Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN SIDANG

KERANGKA ACUAN (KA)

PENGEMBANGAN
BANDAR UDARA FATMAWATI SOEKARNO
JALAN RAYA PADANG KEMILING KELURAHAN PEKAN SABTU
KECAMATAN SELEBAR KOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU

Oleh :

Andwini Prasetya
E2A015007

PROGRAM PASCA SARJANA

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU
07 NOVEMBER 2016
LAPORAN SIDANG KERANGKA ACUAN (KA)

Judul : Pengembangan Bandar Udara Fatmawati Soekarno Jalan Raya


Padang Kemiling Kelurahan Pekan Sabtu Kecamatan Selebar Kota
Bengkulu Provinsi Bengkulu
Pemrakarsa : Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Fatmawati Soekarno
Penyusun Dokumen : Tim penyusun AMDAL perorangan
Lampiran :
A. Rekomendasi/Perizinan
1. Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia KP 576 Tahun 2015, 30
November 2015 dikeluarkan Menteri Perhubungan RI
2. Surat Permohonan Rekomendasi Kesesuaian Tata Ruang 650/0049/Bappeda/2016,
18 Januari 2015 dikeluarkan Bappeda
3. Surat Pembuatan Dokumen Lingkungan Nomor : AU 103/42/I/PHB, BKS-2016
Tanggal 11 Januari 2016 dikeluarkan UPBU Fatmawati Soekarno
4. Surat Arahan Dokumen Lingkungan dan Kewenangan Penilaiannya Nomor :
S.259/PDLUK/PAUI/PKTL/4/3/2016 tanggal : 28 Maret 2016 dikeluarkan
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
5. Kelengkapan Dokumen Surat Keterangan Kesesuaian PIPIB Dinas Kehutanan
6. Sertifikat Bandara dikeluarkan Menteri Perhubungan RI
7. Civil Aviation Airport Operation Certificate dikeluarkan Menteri Perhubungan RI
B. Lampiran Dokumen AMDAL
1. Pengumuman Koran
2. Dokumentasi Konsultasi Publik
3. Bahan Paparan Konsultasi Publik
4. Berita Acara
5. Daftar Hadir
6. Kuesioner
7. Laporan Pelaksanaan Konsultasi Publik
C. Legalitas Penyusun
CV Tim Penyususn Dokumen AMDAL

1
DAFTAR ISI

Nama pemrakarsa, Surat Izin yang sudah dimiliki, lokasi proyek dan kantor ....................... 3
Nama konsultan penyusun dokumen ...................................................................................... 3
Tahapan jalannya sidang KA Amdal ...................................................................................... 4
Pertanyaan yang diajukan selama sidang berlangsung ........................................................... 4
Pembahasan ........................................................................................................................... 10
Kesimpulan ............................................................................................................................ 12
Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 12
Lampiran ................................................................................................................................ 13
A. Permohonan Izin mengikuti Rapat AMDAL
di BLH Provinsi.......................................................................................................... 13
B. Absen Sidang AMDAL di BLH Provinsi Bengkulu
Pada Hari Senin 7 November 2016 ............................................................................ 15

2
A. NAMA PEMRAKARSA, SURAT IZIN YANG SUDAH DIMILIKI, LOKASI
PROYEK DAN KANTOR
Pemrakarsa dan Penanggungjawab Rencana Kegiatan
Identitas Pemrakarsa :
Nama Pemrakarsa : Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Fatmawati Soekarno
Alamat : Jalan Raya Padang Kemiling KM 14 Kel. Pekan Sabtu Kec. Selebar
Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu
Penanggung Jawab : Capt.Yufrindo Gandoz SE, S.SiT, MM
Jabatan : Kepala Kantor UPBU Fatmawati Soekarno
No Telp/HP : (0736) 51040

Surat Izin yang sudah dimiliki yaitu :


1. Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia KP 576 Tahun 2015, 30 November
2015 dikeluarkan Menteri Perhubungan RI
2. Surat Permohonan Rekomendasi Kesesuaian Tata Ruang 650/0049/Bappeda/2016, 18
Januari 2015 dikeluarkan Bappeda
3. Surat Pembuatan Dokumen Lingkungan Nomor : AU 103/42/I/PHB, BKS-2016 Tanggal
11 Januari 2016 dikeluarkan UPBU Fatmawati Soekarno
Lokasi Proyek dan Kantor : Jalan Raya Padang Kemiling Kelurahan Pekan Sabtu
Kecamatan Selebar Kota Bengkulu.

B. NAMA KONSULTAN PENYUSUN DOKUMEN


Ketua tim : B. Maria Beatrix S, S. Kelahli GIS (KTPA)
Alamat :-
No Telp/HP :-
Keahlian : Geographic Information System (GIS)

Anggota tim :
Nama : Rudiman Situmorang, SE., ST., MM
Keahlian : Teknik lingkungan

Nama : Tovan Yulianto, SP., MM.


Keahlian : Sosial Ekonomi dan Budaya dan Pengelolaan Lingkungan

3
Tenaga ahli :
1. Nama : Sri Noorbayanti Purnomo Sari, S.Si
Keahlian : Biologi
2. Nama : Person Sinaga, ST
Keahlian : Fisika Kimia
3. Nama : Septian Ardiansyah, S.KM
Keahlian : Kesehatan Lingkungan dan Masyarakat
Asisten Ahli :
Nama : Holong Parulian Sinaga
Keahlian : Pemetaan GIS
Project Officer :
Nama : Andre Ms

C. TAHAPAN JALANNYA SIDANG KA AMDAL


1. Pembukaan oleh tim teknis
2. Presentasi dokumen KA amdal sebagai pedoman rencana kegiatan yang akan dilakukan
oleh tim penyusun
3. Pembahasan (Diskusi-Tanya Jawab)
 Penyampaian penilaian dari tim penilai dan masyarakat pemerhati mengenai dokumen
KA yang telah disusun
 Tanggapan dari Pemrakarsa dan Tim Penyusun Amdal
4. Pembacaan Berita Acara
5. Penutup

D. PERTANYAAN YANG DIAJUKAN SELAMA SIDANG BERLANGSUNG


Penanya Halaman Pertanyaan dan Saran
Tim Teknis Copi paste terkait pengembangan bandar udara adanaya kata
Enggano

2.16 Rekruitmen tenaga kerja, apa tidak sebaiknya diurutkan


berdasarkan strata pendidikan misalnya dari SD, SMP, SMA,
hingga Perguruan Tinggi

Ketimpangan antara data yang dicantumkan antara sumebr daya


yang tersedia pada tingkat SD, SMP, dan SMA padahal tenaga
kerja yang dibutuhkan adalah memiliki kompetensi pada
kebutuhan tenaga terlatih (lulusan perguruan tinggi)

4
Pada pengolahan limbah terdapat satuan yang tidak sesuai
misalnya pada satuan limbah padat Lt/orang seharusnya satuan
berat/orang

2.65 Harusnya pada data kependudukan demografi kenaikan penduduk


ada data pembanding sehingga diketahui kenaikan penduduknya
sepert apa?
Pada judul tabel dituliskan judul distribusi sebaran penduduk
padahal isinya berupa gambar diagram balok

Tabel Konsistensi jika berbicara mengenai sarana pendidikan seharusnya


2.47 berjenjang dari SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi

Tidak konsisten antara tabel jumlah pemeluk agama sementara isi


tabel adalah jumlah rumah ibadah

Pada pembahasan konsultasi publik, persepsi masyarakat tidak


dijabarkan secara detail mengenai tanggapan dari masyarakat
yang positif atau negatif seharusnya dapait dibuat tabel agar lebih
jelas

Bagaiman penetapan masyarakat sebagai acuan pada konsultasi


publik tersebut sehingga mereka dianggap layak untuk itu, kapan
dan berapa orang yang hadir

Dinas Menurut RTRW Provinsi Bengkuluberdasarkan Peraturan Daerah


Perencanaan kegiatan ini telah sesuai dengan RTRW yang ada dimana salah
Tata Ruang satunya mengenai upaya meningkatkan aksestabilitas dan
meningkatkan perekonomian meliputi sistem jaringan transportasi.

Pada dokumen KA ini belum terlihat adanya lay out atau overlay
dengan RTRW Kota, atau ada tidaknya hutan lindung pada skala 1
: 25.000

BLH 2.18 Alasan mengapa bandar udara Fatmawati Soekarno ini harus
melakukan ekspansi seharusnya adalah adanya peningkatan
jumlah penumpang dari tahun ke tahun sehingga membutuhkan
data perbandingan 3 tahun sebelumnya agar dapat diprediksi
keadaan 10 tahun mendatang.
Sementara data yang tercantum pada dokumen KA adalah
permintaan jasa angkutan selama satu tahun sehingga datanya
kurang valid.

Pada dokumen KA berisi data penumpang per hari hanya 12


penumpang, data dirasa tidak valid sebagai data dasar
pengembangan

Badan Selain RTRW Provinsi seharusnya juga ditampilkan RTRW Kota


Pertanahan Bengkulu dan peta tersebut harus sesuai skala

5
2.7 Luas tanah yang sebenarnya berapa? Karena data umum yang ada
pada dokumen KA tidak sesuai dengan sertifikat hak pakai, ada
selisih 6 Ha. Seharusnya acuan yang dipakai adalah sesuai
sertifikat karena sifatnya legal

Terkait dengan lahan pengembangan, poin 1.B Perluasan, terdapat


pembebasan lahan, bagaimana konsultasi publik mengenai ganti
rugi, tampilkan dengan peta, dan sebaiknya dijelaskan di dokumen
dalam pra-konstruksi begitu pula dg aturan yg berlaku dlm
pembebasan lahan

Dinas Teknik penulisan pada BAB III perlu diperbaiki sehingga tidak
Kesehatan rancu
Provinsi Hal 3.35 Metode dose respon relathion ship harusnya berlaku di negara
Bengkulu industri, sementara pada negara berkembang masih perlu
perbaikan.

Data mengenai kesehata masih sedikit baik berupa data jamban,


saluran limbah.

Pada tabel ada kata proporsi dimana seharusnya kata proporsi


digunakan untuk menilai data dari 2 tahun yg harus dibandingkan,
sementara data yang tersedia hanya 1 tahun

Dinas Pada dokumen KA telah dicantumkan PIPIB yang dikeluarkan


Kehutanan dari kementrian, ldan kegiatan ini sesuai PIPIB dan data dari
dinas kehutanan, namun overlay antara lokasi kegiatan dan PIPIB
belum dicantumkan.

UNIHAZ SK tim penyusun, berbeda di halaman depan dengan yang


dilampirkan, SK tahun 2013, sementara halaman belakang tahun
2014

Lampiran sertifikat di lampiran, tanggal berlaku tidak jelas, terkait


dengan legalisasi penyusunan dokumen AMDAL

Dua anggota tim penyusun memiliki sertifikat penyususn yang


akan habis masa berlakunya dalam waktu dekat sehingga
dikhawatirkan tidak dapat melakukan penyusunan dokumen
ANDAL jika tidak segera diperpanjang

Data penduduk Kecamatan Selebar tidak dibandingkan secara


benar dimana hanya data satu tahun terakhir yang ditampilkan.

Data pendidikan bukan hanya sarana dan prasarana, mestinya data


tentang pendidikan penduduk di Kecamatan Selebar yang
seharusnya diambil dari Data Bengkulu dalam angka 2015

Data penduduk menurut usia produktif dan non produktif,

6
sehingga dapat diketahu berapa angkatan kerja yang tersedia?
Data yang ada pada dokumen KA simpang siur antara 70 atau
174. Data tentang jenis pekerjaan dan data mata pencaharian
penduduk untuk mendukung BAB II dan BAB III

Data penduduk yang bekerja dan angkatan kerja diperlukan


berkaitan dengan tahap operasional yang akan direkrut sebagai
tenaga kerja, tidak hanya melibatkan tenaga kerja untuk buruh
kasar saja.

Data yang diambil tigdak sinkron jika data yang dibahas adalah
jumlah pemeluk agama deungan data yang ditampilkan berupa
rumah ibadah

Data mengenai adat istiadat tidak dicantumkan dan dibahas


dengan jelas, hal ini diperlukan agar dapat dilihat bagaimana
kondisinya setelah ada pengembangan bandara tersebut

Tabel tidak didukung dengan rona lingkungan tentang angkatan


kerja, pendidikan, dan persepsi masyarakat yang ada di
Kecamatan Selebar

Tenaga kerja yanga akan direkut 70 atau 174 orang? Perekrutan


tenaga kerja tidak didukung dengan data angkatan kerja,
pendidikan dan data perubahan pendapatan tidak data pendapatan
masyarakat
Rumus untuk tingkat pendapatan keluarga dan pengeluaran
keluarga tidak ditulis sumbernya, Kriteria kemiskinan seharusnya
memiliki acuan

Bagaimana cara pembebasan lahan karena berkaitan dengan


konflik yang dikhawatirkan akan terjadi

Pada setiap rencana pembangunan, akan terjadi gangguan lalu


lintas darat, namun belum ada alat dan bahan, sedangkan dalam
uraian lalu lintas darat terdapat kesimpulan lalu lintas lancar

Pada rencana pembangunan runway, akan digunakan aspal putih,


diuraikan hotmit akan didatangkan dari mana dan bagaimana
caranya agar tidak mengganggu aktivitas lalu lintas darat dan
aktivitas di bandara

Pada dampak tidak penting yang dikelola, dalam pembahasan


pembangunan terminal penumpang sebaiknya disebutkan dengan
jelas dimana akan dilakukan pembangunannya. Apakah berada
pada tempat sekarang atau tempat lain atau diamana seharusnya
dikelola.

Bagaimana penanganan kebisingan pada saat take off dan landing


kaitannya dengan para pekerja

7
Daftar pustaka yang digunakan masih minim

Dinas Tentang keterangan status atau klasifikasi bandar uadara kurang


Transportasi tepat, seharusnya bandar udara umum wilayah, fungsi/
Perhubunga penggunaan adalah bandar udara domestik, pengumpul skala
n tersier, yang diharapkan berkembnag menjadi pengumpul skala
sekunder tergantung perkembangan penumpang

Penjelasan rute penerbangan ada yang kurang pas, misalnya saat


ini antara maskapai dengan rutenya harus ditulis lengkap, begitu
juga dengan layanan perintis

Pengembangan landasan pacu pada dokumen KA haus sesuai


dengan rencana pengembangan sesuai rencana yang sebenarnya

Rencana pengembangan fasilitas pendukung seperti terminal


penumpang, terminal VIP dari eksisting berkembang menjadi apa
atau bagaimana seharusnya sesuai dengan rencana dijelaskan
dalam dokumen KA

Pengelola akan menyediakan gedung parkir seharusnya areal


parkir publik dengan pencapaian luas seberapa besar dijelaskan

Matrik identifikasi tata guna lahan, berkaitan dengan geo, fisik,


kimia. Tetapi seharusnya ada kaitannya juga dengan sosial
ekonomi dan budaya karena menyebabkan berkurangnya tempat
berusaha dimana di sekitar kawasan bandara tidak diperkenankan
adanya aktivitas keramaian dengan alasan keselamatan
penerbangan pada saat landing atau take off

Metode studi tentang pelestarian makhluk hidup bandar udara (PP


40 2014) dari segi kebisingan, udara, air harus dilengkapi kembali

Tentang transportasi, Analisis lalu lintas hanya terfokus pada


gangguan lalu lintas, seharusnya pembahasannya lebih luas, misal
dampak kerusakan jalan umum, atau polusi udara dari jasa
angkutan yangg membawa material, debu, dampak kecelakaan
akibat kerusakan jalan sehingga dapat dilakukan langkah
antisipasinya sellain itu dapat pula diantisipasi kerugian
masyarakat akibat jalan rusak

UNIB Bagaimana quisioner yang diberikan kepada masyarakat untuk


(Satria merangkai persepsi masyarakat yang digunakan dalam
Utama penyusunan dokumen KA. Hal ini berpengaruh pada input data
Putra) yang diproses melalui pengolahan data yang mengahsilkan output.
UNIB (Atra Jasa yang digunakan dalam menyusun KA apakah konsultan atau
Romeida) perseorangan?

Hal 1 Judul di cover (kata membangun atau pengembangan) dan jika

8
dan 2 membangun, bagian mana yang akan dibangun tidak jelas

Rincian rencana induk oleh bandara fatmawati soekarno, kalau


akan berencana pembangunan Internasional seharusnya amdal
kawasan lebih baik dilakukan, karena lebih hemat di biaya amdal
namun dilakukan di pusat tidak dapat dinilai provinsi

Google map tidak dijadikan acuan, seharusnya peta satelit dengan


skala 1 : 50.000 bukan 1: 600.000

Pelingkupan seharusnya dilakukan pada gambar batas wilayah,


batas wilayah studi lebih luas dari wilayah administratif

Sampling biota untuk air dan darat, tidak ada flora dan fauna yang
diambil sebagai sampling.

Data eksisting saat ini, apakah sudah ada data terkait dengan
kebisingan dari berbagai jenis pesawat untuk dibandingkan
dengan perkiraan jumlah pesawat yang akan datamg setelah
perluasan, dari berapa kali landing/take of, atau adakah data yang
diambil dari persepsi masyarakat tentang kekhawatiran pesawat
jatuh.

Bagaimana evaluasi ganti rugi terhadap lahan yang dibebaskan

2.97 Mengenai pelingkupan, dalam dokumen KA memiliki dampak


negatif kegiatan berhenti, dampak positif kegiatan berlanjut, tidak
jelas persepsi masyarakat, mengenai gangguan, adapula persepsi
ahli.. sementara pada pelingkupan tidak harus berdasarkan
persepsi masyarakat.
Sampling seharusnya dilakukan secara tepat apalagi mengenai
satwa liar yang menggangu jalannya penerbangan.
Bagan alir pada pada pelingkupan tidak mesti terpisah, satu-satu
dibahas, agar lebih terlihat sesuai alur
Apabila bandara Fatmawati berstatus seperti sekarang dBatas
waktu kajian jika akan dilakukan ultimate, jika sampai 2034 untuk
ditelaah kembali karena jika rencana ke internasional maka harus
ke menteri. Jika domestik, kajian amdal di Provinsi. Kajian nya
jika akan internasional maka akan dilakukan adendum.
UNIB Saran untuk memasukan nama ilmiah dari sapi
(Mahasiswa
-Eti Susiana)

9
E. PEMBAHASAN
1. Keadaan sidang KA AMDAL yang berlangsung
Kegiatan sidang berlangsung dengan lancar sesuai dengan agenda sidang. Hanya saja
terkesan terburu-buru ketika salah satu audien dari dinas pertanahan ingin memperjelas atau
meminta penjelasan kepada tim penyusun KA AMDAL. Ketua tim teknis memutus diskusi
dengan alasan akan diperbaiki sesuai masukan dan saran dari para pemerhati dan tim penilai.
Seharusnya diberi tambahan waktu untuk dibuka di forum untuk memperjelas keadaan yang
terjadi di lapangan sehingga dampak potensial yang mungkin timbul dapat diketahui untuk
kepentingan penyusunan KA AMDAL yang lengkap dan baik..
Pada sidang KA AMDAL ini, tim penyususn kurang dapat memjawab pertanyaan
atau menanggapi saran dari penanya yang seharusnya dapat segera didiskusikan untuk
kemudian dapat disimpulkan dampak potensial yang belum terbahas oleh tim, tidak hanya
sekedar masukan saran yang dalam berita acara saja. Meskipun dari pihak pemrakarsa sudah
menjelaskan mengenai gambaran umum tentang rencana pengembangan bandara Fatmawati-
Soekarno. Terlihat tim penyusun belum terlalu menguasai lapangan, saat ditanya mengenai
keadan tanah yang dimiliki bandara terdapat perbedaan antara dokumen dan kenyataan di
lapangan. Begitu pula dengan rencana pengembangan dari segi fasilitas seperti terminal VIP,
materinya belum dikuasai oleh tim penyusun. Dikhawatirkan akan ada dampak potensial
yang mungkin luput dari identifikasi.

2. Kelayakan Dokumen
Dokumen yang disidangkan dirasa belum layak untuk disidangkan. Hal ini terlihat
dari adanya pembahasan lain dari tim penyusun yaitu mengenai “Bandara Enggano” yang
jelas-jelas tidak dibahas pada sidang rencana pengembangan Bandara Fatmawati-Soekarno.
Artinya tim penyusun sendiri belum siap menyidangkan dokumen KA AMDAL lalu
bagaimana pemerhati dapat memberikan saran dan membahas isi dokumen AMDAL untuk
mengemukakan identifikasi dampak potensial sehingga menjadi dampak hipotetik dari
rencana kegiatan yang akan dilakukan. Demikian pula jika data-data yang ditampilkan belum
valid, maka pembahasan yang dilakukan pun menjadi salah sehingga pembahasan pada
sidang akan menjadi keliru. Jadi sidang yang dilakukan mewakili proses pembahasan dalm
forum terbuka akan sia-sia karena menghasilkan output yang keliru disebabkkan oleh input
yang keliru pula.
Selain itu tim penyususn sendiri kurang menguasai mengenai pengembangan yang
akan terjadi pada tahap konstruksi misalnya, pada dokumen ada ketidakjelasan tenaga kerja

10
yang akan terserap antara 70 orang atau 174 orang. Ini adalah perbedaan yang sangat jauh
dan akan membedakan persepsi dan pembahasan. Selain itu, mengenai maslah pembebasan
lahan yang akan dilakukan pada rencana pengembangan tidak dibahas secara mendalam.
Padahal dampak ini paling potensial dari suatu rencana pengembangan yang akan
menimbulkan dampak turunan ke aspek ekonomi sosial dan budaya di lingkungan sekitar
bandara. Apalagi luasan pengembangan mencakup beberapa kecamatan.
Meskipun demikian, dari segi kelengkapan dokumen, tim penyusun telah menyusun
dokumen KA-AMDAL sesuai dengan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor
16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. Dokumen KA
AMDAL yang telah ada sesuai dengan pasal 5 ayat 1, dimana dijelaskan mengenai kerangka
acuan yang memuat :
a. Pendahuluan
b. Pelingkupan
c. Metode Studi
d. Daftar Pustaka dan
e. Lampiran
Hanya saja pada bagian pelingkupan kurang begitu terstruktur, dimana pada dokumen ini
proses pelingkupan dibuat terpisah-pisah antara satu tahap dengan tahapan lain dan dibahas
kembali terhadap persepsi masyarakat yang dinilai kurang tepat. Pada metode studi yang
dilakukan pun belum mewakili untuk masing-masing aspek yang ada pada dokumen tersebut.
Pada daftar pustaka juga belum banyak acuan yang dicantumkan untuk mewakili
pembahasan. Selain itu pada batas waktu kajian dari kegiatan perencanaan yang tercantum
pada dokumen ini sampai tahun 2034 artinya 8 tahun yang dirasa tidak relevan dimana
kegiatan KA AMDAL seharusnya batas waktu kajian maksimal hanya 3 tahun.

3. Saran mengenai jalannya sidang yang sudah diikuti


Kegiatan sidang yang sedang berlangsung sebaiknya disepakati kembali jika akan
memasuki sesi selanjutnya. Terutama pada forum diskusi perlu lebih diberikan perhatian agar
terjalin komunikasi dua arah. Sebaiknya dokumen KA AMDAL yang disusun dinilai terlebih
dahulu oleh tim penilai sebelum disidangkan sehingga dokumen yang akan disidangkan layak
untuk dibahas. Pada berita acara seharusnya berisi mengenai kesepakatan bersama antara tim
penyususn, pemrakarsa, masyarakat pemerhati dan tim penilai tentang dokumen yang harus
diperbaiki oleh tim penyusun demi kepentingan lingkungan hidup bukan sekedar rangkuman
dari pertanyaan atau saran yang terjadi pada forum.

11
F. KESIMPULAN
1. Pada kegiatan sidang KA AMDAL yang berjalan telah sesuai dengan agenda yanga telah
ditetapkan, hanya saja terdapat kekurangan waktu yang seharusnya dapat dimanfaatkan
sebagai diskusi dua arah antara pemerhati dan tim penilai dengan pemrakarsa dan tim
penyusun.
2. Substansi dari dokumen KA AMDAL yang segi pelingkupan kurang tepat dan terstruktur
karena lebih dibahas secara terpisah antara tahapan kegiatan, metode studi yang
dilakukan pun belum mewakili untuk masing-masing aspek dan batas waktu kajian dari
rencana pengembangan ini terlalu lama dimana pada dokumen hingga 8 tahun tidak
relevan dengan batas waktu kajian KA AMDAL yang seharusnya maksimal 3 tahun.

Daftar Pustaka

Anonim. 2012. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. Jakarta

12
Lampiran
A. Permohonan Izin mengikuti Rapat AMDAL di BLH Provinsi

13
14
B. Absen Sidang AMDAL di BLH Provinsi Bengkulu Pada Hari Senin 7 November
2016

15

Anda mungkin juga menyukai