Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH

JENIS KAYU KONSTRUKSI


Mata Kuliah : Pemilihan Jenis

Dosen Pengampu : Dr. Ir. Gudiwiyanto Sapto Putro, M.P.

Disusun Oleh :

Muhamad Riqo Al-Ghifari (20180212038)

FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN (INTAN) YOGYAKARTA
2021
BAB I

1.2 Landasan Teori


Secara umum industri kehutanan Indonesia (khususnya pengelolaan hutan alam) saat ini
berada dalam kondisi yang “bergejolak dan penuh ketidak pastian”sehingga tidak heran bila
sementara pihak mulai mengangkat isue “moratorium” dan menyebutnya sebagai “sunset
industry”.
Melihat sejarahnya industri pengusahaan kayu bulat Indonesia bisa dilacak jauh ke
belakang. Bahkan sejak kedatangan kolonialis Barat dari era abad ke 17 sampai 19 telah
terjadi pengrusakan hutan jati di Jawa. Tahun 1743 terjadi kontrak karya antara VOC dengan
Kerajaan Mataram yang menyebutkan seluruh jati adalah milik Kompeni sedangkan tanahnya
tetap milik Kerajaan Mataram. Begitu juga ditahun 1849, Sultan Jogja diserahi hak mengelola
hutan jati yang terletak dikesultanannya, namun karena sering terjadi penebangan tanpa ijin,
maka padatahun 1875 semua penebangan pohon harus seijin Pemerintah Hindia Belanda.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering
dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang tertentu, kayu
tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kita sebagai pengguna dari
kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat
kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan
tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan.
Penggunaan kayu untuk suatu tujuan tertentu tergantung dari sifat-sifat kayu yang
bersangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan, yang mengarah ke jenis kayu yang
akan di pilih. Misalkan : untuk konstruksi (yang harus kuat, keras, mempunyai keawetan
alam yang tinggi) dapat dipilih jati, balau, bungur, bangkirai dll. Untuk lantai (yang harus
bersifat keras, tahan asam, daya abrasi tinggi) dapatdipilih jati, bungur dll. Berbagai macam
jenis kayu yang ada dan secara teknis mengguntungkan. Selain itu kayu memiliki nilai
estetika tersendiri yang dapat menjadi pertimbangan.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk mempelajari lebih dalam tentang karakteristik,
sifat dan jenis kayu. Kita juga tak boleh mengabaikan kelemahan-kelemahan yang dimiliki
oleh kayu, sehingga kita dapat memanfaatkan potensi kayu secara maksimal dalam berbagai
penggunaannya. Baik secara material maupun metode konstrusi, mengingat kita berada dalam
lingkup teknik sipil. Denganmempelajarinya, nantinya dapat membatu pemahaman tentang
kayu pada mata kuliah yang bersangkutan nantinya.
2.2 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan :
1. Membantu memahami tentang kayu dalam konstruksi.
2. Membantu memahami jenis kayu dalam konstruksi.
BAB II

2.1. Data Produksi Historis Ketersedian Kayu Nasional


Dilihat dari data historis, menurut Direktorat Bina Pengembangan HutanTanaman
(2006), realisasi produksi kayu bulat 5 tahun terakhir (dalam kurun periode2001 – 2005)
berkisar antara 9 – 13 juta m3 per tahun. Kecuali tahun 2005 jumlah totalnya mencapai 24
juta m3, terutama karena produksi dari HTI yang melonjak lebih dari 5 juta m3 dari produksi
tahun sebelumnya. Untuk tahun 2006, sesuai Kepmenhut No SK.357/Menhut-VI/2005
tentang Penetapan Rencana Produksi Hasil Hutan Kayu Secara Nasional Periode Tahun2006
yang Berasal Dari Pemanfaatan Hutan Alam Produksi yang Dibebani IUPHHK yang Sah,
tertanggal 13 Oktober 2005, JPT yang diberikan mencapai 8.152.250 m3.Sedangkan untuk
tahun 2007 JPT Hutan Alam adalah sebesar 9,1 juta m³.Sedangkan jatah produksi tebang
(JPT) Perum Perhutani tahun 2007 menurut Transtoto Handadhari akan diturunkan menjadi
sekitar 926.000 meter kubik 4 dari JPT Tahun 2006 976.965 m3.
Tabel 1. Rekapitulasi Produksi Kayu Bulat Berdasarkan Sumber Produksi Selama 3 Tahun
terakhir (m³).
Gambar Perkiraan Arus Alur Persedian (Supply) dan Permintaan (Demand) Kayu Nasional
Indonesia
2.2. Karakteristik Kayu Berbagai Jenis Kayu Untuk Material Konstruksi
Jenis dan Kualitas Kelebihan serta Kekurangan Kayu Dalam Konstruksi :
1. Kayu Kamper (Cinnamomum camphora)

Kayu Kamper (Cinnamomum camphora) adalah produk kayu yang cukup populer di
Indonesia. Pohon bertekstur agak kasar ini mempunyai pola serat kayu lurus atau
bergelombang, mempunyari ciri khas aroma kamper, dan banyak dijumpai di wilayah
Kalimantan.
 Kelebihan Kayu Kamper
Penggunaan kayu kamper di Indonesia sangat populer karena lebih mudah didapatkan dan
harganya yang relatif lebih murah dibandingkan kayu lain. Kayu kamper juga memiliki
bobot yang ringan, sehingga sangat cocok untuk ditempatkan sebagai rangka atap atau
plafon.
 Kekurangan Kayu kamper
Saat menggunakan kayu kamper, Anda pastikan penempatannya tidak di tempat terbuka
yang terekspos panas atau hujan. Kalau Anda menempatkannya di area yang lembap,
kayu kamper hanya mampu bertahan kurang lebih 3 tahun. Tak hanya itu, kamper juga
punya tingkat ketahanan rendah terhadap serangan rayap.
2. Kayu Bengkirai (Shorea Lavefolia Endent)

Bengkirai adalah salah satu kayu premium yang menawarkan tingkat kekuatan lebih baik
dibandingkan kayu kamper. Kemampuannya dalam menahan beban sangat baik, baik
dalam posisi searah ataupun tegak lurus dengan serat kayu. Jenis kayu ini sering
digunakan untuk pembuatan kusen, decking, pagar, bantalan rel kereta, dan dinding kayu.
 Kelebihan Kayu Bengkirai
Kelebihan utama dari kayu bengkirai adalah tingkat ketahanannya yang tinggi terhadap cuaca. Anda dapat
menempatkannya di area outdoor ataupun indoor. Ketika ditempatkan di area yang lembap, ketahanannya bisa
mencapai 8 tahun. Daya tahannya pun bisa semakin kuat kalau digunakan di dalam ruangan. Selain itu, kayu bengkirai
juga termasuk kayu yang tahan terhadap serangan rayap.

 Kekurangan Kayu Bengkirai


Meski punya tingkat ketahanan tinggi, bengkirai tak terlalu cocok kalau digunakan untuk material interior. Alasannya,
selain memiliki permukaan serat yang cukup kasar, bengkirai juga kerap memiliki retak rambut pada permukaannya dan
disertai adanya pinhole.

3. Kayu Merbau (Intsia bijuga)

Kayu merbau yang banyak dijumpai di daerah Papua. Seperti halnya kayu bengkirai, merbau termasuk sebagai kayu
premium yang punya kemampuan menahan beban sangat baik.

 Kelebihan Kayu Merbau


Merbau mampu menahan beban dengan baik di lingkungan dalam rumah ataupun luar rumah. Selain itu, merbau juga
punya tingkat ketahanan tinggi terhadap serangan jamur, serangga, dan rayap.

 Kekurangan Kayu Merbau


Berkat daya tahannya yang tinggi, merbau memang sering digunakan sebagai alternatif pengganti kayu jati. Meski
begitu, kayu ini punya kelemahan berupa harganya yang sangat mahal. Selain itu, karena teksturnya yang sangat keras,
proses pengerjaan kayu merbau juga sangat sulit.
BAB III

3.1. Kesimpulan
Pada dasanya Jenis Kayu terdapat 2 ( Dua ) sifat utama kayu yang dapat
dipergunakan untuk mengenal kayu, yaitu sifat fisik ( disebut juga sifat kasar atau sifat
mikroskopis ) dan sifat struktur ( disebut juga sifat mikroskopis ). Secara obyektif, sifat
struktur atau mikroskopis lebih dapat diandalkan dari pada sifat fisik atau makroskopis
dalam mengenal atau menentukan suatu jenis kayu. Namun untuk mendapatkan hasil
yang lebih dapat dipercaya, akan lebih baik bila kedua sifat ini dapat dipergunakan secara
bersama-sama, karena sifat fisik akan mendukung sifat struktur dalam menentukan jenis
dalam mennetukan material konstruksi.
3.2. Saran
Pengenalan atasa sifat-sifat fisik dan mekanik akan sangat membantu dalam
menentukan jenis-jenis kayu untuk tujuan pengunaan tertentu. Diharapkan dengan
memahami sifat-sifat kayu dan jenis-jenis kayu untuk penggunaan tertentu akan semakin
mengurangi ketergantungan konsumen akan suatu jenis kayu tertentu saja sehingga
pemanfaatan jenis-jenis kayu yang semula belum dimanfaatkan ( jenis-jenis yang belum
dikenal umum ) akan semakin meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35896765/
MAKALAH_KONSTRUKSI_KAYU_KONSTRUKSI_KUDA_KUDA_KAYU
https://www.constructionplusasia.com/id/material-kayu/
https://www.google.com/search?q=kebutuhan+kayu+nasional+indonesia&sxsrf=AO
https://www.bps.go.id/indicator/60/167/1/produksi-kayu-hutan.html
https://media.neliti.com/media/publications/29046-ID-analisis-permintaan-kayu-
bulat-industri-pengolahan-kayu.pdf
https://cipta-kreasi.com/2021/kelebihan-kekurangan-kayu-untuk-konstruksi-rumah/
https://www.google.com/search?q=pohon+merbauwikipedia&hl=id&sxsrf=AOaemvI

Anda mungkin juga menyukai