Disusun Oleh :
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN (INTAN) YOGYAKARTA
2021
BAB I
Kayu Kamper (Cinnamomum camphora) adalah produk kayu yang cukup populer di
Indonesia. Pohon bertekstur agak kasar ini mempunyai pola serat kayu lurus atau
bergelombang, mempunyari ciri khas aroma kamper, dan banyak dijumpai di wilayah
Kalimantan.
Kelebihan Kayu Kamper
Penggunaan kayu kamper di Indonesia sangat populer karena lebih mudah didapatkan dan
harganya yang relatif lebih murah dibandingkan kayu lain. Kayu kamper juga memiliki
bobot yang ringan, sehingga sangat cocok untuk ditempatkan sebagai rangka atap atau
plafon.
Kekurangan Kayu kamper
Saat menggunakan kayu kamper, Anda pastikan penempatannya tidak di tempat terbuka
yang terekspos panas atau hujan. Kalau Anda menempatkannya di area yang lembap,
kayu kamper hanya mampu bertahan kurang lebih 3 tahun. Tak hanya itu, kamper juga
punya tingkat ketahanan rendah terhadap serangan rayap.
2. Kayu Bengkirai (Shorea Lavefolia Endent)
Bengkirai adalah salah satu kayu premium yang menawarkan tingkat kekuatan lebih baik
dibandingkan kayu kamper. Kemampuannya dalam menahan beban sangat baik, baik
dalam posisi searah ataupun tegak lurus dengan serat kayu. Jenis kayu ini sering
digunakan untuk pembuatan kusen, decking, pagar, bantalan rel kereta, dan dinding kayu.
Kelebihan Kayu Bengkirai
Kelebihan utama dari kayu bengkirai adalah tingkat ketahanannya yang tinggi terhadap cuaca. Anda dapat
menempatkannya di area outdoor ataupun indoor. Ketika ditempatkan di area yang lembap, ketahanannya bisa
mencapai 8 tahun. Daya tahannya pun bisa semakin kuat kalau digunakan di dalam ruangan. Selain itu, kayu bengkirai
juga termasuk kayu yang tahan terhadap serangan rayap.
Kayu merbau yang banyak dijumpai di daerah Papua. Seperti halnya kayu bengkirai, merbau termasuk sebagai kayu
premium yang punya kemampuan menahan beban sangat baik.
3.1. Kesimpulan
Pada dasanya Jenis Kayu terdapat 2 ( Dua ) sifat utama kayu yang dapat
dipergunakan untuk mengenal kayu, yaitu sifat fisik ( disebut juga sifat kasar atau sifat
mikroskopis ) dan sifat struktur ( disebut juga sifat mikroskopis ). Secara obyektif, sifat
struktur atau mikroskopis lebih dapat diandalkan dari pada sifat fisik atau makroskopis
dalam mengenal atau menentukan suatu jenis kayu. Namun untuk mendapatkan hasil
yang lebih dapat dipercaya, akan lebih baik bila kedua sifat ini dapat dipergunakan secara
bersama-sama, karena sifat fisik akan mendukung sifat struktur dalam menentukan jenis
dalam mennetukan material konstruksi.
3.2. Saran
Pengenalan atasa sifat-sifat fisik dan mekanik akan sangat membantu dalam
menentukan jenis-jenis kayu untuk tujuan pengunaan tertentu. Diharapkan dengan
memahami sifat-sifat kayu dan jenis-jenis kayu untuk penggunaan tertentu akan semakin
mengurangi ketergantungan konsumen akan suatu jenis kayu tertentu saja sehingga
pemanfaatan jenis-jenis kayu yang semula belum dimanfaatkan ( jenis-jenis yang belum
dikenal umum ) akan semakin meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35896765/
MAKALAH_KONSTRUKSI_KAYU_KONSTRUKSI_KUDA_KUDA_KAYU
https://www.constructionplusasia.com/id/material-kayu/
https://www.google.com/search?q=kebutuhan+kayu+nasional+indonesia&sxsrf=AO
https://www.bps.go.id/indicator/60/167/1/produksi-kayu-hutan.html
https://media.neliti.com/media/publications/29046-ID-analisis-permintaan-kayu-
bulat-industri-pengolahan-kayu.pdf
https://cipta-kreasi.com/2021/kelebihan-kekurangan-kayu-untuk-konstruksi-rumah/
https://www.google.com/search?q=pohon+merbauwikipedia&hl=id&sxsrf=AOaemvI