I.
DEFINISI
Hernia berasal dari kata latin yang berarti rupture. Hernia didefinisikan
adalah suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah yang lemah
(defek) yang diliputi oleh dinding. Meskipun hernia dapat terjadi di berbagai
tempat dari tubuh kebanyakan defek melibatkan dinding abdomen pada umumnya
daerah inguinal ( David, 2007).
Hernia ingunalis dibagi menjadi dua yaitu Hernia Ingunalis Lateralis (HIL)
dan Hernia Ingunalis Medialis. Hernia inguinalis lateralis mempunyai nama lain
yaitu hernia indirecta yang artinya keluarnya tidak langsung menembus dinding
abdomen. Selain hernia indirek nama yang lain adalah hernia oblique yang artinya
kanal yang berjalan miring dari lateral atas ke medial bawah. Hernia ingunalis
lateralis sendiri mempunyai arti pintu keluarnya terletak disebelah lateral vasa
epigastrica inferior. Hernia inguinalis lateralis (HIL) dikarenakan kelainan
kongenital meskipun ada yang didapat. 8. Hernia inguinalis medialis (HIM) atau
hernia direk hampir selalu disebabkan oleh peninggian tekanan intraabdomen
kronik dan kelemahan otot dinding di trigonum Hesselbach ( Rasjad, 2010).
II.
KLASIFIKASI
1. Menurut waktu
a. Hernia kongenital
b. Hernia akuisita/didapat
2. Menurut lokasi/letaknya
a. Hernia inguinalis
b. Hernia femoralis
c. Hernia umbilikalis
3. Secara klinis
a. Hernia reponibilis: bila isi hernia dapat keluar masuk. Keluar saat
berdiri atau mengedan, masuk ketika berbaring atau bila didorong
masuk perut
ETIOLOGI
Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital atau didapat.
Hernia dapat dijumpai pada segala usia, dan lebih banyak pada laki-laki daripada
perempuan. Berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk
hernia di anulus internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong
dan isi hernia. Selain itu diperlukan pula faktor yang dapat mendorong isi hernia
melewati pintu yang sudah terbuka cukup lebar itu ( Rasjad, 2010).
Faktor yang dipandang berperan dalam terjadinya hernia ingunalis antara lain:
1.Peninggian tekanan intra abdomen yang berulang.
a) Mengangkat barang yang berat yang tidak sesuai dengan ukuran
badan
b) Sering mengedan karena adanya gangguan konstipasi atau
gangguan saluran kencing
c) Batuk yang kronis dikarenakan infeksi, bronchitis, asthma,
emphysema, alergi
d) Partus
2. Kelemahan otot dinding perut karena usia.
3. Prosesus vaginalis yang terbuka
( Rasjad, 2010)
Hubungan
Dibungkus oleh
Onset biasanya
dengan vasa
fascia
pada waktu
epigastrica
spermatica
inferior
Lateral
interna
Ya
Hernia
Kongenital
ingunalis
lateralis
merupakan kegagalan
waktu dewasa.
ingunalis
medialis
Medial
Tidak
abdomen
Tabel 1.1 perbandingan antara HIL dan HIM ( Rasjad, 2010)
Dewasa
Hernia ini disebut lateralis karena menonjol dari perut di lateral pembuluh
epigastrika inferior. Dikenal sebagai indirek karena keluar melalui dua pintu dan
saluran, yaitu annulus dan kanalis inguinalis. Pada pemeriksaan hernia lateralis
akan tampak tonjolan berbentuk lonjong. Dapat terjadi secara kongenital atau
akuisita:
1) Hernia inguinalis indirekta congenital.
Terjadi bila processus vaginalis peritonei pada waktu bayi dilahirkan sama sekali
tidak menutup. Sehingga kavum peritonei tetap berhubungan dengan rongga
tunika vaginalis propria testis. Dengan demikian isi perut dengan mudah masuk ke
dalam kantong peritoneum tersebut ( Rasjad, 2010 ).
2) Hernia inguinalis indirekta akuisita.
Terjadi
bila
penutupan
processus
vaginalis
peritonei
hanya
suatu
bagian
saja. Sehingga
masih
ada
pada
kantong
peritoneum
yang
dari processus
vaginalis yang
tidak menutup
pada
bayi
dilahirkan.
Sewaktu-
waktu kantung
peritonei
ini
dapat
berasal
waktu
terisi
dalaman perut
(misalkan pada
saat
intra abdomen
tekanan
PATOFISIOLOGI
Pada bulan ke 8 dari kehamilan, terjadinya desensus testikulorum
melalui kanal. Penurunan testis itu akan menarik peritoneum ke daerah scrotum
sehingga terjadi tonjolan peritoneum yang disebut dengan prosesus vaginalis
peritonea. Bila bayi lahir umumnya prosesus ini telah mengalami obliterasi,
sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut. Tetapi dalam
beberapa hal sering belum menutup, karena testis yang kiri turun terlebih dahulu
dari yang kanan, maka prosesus vaginalis yang kanan lebih sering terbuka. Dalam
keadaan normal, prosesus yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan. Bila
prosesus tidak berobliterasi maka akan timbul hernia inguinalis lateralis
kongenital ( Rasjad, 2010).
Biasanya hernia pada orang dewasa ini terjadi kerana usia lanjut, karena
pada umur tua otot dinding rongga perut melemah. Sejalan dengan bertambahnya
umur, organ dan jaringan tubuh mengalami proses degenerasi. Pada orang tua
prosesus tersebut telah menutup. Namun karena daerah ini merupakan locus
minoris resistance, maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan intra
abdominal meningkat seperti batuk batuk kronik, bersin yang kuat dan
mengangkat barang barang berat, mengejan. Prosesus yang sudah tertutup dapat
terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis karena terdorongnya
sesuatu jaringan tubuh dan keluar melalui defek tersebut. Akhirnya menekan
dinding rongga yang telah melemas akibat trauma, hipertropi protat, asites,
kehamilan, obesitas, dan kelainan kongenital dan dapat terjadi pada semua. 14,15,16
GAMBARAN KLINIS
Hernia inguinalis lateralis
1. Terdapat benjolan dilipat paha yang timbul pada waktu mengedan, batuk,
bersin, berdiri, mengangkat berat dan hilang setelah berbaring (apabila
masih reponibel)
2. Nyeri atau rasa tidak enak di daerah epigastrium atau para umbilical
sewaktu segmen usus halus masuk ke kantong hernia
3. Mual, muntah, kolik bila terjadi inkaserasi ataupun strangulasi
Hernia inguinalis medialis
DIAGNOSA
Diagnosis hernia dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik,
gejala klinis maupun pemeriksaan khusus. Bila benjolan tidak tampak,
pasien dapat disuruh mengejan dengan menutup mulut dalam keadaan
berdiri. Bila hernia maka akan tampak benjolan, atau pasien diminta
berbaring,
bernafas
dengan
mulut
untuk
mengurangi
tekanan
4.
5.
5.
6.
DAFTAR PUSTAKA
1. Rasjad C. Hernia. Dalam : Sjamsuhidajat R, Jong WD, editor. Buku Ajar
Ilmu Bedah. Edisi ke-3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG; 2010;
hal. 619-29
3. Manthey,
David.
Hernias
.2007.on
14
June
athttp://www.emedicine.com/emerg/topic251.htm
2012
Available