Anda di halaman 1dari 22

1

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

BAB I
MESIN BUBUT
1.1 Prinsip Kerja Mesin Bubut
Prinsip mekanisme gerakan pada mesin bubut adalah merubah energi listrik
menjadi gerakan putar pada motor listrik kemudian ditransmisikan ke mekanisme gerak
mesin bubut. Pada dasarnya ada dua prinsip kerja mesin bubut, yaitu :
1. Main Drive
Gerakan utama pada mesin bubut putaran motor listrik berupa putaran motor
listrik yang ditransmisikan melalui belt menuju gear box. Di dalam gear box terdapat
roda gigi yang berfungsi untuk mengatur transmisi putaran spindle, sehingga
menghasilkan putaran pada chuck.
2. Feed Drive
Yaitu gerakan pemakanan pahat pada benda kerja

1.2 Bagian-bagian Mesin Bubut

Gambar 1.1 Mesin bubut


Sumber : Anonymous 1 , 2015

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

1. Bed Way
Penopang sebagai tempat relay bertumpu.
2. Headstock
Merupakan tempat dimana gear box dan quick change gear box dipasang.
3. Quick Change Gear box / Feed Box
Berfungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran dari gear box serta
mengatur kecepatannya sebelum diteruskan ke mekanisme pemakanan/apron.
Terletak pada head stock.
4. Carriage Box
Merupakan meja penggerak pahat dan terletak diatas apron.
5. Electrical Box
Merupakan tempat rangkaian sistem elektronik mesin bubut.
6. Chuck Protecting Cover
Merupakan penutup chuck yang berfungsi sebagai pelindung pengguna dari
serpihan geram.
7. Splash Guard
Merupakan pelindung dan pembatas geram agar tidak terlempar kemanamana.
8. Lower Carriage
Merupakan penopang dari top carriage.
9. Top Carriage
Merupakan penopang dari tool holder.
10. Cooling
Berfungsi sebagai cairan pendingin.
11. Working Light
Lampu yang berfungsi sebagai penerang saat bekerja.
12. Tail Stock
Terletak di posisi yang berhadapan dengan spindle. Berfungsi untuk menahan
ujung benda kerja saat pembuatan dan juga dapat digunakan untuk memegang tool
pada saat pengerjaan drilling, reaming, dan tapping lead screw.
13. Lead Screw
Poros berulir yang berfungsi untuk menggerakkan carriage box saat
melakukan pengukiran.

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

14. Feed Rod


Poros yang berfungsi untuk menggerakkan carriage saat melakukan
pembubutan.
15. Switch Rod
Bagian mesin yang berfungsi untuk merubah putaran dari feed rod.
16. Tool Holder
Merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi untuk menahan / memegangi
pahat.
17. Quadrant
Susunan pulley yang mentransmisikan putaran antara gearbox dan quick
change gear box.
18. Oil Tray
Merupakan tempat geram dan pengalir coolant menuju reservoir.
19. Steady Rest
Alat bantu untuk menopang benda kerja yang kedudukannya tetap.
20. Foot Stand
Merupakan penopang dari seluruh rangkaian mesin bubut.
21. Thread Indicator
Indikator putaran flywheel
22. Foot Brake
Adalah pedal injak yang berfungsi untuk menghentikan mesin dengan
memutus arus listrik

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

1.3 Macam-macam Mesin Bubut


1. Mesin bubut universal

Gambar 1.2 Mesin bubut universal


Sumber: Anonymous 2, 2015
Fungsinya hampir sama dengan mesin bubut konvensional hanya saja benda
kerja yang dapat di bentuk lebih bervariasi.
2. Mesin bubut khusus
Mesin bubut khusus adalah mesin bubut yang digunakan untuk membuat atau
memperbaiki alat-alat teknik yang tidak dapat dikerjakan pada mesin bubut standar.
Ada beberapa jenis mesin bubut khusus, antara lain :
a) Mesin bubut beralas panjang
Mesin bubut beralas panjang biasa digunakan untuk mengerjakan porosporos atau benda kerja yang berukuran panjang. Misalnya: poros-poros kapal laut,
poros-poros untuk peralatan alat-alat pada pekerjaan tambang, dan semacamnya.

Gambar 1.3 Mesin bubut beralas panjang


Sumber: Cornelius Lefrand (2007:4)
b) Mesin bubut carrousel
LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

Mesin bubut carrousel adalah mesin bubut yang sumbu utamanya vertikal
dan cekam berbentuk meja putar. Benda kerja diletakkan diatas meja putar dan
pahat dapat digerakan kearah vertikal maupun kearah melintang. Mesin bubut
carrousel dgunakan untuk membubut benda-benda kerja yang mempunyai
diameter besar dengan ukuran antara 1 m sampai dengan 2 m.

Gambar 1.4 Mesin bubut carrousel


Sumber: Cornelius Lefrand (2007:4)
Sedangkan untuk mesin bubut carrousel yang berukuran kecil dapat
membubut benda kerja yang mempunyai ukuran antara 300 mm sampai dengan
400 mm. Mesin bubut carrousel mempunyai keungulan dibandingkan dengan
mesin bubut horisontal biasa. Beberapa kelebihan mesin bubut carrousel
dibandingkan degan mesin bubut horisontal biasa, antara lain:
1. Mesin bubut carrousel tidak memerlukan tempat yang luas dibandingkan
dengan mesin bubut biasa karena arahnya vertikal (keatas).
2. Mesin bubut carrousel dapat menahan beban lebih besar.
3. Pengencangan pada mesin bubut carrousel jauh lebih ringan dibandingkan
dengan mesin bubut horisontal. Hal ini dikarenakan benda kerja ditempatkan
diatas meja putar.
4. Benda kerja pada mesin bubut carrousel dilayani dengan menggunakan cran.
Benda-benda kerja yang dapat dikerjakan pada mesin carrousel antara lain:
rumah-rumah blower, rumah turbin dan semacamnya.
c) Mesin bubut revolver
Mesin bubut revolver disebut juga mesin bubut turret. Pada mesin bubut
revolver terdapat pemegang pahat yang banyak, dengan kedudukan dan macam
pahat yang berbeda dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

Gambar 1.5 Mesin bubut revolver


Sumber: Cornelius Lefrand (2007:5)
d) Mesin poros engkol
Mesin bubut poros engkol adalah mesin bubut yang digunakan untuk
memperbaiki atau membuat benda kerja yang eksentrik, misalnya: poros eksentrik
atau poros engkol.

Gambar 1.6 Mesin bubut poros engkol


Sumber: Cornelius Lefrand (2007:6)
e) Mesin bubut copy
Mesin bubut copy adalah mesin bubut yang membentuk benda kerja dengan
menggunakan contoh (maket). Pengoperasiannya dilakukan dengan cara mengkopy
dari maket yang telah dibuat sebelumnya. (Cornelius Lefrand, 2007:2)

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

Gambar 1.7 Mesin bubut copy


Sumber: Cornelius Lefrand( 2007:6)
3. Mesin bubut konvensional

Gambar 1.8 Mesin bubut konvensional


Sumber: Anonymous 3, 2015
Fungsi

utama

mesin

bubut

konvensional

adalah

untuk

membuat

/memproduksi benda-benda berpenampang silindris, misalnya poros lurus, poros


bertingkat, poros tirus, poros beralur,poros berulir dan berbagai bentuk bidang
permukaan silindris lainnya misalnya anak buah catur.

4. Mesin bubut CNC

Gambar 1.9 Mesin bubut CNC


Sumber: Leonardo(2014)
LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

CNC/NC (Numerical Control berarti "kontrol numerik") merupakan sistem


otomatisasi mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram
secara abstark dan disimpan dimedia penyimpanan, hal ini berlawanan dengan
kebiasaan sebelumnya dimana mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran
tangan atau otomatisasi sederhana menggunakan cam . Kata NC sendiri adalah
singkatan dalam Bahasa inggris dari kata Numerical Control yang artinya Kontrol
Numerik.

1.4 Fungsi Mesin Bubut


Mesin bubut dapat digunakan untuk berbagai proses.Antara lain :
1. Membubut lurus

Gambar 1.10 Pembubutan lurus


Sumber : Daryanto (1987 :23)
Pada pembuatan memanjang gerak jalan pahat sejajar dengan poros benda
kerja sedang untuk pembubutan yang datar pahat ini pada benda kerja. Dalam
pembubutan yang

otomatis pahat dapat digeserkan maju dan mundur learah

melintang. Cara pembubutan lurus ini adalah cara kerja yang paling sederhana dalam
pekerjaan membubut.
2. Membubut tirus

Gambar 1.11 Pembubutan tirus


Sumber : Daryanto (1987 :23)

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

Cara membubut tirus (diameter ujung yang satu dengan yang lain tidak sama)
dapat dilakukan dengan tiga cara :
a.

Dengan menggeser posisi kepala lepas kearah melintang.

b.

Dengan menggeser sekian derajat eretan atas ( penjepit pahat)

c.

Dengan memasang perkakas pembentuk.

Gambar 1.12 Pembubutan tirus dengan segitiga EFG


Sumber : Daryanto (1987 :24)
3. Membubut alur
Untuk pekerjaan membuat alur dipergunakan pahat bubut pengalur dan
jenisnya ada yang lurus, bengkok, berjenjang kekanan atau kekiri dan bentukbentuknya sebagai berikut:

Gambar 1.13 Pembubutan alur


Sumber : Daryanto (1987 :26)
Keterangan Gambar:
a. Alur sudut
b. Alur lebar
c. Alur sempit
d. Alur akhir ulir
e. Penusukan
LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

10

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

4. Memotong benda kerja

Gambar 1.14 Pembubutan benda kerja


Sumber : Daryanto (1987 :26)
Pemotongan sebuah benda kerja berbentuk batang pada mesin bubut
digunakan sebuah pahat pengalur dengan penyayat yang sangat ramping, sebuah
benda kerja yang dijepit diantara senter-senter tidak boleh diputus karena dapat
melentur dan menghimpit pahat.

Gambar 1.15 Pembubutan benda kerja


Sumber : Daryanto (1987 :27)
Keterangan gambar :
a. Tusukan pemotongan dengan penyayat lurus
b. Tusukan pemotongan dengan penyayat yang membola
c. Tusukan pemotongan dengan penyayat miring
d. Tusukan pemotongan dengan dua penyayat yang berhadapan
e. Kedudukan penyayat terlampau rendah

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

11

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

Gambar 1.16 Pembubutan benda kerja


Sumber : Daryanto (1987 :27)
Untuk memotong benda kerja yang pendek, sebaiknya benda kerja itu tidak
ditahan oleh senter.
5. Mengebor pada mesin bubut
Pembuatan lubang senter pada mesin bubut ada 2 cara yakni benda yang
berputar dan bor senter yang berputar.

Gambar 1.17 Mengebor pada mesin bubut


Sumber : Daryanto (1987 :27)

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

12

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

Gambar 1.18 Pengeboran pada mesin bubut


Sumber : Daryanto (1987 :28)
6. Membubut dalam
Untuk membesarkan lubang yang sudah ada kita dapat gunakan pahat dalam,
caranya tidak jauh berbeda dengan membubut lurus. Pahatnya juga mempunyai
bentuk tersendiri.

Gambar 1.19 Pembubutan dalam


Sumber : Daryanto (1987:28)
7. Membubut profil
Pada umumnya membubut dengan pahat profil tidak terdapat kesukaran,
untuk membubut pembulatan pahatnya diasah menurut bentuk profilnya, pahat profil
terutama cocok untuk membubut profil pada produk-produk yang pendek ,pada
umumnya pahat bubut itu tidak begitu tebal sehingga umur pemakaianya pendek.
Bila kita harus membubut bola secara teratur biasanya kita menggunakan alat
pembubut bola, juga untuk pembubutan cekung kita gunakan alat-alat bantu yang
dijepit pada eretan pahat.

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

13

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

Gambar 1.20 Pembubutan profil


Sumber : Daryanto (1987 :29)
8. Mengkartel
Mengkartel adalah membuat rigi-rigi pada benda kerja dengan gigi kartel
yang tersedia, kartel dipasang pada rumah pahat dan kedudukanya harus setinggi
senter, kerjanya kartel ini adalah menekan benda kerja buka menyayat seperti pahat
bubut.

Gambar 1.21 Mengkartel


Sumber : Daryanto (1987 :30)
9. Membubut ulir sekrup
Untuk membuat ulir sekerup dengan mesin bubut digunakan pahat khusus
yang berbagai bentuk seperti : pahat ulir segitiga, segiempat, trapesium, bulat dan
jenis khusus lainya.

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

14

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

Gambar 1.22 Pembubutan Ulir sekrap


Sumber : Daryanto (1987 :30)

Gambar 1.23 Pembubutan alur sekrup


Sumber : Daryanto (1987 :31)

Gambar 1.24 Pembuatan ulir dalam dan ulir luar


Sumber : Daryanto (1987 :31)

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

15

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

1.5 Pahat Bubut

Gambar 1.25 Macam-macam pahat bubut


Sumber: Belajar Mesin Bubut. Tika (2011)
Berdasarkan bentuknya, pahat bubut diatas mulai dari kiri ke kanan adalah :
1.

Pahat sisi kanan


Pahat ini pada umumnya digunakan untuk rata memanjang yang
pemakannya dimulai dari sisi kiri ke kanan mendekati posisi cekam.

2.

Pahat pinggul / champer kanan


Pahat ini pada umumnya digunakan untuk membuat permukaan benda kerja
yang berbentuk semakin membesar ke arah kirinya.

3.

Pahat sisi / permukaan kanan


Pahat ini pada umumnya digunakan untuk pembubutan membentuk sisi
pada permukaan sebelah kiri.

4.

Pahat sisi / permukaan kanan (lebih besar)


Pahat ini pada umumnya digunakan untuk pembubutan yang menghasilkan
sisi kanan benda kerja menjadi lebih besar.

5.

Pahat ulir segitiga kanan


Pahat ini pada umumnya digunakan untuk pembubutan yang menghasilkan
ulir ke arah kanan.

6.

Pahat alur
Pahat ini pada umumnya digunakan untuk membuat alur pada benda kerja.

7.

Pahat alur (kanan kiri)


Pahat ini pada umumnya digunakan untuk membuat alur pada sisi kanan dan
kiri.

8.

Pahat ulir segitiga kiri


Pahat ini pada umumnya digunakan untuk membuat ulir ke arah kiri.

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

16

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

9.

Pahat sisi kiri


Pahat ini pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata memanjang
yang pemakanannya dimulai dari kanan ke kiri.

10. Pahat pinggul / chamfer kiri


Pahat ini pada umumnya digunakan untuk membuat permukaan benda kerja
semakin membesar ke arah kanannya.
11. Pahat alur lebar
Pahat ini pada umumnya digunakan untuk membuat alur yang lebih lebar.
12. Pahat potong
Pada umumnya pahat ini digunakan untuk pembubutan rata pada benda
kerja.

1.6 Macam-macam Chuck


Chuck berfungsi untuk mencengkram benda kerja saat proses pembubutan.
Berikut adalah macam-macam jenis chuck :
a) Two jaw chuck
Two jaw chuck dapat digunakan dengan soft jaw (biasanya paduan
aluminium) yang dapat dimesin untuk menyesuaikan diri dengan benda kerja
tertentu.

Gambar 1.26 Two jaw chuck


Sumber : Anonymous 4, 2015
b) Three jaw chuck
Three jaw chuck ini digunakan untuk mencekam benda kerja yang silindris
atau bidang persegi kelipatan tiga yang simetri.

Gambar 1.27 Three jaw chuck


Sumber: Anonymous 5, 2015
LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

17

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

c) Four jaw chuck


Four jaw chuck digunakan untuk mencekam benda kerja yang silindris atau
bidang bersegi kelipatan empat yang simetri.

Gambar 1.28 Four jaw chuck


Sumber : Anonymous 6, 2015
d) Six jaw chuck
Six

jaw

chuck

digunakan

untuk

tujuan khusus,

dan juga untuk

menyangga material yang rapuh.

Gambar 1.29 Six jaw chuck


Sumber : Anonymous 7, 2015
e) Universal chuck
Dimana rahang-rahang dari chuck dapat bergerak maju/mundur secara
bersamaan.

Gambar 1.30 Universal chuck


Sumber : Anonymous 8, 2015
f) Independet chuck
Dimana rahang-rahang dari chuck bergerak maju / mundur secara sendirisendiri. Keuntungannya yaitu bisa mencekam benda kerja yang mempunyai bentuk
tidak teratur, eksentrik dan lebih kuat.

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

18

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

Gambar 1.31 Independent chuck


Sumber : Anonymous 9, 2015
g) Magnetic chuck
Digunakan atau dirancang terutama untuk benda kerja berbahan logam-ferro.
Tersusun dari magnet permanen yang berpusat dan akurat.

Gambar 1.32 Magnetic chuck


Sumber: Anonymous 10, 2015

1.7 Jenis-jenis Chips


Chips yang dihasilkan pada proses bubut digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:
1.

Discontinue Chips
Chips ini terbentuk saat mengerjakan logam-logam yang rapuh (brittle),
seperti: besi tuang, bronze, dll. Namun, dapat juga terbentuk pada beberapa bahan
ulet yang memiliki koefisien gesek tinggi. Jika Chips ini terbentuk pada bahan ulet,
hal ini menandakan kondisi potong yang buruk.

2.

Continous Chips
Chips ini terbentuk saat mengerjakan logam yang liat / ulet, seperti low
carbon steel, copper, dan aluminium. Merupakan jenis Chips yang ideal karena
bentuk Chips-nya panjang dan liat. Hal ini terjadi saat feed motion kecil dan
kecepatan potongnya yang besar.

3.

Shread Chips
Chips ini terjadi saat mengerjakan logam yang keras, namun sedikit liat
(ductile) dibandingkan dengan besi tuang, bronze (perunggu).

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

19

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

Gambar 1.33 Jenis-jenis Chips


Sumber : Anonymous 11, 2015
1.8 Steady Rest dan Follow Rest
Penyangga ada dua macam yaitu penyangga tetap (steady rest), dan penyangga
jalan (follower rest) . Penyangga ini digunakan untuk membubut benda-benda yang
panjang, karena benda kerja yang panjang apabila tidak dibantu penyangga maka hasil
pembubutan akan menjadi berpenampang elip/oval, tidak silindris dan tidak rata.
Apalagi bila membubut bagian dalam maka penyangga ini mutlak diperlukan.
Penyangga tetap (Steady Rest) diikat dengan alas mesin sehingga dalam keadaan
tetap pada kedudukannya sedang penyangga jalan (Follow Rest) diikatkan pada meja
eretan, sehingga pada saat eretan memanjang bergerak maka penyangga jalan mengikuti
tempat kedudukan eretan tersebut.

Steady Rest

Follow Rest

Gambar 1.34 Steady Rest dan Follow Rest


Sumber : Anonymous 12, 2015

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

20

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

1.9 Dead Center dan Life Center


Merupakan peralatan mesin bubut yang digunakan untuk menopang benda kerja
yang sedang dibubut, baik pada saat dibubut rata maupun dibubut tirus. Untuk
menempatkan senter ini, ujung benda harus dibuat lubang dengan menggunakan bor
senter. Lubang ini dimaksudkansebagai tempat atau dudukan kepala senter. Penggunaan
senter inidimaksudkan untuk menjada atau menahan benda kerja agar kelurusannya
terhadap sumbu tetap terjaga. Pada bagian kepalanya, senter ini berbentuk runcing
dengan sudut ketirusannya 60 derajat. Sementara pada sisi yang lainnya, berbentuk tirus.
Ada dua jenis senter, yaitu senter yang ikut berputar mengikuti putaran benda kerja
(senter jalan/live center) dan senter yang tidak ikut berputar dengan putaran benda kerja
(senter mati/tail stock center). Berikut ini adalah gambar dari senter jalan dan senter
mati.

Gambar 1.35 Senter


Sumber: Anonymous 13, 2015
1.10 Center Drill
Center drill merupakan alat pelubang awal, fungsinya secara khusus adalah
membuat lubang center untuk pengerjaan chuck center, between center atau yang
lainnya. Ciri khasnya adalah ada 2 step diameter antara diameter kecil dan diameter
besar dihubungkan dengan konus 60. Lubang konus tersebut yang akan dipakai sebagai
tumpuan live center atau pun dead center.
Kedalaman pengeboran hanya sampai pada akhir konusnya karena pada
diameter besarnya tidak terdapat body clearence sehingga ada kemungkinan dijepit oleh
benda kerja. Ada beberapa jenis lain selain tambahan radius yaitu tambahan cnter pada
ujung d2 atau ada drill untuk diameter minor ulir didepan d1. ukuran untuk d1 dan d2
sudah distandarisasikan dalam bentuk d1xd2. contoh : 1,5 x 5 ; 2.5 x 8 ; dst. Untuk

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

21

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

material pembentukannya mayoritas dari HSS, ada yang dilapisi titanium dan juga yang
terbuat dari hard metal.

Gambar 1.36 Center drill


Sumber: David reed smith (2012)
1.11 Las Gesek
Metode las gesek (friction welding) adalah metode penyambungan dua buah
material logam. Pada tahun 1950, AL Chudikov, seorang ahli mesin dari Uni Sovyet,
mengemukakan hasil pengamatannya tentang teori tenaga mekanik dapat diubah
menjadi energi panas. Gesekan yang terjadi pada bagian-bagian mesin yang bergerak
menimbulkan banyak kerugian karena sebagian tenaga mekanik yang dihasilkan
berubah menjadi panas. Chudikov berpendapat, proses demikian mestinya bisa dipakai
pada proses pengelasan. Setelah melalui percobaan dan penelitian dia berhasil mengelas
dengan memanfaatkan panas yang terjadi akibat gesekan.
Dalam metode ini panas dihasilkan dari perubahan energi mekanik kedalam
energi panas pada bidang interface benda kerja karena adanya gesekan selama gerak
putar dibawah tekanan (gesekan). Beberapa keuntungan dari friction welding ini adalah
penghematan material dan waktu untuk penyambungan dua material yang sama maupun
berbeda. Sedangkan parameter proses yang penting adalah waktu gesekan, tekanan
gesekan, waktu tempa, tekanan tempa dan kecepatan putar. Proses ini melibatkan baik
penggunaan deformasi atau difusi dan deformasi terbatas untuk menghasilkan
sambungan yang berkualitas tinggi antara bahan serupa maupun berbeda. Klasifikasi las
gesek berdasarkan metode penggesekan dibedakan atas:
1. Linier Friction Welding
Las gesek dengan sumber panas berasal dari gesekan kedua permukaan benda
kerja itu sendiri. Metode las gesek yang memanfaatkan gesekan langsung antara dua
permukaan benda kerja yang akan dilas. Mekanisme pengerjaannya ditunjukkan pada
Gambar 1.35
a) Terdapat dua bagian benda kerja, salah satu benda kerja berputar relatif dengan
kecepatan tertentu terhadap benda kerja yang lainnya dimana benda kerja yang
satunya memberikan tekanan.
LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

22

TUGAS PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1

b) Gesekan antara kedua permukaan akan menghasilkan panas yang akan


melelehkan ujung permukaan benda kerja.
c) Tekanan terus diberikan hingga lelehan kedua permukaan menyatu dan
membentuk sambungan.
d) Jika kedua permukaan telah menyatu, putaran dihentikan dan pada sisi tekan
diberikan tekanan tambahan untuk mengasilkan sambungan yang sempurna.

Benda kerja
berputar

Tekanan dari benda


kerja yang lain

Sambungan terbentuk

Gambar 1.35 Linier friction welding


Sumber: Swanson (2006)

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover Metpen Kelompok 8
    Cover Metpen Kelompok 8
    Dokumen1 halaman
    Cover Metpen Kelompok 8
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Revisian Tugas Metodologi Penelitian
    Revisian Tugas Metodologi Penelitian
    Dokumen13 halaman
    Revisian Tugas Metodologi Penelitian
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Artikel Manajemen Energi
    Artikel Manajemen Energi
    Dokumen8 halaman
    Artikel Manajemen Energi
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Peminjaman Alat Dan Buku Lab
    Peminjaman Alat Dan Buku Lab
    Dokumen2 halaman
    Peminjaman Alat Dan Buku Lab
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • HW 12
    HW 12
    Dokumen2 halaman
    HW 12
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Nur Ikhlas Fkik
    Nur Ikhlas Fkik
    Dokumen78 halaman
    Nur Ikhlas Fkik
    sahrulhuda
    Belum ada peringkat
  • Jarak
    Jarak
    Dokumen5 halaman
    Jarak
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Keramik Modern
    Keramik Modern
    Dokumen5 halaman
    Keramik Modern
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Met Pen
    Met Pen
    Dokumen8 halaman
    Met Pen
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Statistik Muh. Ryan M.
    Presentasi Statistik Muh. Ryan M.
    Dokumen11 halaman
    Presentasi Statistik Muh. Ryan M.
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Metrologi
    Metrologi
    Dokumen15 halaman
    Metrologi
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Laboratorium Metrologi Industri
    Laboratorium Metrologi Industri
    Dokumen56 halaman
    Laboratorium Metrologi Industri
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Turbin
    Turbin
    Dokumen7 halaman
    Turbin
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Slide 14
    Slide 14
    Dokumen1 halaman
    Slide 14
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • KELENGKAPAN Individu
    KELENGKAPAN Individu
    Dokumen13 halaman
    KELENGKAPAN Individu
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Sensor
    Sensor
    Dokumen3 halaman
    Sensor
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Dasar Teknik Tenaga Listrik
    Dasar Teknik Tenaga Listrik
    Dokumen31 halaman
    Dasar Teknik Tenaga Listrik
    Indra Saputra
    Belum ada peringkat
  • BAB III (Power Hack Saw)
    BAB III (Power Hack Saw)
    Dokumen2 halaman
    BAB III (Power Hack Saw)
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Pros Manuf II01 ST 2016
    Pros Manuf II01 ST 2016
    Dokumen10 halaman
    Pros Manuf II01 ST 2016
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen11 halaman
    Bab 5
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Pompa Sentrifugal 1 Individu
    Pompa Sentrifugal 1 Individu
    Dokumen52 halaman
    Pompa Sentrifugal 1 Individu
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Bahan Tugas Piston 3
    Bahan Tugas Piston 3
    Dokumen5 halaman
    Bahan Tugas Piston 3
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Metrologi
    Metrologi
    Dokumen15 halaman
    Metrologi
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Kompresor-Torak 12
    Kompresor-Torak 12
    Dokumen33 halaman
    Kompresor-Torak 12
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 1
    Pertemuan 1
    Dokumen38 halaman
    Pertemuan 1
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Soal DBD
    Soal DBD
    Dokumen3 halaman
    Soal DBD
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat
  • Getaran Mekanis
    Getaran Mekanis
    Dokumen2 halaman
    Getaran Mekanis
    Pradana Herdiyan Saputra
    Belum ada peringkat