Anda di halaman 1dari 7

Penjelasan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan

Ekosistem

Penjelasan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan


Ekosistem - Konservasi sumber daya alam hayati adalah
pengolahan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya
dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan
persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan
kualitas keanekaragaman dan nilainya.

Perlu kita ketahui konservasi sumber daya alam hayati dan


ekosistemnya berasaskan pelestarian dan pemanfaatan sumber
daya alam hayati dan ekosistemnya secara serasi dan seimbang.
Tujuannya adalah mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber
daya alam hayati keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih
mendukung upaya peningkatan keseimbangan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan.

Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya menjadi


tanggung jawab pemerintah serta masyarakat. Konservasi sumber
daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui beberapa
kegiatan, yaitu perlindungan sistem penyangga kehidupan yang
merupakan satu proses alami berbagai unsur hayati dan nonhayati
yang menjamin kelangsungan kehidupan makhluk, pelestarian
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya
serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya.

Berikut ini beberapa lokasi sumber daya alam hayati di Indonesia


yang telah diresmikan oleh pemerintah:

1. Hutan Lindung
Hutan lindung adalah kawasan hutan alam yang mempunyai fungsi
pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk
mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi,
mencegah intrusi air laut, dan memelihara keseburan tanah. Hutan
lindung bisa dalam bentuk cagar alam, taman nasional, suaka
margasatwa, taman hutan raya, hutan wisata, danwanawisata.

a. Cagar Alam
Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan
alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya
atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan
perkembangannya berlangsung secara alami. Di tempat ini dapat
dilakukan kegiatan untuk penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan, pendidikan, dan kegiatan lainnya yang menunjang
budidaya. 
Contoh Cagar Alam Gunung Salak, Cagar Alam Pengandaran, Cagar
Alam Ujung Kulon.

b. Taman Nasional
Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai
ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan
untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang
budidaya pariwisata, dan rekreasi.

Penyebaran taman nasional Indonesia, antara lain seperti berikut.


1) Di Kalimantan, terdapat Taman Nasional Tanjung Puting yang
terletak di Kalimantan Barat dan Timur, Kalimantan Tengah yang
topografinya berupa dataran rendah berawa-rawa dan beriklim
basah. 

Taman nasional tersebut dijadikan sebagai tempat rehabilitasi


orang utan, yaitu mempersiapkan orang utan sebelum dilepas ke
habitat aslinya dan beberapa jenis hewan liar yang dilindungi
antara lain orang utan, kucing hutan, muncak, musang, lutung
merah dan kancil. Beberapa jenis tumbuhan yang dilindungi antara
lain durian dan glutarenghas (tanaman mengandung getah yang
dapat merusak saraf).

2) Di Sumatra, terdapat beberapa taman nasional


berikut.

(a) Gunung Leuser, terletak di Provinsi Sumatra Utara dan DI


Aceh, terdapat:

(1) Beberapa jenis tumbuhan seperti kayu meranti, kruing, dan


kamper.
(2) Beberapa tanaman langka seperti Rafflesia arnoldi dan
Jahannesteisjmannia altrifrons, yaitu tanaman sejenis palem.
(3) Beberapa buah-buahan seperti durian hutan (Durio exyleyanus),
jeruk hutan (Citrus macroptera), menteng (Baccaurea rasemosa),
rukem (Flacuortia) dan buah limus (Mangifera foetida)
(4) Beberapa jenis hewan seperti harimau sumatra, badak sumatra,
orang utan sumatra, gajah, beruang, burung kuda, macan akar,
tapir, kambing sumba, dan itik liar.

(b) Kerinci Seblat, terletak membentang di Provinsi Sumatera


Barat, Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu, terdapat

(1) Beberapa jenis tumbuhan seperti kayu meranti, kruing, dan


kapur.
(2) Beberapa tanaman langka seperti bunga bangkai
Amorphophallus titanium, Rafflesia arnoldi, anggrek (Bilbophyllum
sp. dan Dendrobium sp.), palem (Livistona altissima), pasang
(Quercus) dan kismis (Podocarpus sp.).
(3) Beberapa jenis hewan seperti gajah, harimau sumatra, kumbang
sumatra, badak sumatra, tapir, babi batang, siamang, kera ekor
panjang, simpoi bangka, ungko, kelinci hutan, tikus hutan, kancil,
rusa, muncak, berang-berang, dan landak.

(c) Bukit Barisan Selatan, terletak membentang dari ujung


selatan provinsi Bengkulu sampai ujung selatan Provinsi Lampung,
terdapat:

(1) Beberapa jenis tumbuhan seperti kayu meranti, kruing, damar,


pengarawang, pasang, bayur, cemara gunung, kemiri, mengkudu,
serta bunga bangkai Rafflesia arnoldi.
(2) Beberapa jenis hewan Mamalia seperti harimau sumatra, macan
tutul, badak sumatra, gajah, beruang madu, kerbau liar, owa, rusa,
kijang, tapir, babi, kambing hutan, ajak, trenggiling, dan landak.
Beberapa jenis burung seperti bangau putih, bangau tong-tong,
dara laut, angsa laut, rangkong, dan raja udang serta jenis hewan
reptilia seperti ular sanca.

3) Di Jawa, terdapat beberapa taman nasional sebagai


berikut.

(a) Ujung Kulon, terletak di ujung paling barat Pulau Jawa,


merupakan hutan dataran rendah yang memiliki hewan-hewan
terancam punah seperti badak bercula satu, harimau loreng,
banteng, owa jawa, dan surili.

(b) Gunung Gede Pangrango, terletak di Provinsi Jawa Barat,


tepatnya di Kabupaten Bogor, Cianjur, dan Sukabumi, merupakan
hutan hujan tropik pegunungan. Taman nasional tersebut berupa
hutan submontane, hutan montane, dan subalpine yang memiliki
iklim lembab sehingga didominasi tumbuhan sejenis paku-pakuan
seperti Gleischenia, Gaulthensia, Hymmenophyllaceae dan semak
Rhododendron serta terdapat pohon rasamala raksasa (Altingia
exelsa), tinggi pohon ini bisa mencapai 60 m maupun bunga abadi
(Anaphalis javanica) yang tak pernah layu. Terdapat owa jawa yang
merupakan hewan endemik, lutung, macan tutul, kera, dan surili.

(c) Kepulauan Seribu, terletak di Kepulauan Seribu. Ekosistem yang


dilindungi berupa terumbu karang yang unik.

(d) Bromo-Tengger-Semeru, terletak di Probolinggo, Malang,


Pasuruan, dan Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Di tempat tersebut
terdapat jenis tumbuhan spesifik yaitu cemara gunung dan
beberapa jenis hewan, antara lain macan tutul, ajak, kera, babi
hutan, rusa, kijang, dan ayam hutan/alas.

(e) Meru Betiri, terletak di Jember Selatan, Jawa Timur. Di sini


terdapat beberapa jenis hewan yang dilindungi seperti harimau
loreng jawa, kancil, kijang, rangkong, merak, penyu karet, dan
penyu blimbing serta terdapat jenis tumbuhan seperti Balanophora
fungosa dan Rafflesia zollingeri.

(f) Baluran, terletak di ujung timur Pulau Jawa, merupakan


ekosistem dataran rendah kering yang mempunyai musim kering
antara 4–9 bulan. Beberapa jenis tumbuhan yang dilindungi tahan
terhadap panas, antara lain asam, widoro, kemloko, kesambi,
kemiri, wungur, klampis, nimban, laban, dan talok.

4) Di Bali, terdapat Taman Nasional Bali Barat, terletak di


Kabupaten Buleleng dan Jimbaran yang merupakan habitat hutan
alam murni sawo kecik, Manilkara kauki, serta terdapat jenis hewan
khas yang hampir punah, yaitu jalak bali putih. Beberapa jenis
hewan lain yang dilindungi, antara lain kera hitam, menjangan,
muncak, landak, trenggiling, ayam hutan, kepodang, pelatuk, dan
penyu.
5) Di Nusa Tenggara, terdapat Taman Nasional Komodo,
terletak di Pulau Komodo, Gilimotong, Podan, dan Rinca di
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kawasan tersebut beriklim muson
dan kering, terdapat satu-satunya hewan purba yang masih hidup
di dunia, yaitu komodo. Beberapa jenis tumbuhan yang dilindungi,
antara lain kayu hitam (Diospyros javanica) dan bayur
(Pterospermum diversifolium).

6) Di Sulawesi, terdapat Taman Nasional Lore Lindu yang


terletak di kota Palu, Sulawesi Tengah yang didominasi tanaman
rotan (Calamus sp.) dan pinang (Pinanga sp.). Beberapa jenis
hewan yang dilindungi antara lain anoa dan bajing.

c. Suaka Margasatwa
Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai
ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa
yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan
terhadap habitatnya. Di tempat ini dapat dilakukan kegiatan untuk
pemeliharaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan,
dan kegiatan lainnya yang menunjang budidaya.

d. Taman Hutan Raya


Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan
koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli
dan atau bukan asli yang dimanfaatkan bagi kepentingan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,
budaya, pariwisata dan rekreasi.

e. Hutan Wisata
Hutan wisata merupakan kawasan hutan dengan kondisi
wilayahnya yang dipertahankan sebagai hutan. Tujuan
mempertahankan kelestarian hutan wisata selain sebagai
konservasi tanah dan ilmu pengetahuan juga sebagai objek wisata. 
Contoh hutan bakau di Cilacap.

f. Winawisata
Wanawisata merupakan kawasan hutan produksi yang
dimanfaatkan sebagai objek wisata. Wanawisata bertujuan selain
sebagai konservasi lahan dan hasil hutannya, juga sebagai
pendukung objek wisata lain. 
Contoh Wanawisata Kedung Ombo di Jawa Tengah.

2. Kawasan Suaka Alam Laut dan Perikanan

Lautan adalah daerah yang mewakili ekosistem khas di lautan


maupun perairan lainnya yang merupakan habitat alami yang
memberikan tempat maupun perlindungan bagi perkembangan
keanekaragaman tumbuhan dan satwa yang ada. 
Contoh Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara.

3. Kebun Raya

Kebun raya merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan yang


ditanam hidup di suatu tempat yang berasal dari berbagai daerah.
Keberadaan kebun raya bertujuan untuk pendidikan, ilmu
pengetahuan, konservasi lahan, dan sekaligus sebagai objek wisata. 
Contoh Kebun Raya Bogor di Jawa Barat, Kebun Raya Purwodadi di
Jawa Timur.

Anda mungkin juga menyukai