Anda di halaman 1dari 7

Dasar Pemahaman dan Penerapan Konsep Fisika

Oleh: Darliana
A. Bagian-bagian Konsep yang Perlu Dipahami Siswa
Konsep-konsep fisika terdiri atas 4 komponen yang harus dipahami siswa, yaitu objek (benda
atau energi) dan fenomena, model dan parameter, prinsip/teori, dan aturan khusus penerapan
konsep (jika ada). Dalam praktiknya memisahkan konsep ke dalam 4 komponen ini tidak begitu
mudah. Oleh karena itu, konsep-konsep fisika ini kita bagi saja menjadi 3 bagian, yaitu objek dan
fenomena, prinsip/teori, dan aturan khusus penerapan konsep (tidak semua konsep memiliki
aturan khusus penerapan konsep).
1. Memahami Objek dan Fenomena Konsep
Objek dan Fenomena alam yang dipelajari dalam fisika terdiri atas: properti objek (segala
sesuatu yang dimiliki objek, misalnya massa, rapat massa, dan suhu), interaksi, dan proses.
Setiap objek memiliki kondisi yang dinyatakan dengan variabel (suhu, massa, dan lain-lain),
kandungan, dan sifat objek. Jika objek-objek itu ditempatkan sedemikian rupa, objek-objek akan
berinteraksi, contohnya jika sebuah bola ditempatkan dalam air, bola akan berinteraksi dengan
air, sehingga menimbulkan gaya ke atas oleh air pada bola. Interaksi antar objek menimbulkan
proses.
Penting bagi siswa untuk memahami variabel apa dan bagaimana perbandingannya yang dimiliki
suatu benda, ruang, atau energi yang akan menimbulkan interaksi dengan objek-objek yang lain.
Contohnya jika bola tersebut rapat massanya lebih kecil daripada air dan bola tersebut
ditenggelamkan dalam air, air akan mengerjakan gaya ke atas pada bola, sehingga bola bergerak
naik ke permukaan air, dan diam di permukaan air setelah gaya berat dan gaya ke atasnya sama.
Contoh lainnya mempelajari medan magnet dengan menaburkan serbuk besi di ruang sekitar
magnet tidak hanya sekedar memperoleh bentuk-bentuk elips dari serbuk-serbuk besi tersebut,
tetapi juga memahami bahwa garis-garis itu menggambarkan medan magnet dengan garis-garis
gayanya dan jika pada pada medan itu diletakkan sebuah klip besi, klip itu akan dikenai gaya,
sehingga klip itu bergerak.
Objek dan fenomena yang dipelajari dalam suatu konsep merupakan objek dan fenomena yang
berlaku umum (bukan yang bersifat kasus). Karena itu dalam penyusunan konsep objek dan
fenomena ini harus dibuat yang berlaku umum, agar dapat diterapkan secara luas sesuai dengan
keberlakuan konsep tersebut.
Objek dan fenomena ini merupakan tanda alam yang akan digunakan untuk menentukan
keberlakuan prinsip/teori pada objek dan fenomena yang dipermasalahkan. Contohnya objek dan
fenomena pada hukum Archimedes adalah sebuah benda dalam fluida (tidak dinyatakan dengan
sebuah benda dalam air). Dengan pernyataan sebuah benda dalam fluida, hukum Archimedes
berlaku untuk bola besi dalam air, batu dalam minyak tanah, dan sebagainya.

Walaupun demikian, kadang-kadang ada konsep yang objek dan fenomenanya sulit untuk
digambarkan secara umum. Untuk mengatasi kasus ini, gambar objek dan fenomenanya
ditambah dengan kata-kata yang dapat menunjukkan keberlakuan umum konsep tersebut.
2.
Memahami Parameter dan Model
a. Memahami parameter (besaran, variabel) terdiri atas memahami pengertian parameter, posisi
(letak) parameter itu pada objek dan fenomena, arah parameter (jika vektor), untuk parameter
tidak tetap (seperti gaya dan kecepatan) kapan parameter itu ada (kapan besarnya 0 dan kapan
besarnya lebih dari 0, untuk yang memiliki nilai negatif kapan besarnya lebih kecil dari 0).
b. Memahami model adalah memahami posisi parameter pada objek dan fenomena serta
arahnya. Gambaran mengenai posisi parameter dan arahnya dapat kita gambarkan dalam bentuk
diagram benda bebas atau dalam bentuk diagram, seperti diagram gaya. Penyusunan model
penting bagi siswa, karena dari model inilah siswa dapat melihat hubungan dari parameterparameter dan memasukkan parameter-parameter ini secara tepat dan benar pada prinsip/teori
yang digunakan.
3. Memahami Prinsip/Teori
Memahami prinsip/teori adalah memahami hubungan parameter-parameter tersebut, yang dapat
berupa pengaruh suatu parameter terhadap parameter yang lain. Memahami prinsip/teori terdiri
dari memahami pengertian fisis (kualitatif) dan pengertian matematis (kuantitatif). Pengertian
fisis adalah pengertian yang dijelaskan dengan kata-kata, sedangkan pengertian matematis adalah
pengertian yang dijelaskan dengan persamaan parametrik.
4. Memahami Aturan Khusus Penerapan Konsep
Umumnya konsep-konsep fisika diterapkan mengikuti aturan umum penerapan konsep, tetapi
ada konsep-konsep tertentu yang dalam penerapannya harus mengikuti aturan penerapan konsep
yang khusus, contohnya rangkaian listrik harus mengikuti aturan penerapan konsep yang khusus
untuk rangkaian listrik. Konsep yang memiliki aturan penerapan konsep yang khusus harus
dilengkapi dengan penerapan konsep khusus tersebut. Aturan penerapan konsep khusus ini
merupakan bagian konsep yang juga harus dipahami siswa.
B. Struktur Konsep Fisika
Konsep-konsep fisika dipahami melalui analisis dan hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi
cara menerapkan konsep tersebut. Pada ahirnya hasil analisis itu berbentuk struktur konsep yang
merupakan pokok gagasan dari konsep yang telah dianalisis. Struktur konsep inilah yang
kemudian dijadikan pegangan dalam penerapannya. Struktur konsep fisika dapat kita bedakan
berdasarkan objek dan fenomena yang dipelajari dalam konsep tersebut.
1. Konsep Objek
Konsep objek adalah konsep yang digunakan untuk menjelaskan properti (termasuk sifat) objek.
Contoh konsep objek adalah sebagai berikut.
Konsep: Tekanan Hidrostatika
Objek dan fenomena:

Suatu titik dalam zat cair di kedalaman h.


a. Tekanan merupakan besaran skalar.
b. Tekanan udara harus ikut diperhitungkan.
Prinsip:
p = .g.h + pa
Keterangan:
p = Tekanan pada titik itu. (N/m2)
= rapat massa zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi Bumi (m/s2)
h = kedalaman titik dari permukaan air (m)
pa = Tekanan udara luar (N/m2)
2. Konsep Interaksi
Konsep interaksi adalah konsep-konsep yang dibentuk dari interaksi antar benda yang umumnya
merupakan interaksi antara 2 benda. Konsep interaksi umumnya merupakan konsep-konsep yang
digunakan tersendiri, tidak menggabungkan konsep-konsep yang lain. Umumnya konsep
interaksi memiliki struktur konsep yang sederhana.
Contoh konsep interaksi dalam mekanika antara lain sebagai berikut.
a. Hukum Archimedes
Objek dan Fenomena:

Sebuah benda dalam fluida.


Gaya terjadi oleh fluida, bekerja pada benda, dan arahnya ke atas.
Prinsip:
F = .V.g (N)
Keterangan:
F = Gaya ke atas oleh fluida (N)
= rapat massa fluida (kgm-3)
V = Volume benda yang terbenam dalam fluida (m3)
g = percepatan gravitasi bumi (ms-2)

b. Gaya Gravitasi
Objek dan Fenomena:
Sebuah benda di permukaan bumi.
Prinsip:
w = m.g
Keterangan:
w = Gaya berat yang bekerja pada benda oleh bumi (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi bumi (ms-2)
3. Konsep Proses
Konsep proses adalah konsep yang dibentuk dari proses objek, misalnya diam dan
bergerak. Umumnya konsep proses merupakan konsep-konsep yang mengintegrasikan konsepkonsep interaksi. Contohnya hukum I dan II Newton merupakan konsep proses yang
mengintegrasikan konsep-konsep interaksi.
Hukum I dan II Newton
Objek/Fenomena:

Sebuah benda dikenai gaya-gaya luar (gaya oleh benda lain)

Benda itu diam atau bergerak lurus dengan kecepatan tetap (GLB)

Gaya-gaya yang sama arahnya saling menambah.

Gaya-gaya yang berlawanan arah saling mengurangi.

Gaya terjadi oleh sentuhan 2 benda atau tidak bersentuhan untuk gaya gravitasi, gaya
listrik, dan gaya magnet.

Prinsip
F1 + F2 + .+ Fn = 0
(Hukum I Newton)
F1 + F2 + .+ Fn = m.a (Hukum II Newton)
Keterangan:
F1 = gaya oleh benda 1 (N)
F2 = gaya oleh benda 2 (N)
m = massa benda (kg)

g = percepatan gravitasi bumi (ms-2)


4. Konsep Persamaan Keadaan
Disamping ketiga struktur konsep tersebut dalam fisika ada konsep yang menjelaskan
persamaan keadaan objek sebelum dan sesudah proses terjadi. Hukum kekekalan dan hukumhukum mengenai persamaan keadaan objek sebelum dan sesudah terjadi proses merupakan
konsep persamaan keadaan. Contoh struktur konsepnya sebagai berikut ini.
Hukum Boyle
Objek/Fenomena:

Suatu gas dalam ruang tertutup akan mengisi seluruh ruang itu, sehingga volume gas sama
dengan volume ruang tertutup itu.
Volume ruang tertutup itu berubah (makin besar atau makin kecil volumenya).
Prinsip: p1.V1 = p2.V2
Keterangan:
p1 = tekanan gas sebelum berubah (Nm-2)
V1 = volume gas sebelum berubah (Nm-2)
p2 = tekanan gas sesudah berubah (Nm-2)
V2 = volume gas sesudah berubah (Nm-2)
C. Contoh Penyelesaian Masalah Dengan Menggunakan Struktur Konsep
1. Contoh Penyelesaian Masalah pada Soal yang Biasa
Contoh berikut ini disusun untuk menerapkan konsep Hukum I Newton berdasarkan hasil
analisis tersebut di atas.
Soal:

Sebuah bola tergantung pada neraca pegas dan terbenam dalam air seperti pada gambar di atas.
Bola dalam keadaan diam. Buatlah persamaan parametriknya (rumusnya).
Metode penerapan konsep yang berlaku umum:
a. Mengidentifikasi obyek dan fenomena yang dipermasalahkan
b.
Mengidentifikasi parameter-parameter (variabel-variabel) dan konsep-konsepnya
pada obyek dan fenomena yang dipermasalahkan.
Benda
Bola diam
Bola tergantung pada
neraca pegas
Bola dalam air
Bola di bumi

Prinsip

Arah Parameter

F = 0
Fp = ?

arah gaya ke atas

Fa = .V.g
w = m.g

arah gaya ke atas


arah gaya ke bawah

(Matriks di atas tidak dituliskan, hanya di dalam pikiran saja. Di sini dituliskan hanya untuk
memperjelas pola pikir saja).
c. Mengidentifikasi hubungan parameter-parameter dan konsep-konsep yang berlaku

Menurunkan persamaan parametrik dari model dengan menggunakan hukum I Newton.


Fy = 0
Fp + Fa w = 0
Fp = w r.V.g
d. Mengintegrasikan parameter-parameter dengan menggunakan konsep-konsep yang berlaku
Memasukkan besar parameter pada persamaan parametrik dan menggunakan matematika untuk
memperhitungkan besar parameter yang ditanyakan.
2. Contoh Penyelesaian Masalah Peristiwa Alam Riil
Alat dan bahan disusun seperti pada gambar di atas ini. Proses yang terjadi adalah air dari
gelas-2 turun melalui selang-2. Air dari gelas-1 naik melalui selang-1 dan keluar memancur di
dalam gelas-2.
Jelaskan dengan menggunakan konsep-konsep yang berlaku, mengapa terjadi peristiwa seperti
itu?
Penyelesaian:

Alat dan bahan disusun seperti pada gambar di atas ini. Proses yang terjadi adalah air dari gelas2 turun melalui selang-2. Air dari gelas-1 naik melalui selang-1 dan keluar memancur di dalam
gelas-2.
Jelaskan dengan menggunakan konsep-konsep yang berlaku, mengapa terjadi peristiwa seperti
itu?
Penyelesaian:
Objek/Fenomena
Prinsip
Penafsiran
Air dari gelas-2 jatuh.
W = m.g
Gaya gravitasi bekerja pada air,
sehingga air jatuh.
Volume udara pada gelas-2
Hukum Boyle:
Tekanan udara di dalam gelas-2
membesar pada saat air dari
p1.V1 = p2.V2
turun, akibat volumenya
gelas-2 jatuh.
membesar.
Air dari gelas-1 naik melalui Tekanan udara luar (pa)
Air naik melalui selang-1,
selang-1 dan keluar di dalam lebih besar daripada tekanan karena terdorong oleh tekanan
gelas-2.
udara dalam gelas-2 (pu).
udara luar yang lebih besar
Pa > pu
daripada tekanan udara dalam
gelas-2.

Anda mungkin juga menyukai