NIM : 1415150009
SOAL :
Pegagan atau yang dikenal dengan Centella asiatica.L merupakan salah satu jenis
tumbuhan obat yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat lokal Indonesia untuk mengatasi
berbagai penyakit dan merupakan bahan baku untuk berbagai jenis jamu tradisional. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa asiatikosida merupakan senyawa metabolit sekunder yang
dihasilkan oleh tumbuhan pegagan secaraalami. Selain dihasilkan oleh tanaman secara in-vitro
ternyata dari berbagai laporan penelitian senyawa tersebut dapat dihasilkan melalui kultur in-
vitro seperti kultur kalus.
Jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat kultur kalus kultur jaringan
meliputi :
JAWABAN :
b. Tahap pembuatan media (pemilihan media dan jenis zat pengatur tumbuh yang
digunakan)
Induksi kalus dan pertumbuhan kalus yang terus berlangsung (dengan melakukan
subkultur), memerlukan gula dan garam-garam mineral pada medium, selain itu juga
memerlukan zat pengatur tumbuh:
(i) Auksin (pada kebanyakan monokotil)
(ii) Sitokinin (misalnya, pada gymnospermae)
(iii) Auksin dan Sitokinin (pada kebanyakan dikotil dan beberapa spesies monokotil)
(iv) Tidak memerlukan zat pengatur tumbuh (misalnya tumor, jaringan yang mengalami
habituasi penuh).
Zat pengatur tumbuh yang umum dan efektip digunakan untuk induksi kalus
(dediferensiasi) adalah 2,4-D, dicamba atau picloram.
Bahan :
Daun steril pegagan yang telah dikulturkan secara in vitro selama lima
tahun,tanaman pegagan dari lapangan. Bahan kimia untuk sterilisasi, untuk
pembuatan medium maserasi, medium purifikasi, medium Murashige dan Skoog
(MS), zat pengatur tumbuh Benzyl Amino Purine (BAP).
- Pemilihan eksplan
Eksplan yang digunakan pada penelitian ini adalah tanaman pegagan yang telah
lima tahun dikultur secara in vitro. Namun jika penampilan tunas pada akhir tahun
kelima terlihat mulai menurun, maka eksplan tersebut di sub kultur pada media MS
tanpa zat pengatur tumbuh selama 1 bulan, dan selanjutnya dimasukkan pada media
perlakuan.
b. Tahap pembuatan media (pemilihan media dan jenis zat pengatur tumbuh yang
digunakan)
Media yang digunakan adalah media Murashige-skoog (MS) dengan penambahan
zat pengatur tumbuh benzyl amino purin (BAP) pada konsentrasi 0,1 mg/L ataupun bisa
dengan konsentrasiBA 0,2 mg/L.