Anda di halaman 1dari 16

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

Perusahaan yang menjadi obyek penulisan skripsi ini didirikan pada

tanggal 7 Februari 1991 dengan nama SAPTA PUSAKA LISTRIK

NUSANTARA. Perusahaan ini berbentuk perseroan terbatas dengan modal yang

dimiliki oleh 4 orang dan 1 badan usaha. Pada mulanya perusahaan berkedudu-

kan di Surabaya. Setelah perusahaan mengalami perkembangan dalam usahanya,

perusahaan memindahkan tempat usahanya ke Pasuruan tepatnya di kecamatan

Beji dengan luas lahan 5600 m2. Namun yang dipindahkan di Beji, Pasuruan

hanyalah kegiatan produksinya sedangkan kegiatan administrasinya berada di jalan

Slamet Surabaya.

PT. SAPTA PUSAKA LISTRIK NUSANTARA bergerak di bidang

industri panel tegangan menengah, tegangan rendah, travo, peralatan air

conditioner dan peralatan listrik dengan target penjualan 9 milyar per tahun.

Daerah pemasaran hasil produksi perusahaan meliputi seluruh wilayah Indonesia.

Sedangkan supplier bahan baku untuk produksi adalah supplier dari dalam negeri

dan luar negeri. Perusahaan mendapat pasokan bahan baku khususnya dari

Surabaya dan Singapura.

29
30

Perusahaan memiliki 2 jenis karyawan, yaitu .

a. karyawan harian bagian produksi yang digaji secara mingguan

b. karyawan tetap yang digaji secara bulanan

Pada awalnya perusahaan memiliki 117 orang karyawan dimana 64 orang

merupakan karyawan bagian produksi dan sisanya adalah karyawan tetap. Sejalan

dengan makin berkembangnya perusahaan, jumlah karyawan yang ada di

perusahaan ini pada tahun 1997 meningkat menjadi 177 orang dengan jumlah

karyawan bagian produksi sebanyak 85 orang dan karyawan bulanan tetap

sebanyak 92 orang. Dalam proses produksinya perusahaan ini lebih banyak

menggunakan tenaga mesin daripada tenaga manusia sehingga perusahaan ini

dapat digolongkan sebagai industri yang padat modal.

2. LOKASI PERUSAHAAN

Lokasi untuk perusahaan industri dapat berupa lokasi pabrik serta

lokasi bukan pabrik atau lokasi bangunan administrasi perkantoran. Dalam suatu

perusahaan dimungkinkan kedua lokasi tersebut berbeda atau bahkan berjauhan

tempat seperti pada PT. SAPTA PUSAKA LISTRIK NUSANTARA. Perusahaan

ini menempatkan pabriknya di Beji, Pasuruan sedangkan kegiatan administrasi

perkantorannya berada di jalan Slamet Surabaya. Adapun alasan perusahaan

menempatkan kantor administrasinya di Surabaya, yaitu :

1. Untuk memudahkan hubungan dengan pihak luar baik dengan pelanggan

maupun dengan supplier. Apabila perusahaan menempatkan kantor


31

administrasinya di Pasuruan maka pelanggan maupun supplier yang sebagian

besar berdomisili di Surabaya akan kesulitan untuk menghubungi perusahaan.

2. Perusahaan memiliki dua anak perusahaan yaitu perusahaan yang bergerak di

bidang trading dengan nama PT. SAPTA MITRA NIAGA GRAHA dan jasa

kontraktor dengan nama PT. SAPTA PUSAKA GRAHA NUSANTARA.

Dengan dimilikinya dua anak perusahaan tersebut perusahaan merasa perlu

untuk menjadikan kantor administrasinya tersebut sebagai kantor administrasi

bagi dua anak perusahaannya agar kegiatan administrasi dapat berjalan lebih

efektif.

Sedangkan alasan perusahaan menempatkan pabriknya di Beji, Pasuruan adalah :

1. Tersedianya tenaga kerja bagian produksi yang mudah didapat serta murah.

Sebagian besar tenaga kerja bagian produksi adalah penduduk sekitar pabrik.

2. Adanya rencana masa depan perusahaan untuk mengadakan perluasan pabrik.

Di Beji, Pasuruan masih terdapat lahan yang luas sehingga memungkinkan

perusahaan untuk memperluas lokasi pabriknya. Selain itu yang juga menjadi

pertimbangan bagi perusahaan dalam menempatkan pabriknya di pasuruan

adalah harga tanah yang lebih murah dibandingkan dengan harga tanah di

Surabaya.

3. TUJUAN PERUSAHAAN

Pada saat perusahaan didirikan pasti mempunyai tujuan yang ingin

dicapainya. Tanpa adanya tujuan, suatu perusahaan tidak dapat menjalankan

kegiatannya dengan baik. Selain itu tujuan dapat dijadikan tolok ukur keber-
32

hasilan perusahaan. Tujuan perusahaan dibagi dua menurut jangka waktunya,

yaitu:

1. Tuj uan jangka pendek perusahaan

Adalah tujuan yang harus dicapai oleh perusahaan dalam waktu satu sampai

dua tahun. Tujuan jangka pendek merupakan penunjang pencapaian tujuan

jangka panjang perusahaan.

Tujuan jangka pendek didirikannya PT. SAPTA PUSAKA LISTRIK

NUSANTARA adalah:

a. Meningkatkan volome penjualan

b. Meningkatkan likuiditas perusahaan

c. Meningkatkan profitabilitas perusahaan

2. Tujuan jangka panjang perusahaan

Adalah tujuan yang harus dicapai oleh perusahaan dalam waktu tiga sampai

lima tahun. Tujuan jangka panjang dapat tercapai setelah tujuan jangka

pendek terealisir.

Tujuan jangka panjang didirikannya PT. SAPTA PUSAKA LISTRIK

NUSANTARA adalah:

a. Meningkatkan kredibilitas perusahaan

b. Melakukan perluasan usaha.

4. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi merupakan suatu bagan yang menunjukkan hubungan

antara bagian yang satu dengan yang lain sehingga dapat diketahui tugas-tugas
33

yang harus dilaksanakan dalam suatu organisasi dimana hal tersebut dapat dicapai

untuk mempermudah pencapaian tujuan organisasi. Struktur organisasi sangat

penting bagi perusahaan karena dengan adanya struktur organisasi terdapat

pembagian kerja antar anggota organisasi. Suatu organisasi memerlukan

pembagian kerja sebab secara fisik tidak mungkin segala macam kegiatan yang

perlu dilakukan organisasi tersebut dikeijakan oleh satu orang untuk mencapai

tujuan organisasi tersebut. Selain itu tidak ekonomis jika semua orang melakukan

segala macam kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi

tersebut. Lebih efisien jika masing-masing anggota hanya diberikan beberapa

pekerjaaan saja sebagai tugas pokok. Dengan demikian masing-masing anggota

akan melakukan spesialisasi tugas yang diberikan kepadanya sehingga masing-

masing anggota dapat memusatkan pikiran pada tugasnya dan terjadi peningkatan

produktivitas.

Struktur organisasi dari PT. SAPTA PUSAKA LISTRIK NUSANTARA

adalah struktur organisasi garis. Struktur organisasi ini sangat sederhana dimana

setiap bawahan hanya bertanggungjawab kepada seorang atasan saja. Dengan

demikian terdapat satu kesatuan perintah yang mengakibatkan keraguan penerima

perintah dapat dihindarkan. Berikut ini akan penulis sajikan struktur organisasi

PT. SAPTA PUSAKA LISTRIK NUSANTARA :


Gambar 3.1

STRUKTUR ORGANIS ASI


PT. SAPTA PUSAKA LISTRIK NUSANTARA

Director

Plant
Manager

Secretary

Finance &
Engineering Production Personnel
Accounting

1
1
Cost
1 1 Supervisor
1 1
Assistance
account Pembukuan Penagihan Mechanical Electrical Material Supervisor Operator Forman
Production
office,! Take Off

I I
Storage Purchase

Sumber: Intern perusahaan


35

Berikut ini akan penulis sajikan deskripsi jabatan yang ada di PT. SAPTA

PUSAKA LISTRIK NUSANTARA, yaitu :

1. Director

- Sebagai pengambil keputusan tertinggi

- Merumuskan dan menetapkan tujuan, sasaran dan kebijakan perusahaan

- Menjaminkelancaranjalannya perusahaan

Mengarahkan jalannya usaha sesuai dengan tujuan perusahaan

- Merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengawasi seluruh

kegiatan perusahaan

Bertanggungjawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Plant manager

- Bertanggungjawab terhadap kegiatan operasional perusahaan

- Mengatur dan mengkoordinasi bawahannya

- Mengambil tindakan dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan

operasional perusahaan

- Membantu director menetapkan kebijaksanaan pokok perusahaan dalam

memimpin serta mengendalikan seluruh operasi perusahaan

- Melaksanakan rencana kerja serta anggaran tahunan perusahaan

- Bertanggungjawab kepada director

3. Secretary

- Membantu plant manager dalam meneruskan perintah-perintah khusus

yang penting
36

Bertanggungjawab secara langsung kepada plant manager dalam hal surat-

surat masuk dan keluar serta arsip-arsip surat.

4. Finance & Accounting

- Mengawasi pelaksanaan kegiatan administrasi perusahaan

- Memeriksa semua transaksi keuangan perusahaan

- Membuat laporan keuangan perusahaan secara berkala

Mengelola keuangan perusahaan sebaik-baiknya untuk menjaga

kelancaran usaha

- Bertanggungjawab kepada plant manager

Kepala bagian Finance & Accounting dalam tugasnya dibantu oleh :

a. Cost account officer

- Menghitung dan mencatat biaya-biaya yang berkaitan dengan produksi

- Membuat estimasi biaya produksi untuk tahun-tahun yang akan datang

b. Pembukuan

- Mencatat semua transaksi keuangan perusahaan meliputi penerimaan

dan pengeluaran uang

Menyimpan kas secukupnya

- Bertanggungjawab atas keluar masuknya uang

c. Penagihan

- Memeriksa dan mencatat faktur penjualan

Menyiapkan tagihan dan pembayaran atas piutang yang jatuh tempo

- Bertanggungjawab atas penagihan piutang yang jatuh tempo


37

5. Engineering

- Bertanggungjawab atas penggunaan aktiva tetap perusahaan yang berupa

mesin-mesin produksi dan instalasi listrik perusahaan

- Menentukan dan merekomendasikan pembelian mesin baru

- Bertanggungjawab kepada plant manager

Kepala bagian engineering dalam tugasnya dibantu oleh :

a. Mechanical

- Mengadakan pemeriksaan berkala terhadap mesin-mesin produksi

- Mengadakan perbaikan terhadapmesin produksi yang rusak

b. Electrical

- Mengadakan pemeriksaan berkala terhadap instalasi listrik

- Mengadakan perbaikan terhadap instalasi listrik yang rusak.

6. Production

- Menentukan j umlah, jenis dan kualitas produksi yang dihasilkan

- Membuat laporan produksi secara berkala

- Memimpin perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan produksi

- Mengawasi kualitas produksi

- Bertanggungjawab atas kelancaran proses produksi

- Bertanggungjawab kepada plant manager


38

Kepala bagian production dalam tugasnya dibantu oleh :

a. Assistance production

- Membantu kepala bagian production dalam melaksanakan tugas-

tugasnya

- Memberikan masukan mengenai kegiatan produksi yang dilakukan

b. Supervisor

- Mengawasi pelaksanaan produksi

- Memeriksa mutu produk yang telah selesai diproses apakah sudah

sesuai dengan standar produk yang ditetapkan

- Membuat laporan tentang hasil pemeriksaan produk yang dihasilkan

c. Operator

- Menjalankan / mengoperasikan mesin produksi

- Mengawasi semua kegiatan mesin produksi

d. Forman

- Bertanggungjawab mengawasi lininya masing-masing

7. Supervisor material take off

- Mengawasi kegiatan pengadaan bahan baku

- Menentukan kebutuhan bahan baku

- Bertanggungjawab atas kualitas bahan baku yang telah ditentukan.


39

Supervisor material take off dalam tugasnya dibantu oleh :

a. bagian storage

Segera melapor kepada bagian purchase bila persediaan bahan baku

sudah mencapai titik minimal, untuk menghindari kekurangan bahan

baku.

- Memeriksa bahan baku yang dikirim oleh supplier

Menyimpan dan mengeluarkan bahan baku yang diterima

- Membuat catatan mengenai bahan baku yang masuk dan keluar.

b. Bagian purchase

- Mengambil keputusan mengenai jenis, harga, tempat dan cara

pembayaran terhadap pembelian bahan baku.

- Memelihara hubungan baik dengan supplier.

8. Personnel

- Memeriksa absensi karyawan

- Menilai prestasi kerja karyawan

- Mengadakan seleksi tenaga kerja sesuai dengan yang dibutuhkan oleh

perusahaan

- Memotivasi karyawan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik

- Mengatasi masalah ketenagakerjaan yang terjadi dalam perusahaan

- Bertanggungjawab kepada plant manager


40

5. PROSES PRODUKSI

Pada bagian ini penulis akan menjelaskan proses produksi transformator

secara garis besar. Proses produksi diawali dengan membuat isolasi dasar tempat

gulungan yang sesuai dengan besar inti besi yang akan digunakan. Isolasi dasar

tersebut dibungkus dengan isolasi selongsong dalam. Kemudian dilakukan

penggulungan kumparan primer pada isolasi dasar sesuai dengan perencanaaan

yaitu dengan memberi isolasi diantara lapisan gulungan konduktor tersebut.

Pada setiap pergantian lapisan dilapisi dulu dengan isolasi kumparan. Setelah

selesai, seluruh gulungan kumparan primer diberi isolasi selongsong luar. Lalu

gulungan kumparan primer dimasukkan dalam cairan Epoxy resin sampai

menutupi kumparan primer dan kemudian dililitkan kumparan sekunder.

Selanjutnya dilakukan pemasangan inti besi kedalam isolasi dasar yang sudah

tergulung tersebut. Inti besi yang terpasang diikat kuat dengan baik dan mur

diisolasi terhadap inti besi.

Setelah selesai dibuat, maka dilakukan pengujian pada transformator

tersebut untuk membuktikan apakah sudah didapatkan hasil yang sesuai dengan

perencanaan. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian beban nol, pengujian

hubungan singkat, pengujian tahanan, pengujian tahanan isolasi.

6. KEBIJAKAN PENJUALAN KREDIT

Sebelum melakukan transaksi dengan calon pelanggan baru, perusahaan

melakukan evaluasi terhadap kemampuan calon pelanggan tersebut dalam


41

melunasi kredit yang akan diberikan. Evaluasi tersebut menyangkut : informasi

mengenai character calon pelanggan tersebut yang diperoleh dari pihak-pihak

yang pernah berhubungan dagang dengannya. Selain itu juga dilakukan pe-

nilaian subjektif mengenai capacity calon pelanggan, yaitu dengan melakukan

pengamatan fisik tempat usahanya.

Bagi pelanggan yang sudah pernah melakukan transaksi pembelian

dengan perusahaan, pelanggan tersebut dapat memesan barang yang di-

inginkannya melalui telepon, faksimile, salesman atau langsung datang sendiri ke

perusahaan. Setelah ada persetujuan harga dan jenis barang yang dipesan maka

bagian administrasi penjualan akan membuat nota penjualan. Nota penjualan

tersebut akan dipakai sebagai bukti penagihan oleh bagian penagihan.

Semua penjualan produk PT. SAPTA PUSAKA LISTRIK

NUSANTARA dilakukan secara kredit karena perusahaan menjual produknya

secara grosir. Penjualan kredit tersebut akan menimbulkan kebijakan kredit yang

harus dijalankan oleh perusahaan. Kebijakan kredit ini dimaksudkan untuk

menghadapi persaingan dengan perusahaan-perusahaan lain yang memproduksi

produk sejenis. Selain itu juga untuk meningkatkan volume penjualan karena

dengan adanya kebijakan kredit dapat mendorong pelanggan untuk membeli lebih

banyak. Perusahaan menetapkan jangka waktu pembayaran bagi pelanggannya

selama 60 hari dan tidak memberikan potongan tunai kepada pelanggan yang

membayar lebih awal. Dalam menjual produknya perusahaan membebani

pelanggan dengan bunga kredit 4 % dari total pembelian pelanggan tersebut

dalam jangka waktu kredit 60 hari ( setiap bulannya dibebani bunga kredit 2 %
42

dari total pembelian pelanggan tersebut). Pada awalnya kebijakan kredit net 60

yang dijalankan ini dapat meningkatkan volume penjualan. Namun pada tahun

1996 penjualan bersih perusahaan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan

karena pesaing mengubah kebijakan kreditnya menjadi lebih lunak, yaitu dengan

memperpanjang jangka waktu kreditnya (tanpa memberi potongan tunai kepada

pelanggan yang membayar lebih awal ) sehingga pelanggan perusahaan yang

masih tergolong pelanggan baru lebih tertarik untuk membeli dari pesaing.

Seringkali pelanggan lama perusahaan mereferensikan kenalannya untuk

membeli di PT. SAPTA PUSAKA LISTRIK NUSANTARA. Dan biasanya

perusahaan cenderung untuk segera melakukan transaksi penjualan dengan calon

pelanggan yang telah direferensikan oleh pelanggan lamanya tersebut tanpa

mengadakan evaluasi terhadap kemampuan calon pelanggan dalam melunasi

kredit yang akan diberikan walaupun demikian perusahaan tetap melakukan

penetapanp/q/bra/ kredit bagi calon pelanggan tersebut.

7. KEBIJAKAN PENGUMPULAN PIUTANG

PT. SAPTA PUSAKA LISTRIK NUSANTARA menggunakan kartu

piutang untuk mengetahui besarnya saldo piutang masing-masing pelanggan

setiap bulannya. Kartu piutang dibuat berdasarkan daftar penjualan bulanan yang

dibuat oleh bagian pembukuan. Setiap pelanggan dibuatkan satu kartu piutang.

Pada saat pelanggan membeli produk perusahaan secara kredit maka perusahaan

melakukan pencatatan dalam kartu piutang pelanggan tersebut pada kolom debet.

Apabila pelanggan membayar piutangnya maka perusahaan akan mencatatnya


43

pada kolom kredit kartu piutang pelanggan tersebut. Setiap akhir bulan

perusahaan menjumlahkan masing-masing kolom tersebut untuk mengetahui

besarnya saldo piutang pelanggan pada bulan yang bersangkutan. Kartu piutang

selain dibuat oleh bagian pembukuan juga dibuat oleh bagian penagihan. Setiap

akhir bulan bagian pembukuan dan bagian penagihan melakukan cross check

saldo piutang yang dibuat oleh masing-masing bagian tersebut.

Nota-nota yang sudah dekat jatuh tempo dikumpulkan oleh bagian

pembukuan kemudian diserahkan pada bagian penagihan untuk melakukan

penagihan. Sebelum melakukan penagihan, bagian penagihan menelepon

pelanggan satu bulan sebelum piutang jatuh tempo. Hal ini dilakukan untuk

mengingatkan pelanggan bahwa piutangnya hampir jatuh tempo. Bagi pelanggan

yang berdomisili di Surabaya dan sekitarnya, perusahaan akan mengutus bagian

penagihan untuk melakukan penagihan. Sedangkan pelanggan di luar kota dalam

membayar hutangnya menggunakan jasa bank. Apabila terdapat kiriman uang

sebagai bukti pelunasan piutang yang masuk melalui suatu bank maka bank akan

mengirimkan nota kredit kepada perusahaan. Setelah perusahaan menerima nota

kredit tersebut maka bagian penagihan dan bagian pembukuan akan mencatatnya

sebagai pelunasan piutang.

Beberapa pelanggan sering membayar dengan cek mundur atau menunda

pembayarannya dengan berbagai alasan, antara lain belum mempunyai dana

untuk membayar hutangnya tersebut. Kemungkinan para pelanggan tersebut

bukannya tidak sanggup membayar hutangnya tepat waktu tetapi mereka sengaja

menunda pembayaran.
44

Bagi pelanggan yang tidak memenuhi kewajibannya tepat pada

waktunya maka bagian penagihan akan melakukan penagihan secara berkala dan

terus menerus.

Ada pula pelanggan yang tidak melunasi hutangnya baik sebagian

maupun keseluruhan dari hutangnya dengan berbagai sebab, antara lain collapse

(bangkrut) sehingga tidak mampu membayar hutangnya. Besarnya hutang

pelanggan yang tidak terlunasi tersebut ( piutang perusahaan yang tidak tertagih )

adalah kurang lebih I % per tahun dari penjualan bersih.

Anda mungkin juga menyukai