Anda di halaman 1dari 2

Penjelasan Tambahan Tentang Mikroba untuk

Memperkaya Kompos
Posted on March 4, 2008 | 28 Comments

Tulisan ini sebagai tanggapan atas beberapa pertanyaan tentang pengayaan kompos dengan
mikroba. Semoga bermanfaat.
Link terkait: Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pupuk Kimia

Pupuk organik (contohnya kompos) dan pupuk hayati (mikroba) sebenarnya adalah dua jenis
pupuk yang berbeda. Pupuk organik mengandung unsur hara lengkap untuk tanaman, meskipun
konsentrasinya rendah. Tetapi pupuk organik memiliki kandungan lain yang tidak ada di dalam
pupuk kimia atau pupuk mikroba, yaitu senyawa-senyawa organik yang sangat berguna bagi
tanaman maupun biota tanah. Contohnya adalah asam humik dan asal fulvat. Kedua asam ini
diketahui berperan seperti hormon yang dapat merangsang perakaran dan pertumbuhan
tanaman.
Pupuk hayati (mikroba) tidak menyediakan hara bagi tanaman. Jadi tidak memiliki kandungan N,
P, atau K. Di alam mikroba-mikroba ini memiliki peranan yang sangat penting bagi tanaman.
Hampir seluruh proses penyerapan hara oleh tanaman dibantu oleh mikroba. Ibaratnya mikroba
menyuapi tanaman. Ada mikroba yang berperan dalam menambat N dari udara, contohnya
Azosprillium sp, Azotobacter sp, Rhizobium sp (pada kacang-kacangan), dll. Udara mengandung
kurang lebih 74% N, tetapi tanaman tidak bisa menyerap (memakan) hara N ini. N udara harus
ditambat oleh mikroba, baru bisa dimakan oleh tanaman. Ada juga mikroba yang berperan
dalam pelarutan hara P, contohnya Aspergillus sp dan Penicillium sp. P di dalam tanah berada
dalam ikatan dengan mineral dan liat tanah. P ini sulit untuk diserap oleh akar tanaman. Agar
mudah diserap oleh tanaman P ini harus dilarutkan oleh mikroba menjadi ion fosfat. Kalau dilihat
di bawah mikroskop akar tanaman akan dipenuhi oleh mikroba. Masih ada mikroba-mikroba lain
yang memberi perlindungan untuk tanaman, ada juga yang memberi vitamin untuk tanaman.
Kalau makanan tanaman adalah unsur hara, maka makanan untuk mikroba adalah
bahan organik. Sebagian bahan organik ini diberikan oleh tanaman, tetapi sebagian
besar adalah bahan organik yang di dalam tanah. Kalau di dalam tanah bahan
organiknya rendah, kehidupan mikroba tanah juga akan merana. Di tanah-tanah
yang kandungan bahan organiknya tinggi, maka aktivitas mikroba tanahnya juga
tinggi. Demikian pula di tanah-tanah yang kandungan bahan organiknya rendah,

aktivitasnya juga akan sangat rendah. Hanya mikroba-mikroba yang ulet saja yang
masih bisa hidup.
Memperkaya pupuk organik (kompos) dengan mikroba sebenarnya adalah
menggabungkan antara pupuk organik dengan pupuk hayati. Pupuk organik
diberikan untuk tanaman, menyediakan hara dan vitamin bagi tanaman, sekaligus
menyediakan makanan untuk mikroba. Mikroba-mikroba yang ada di dalam pupuk
hayati akan lebih hidup sejahtera karena banyak makanan untuknya. Mikroba akan
bekerja lebih giat dan berkembang biak lebih cepat. Pupuk organik dan pupuk hayati
dapat bekerja sinergis untuk menyuburkan tanaman.

Beberapa Dokumen Penting Tentang Pertanian Organik


Posted on February 25, 2008 | 1 Comment

Ada beberapa dokumen penting bagi orang yang ingin beraktivitas dalam pertanian
organik. Dokumen-dokumen itu antara lain adalah:

SNI Sistem Pangan Organik yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi


Nasional (BSN)

SNI 19-7030-2004 tentang kompos juga dikeluarkan oleh BSN

Organic Standard Jaker PO, yang dibuat oleh Jaringan Kerja Pangan Organik

Keputusan Meteri Pertanian tentangn pupuk organik dan bahan pembenah


tanah.

Anda mungkin juga menyukai