NIM : 20180212038
Fakultas : Kehutanan
-Unsur hara makro yang meliputi nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium
(Mg), dan sulfur (S).
-Unsur mikro yang meliputi boron (B), cobalt (Co), tembaga (Cu), Iodium (I), besi (Fe), mangan
(Mn), molybdenum (Mo), dan seng (Zn).
-Vitamin (vitamin B1) dan Myo-inositol.Untuk beberapa formula media ada juga yang
ditambahkan niasin dan piridoksin (B6).
-Zat pengatur tumbuh (zpt) berfungsi untuk merangsang dan mengontrol pertumbuhan.
2) Media Cair
Media cair untuk menumbuhkan kalus langsung dari eksplan sangat sulit sehingga
keberhasilannya sangat kecil dan hanya pada tanaman-tanaman tertentu yang dapat berhasil.
Oleh karena itu, penggunaan media cair lebih ditekankan untuk suspensi sel, yaitu untuk
menumbuhkan PLB (Protocorm Like Body) yaitu eksplan yang akan tumbuh jaringan seperti
kalus berwarna putih. Pembuatan media cair jauh lebih cepat daripada media padat, karena
kita tidak perlu memanaskannya untuk melarutkan agar-agar. Media cair juga tidak
memerlukan zat pemadat sehingga keadaannya tetap berupa larutan nutrein.
Media Padat
Media padat merupakan media yang mengandung semua komponen kimia yang dibutuhkan
oleh tanaman dan kemudian dipadatkan dengan menambahkan zat pemadat. Zat pemadat
tersebut dapat berupa agar-agar batangan, agar-agar bubuk, atau agar-agar kemasan. Metode
padat dilakukan dengan tujuan mendapatkan kalus dan kemudian dengan medium diferensiasi
yang berguna menumbuhkan PLB sampai terbentuk planlet. kelemahan media padat salah
satunya sulit menentukan tekstur media. Media yang terlalu padat akan mengakibatkan akar
sukar tumbuh
Media semi padat atau semi cair merupakan media yang mengandung agar kurang dari yang
seharusnya kurang lebih 0,3%-0,4% sehingga media menjadi kenyal tidak padat dan tidak
begitu cair. Umumnya digunakan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan air
dan hidup anerobik dan untuk melihat pergerakan mikroba atau penambahan zat pemadat
hanya 50% atau kurang dari yang seharusnya. Ini umumnya diperlukan untuk pertumbuhan
mikrobayang banyak memerlukan kandungan air dan hidup anaerobic atau akultati. Media yang
terlalu lembek akan menyebabkan kegagalan dalam pekerjaan. Kegagalan ini dapat berupa
tenggelamnya eksplan yang ditanam.
3) Dalam proses perbanyakan atau pembibitan tanaman dengan metode kultur jaringan
memerlukan beberapa tahapan sebagai berikut:
- Pembuatan media
- Inisiasi, yaitu suatu proses pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dilakukan
proses pengkulturan. Untuk bagian tanaman sendiri yang sering kali digunakan dalam proses
kegiatan kultur jaringan adalah tunas.
- Sterilisasi, sterilisasi dalam proses pembibitan tanaman dengan kultur jaringan memiliki
maksud bahwa segala sesuatu yang dilakukan dalam proses kultur jaringan harus dilakukan di
tempat yang bersih dan steril. Sterilisasi dilakukan juga terhadap peralatannya dengan
menggunakan etanol yang dismprotkan secara merata pada alat-alat yang di gunakan. Orang
yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.
sumber karbon, vitamin, zat pengatur tumbuh (ZPT) dan suplemen organik.
Media yang di pakai sangat sederhana dan sering terdapat dalam lingkungan sekitar kita.
Medianya yaitu :
- Pisang
- Kecambah
- Air kelapa
- Tomat
- Jeruk
- Alpukat
- Bayam
- Pupuk daun
Bahan yang terdapat hanya bahan yang khusus yang standar biasanya terdapat laboratorium
dan juga bahan yang dipakai bahan berbahaya bila terkontaminasi terhadap tubuh jika tidak
menggunakan standar operasional prosedur (SOP). Medianya, yaitu :
- Aquadest