Anda di halaman 1dari 6

asuhan primer pada bayi usia 1-6 minggu pertama

1. Peranan Bidan Pada Bayi Sehat


Peran bidan pada bayi sehat adalah dengan cara memberikan ASI, karena ASI
mengandung kekebalan alami. Hal normal bila frekuensi BAB bayi berkurang setelah usia 6
minggu karena tidak terdapatnya lagi kolostrum yg bersifat pencahar pada ASI , yaitu 15kali/hari.Selama BB bayi meningkat, BAK cukup, terlihat puas maka tidak perlu
dikhawatirkan.
2. Bounding Attachment
2.1 Definisi
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment (membangun ikatan)
jadi bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan
keterikatan batin antara orangtua dan bayi.
Hal ini merupakan proses dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus-menerus
antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai memberikan keduanya pemenuhan
emosional dan saling membutuhkan. Menurut Nelson dan May (1996).
Bounding: dimulainya interaksi emosi sensorik fisik antara orang tua dan bayi segera
setelah lahir. Attachment: ikatan yang terjalin antara individu yang meliputi pencurahan
perhatian; yaitu hubungan emosi dan fisik yang akrab. Menurut Saxton dan Pelikan (1996),
Bounding: adalah suatu langkah untuk mengunkapkan perasaan afeksi (kasih sayang) oleh
ibu kepada bayinya segera setelah lahir. Atachment: adalah interaksi antara ibu dan bayi
secara spesifik sepanjang waktu. Jadi, bonding attachment menurut Maternal Neonatal Health
adalah kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan, mulai dari
kala III sampai dengan postpartum.
2.2 Tujuan Bounding dan Attachment
Untuk membantu tumbuh kembang fisik, emosi dan intelektual seorang anak dari
awal kehidupan hingga dewasa.
2.3 Manfaat Bounding dan Attachment

1. Bayi merasa ada yang mencintai dirinya, merasa diperhatikan karena telah disambut dengan
kasih sayang sehingga bayi merasa lingkungan disekitarnya dapat dipercaya, dengan
demikian dapat memajukan sikap sosialisasi bayi dengan orang lain..
2. Bayi akan merasa aman karena mendapat dekapan dari ibunya
3. Merupakan awal dalam menciptakan dasar-dasar kepribadian yang positif.Misalnya :
perasaan besar hati dan sikap pasif terhadap orang lain.
2.4 Cara untuk melakukan bounding attachment
Ada bermacam-macam antara lain:
a.

Inisiasi Menyususi Dini.


Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan merangkak dan
mencari puting susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat melakukan reflek suckling dengan

segera.
b. Pemberian ASI ekslusif.
Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir, secara langsung
bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan
diperlukan , rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
c. Rawat gabung.
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi
terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan
bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena
kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi
yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri
dikemudian hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini
juga memperlancar produksi ASI, karena refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibuakan
merasa bangga karena dapat m enyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi
berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan keluarga.
d. Kontak mata.
Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka merasa lebih dekat
dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling
memandang. Seringkali dalam posisi bertatapan. Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat
untuk dapat melihat pada orang tuanya.
e. Suara.
Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya sangat penting. orang tua
menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan tegang. Suara tersebut membuat mereka
yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat. Tangis tersebut membuat mereka melakukan

tindakan menghibur. Sewaktu orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan
menjadi tenang dan berpaling kearah mereka.
f. Aroma.
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk mengenali aroma
susu ibunya.
g. Entrainment.
Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan
struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala,
menendang-nendangkan kaki. Entrainment terjadi pada saat anak mulai bicara.
h. Bioritme.
Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat
membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan
memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif.
Interaksi ibu yang mempengaruhi bayi :
Sentuhan : Memberikan ikatan kebersamaan antara ibu dan bayi padaawal hubungan mereka.
Kontak mata : Pandangan / tatapan yang timbal balik adalah perilaku yangkuat untuk
membantu ibu dan anak dalam proses attachment.
Suara ibu : Suara ibu dengan akan menyehatkan persepsi pendengaranbayi
Aroma : Hari kelima menyusui, bayi dapat membedakan bau ibunya.
Interaksi bayi yang mempengaruhi ibu:
Kontak mata : Pandangan / tatapan ibu
Tangisan : Bila mendengarkan tangisan bayi biasanya ibu langsung memberikan let down
reflex.
Aroma : Hari ketiga atau keempat, ibu telah mengenali bau bayinya sendiri.
Entrainment : Bayi memberikan respon kepada suara ibu dengan joget / gerakan yang ritmik.
2.5 Faktor-faktor yang Menghambat Bounding dan Attachment
1. Kurang support dari keluarga, orang tua, tenaga kesehatan.
2. Proses persalinan dengan tindakan/operatif.
3. Bayi dan dengan resiko (tidak rawat gabung).
4. Kehadiran bayi yang tidak diharapkan (unwaried child)
Berhasil atau tidaknya proses bounding attachment ini sangat dipengaruhi oleh kondisikondisi sebagai berikut :
1. Kesehatan emosional orang tua

Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam kehidupannya tentu akan
memberikan respon emosi yang berbeda dengan orang tua yang tidak menginginkan
kelahiran bayi tersebut. Respon emosi yang positif dapat membantu tercapainya proses
bounding attachment ini.
2. Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat anak
Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam merawat anak, orang tua satu dengan yang lain
tentu tidak sama tergantung pada kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap
orang tua dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment
terwujud.
3. Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan
Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan faktor yang juga penting
untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orang- orang terdekat akan
memberikan suatu semangat / dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih
sayang yang penuh kepada bayinya.
4. Kedekatan orang tua ke anak
Dengan metode rooming in kedekatan antara orang tua dan anak dapat terjalin secara
langsung dan menjadikan cepatnya ikatan batin terwujud diantara keduanya.
5. Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak, jenis kelamin)
6. Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga yang lain ketika keadaan anak sehat /
normal dan jenis kelamin sesuai dengan yang diharapkan.
3. Rencana Asuhan Bayi Usia 1-6 Minggu
1. Pengumpulan data subjektif.
Tanyakan:
a) Kondisi kesehatan bayi
b) Masalah-masalah dalam menyusui
c) Kapan bayi lahir (bila bukan Anda yang menolong)
d) Pertumbuhan dan peningkatan BB
e) Tanda bahaya
f) Eliminasi (BAK dan BAB)
g) dll
2. Pengumpulan data objektif
a) Keadaan Umum
b) Tanda-tanda vital bayi
c) Pemeriksaan fisik
d) Pemeriksaan refleks (terutama refleks swallowing dan suckling, refleks graphs)

3. Assesment/Analisis data
4. Planning
a) Pemberian penkes kepada keluarga tentang:
b) Tempat tidur bayi

Tempat tidur bayi harus hangat


Tempat tidur bayi diletakkan didekat tempat tidur ibu.
Tempat tidur bayi dan ibu yang bersamaan bias menyebabkan kematian yang tidak disengaja.
c) Memandikan bayi

Lebih baik dimandikan setelah minggu pertama yang bertujuan unruk mempertahankan

verniks kaseosa dan juga menjaga stabilitas suhu tubuh.


Bayi harus tetap dijaga kebersihannya dengan menyekanya lembut dan juga membersihkan

bagian lipatan kulitnya.


Sabun dengan kandungan klorofen tidak dianjurkan karena diserap kulit dan menyebabkan
racun bagi system saraf bayi
d) Pakaian bayi

Pertahankan suhu bayi agar tetap hangat.


Baju bayi seharusnya tidak membuat dia berkeringat.
Pakaian berlapis-lapis tidak dibutuhkan oleh bayi.
Hindari kain yang menyentuh leher karena bisa mengakibatkan gesekan yang mengganggu.
e) Perawatan bayi, meliputi: tali pusat, hidung, mata, telinga, kuku, kulit
f) Pemeriksaan rutin bayi untuk pemantauan tumbang.
bayi yang sehat akan mengalami penambahan berat badan setiap bulannya. Bayi
membutuhkan perawatan intensif pada saat 6 minggu kelahiran guna menunjang
pertumbuhan dan perkembangannya.
g) Membawa bayi keluar rumah seperti menjemur bayi di pagi hari.

I.

Bayi harus dibiasakan untuk dibawa keluar selama 1 atau 2 jam dalam sehari (bila udara
baik).
Gunakan pakaian yang tidak perlu terlalu tebal atau tipis.
Bayi harus terbiasa dengan sinar matahari, namun hindari pancaran langsung
di pandangannya.

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bonding attachment terjadi pada kala IV, ketika terjadi kontak antara ibu-ayah-anak yang
berada dalam ikatan kasih. Dampak positif yang dapat diperoleh dari bonding attachment

adalah bayi merasa dicintai, diperhatikan,dipercayai, merasa aman serta berani mengadakan
eksplorasi. Sedangkan rencana asuhan pada bayi berusia 1-6 minggu yaitu dimulai dari
pengumpulan data subjektif, pengumpulan data objektif, assessment/analisis data, planning.

Anda mungkin juga menyukai