LANDASAN TEORI
c) Kepala Bagian
1. Ary Askari, S.T. sebagai Kepala Bagian Satuan
Pengawasan Internal .
2. Bambang Hartawan, S.T. sebagai Kepala Bagian Sekretariat
Perusahaan.
3. Yulianto, S.P.,M.M. sebagai Kepala Bagian Perencanaan &
Keberlangsungan Usaha.
4. Daniel Solikhin, S.P. sebagai Kepala Bagian Operasional
Sawit & Teh.
5. Wiyoso, S.P sebagai Kepala Bagian Operasional Karet &
Tebu.
6. Mario Ellyando Zein, S.E., Ak., CA sebagai Akuntansi &
Keuangan.
7. Iyushar Ganda Saputra, S.E sebagai Kepala Bagian
Pengadaan, Pemasaran & Aset.
8. Mohamad Nugraha, S.Si., M.Ti. sebagai Kepala Bagian
Pertanahan & Teknologi Informasi.
9. Hidayat, S.P. sebagai Kepala Bagian Sumber Daya
Manusia.
d) Manajer Wilayah Lampung
1. Gunawan, S.T.P. sebagai Manajer Unit Kebun Karet
Bergen.
2. Ir. Irma Kurniawati sebagai Manajer Unit Bekri.
3. Rusman Ali Yusuf, S.P. sebagai Manajer Unit Way Berulu.
4. Jumbang S. Siregar, S.P. sebagai Manajer Unit Kebun
Kepala Sawit Padang Ratu.
5. Agus Faroni, S.P., M.M. sebagai Manajer Unit Rejosari-
Pematang Kiwah.
6. M. Aripin Lubis, S.T sebagai Manajer Unite Kebun Karet
Way Lima.
7. Moehammad Baasith, S.Sos, MBA. sebagai Manajer Unit
Kedaton.
8. Ilpendri, S.P. sebagai Manajer Unit Tulungbuyut.
f) Manajer Bengkulu
1. Hendra Putra, S.P. sebagai Manajer Unit Ketahun.
2. Tri Susanto, S.P. sebagai Manajer Unit Padang Pelawi.
3. Manajer Unit Talopino (-)
B. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi direktur utama
dan membantu pimpinan menginvestasikan dana perusahaan.
A. Peralatan Pendukung
B. Software Pendukung
PTPN 7 adalah sebuah logo yang gunakan untuk sebuat website dari perusahaan
yang dapat diakses oleh siapa saja/umum.
Gula Tebu Walini adalah produk hasil tanam dari kebun tebu Perusahaan
Perkebunan Nusantara yang telah di sebar luaskan hasil produknya.
3. Gula Tebu Murni nusaakita
Gula Tebu nusakita adalah sebuah produk hasil dari PT Perkebunan Nusantara
VII yang mana sudah diperjual belikan secara umum di masyarakat Indonesia.
Menurut Robi Abdulloh (2015) Website adalah sekumpulan halaman yang terdiri
dari beberapa halaman yang berisi informasi dalam bentuk data digital baik berupa
text, gambar, video, audio, dan animasi lainnya yang disediakan melalui jalur
koneksi internet.
Menurut Kriyantono (2008) Company Profile adalah produk tulisan praktisi yang
berisi gambaran umum perusahaan. Gambaran ini tidak sepenuhnya lengkap, detail,
dan mendalam.
Sistem Informasi Geografis atau SIG atau yang lebih dikenal dengan GIS mulai
dikenal pada awal 1980-an. Sejalan dengan berkembangnya perangkat komputer,
baik perangkat lunak maupun perangkat keras, SIG mulai berkembang sangat pesat
pada era 1990-an dan saat ini semakin berkembang.
Menurut Basuki (2014:12) Framework adalah paket berisi fungsi-fungsi yang biasa
digunakan dalam pembuatan aplikasi. Beberapa contoh fungsi standar yang biasa
ada sebuah Framework misalnya: email, paging, upload file, session, validasi form,
table, text, sting, captcha, bahasa, tanggal, dan lain-lain. Fungsi-fungsi tersebut
dapat segera digunakan dengan cara memanggilnya pada program, tentu saja cara
memanggilnya tergantung dari framework yang digunakan.
Website GIS adalah suatu situs web yang terdapat sistem informasi geografis peta lahan
perkebunan dari perusahaan. Dengan adanya webgis dapat membantu para karyawan
perusahaan PT Perkebunan Nusantara VII untuk mengetahui informasi mengenai
pemetaan pada lahan perkebunan yang dimiliki oleh perusahaan seperti perkebunan
Pohon Kelapa Sawit yang memiliki beberapa blok yang berdekatan dengan lahan yang
bukan miliki dari perusahaan.
PTPN 7 perlu membuat ulang website tersebut dikarenakan banyaknya perubahan pada
lahan perkebunan termasuk perkebunan Pohon Kelapa Sawit yang dimana mengalami
beberapa perubahan seperti lahan yang kosong susah di tanami dan pohon yang siap
panen sudah ditebang, maka dari itu pendataan yang kurang lengkap yang dimana hal
ini memiliki dampak yang kurang baik bagi perusahaan.