Adalah pemeliharaan payudara yang dilakukan untuk memperlancar ASI
dan menghindari kesulitan pada saat menyusui dengan melakukan
pemijatan (Welford dalam Masadah, 2011). Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari. (Saleha, 2009). Tujuan perawatan payudara menurut Depkes RI, 2007 antara lain:
Menjaga kebersihan payudara
Memperlancar sirkulasi dan mencegah tersumbatnya aliran susu Memperlancar pengeluaran ASI Menghindari terjadinya pembengkakan dan kesulitan menyusui
Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan perawatan
payudara sedini mungkin. Dampak tersebut meliputi: Puting susu mendelep ASI lama keluar Pembengkakan pada payudara, radang serta kotor
masing masing berisi air hangat dan air dingin 2. Kompres putting susu dengan menggunakan kapas minyak selama 3-5 menit. 3. Bersihkan dan tariklah putting susu keluar terutama untuk putting susu yang datar. 4. Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa, Kedua telapak tangan diletakkan diantara kedua payudara 5. Pengurutan dimulai kearah atas, samping, telapak tangan kiri kearah sisi kiri, telapak tangan kanan kearah sisi kanan 6. Pengurutan diteruskan kebawah, samping, selanjutnya melintang, telapak tangan mengurut kedepan kemudian dilepas dari kedua payudara.
7. Telapak tangan kanan kiri menopang payudara kiri, kemudian jari-jari
tangan kanan sisi kelingking mengurut payudara kearah putting susu. 8. Telapak tangan kanan menopang payudara dan tangan lainnya menggenggam dan mengurut payudara dari arah pangkal ke arah putting susu 9. Ketuk-ketuk sekeliling putting susu dengan ujung-ujung jari. 10. Payudara disiram dengan air hangat dan dingin secara bergantian kirakira 5 menit ( air panas dahulu) Kemudian keringkan dengan handuk
Pemijatan sepanjang tulang belakang hingga tulang ekor, untuk
merangsang produksi hormone oksitosin dan prolaktin yang dapat memperlancar ASI Manfaat: 1. Merangsang produksi 2. Memberikan kenyamanan 3. Mengurangi bengkak akibat bendungan ASI 4. Merangsang pelepasan hormone oksitosin
Langkah-langkah melakukan pijat oksitosin sebagai berikut (Depkes RI,
2007) : a. Melepaskan baju ibu bagian atas b. Ibu miring ke kanan maupun kekiri, lalu memeluk bantal c. Memasang handuk d. Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak telon atau baby oil / air hangat. e. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan menggunakan dua kepalan tangan, dengan ibu jari menunjuk ke depan f. Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakangerakan melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya. g. Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang kearah bawah, dari leher kearah tulang belikat, selama 2-3 menit. h. Mengulangi pemijatan hingga 3 kali
I. Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat dan dingin