Beberapa waktu yang lalu sudah dijelaskan bedanya piston biasa (cast piston) dan
piston yang dibuat dengan proses tempa (forging piston). Sekarang Kita cermati cara
membuatnya. Mulai dari Cast piston dulu ya!
Cast Piston
Hasil dari proses finishing cast piston. Badan piston masih lebar kuat namun jadi
banyak bidang geseknya dengan dinding liner. Bentuknya masih tebal sehingga
berat.
Putaran
mesin
jadi
terbebani.
Forging Piston
Bahan baku dari pipa padat alias dalamnya tidak bolong. Pipa-pipa ini kemudian
dipotong-potong. Ukuran mendekati piston yang sudah jadi. Supaya tidak banyak
membuang bahan baku. Hasil potongan pipa dipanaskan sampai benar-benar
membara. Tapi tidak sampai mencair
Tetap harus dilakukan proses finishing. Supaya bentuk dan ukurannya presisi. Proses
finshing menggunakan alat permesinan macam mesin bubut CNC. Dibentuk juga
lubang pen, ring piston dan lubang oli sepresisi mungkin.
Hasil dari proses pembuatan. Bentuk piston forging serba tipis-tipis namun bisa kuat.
Karena prosesnya aluminium padat yang dipukul atau tempa seperti bikin pedang.
Bidang kontak dengan liner sedikit. Gesekannya ringan. Juga lebih enteng, sehingga
putaran mesin lebih enteng.