Di Susun
Oleh
WA ANITA ODE
KELAS SIANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berisikan tentang
Epidimiologi Rabies. Penulisi menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan ini dari awal sampai akhir. Khususnya buat
dosen pembimbing . Semoga Tuhan senantiasa memberkati segala usaha kita.
Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................
xi
DAFTAR ISI....................................................................................................
xii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
A; Latar Belakang...................................................................................
B; Rumusan Masalah..............................................................................
C; Tujuan Penulisan................................................................................
B; Identifikasi Rabies...............................................................................
D; Kejadian Rabies...................................................................................
E; Reservoir Rabies..................................................................................
10
14
A; Kesimpulan.........................................................................................
15
B; Saran....................................................................................................
15
DATAR PUSTAKA........................................................................................
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan manusia hanya dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
jika manusia tersebut terpapar terhadap factor lingkungan pada tingkat yang
tidak dapat ditenggang keberadaannya. Seorang tokoh di dunia kedokteran
Hipokrates (460-377 SM) adalah tokoh yang pertama-tama berpendapat
bahwa penyakit itu ada hubungannya dengan fenomena alam dan
lingkungannya.
Salah satunya penyakit rabies merupakan jenis penyakit yang didapat
karena fenomena alam dan lingkungan tersebut. Rabies disebabkan oleh
gigitan anjing, kera dan kucing serta hewan yang berdarah yang berada
disekitar kita. Hal ini adalah jelas bahwa bintang tersebut merupakan
fenomena yang jelas-jelas berada di sekeliling kita.
Rabies ditemukan pada hampir semua negara di dunia, kecuali
Australia, Inggris, sebagian besar Skandinovia, Islandia, Yunani, Portugal,
Uruguay, Chili, Papua Nugini, Selandia Baru, Brunai, Jepang dan Taiwan.
Jumlah kematian karena rabies di seluruh dunia diperkirakan mencapai
55.000 orang pertahun dan terbanyak di negara Asia, Afrika, Amerika Selatan
dan Eurasia. Negara endemis rabies antara lain India, Srilanka, Pakistan,
Bangladesh, China, Filipina, Thailand, Indonesia, Meksiko, Brazilia, Amerika
Serikat, dan Amerika Tengah. Negara dengan kejadian tertinggi di dunia
adalah India dengan 30.000 kasus kematian pertahun atau 3 : 100.000
penduduk (1990 - 2000) kurang lebih 60 % dari kematian karena rabies di
seluruh dunia (control rabies India 2003; V (182) 11-15)
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah:
1; Untuk mengetahui pengertian penyakit rabies
2; Untuk mengetahui identifikasi penyakit rabies
3; Untuk mengetahui agen penular penyakit rabies
4; Untuk mengetahui kejadian rabies di dunia
5; Untuk mengetahui reservoir penyakit rabies
6; Untuk mengetahui cara penularan penyakit rabies
7; Untuk mengetahui manifestasi klinis penyakit rabies yang meliputi masa
BAB II
PEMBAHASAN
Denmark, Belanda dan Jerman Barat. Di Amerika Serikat dan Kanada rabies
liar sering melibatkan racoon, musang (skunk), rubah, coyotes dan kelelawar.
Telah terjadi epizootik progresif diantara racoon di Amerika Serikat bagian
Tenggara sejak lebih dari satu dekade dan sekarang telah mencapai New
Enland, dan saat ini diantara coyotes dan anjing di Texas Selatan telah terjadi
penyebaran virus ke binatang domestik dan umumnya adalah kepada kucing.
Pada sebagian besar area di dunia, anjing merupakan vektor penting virus
rabies untuk manusia. Akan tetapi, serigala (Eropa timur, daerah kutub utara),
luwak (Afrika Selatan,Karibia), rubah (Eropa Barat) dan kelelawar (Amerika
Selatan) juga merupakan vektor penyakit yang penting. Di Amerika, rabies
kucing sekarang ini dilaporkan lebih seringdaripada rabies anjing; sehingga
vaksinasi kucing rumah sangat penting. Di Amerika, rabies pada binatang
buas bertanggung jawab terhadap sekitar 85% rabies binatang yang
dilaporkan,dengan anjing dan kucing hanya sekitar 2-3%.
Dilaporkan oleh WHO, setiap tahunnya kurang lebih ditemukan
40.000 kasus. Di Columbia hampir 2% penderita yang di otopsi
menggambarkan suatu rabies. Di Amerika Serikat lebih dari 25 orang
pertahun pada tahun 1940an tapi sejak tahun 1960 terdapat penurunan yakni
hanya 6 orang pertahun. Di Amerika Serikat, pria lebih banyak dari wanita (14,6) pada penelitian ini ditemukan pria lebih banyak daripada wanita yakni
pria sebanyak 4 orang (80 %) dan wanita hanya 1 orang (20%). Dengan
kelompok umur terbanyak antara 61-70 tahun pada 2 orang (40%), 31-40
tahun pada 1 orang. (20%).
Kasus gigitan hewan penular rabies yang tahun 2009 tercatat 21.806
kasus, selama 2010 sampai 7 Oktober lalu melonjak menjadi 43.174 kasus.
Adapun korban meninggal melonjak dari 28 orang pada tahun 2009 menjadi
di atas 70 orang selama 2010. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan,
jumlah kasus gigitan hewan penular rabies meningkat pesat dua tahun
belakangan ini. Pada tahun 2008, kasus gigitan hewan penular rabies 20.926
kasus dan 104 orang meninggal karena rabies. Pada tahun 2009, jumlah
gigitan naik menjadi 42.106 kasus dengan jumlah orang yang meninggal
karena rabies 137 orang. Tahun 2010 hingga bulan Agustus, jumlah korban
gigitan hewan penular 40.180 kasus dengan kematian 113 orang.
Tahun 2010, terjadi pula kejadian luar biasa rabies di Pulau Nias dan daerah
Maluku
Tenggara
yang
sebelumnya
tidak
pernah
terdapat
rabies.
Pada anjing dan kucing, terjadi untuk 3-10 hari sebelum ada gejala klinik
(jarang lebih dari 3 hari) dari penyebaran penyakit secara keseluruhan.
Penularan sangat jarang terjadi pada periode yang panjang.
H. Kerentanan dan ketahanan
Semua hewan yang berdarah pans adalah hewan rentan dan ketahanan
manusia tergantung dari daya tahan tubuh yang dimiliki. Semua mamalia
rentan terhadap rabies dengan berbagai tingkatan yang sangat dipengaruhi
oleh strain virus. Manusia paling resisten terhadap infeksi dibandingkan
dengan banyak spesies binatang, hanya sekitar 40% dari orang Iran yang
dipastikan digigit binatang yang menderita rabies berkembang menjadi sakit.
I. Pencegahan dan penanggulangan
1; Pencegahan
a; Menempatkan hewan peliharaan dalam kandang yang baik dan sesuai
hewan atau binatang liar. Jika binatang peliharaan anda digigit oleh
hewan liar, segera ke dokter hewan untuk diperiksa keadaannya.
e; Hubungi dinas peternakan setempat bila anda menjumpai ada binatang
Nikmati hewan liar seperti rakun, serigala dari tempat yang jauh.
Jangan coba coba memberi mereka makan, membelai ataupun
memelihara mereka di rumah walaupun kelihatan sangat jinak.
setempat.
c; Hewan yang menggigit harus ditangkap dan dilaporkan ke Dinas
meskipun
dalam
jumlah
yang
terbatas.Vaksin
terbatas.
Oleh
karena
itu,
WHO
memberikan
vaksin
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA