGIFAKULTAS
PETANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA2022
Judul praktikum Tanggal Pengamatan horizon tanah
praktikum dimulai 20 april 2022
Tanggal praktikum selesai 1. 29 april 2022
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara
fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya
perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan
menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi
sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa
organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur
esensial);dan secara biologi berfungsi sebagai habitat
boidata(organisme) yang berpartisipasi aktif dalam
penyediaan hara tersenut dan zat-zat aditif(pemacu
tumbuh, proteksijbagi
tanaman
(Hanafiah,2004).
Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan
bantuan tanaman dan organisme membentuk tubuh unik yang
menyelimuti lapisan batuan. Proses pembentukan tanah
dikenal sebagai pedogenesis. Proses yang unik ini membentuk
tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau
disebut sebagai horizon. Setiap horizon dapat menceritakan
asal dan proses proses kimia, fisika dan biologi yang telah
dilalui tubuh tanah tersebut. (Purwowidodo,1991).
Horizon tanah merupakan hasil dari proses
pembentukan tanah yang membentuk lapisan tanah yang
kurang lebih sejajar dengan lapisan bumu dan mempunyai
ciri- ciri tertentu, yaitu horizon 0. A.B,C.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan
pengamatan horizon tanah dalam langkah penelitian dan
pengamatan terhadap tanah.
1.2. Tujuan praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa
mengetahui dan mengenal horizon tanah dan dapat
menjelaskan bagaimana pencirian horizon-horizon tanah.
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di

2. TINJAUAN PUSTAKA permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan


mineral sebagai hsil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan,
yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-
sifat tertentuyang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor
iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya
waktu pertumbuhan (Bale, 2001).
Proses pembentukan tanah dapat terlihat pada setiap
horizon-horizon tanah yang terbentuk. Masing-masing
horizon tersebut memiliki karakteristik unik yang dapat
menggambarkan proses dan faktor pembentukan tanah, ya ng
akhirnya mencerminkan sifat alami kesuburan tanah tersebut.
(Nuriman,dkk, 2022)
Terdapat horizon-horizon pada tanah yang memiliki
perkembangan genesis bahwa proses tertentu, umum terdapat
dalam perkembangan profil tanah. Dengan kata lain, profil
tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah
yang menunjukkan susunan horozon tanah, dari permukaan
tanah sampai lapisan bahan induk dibawahnya. Lapisan
tersebut terbentuk selain dipengaruhi oleh perbedaab bahan
induk sebagai bahan pembentuknya,juga terbentuk karena
pendapatan yang berulang-ulang oleh
genangan
air(Rahmawati, 2015).
Perkembangan tanah dicirikan oleh terjadinya
horizon sebagai wakil proses pedogen baik fisik, kimia dan
biologi yang oleh reaksi dalam profil tanah terjadi
penambahan bahan organik dan mineral berupa bahan
padatan, cair atau gas , menghilangnya bahan di atas tanah,
alih tempat bahan dari suatu bagian ke bagian lain dalam
tubuh tanah, alih rupa senyawa , mineral dan bahan organik di
dalam tubuh tanah (Rajamuddin, 2009).

Karakteristik horizon tanah


Ada tiga istilah yang sering duitarakan dalam ilmu
tanah, yaitu:
1) Solum tanah yaitu lapisan tanah yang meliputi horison :O-
A-E-B.
2) Lapisan tanah atas (top soil) yaitu lapisan tanah yang
meliputi horison :O-A.
3) Lapisan tanah bawah yaitu lapisan tanah yang meliputi
horison:E-B. (Abdul Madjid, 2007).
Horizon dan lapisan terbagi atas:
1) Horizon Organik (horizon 0)
Dapat dibagi sebagai berikut:
• Horizon OLterdapat bahan-bahan organik yang
ciri-cirinya tampak jelas.
• Horizon 02 : Bahan-bahan organik yang sudah
mengalami pelapukan sehingga ciri-cirinya sudah
tidak jelas karena telah terjadi proses humifikasi.
2) Horizon mineral (horizon A,B, dan C)
Horizon mineral terdiri atas:
• Horizon A :horizon A disebut daerah eluvasi atau
proses perppindahan bahan-bahan tanah dari horizon
A ke horizon B.
> Horizon Al: kaya bahan-bahan organik yang
bercampur dengan mineral sehingga berwarna
kelan.
> Horizon A2: memiliki struktur longgar,
tekstur kasar, dan berwarna terang karena
mengalami pencucian.
> Horizon A3: horizon ini merupakan peralihan
dari horizon A ke horizon B dengan ciri warna
lebih dekat ke horizon A2 atau horizon E.
• Horizon B : horizon B disebut daerah iluvasi atau
akumulasi bahan-bahan tanah di horizon B yang
berasal dari horizon A.
> Horizon Bl : horizon ini merupakan peralihan
dari horizon A ke horizon B dengan ciri dan
warna lebih dekat ke horizon B.
> Horizon B2: horizon ini merupakan horizon
yang paling memperlihatkan ciri-ciri horizon
B yaitu struktur padat, tekstur halus, dan
berwarna gelap.
> Horizon B3: horizon ini merupakan peralihan
dari horizon B ke C dengan ciri dan warna
lebih delat ke horizon B.
• Horizon C : horizon ini merupakan batuan yang telah
mengalami perubahan atau tidak utuh lagi dan belum
mengalami perkembangan tanah baik eluvasi atau
iluvasi. (Dimas prasetyo, 2008).

Ada enam horizon dan lapisan utama dalam tanah


yang masing-masing diberi simbol dengan satu huruf capital
yaitu (dari atas ke bawah) 0, A, E, B, C dan horizon yang
berbentuk batuan atau horizon R( Harjowigeno, 2003).
Meskipun tanah terdiri dari beberapa horizon, namun
bagi tanaman yang sangat penting adalah horizon O-A
(lapisan atas) yang biasanya mempunyai ketebalan dibawah
30 cm, bahkan bagi tanaman berakar dangkal seperti padi,
palawija dan sayuran yang paling berperan adalah kedalaman
di bawah 20 cm. oleh karena itu, istilah “kesuburan tanah”
biasanya mengacu kepada ketersediaan hara pada lapisan
setebal ini, yang biasanya disebut sebagai ‘lapisan olah’.
Namun bagi tanaman perkebunan dan kehutanan (pepohonan)
untuk jangka panjang lapisan tanah bawah juga akan menjadi
sumber hara dan air (Hanafiah, 2004).
Tanah-tanah yang mempunyai kandungan liat tinggi di
horizon B (horizon argilik) dibedakan menjadi tanah Alfisol.
Tanah alfisol banyak di temukan di daerah beriklim sedang,
tetapi banyak juga ditemukan di daerah tropika dan
subtropika. Alfisol merupakan tanah yang subur, banyaj
digunakan untukpertanian, rumput ternak atau hutan. Tanah
ini mempunyai kejenuhan basa yang tinggi. Kapasitas tukar
kation yang tinggi, dan cadangan unsur hara yang banyak.
Bahaya erosi yang perlu diperhatikan pada tanah ini ketika
horizon argilik muncul di permukaan, tanah menjadi kurang
baik(liat terlalu tingi) (Hardjiwigeno,2003).
Horizon 0 didominasi oleh bahan organic pecahan-
pecahan mineral volumenya kecil dan beratnya biasa kurang
dari separahnya . Asam organik dan co2 yang diproduksi oleh
tumbuhan yang membusuk meresap ke bawah horizon E atau
zona pencucian (Elevasi). Pencucian mineral lempung dan
terlarut ini dapat membuat horizon tanah berwarna pucat
seperti pasir. Horizon B atau zona akumulasi kadang agak
melempung dan berwarna merah atau cokelat karena akibat
kandungan hematite dan lionitnya. Horizon C merupakan
suatu lapisan yang sukar dipengaruhi oleh proses-proses
pembentukan tanah dan tidak memiliki sifat-sifat horizon
lainnya (Henry D Foth, 1985).
3. METODE PRAKTIKUM Adapun bahan yang digunakan dalam melakukan
3.1. Bahan praktikum diantaranya yaitu :
1. Tebing berukuran 1.5m -2m : Sebagai objek pertama
yang akan diamati.
2. Sampel horizon tanah : Sebagai objek kedua yang
akan di amati

3.2. Alat Adapun alat yang digunakan dalam melakukan


praktikum diantaranya yaitu :
1. Meteran : Sebagai alat untuk mengukur profil tanah.
2. Cangkul : Sebagai alat untuk mengikis tebing yang
akan diamati.
3. Kamera : Sebagai alat untuk mengambil
dokumentasi pengamatan.
4. Plastik Klip : Sebagai alat untuk tempat sampel tanah
yang diamati.
5. Buku : Sebagai alat menulis hasil pengamatan.
6. Pena : Sebagai alat mencatat data hasil praktikum.

3.3. Cara kerja Adapun prosedur kerja pada praktikum ini adalah:

1. Ditentukan lokasi tebing yang akan diamati, dan


dikikis dengan menggunakan cangkul.
2. Dibuat meteran profil khusus tanah dengan spanduk
bekas berukuran (panjang x lebar = 150 - 200 cm x 5
cm).
3. Dibentangkan meteran tersebut pada profil tanah
yang akan diamati.
4. Dicatat lokasi pengamatan (Desa, Kecamatan,
Kabupaten, Provinsi) dan titik koordinat melalui
aplikasi open camera.
5. Diamati perbedaan warna masing-masing lapisan
tanah (horizon).
6. Ditarik garis menggunakan pisau lapangan (bukan
pisau cutter atau pisau dapur) pada setiap perbedaan
warna horizon.
7. Digambarkan pada kertas isian profil bagaimana
lapisan horizon tanah tersebut disertai dengan
kedalamannya (cm).
8. Diambil sampel tanah tiap masing-masing horizon
(lapisan) tanah pada tebing/lubang yang diamati.
9. Masing-masing sampel diamati karakter fisiknya dan
isi pada tabel yang telah disediakan (tekstur tanah,
strukur tanah, konsistensi tanah, warna tanah,
kedalaman efektif akar, bebatuan).
10. Catat hasil pengamatan yang didapat dari praktikum.
1. Nama/NIM: Wenni stevani kristin rumahorbo
4. HASIL DAN 2. Tanggal dan Hari pengamatan:23 april 2022,sabtu
PEMBAHASAN 3. Lokasi pengamatan
4.1. Hasil Desa: Saribudolok
Kecamatan : Silimakuta
4.2. Pembahasan Kabupaten : Simalungun
Provinsi: Sumatera utara
4. Vegetatif disekitar profil: alang-alang.
5. Jumlah horizon :3

Data sifat fisik tiap horizon


Horiz kedalama Tekstur Struktu Konsistensi
on n horizon r
(cm)
I 0-27 cm Lempun Granula Gembur
g r
II 27cm-38 Lempun Granula Gembur
cm dan 27 g r
cm-33 cm berpasir
III 37 cm-150 Liat Granula Teguh
cm daan berdebu r
33 cm-150
cm

Horizon Warna Kedalaman Batuan


efektif akar
(cm)
I 10 YR 0-37 cm tidak
2/1 black
II 10 YR 0-37 cm tidak
5/6
yellow
brown
III 10 YR 0-37 cm tidak
7/6
yellow

Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik


berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
penopang tegak tumbuhnya tanman dan menyuplai kebutuhan
air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organic dan anorganik
sederhana dan unsur-unsur esensial); dan secara
biologis berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang
berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat
aditif (pemacu tumbuh, produksi) bagi tanaman.
Profil tanah disusun oleh lapisan-lapisan tanah atau
lebih dikenal dengan horizon-horizon. Horison yang
menyusun solum tanah adalah horison A(A1, A2, A3). Dan
horison Bahan-bahan (BI, B2, B3) serta ditambah dengan
horison C.
Pada pengamatan kali ini, tanah yang kami amati terdiri
dari tiga lapisan. Lapisan I terdapat pada kedalaman 0 cm_ 27
cm, lapisan II terdapat pada kedalaman 27 cm_38 cm dan 27
cm_33 cm, dan lapisan III terdapat pada kedalaman 37 cm-
150 cm dan 33 cm 150 cm.
Lapisan I memiliki warna 10 YR 2/1 (black) , pada
lapisan II memiliki warna 10 YR 5/6 (yellows brown), dan
pada lapisan ke-III memiliki warna 10 YR 7/6 (yellow).
Tekstur tanah ialah perbandingan tanah yang
menunjukkan kasar halusnya tanah dari fraksi tanah halus .
pada tanah yang kami teliti di dapat informasi bahwa tanah
pada lapisan I bertekstur lempung berpasir dengan rasa dan
sifat rasa kasar agak jelas, membentuk bola agak keras,
mudah hancur, melekat. Pada lapisan II tanah bertekstur
lempung berpasir juga dan tekstur lapisan III lempung liat
berdebu dengan rasa dan sifat tanah rasa jelas licin,
membentuk bola teguh, gulungan mengkilat, melekat.
Pada pengamatan tanah kali ini, didapat informasi
bahwa struktur tanah pada lapisan I, II, dan III yaitu granular.
Konsistensi tanah adalah istilah yang digunakan
untuk manifestasi gaya-gaya fisika yakni kohesi dan adhesi
yang bekerja di dalam masa tanah dengan kandungan air yang
berbeda-beda. Pada lapisan I konsistensi tanahnya gembur
(dengan ciri-ciri bila ditekan dapat bercerai, digenggam masa
tanah bergumpal, melekat bila ditekan), lapisan II gembur,
dan lapisan III teguh (massa tanah tahan terhadap remasan,
hancur dengan tekanan besar).
5. KESIMPULAN DAN
SARAN
5.1. Kesimpulan 1. Horizon tanah merupakan hasil dari proses
pembentukan tanah yang membentuk lapisan tanah
yang kurang lebih sejajar dengan lapisan bumu dan
mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu horizon 0. A.B,C.
2. Lapisan I terdapat pada kedalaman 0 cm_ 27 cm,
lapisan II terdapat pada kedalaman 27 cm_38 cm dan
27 cm_33 cm, dan lapisan III terdapat pada
kedalaman
37 cm-150 cm dan 33 cm 150 cm.
3. Lapisan I memiliki warna 10 YR 2/1 (black) , pada
lapisan II memiliki warna 10 YR 5/6 (yellows
brown), dan pada lapisan ke-III memiliki warna 10
YR 7/6 (yellow).
4. pada tanah yang kami teliti di dapat informasi bahwa
tanah pada lapisan I bertekstur lempung berpasir
dengan rasa dan sifat rasa kasar agak jelas,
membentuk bola agak keras, mudah hancur, melekat.
Pada lapisan II tanah bertekstur lempung berpasir
juga dan tekstur lapisan III lempung liat berdebu
dengan rasa dan sifat tanah rasa jelas licin,
membentuk bola teguh, gulungan mengkilat,
melekat.
5. struktur tanah pada lapisan I, II, dan III yaitu
granular.
6. Pada lapisan I konsistensi tanahnya gembur (dengan
ciri-ciri bila ditekan dapat bercerai, digenggam masa
tanah bergumpal, melekat bila ditekan), lapisan II
5.2. Saran gembur, dan lapisan III teguh (massa tanah tahan
terhadap remasan, hancur dengan tekanan besar).

Sebaiknya sebelum melakukan praktikum praktikan


memperhatikan uraian penuntun agar memudahkan praktikan
melakukan praktikum tersebut.
6. DAFTAR PUSTAKA Hanafiah, K A. 2004. Dasar-dasar Ilmu Tanah.
Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Hardjowigeno,Sarwono. 1987. Ilmu Tanah. Jakarta:


Mediyatama Sarana Perkasa.

Nuriman, Muhammad, Rini Hazriani, and Tri Triana


Ahmadi Putri. “Rasio Fraksi Debu-liat Sebagai Indikator
Perkembangan dan Kesuburan Tanah. ‘Jurnal Warta Rimba
3.2 2015.

Gusli, Sikstus. 2015. Penuntun Praktkum Dasar-dasar


Ilmu tanah. Makassar: Fakultas Pertanian Universitas
Hasanuddin.

Rjmuddin, U. 2009. Kajian Tingkat Perkembangan


Tanah Pada Lahan Persawahan Di Desaa Kaluku Tinggu
Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Universitas Tadulako.
Sulawesi Tengah.

Hanafia.2007. Ciri-ciri Utama Profil Tanah. 23


Oktober 2012.

Hardjowigeno, S.2003. Ilmu Tanah

Akademika
Pressindo, Jakarta.

Hanafia, Kemas Ali. 2009. Dasar-dasar Ilmu Tanah.


Jakarta: Rajawali pers.

Utomo, Dwiyono Hari. 2005. Bahan Ajar Geografi


Tanah Universitas Negeri Malang: Malang.

Ali, Hadir. 2012. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Akademin


Pressindo. Jakarta.
GAMBAR DAN HASIL PRAKTIKUM HORIZON TANAH

Gambar Foto profil tanah Foto pengamatan profil


profil tanah tanah
GAMBAR DARI HASIL PRAKTIKUM HORIZON TANAH

Anda mungkin juga menyukai