Anda di halaman 1dari 19

ILMU TANAH HUTAN

Pengertian dan Fungsi Utama


Tanah
Mengapa kita perlu mempelajari tanah?
• Tanah adalah media tumbuh tanaman, dan tempat hidup jasad
hidup tanah, baik makro maupun mikro
• Tanaman tumbuh karena ada interaksi antara tanah dan tanaman
• Akar tanaman menyerap hara dan air dari dalam tanah => Tanaman
akan tumbuh dengan baik apabila tanah mempunyai sifat fisik,
kimia, dan biologi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.
• Definisi tanah secara mendasar dikelompokkan dalam tiga definisi,
yaitu:
(1) Berdasarkan pandangan ahli geologi
(2) Berdasarkan pandangan ahli ilmu alam murni
(3) Berdasarkan pandangan ilmu pertanian.
• Menurut ahli geologi (pendekatan Geologis)
Tanah didefinisikan sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal
dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh
gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel
halus).
• Menurut Ahli Ilmu Alam Murni (pendekatan Pedologi)
Tanah didefinisikan sebagai bahan padat (baik berupa mineral
maupun organik) yang terletak dipermukaan bumi, yang telah dan
sedang serta terus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh
faktor-faktor: bahan induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu.
• Menurut Ahli Pertanian (pendekatan Edaphologi)
Tanah didefinisikan sebagai media tempat tumbuh tanaman
Tanah :Kumpulan dari benda
alam di permukaan bumi
yang tersusun dalam
Horison
horison-horison, terdiri dari
A Tanah
campuran bahan mineral,
Horison
bahan organik, air dan B
udara, dan merupakan
media untuk tumbuhnya Horison C
tanaman. (Bahan Induk)
S= f(CL,O,P,R,T)

Horison R (Batuan
Induk)
Konsep Studi Tanah

• Melalui ilmu pedologi:


• Pedologi: ilmu yang mempelajari proses-proses pembentukan tanah
beserta faktor-faktor pembentuknya, mengklasifikasikannya,
mempelajarinya dilapangan (survei tanah) dan cara-cara
pengamatan sifat tanah dilapangan
• Perpaduan konsep pertanian, kehutanan, sejarah, geologi, geografi
dan arkeologi
• Dapat berupa ilmu murni /dasar, yang mempelajari proses,
pembentukan, distribusi, dan klasifikasi tanah), atau sebagai ilmu
terapan, yang menggunakan informasi ilmu murni tersebut untuk
penerapan di lapangan bidang pertanian, kehutanan, keteknikan,
wilayah, ekologi dll.
• Terkait dengan pengertian tanah sebagai media tumbuh maka tanah
dapat dipelajari melalui ilmu edaphologi:
• Edapologi: ilmu yang mempelajari tanah dalam hubungannya
dengan pertumbuhan tanaman. (sifat tanah dan pengaruhnya
terhadap pertumbuhan tanaman, serta usaha-usaha yang dilakukan
untuk memperbaiki sifat-sifat tanah bagi pertumbuhan tanaman
seperti pemupukan, pengapuran, dll) => hubungan air, tanah dan
tanaman
Ilmu Tanah, dan
Kaitannya dengan Ilmu-
ilmu Lain
• Untuk mempelajari tanah secara komprehensif maka perlu
mempelajari bidang khusus dalam ilmu tanah di antaranya:
•Fisika tanah: Mempelajari sifat fisika tanah
•Kimia Tanah: Mempelajari sifat kimia tanah
•Kesuburan tanah: Mempelajari unsur hara tanah dan pertumbuhan
tanaman dan usaha memperbaikinya
•Mikrobiologi tanah: Mempelajari mikroorganisme yang berpengaruh
terhadap tanah dan tanaman
•Pengawetan tanah dan air: Mempelajari cara atau usaha bagaimana
melestarikan fungsi tanah, mempelajari erosi, dan memperbaiki tanah
yang rusak akibat erosi
•Mineralogi Tanah: Mempelajari mineral dan pengaruhnya terhadap
tanah dan tanaman
•Genesis dan klasifikasi tanah: Mempelajari pembentukan tanah dan
klasifikasinya
•Survei tanah : Mempelajari sifat tanah di lapangan dan
pengelompokannya dan menggambarkannya dalam peta tanah
Batas Tanah
Ke arah atas batasnya:
• Udara atau air yang dangkal. Ini berarti bahwa tanah di daerah
rawa-rawa (digenangi air yang dangkal) termasuk dalam pengertian
tanah pada definisi ini, sedangkan tanah didasar danau yang masih
digenangi air yang dalam tidak termasuk dalam pengertian ini.
Kearah samping batasnya:
• Air yang dalam, atau batuan yang gundul, atau es. Penyebaran
tanah ke arah samping (lateral) adalah yang paling luas, dan baru
terhalang penyebarannya bila bertemu air yang dalam, batuan yang
gundul, atau batuan es (di daerah yang selalu membeku)
Kearah bawah batasnya:
• Agak sulit ditentukan, tetapi telah disepakati:
(a) batas dimana tanah tidak ada lagi kegiatan biologi, yang biasanya
juga merupakan batas kedalaman perakaran tanaman tahunan
alami (native), atau
(b) batas bawah proses pedogenik yang sedang berjalan (seperti
ditunjukkan oleh adanya horison tanah atau gejala pedogenik lain),
atau
(c) bila di antara horison tanah ditemukan horison tipis yang memadas
yang tidak dapat ditembus akar tanaman, maka batas bawah tanah
adalah batas bawah horison tanah yang terdalam, atau
(d) bila kegiatan biologi atau proses pedogenik yang sedang berjalan
ditemukan sampai kedalaman >200 cm, maka batas bawah tanah
yang diklasifikasikan adalah sampai kedalaman 200cm.
(e) untuk tanah tertimbun (buried soil) dgn simbol tambahan “b‟,
berlaku ketentuan:
- bila tanah yang menimbun tebalnya: (1) ≥ 50 cm, atau (2) antara
30-50 cm, dan tebalnya ≥ ½ dari tebal seluruh horison penciri yang
tertimbun, maka yang diklasifikasikan adalah mulai dari permukaan
tanah yang menimbun.
- bila tanah yang menimbun tebalnya: (3) < 30 cm, atau (4) antara
30-50 cm, tetapi tebalnya < ½ seluruh horison penciri yang
tertimbun, maka tanah yang diklasifikasikan adalah mulai dari
permukaan tanah yang tertimbun.
• Dalam Taksonomi Tanah yang disebut tanah tertimbun hanyalah
tanah yang memenuhi syarat (1) dan (2), sedangkan tanah yang
memenuhi syarat (3) dan (4) tidak disebut sebagai tanah tertimbun.

Anda mungkin juga menyukai