pada tahun 1832 yang saat itu bernama “Nederlands Hendel Maatschapij”
selanjutnya pada tahun 1967 berubah menjadi PPN Baru yang dipimpin oleh
seorang Direktur.
Negara Perkebunan XX (PNP XX) yang dipimpin oleh Direksi dan berkantor
pusat di Surabaya.
oleh Direksi yang berkedudukan di Jalan Merak No. 1 Surabaya hingga saat
ini.
Visi
Misi
kelestarian lingkungan.
Budaya Perusahaan
perseorangan.
memanfaatkan peluang
51
4.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan dan Pembagian Tugas
tangggung jawab dari tiap-tiap kepala bagian. Berikut ini struktur organisasi
52
Gambar 4.1. Struktur Organisasi PG. Poerwodadie Magetan
Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Administratur
53
Kepala Kepala Kepala Kepala
A, K, & U Tanaman Instalasi Pengolahan
SKK Rayon C
SKK Rayon A SKK Rayon B Ajun Kemiker
Asisten Agronomi Asisten
Korteb Agronomi Kepala
Kaperla
RC
RC Ka RC SDM &
Pakam RC Keuangan Pembukuan SKW Rayon A SKW Rayon B SKW Rayon C Masinis Masinis Kemiker Kemiker
Gudang Umum
terdiri dari seorang Direktur Utama dan membawahi beberapa Direktur yaitu:
a. Direktur Utama
54
1. Menilai seluruh kegiatan manajemen da tanggung jawab atas
diperlukan.
direktur utama.
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang tugas dan tanggung jawab
55
c. Mengelola serta mempertanggungjawabkan penggunaan SDM, sumber
Secara khusus tugas dan tanggung jawab dari Administratur dan Kepala
1. Administratur
dibawahnya.
maupun financial.
56
2. Kepala Bagian Administrasi Keuangan dan Umum.
umum.
kerja.
ke Direksi.
& U.
57
2. Responbility Center (RC) Keuangan
Umum.
3. Responsibility Pengadaaan
58
atas kelancaran , kebenaran dan pengelolahan karyawan dan umum
yang meliputi :
perusahaan.
d. Poliklinik
59
3. Kepala Bagian Tanaman
mulai dari pembibitan, tebu giling sampai dengan tebang dan angkut tebu
Tebu Rakyat.
60
d. Sinder Tebang
masuknya tebu.
tanaman.
demi kelancaran proses produksi gula baik dalam pada masa giling
mengalami kerusakan.
mesin-mesin ketelan.
semestinya.
Garase)
62
5. Kepala Bagian Pengolahan
ini membawahi :
bidang usaha lainnya adalah produksi tetes tebu, yang nanti pada akhirnya
masa tanam, penataan varietas (menuju komposisi ideal antara masak awal,
4.1.5. Ketenagakerjaan
waktu yang tidak tertentu dan pada saat dimulai hubungan kerja
yang bekerja untuk waktu yang tertentu biasanya pada saat musim
64
giling berlangsung. Tenaga kerja ini melamar pekerjaan dan
3. Karyawan Outsourching
Tabel 4.1.
Jumlah Tenaga Kerja PG. Poerwodadie
Menurut Jenisnya Tahun 2012
No. Jenis Jumlah (Orang)
3. Tenaga honorer 62
Jumlah 723
Magetan. Lokasi pebrik ini berada didaerah yang cukup strategis dimana
ditinjau dari :
65
1. Keadaan Tanah.
2. Pengadaan Air.
3. Tenaga Kerja.
4. Transportasi.
66
Gambar 4.2. Proses Produksi Gula
4.1.7. Produksi
67
Sumber : Data PG. Poerwodadie Magetan (2012)
Dalam proses produsi gula diawali dengan penebangan tebu dan
sampai pada poses penggudangan gula. Tebu yang akan diolah harus
memenuhi kriteria tertentu, dalam hal kegiatan tebang, muat, dan angkut harus
mampu meneyediakan tebu giling yang masak, bersih, dan segar sesuai
a. Tebang Tebu
Adalah kegiatan menebang tebu yang berada diareal tanam baik sawah
b. Pengangkutan Tebu
c. Stasiun Timbangan
dasar perhitungan bagi hasil antara pabrik dengan petani tebu yang
68
kemudian akan digunakan sebagai dasar perhitungan kapasitas giling.
Out) sehingga tebu yang datang terlebih dahulu akan digiling terlebih
dahulu.
d. Stasiun Penggilingan
air tebu. Dalam proses ini bertujuan memerah air tebu atau nira tebu
dari batang tebu, untuk memisahkan antara nira dengan ampasnya, dan
untuk menekan sekecil mungkin nira yang terbawa oleh ampas tebu.
e. Stasiun Pemurnian
penting karena sangat menentukan baik buruknya mutu gula dari hasil
kandungan gula.
69
- Menghilangkan cairan yang bukan gula dalam nira mentah
sekecil mungkin.
f. Stasiun Penguapan
Adalah tempat yang mengubah cairan nira menjadi kristal gula. Proses
g. Stasiun Pemasakan
h. Stasiun Puteran
i. Stasiun Penyelesaian
kegiatan :
70
- Pengeringan
- Pendinginan gula
- Penyaringan gula
2. Hasil Produksi
a. Gula SHS
b. Tetes
4.1.8. Pemasaran
Hasil produksi gula Pabrik Poerwodadie tidak lagi dijual ke Bulog yang
bulog. Dan pemasaran gula ditangani oleh Direktorat Pemasaran yaitu kantor
dijual secara lelang melalui panitia lelang yang anggotanya terdiri dari
71
kelompok binaan Pabrik Gula Porwodadie yang fasilitas tempat pelelangan
tanggung jawab dari divisi tanaman. Divisi tanaman bertugas untuk seluruh
kegiatan di lapangan mulai dari mencari lahan tebu yang akan ditanami,
menanam dan mengawasi pertumbuhan tebu sampai pada proses tebang dan
pengakutan tebu ke pabrik untuk digiling. Divisi tanaman terdiri atas beberapa
(SKW) yang ditunjuk oleh Pabrik Gula Poerwodadie. Dalam hal ini divisi
dari mencari lahan tebu yang akan ditanami yang tentunya harus memenuhi
tanaman tebu yang akan digiling maupun pembibitan untuk musim giling
72
berikutnya, memenuhi jumlah pasokan tebu dari wilayahnya yang sesuai
dengan target yang ditetapkan oleh sinder kebun kepala, dan mengendalikan
kualitas tebu dengan standar kualitas MBS yaitu masak, bersih, dan segar.
Selain hal tersebut, tugas SKW adalah mengkoordinir berapa banyak tebu
yang tersebar dalam beberapa wilayah sesuai dengan wilayah kerja masing-
masing SKW (Sinder Kebun Wilayah) yang ditunjuk. SKW (Sinder Kebun
para pemilik lahan tebu TRM (Tebu Rakyat Mandir) maupun TRK (Tebu
Rakyat Kredit), luas lahan, keadaan lahan dari kepala koperasi binaan dari
setiap wilayah.
mendekati musim giling tiba, wajib melaporkan hasil informasi yang didapat
dari para petani tebu tersebut yang berupa gambar lokasi lahan, dan data
keseluruhan luas lahan petani tebu yang tergabung dalam koperasi. Dari
situlah dapat diketahui oleh SKK (Sinder Kepala Kebun) berapa luas
Sebelum tebu siap untuk ditebang (masak optimal) 2 bulan sebelum ditebang,
tebu keseluruhan dan segera dilakukan taksasi atau perkiraan nilai brix yaitu
dilakukan setiap akhir bulan maret yang bertujuan untuk menilai, baik melalui
73
kuantitas maupun kualitas tebu agar tercapainya target berproduksi secara
dan tebang tebu. Satu orang sinder kebun kepala membawahi 5-6
74
mempersiapkan tanaman tebu yang akan digiling maupun
5. Sinder Tebang
masuknya tebu.
6. Litbang
7. Sekretaris Umum
harga.
75
B. Dokumen yang digunakan
76
C. Jaringan Prosedur pengadaan bahan baku tebu pada PG.
Poerwodadie Magetan.
persewaan.
77
maka bagian sekretaris umum (sekum) membuat surat
pertanian trsebut.
78
- Pengesahan pola giling atau pola tebang dan jadwal
angkut.
(BC-TA).
79
- Laporan hasil rekomendasi bagian sentral tebang angkut
Poerwodadie:
80
Bagan Alir Sistem Pengadaan Bahan Baku Tebu Sendiri
Pabrik Gula Poerwodadie
Menyerahkan
Gambar
Berita Acara
Lokasi Lahan Diotorisasi Kuitansi
Peninjauan
Pimpinan Pembayaran
Keadaan Lahan
Surat Perjanjian
File
Ok
Gambar Lokasi Negosiasi
Lahan Harga
File
File
Penentuan
Masa Tanam,
Masa Panen
Tebu
5
4
3
2
1
SPTA File
Keterangan :
SKK : Sinder Kepala Kebun
Sekum : Sekretaris Umum
A,K & U : Administrasi, Keuangan & Negosiasi
Umum Harga
SPTA : Surat Perintah Tebang
Angkut
Timbangan
Pengolahan
Selesai
Gambar 4.3.
Prosedur Pengadaan Bahan Baku Tebu Sendiri (TS)
81
2. Untuk Tebu Rakyat (TR)
tanaman.
penyaluran kredit.
82
angkut TR (Tebu Rakyat). Mekanisme tebang angkut
dimulai dari :
(BC-TA).
83
- Laporan hasil rekomendasi bagian sentral tebang angkut
(Tebang Angkut).
Poerwodadie Magetan:
84
Bagan Alir Sistem Pengadaan Bahan Baku Tebu Rakyat
Pabrik Gula Poerwodadie
Surat
Pengajuan
Berita Acara
Lahan Kuitansi
Peninjauan
Pembayaran
Keadaan Lahan
Surat Perjanjian
Sewa Lahan
File Gambar Lokasi
Lahan Ok
File File
Penentuan
Masa Tanam,
Masa Panen
Tebu
5
4
3
2
1
SPTA File
Tebang
Angkut
Keterangan :
SKK : Sinder Kepala Kebun
Sekum : Sekretaris Umum Timbangan
A,K & U : Administrasi, Keuangan &
Umum
SPTA : Surat Perintah Tebang
Angkut
Pengolahan
Selesai
Gambar 4.4.
Prosedur Pengadaan Bahan Baku Tebu Rakyat (TR)
85
4.2.2. Evaluasi Sistem Pengadaan Bahan Baku Tebu
dan tanggung jawab dari masing masing bagian (bagian AK & U, bagian
secara jelas memiliki tugas , wewenang dan tanggung jawab yang telah
86
Setiap kepala bagian memiliki seksi dan sub seksi yang berfungsi
a. Bagian AK & U.
Tugas dan Wewenang dari setiap unit yang dimiliki pada bagian AK &
U adalah:
dipimpinnya.
87
Poerwodadie. Dan bagian A, K, Umum sudah melaksanakan tugas
b. Bagian Tanaman.
Tugas dan Wewenang dari setiap unit yang dimiliki pada bagian
tanaman adalah :
c. Bagian Instalasi.
88
Berdasarkan struktur organisasi dan job description yang ada, dan
d. Bagian Pengolahan.
Poerwodadie.
internal Perseroan.
89
2) memberikan saran tindak untuk mencapai sasaran Perseroan yang
governance.
saran tindak
dan komite audit tersebut berada di Kantor Direksi (pusat) yang ditangani
90
Administratur, menerima tugas atau perintah dan bertanggung jawab
dengan Sinder. Untuk tugas terkait SPI pada pengadaan bahan baku tebu
suatu kegiatan operasional pabrik gula. Secara jelas hal yang berkaitan
Orang tertentu harus diberi tanggung jawab untuk tugas dan fungsi-
91
orang yang mengendalikan catatan akuntansi yang berkaitan dengan
kegiatan sendiri.
sudah cukup baik dan efektif karena pada struktur organisasi dan job
ini sudah sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Bodnar et al yaitu
pengadaan bahan baku tebu telah melalui prosedur yang telah ditentukan
oleh Pabrik Gula Poerwodadie. Prosedur yang ada dalam pengadan bahan
baku secara umum dapat dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat yaitu Pabrik
tinggi.
93
ditetapkan berdasarkan permintaan produksi dari direksi yang
yang lebih kecil disebabkan karena adanya tebu yang rusak oleh
95
terjadi kegagalan panen ataupun tebu terbakar, hal itu
dimulai pada akhir Mei. Hal ini juga terlihat pada berakhirnya
tebu dengan varietas masak yang sama yaitu masak tengah dan
faktor alam. Oleh karena itu ketika musim giling tiba maka
97
setiap hari dilakukan rapat untuk menetukan jumlah tebang
Magetan.
bagian tanaman, tentunya sesuai dengan SOP yang sudah ada. Yang
terdiri dari :
98
4. Surat perjanjian kesepakatan.
99
organisasi berada sejajar dengan kepala dinas dan berada langsung
sendiri dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu biasanya setiap awal dan
akhir tahun.
dilakukan disetiap unit usaha. Sebenarnya tugas SPI di PTPN XI ini tidak
serta ada atau tidak adanya unsure prntimpangan. Disisi lain, apabila
membantu.
100
Dalam pratiknya di lapangan kalau memang dalam pemeriksaan
sekedar ilusi belaka. Hasil audit yang dilakukan oleh tim SPI akan
unsur kesengajaan atau tidak. Pada pelaksanaan audit internal oleh SPI ini
yang ada.
4.2.2.5 Masalah Yang Ada Terkait Sistem Pengadaan Bahan Baku Tebu
dapat melihat jika sebenarnya sistem dan prosedur yang ada pada PG.
prosedur yang telah ada, akan tetapi masih terdapat beberapa masalah
A. Sebab Masalah
101
2. Realisasi produksi yang lebih kecil disebabkan karena
Poerwodadie Magetan.
penggilingan.
102
B. Akibat Masalah
mengantri.
berhenti berproduksi.
jabatan dalam struktur organisasi dan uraian tugas yang telah ditetapkan,
maka hal itu harus dilandasi konsep islam yakni ketika kita memiliki
jabatan yang selama ini kita pegang. Amanah dalam memegang jabatan
Namun, tidak hanya dapat tanggung jawab saja melainkan kita juga harus
jujur dan berpengetahuan luas. Seperti kisah nabi yusuf yang dijelaskan
103
“Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir);
sifat jujur. Salah satu sifat atau moral seorang manusia yang paling utama
Begitu juga dengan proses dalam pengadaan bahan baku tebu, hal
jujur dan mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebagai orang
104
bagian- bagian yang bertanggungjawab atas tugas tersebut hususnya
organisasi dan juga pembagian kerja untuk tiap bagian, dalam praktiknya
tugas dan pembagian kerja sudah berjalan baik, tugas sudah disusun
yang ada dan tengah berjalan di PG. Poerwodadi agar dapat berjalan
sebagai berikut:
105
A. Perbaikan peningkatan pengendalian didalam sistem
kepada petani tebu rakyat dan bertugas untuk mencari area lahan
tidak hanya satu tapi tersebar diberbagai wilayah dan target dari
Ngawi. Dan apabila bahan baku yang tersedia sedikit dan tidak
bahan baku dari daerah lain antara lain Blora, Cepu, dan
secara maksimal.
kapasitas besok, sisa tebu pagi hari dan waktu tebu dapat masuk
mesin produksi akan lebih baik jika perawatan mesin dan fasilitas
baku yang baik dan berkualitas. Bahan baku yang baik dan
memperhatikan kondisi jalan yang rusak dan jarak yang jauh agar
besar.
8. Agar petani tebu mau menanam tebu dan bekerjasama dengan PG.
usaha untuk menjelaskan tentang SPI bahwa tugas SPI hanya menilai
SOP, karyawan tidak harus takut kepada SPI namun mereka harus
112