: Tn. M.
b. Umur
: 80 Tahun
c. Alamat
d. Pendidikan
: SD
e. Pekerjaan
: Ternak
f. Tanggal Masuk
: 29 Oktober 2016
g. No. Register
: 718.049
h. Dx. Masuk
: Tn N
b. Umur
: 45 tahun
c. Alamat
: Sragen
d. Pekerjaan
: Ternak
e. Agama
: Islam
: anak
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Klien mengeluh sesak nafas
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien sebelum dibawa ke RS mengeluh sesak nafas dan batuk batuk
selama 2 minggu. Kemudian dikarenakan kesehatan pasien yang tidak
kunjung sembuh oleh pihak keluarga pada tanggal 29 Oktober 2016 klien
dibawa ke IGD RS Dr. Soehadi Prijonegoro di Sragen dengan keadaan
umum klien tampak sakit berat ditandai dengan klien terlihat sangat
sesak, sampai di IGD dilakukan anamnesa dan di dapatkan data TD :
110/90 mmHg, RR : 26 x/menit HR : 89 x/menit S : 37 C o, sehingga
pasien didiagnosis Suspect Tubercolusu Paru. Terapi yang dilakukan
adalah pemasangan infus RL 20 tpm, diberikan O 2 3 L/ menit melalui
kanul dan diberikan therapy ranitidin 50mg secara IV, Ambroxol 30mg
secara oral. Setelah klien dianggap stabil pada tanggal 30 Oktober 2016
pukul 16.30 WIB pasien dipindahkan dari IGD ke bangsal Sakura dan
ditempatkan di kamar 2J untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan baru pertama kali menderita penyakit seperti ini.
Pasien juga mengatakan belum pernah dirawat dirumah sakit. Gangguan
kesehatan yang dialami pasien dahulu hanya sebatas batuk dan flu,
pengobatan yang dipilih adalah obat warung dan pasien mengatakan
setelah mengkonsumsi obat dan istirahat penyakitnya sembuh. Selain dari
gangguan kesehatan diatas, pasien mengatakan tidak memiliki gangguan
lain seperti hipertensi, gula, maupun hepatititis. Kebiasaan pasien sebelum
sakit adalah merokok dan juga meminum minuman keras.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien dan keluarga mengatakan dari pihak keluarga tidak ada yang
mengalami penyakit yang sama dengan yang diderita pasien saat ini. Dari
pihak keluarga tidak ada ada penyakit menular dan menurun yang dialami
seperti TBC, HIV AIDS, hepatitis dan hipertensi.
C. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL
Pengkajian ini menggunakan Virginia Henderson
1. Kebutuhan bernafas dengan normal
a. Sebelum sakit
Pasien dan keluarga mengatakan, sebelum sakit pasien bernafas
dengan normal, tidak pernah mengalami sesak nafas, bernafas teratur,
tidak menggunakan alat bantu pernafasan apapun.
b. Selama sakit
Pasien mengeluhkan sesak nafas, sesak nafas berlangsung setiap saat,
tampak irama nafas tidak teratur dan cepat, pasien juga mengeluhkan
batuk dan tampak sekret diarea lubang hidung, pasien menggunakan
alat bantu kanul dengan 4 liter. Saat pengkajian di dapatkan RR: 26
x/menit.
2. Kebutuhan nutrisi adekuat
a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan rata rata sehari makan tiga kali dengan komposisi
makanan adalah nasi, sayur dan lauk dan habis satu porsi. Tidak
terdapat keluhan mengenai makanan, proses makan maupun proses
menelan. Untuk konsumsi cairan, pasien biasanya minum air putih
kurang lebih 1750 ml 2000 ml tergantung cuaca, ditambah kadang
pasien juga minum kopi atau teh hangat pada pagi dan malam hari
dengan satu cangkir atau se ukuran 50 - 100 cc. Pasien juga
mengatakan saat ada acara rame-rame pasien mengkonsumsi
minuman keras dengan type bir dengan jumlah 1 - 2 liter setiap
acara.
b. Selama sakit
Pasien dan keluarga mengatakan selama sakit pasien makan
makanan dari rumah sakit dengan porsi satu habis, dengan komposisi
bubur, sayur, lauk dan buah. Tidak terdapat keluhan mengenai
makanan, proses makan maupun proses menelan. Untuk kebutuhan
minum, pasien minum air putih kurang lebih 1000 cc per hari.
Pengkajian nutrisi :
Antropometri :
BB
: 45 kg
TB
IMT
Biocemical :
Limfosit
: 16,9
Chemical
: bubur.
3. Kebutuhan eliminasi
a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit, pasien BAB dengan normal, feses
kuning, tidak ada darah yang keluar, BAB biasanya di pagi hari saja,
tidak terjadi konstipasi. BAK normal, tidak ada darah, warna putih
atau kuning, jernih dan bau khas urin.
b. Selama sakit
Selama dirawat pasien mengatakan bab 1 hari sekali, dengan warna
kuning kecoklatan, tidak ada darah yang keluar, tidak mengalami
konstipasi, untuk BAK pasien mengatakan normal seperti biasa
dengan warna putih jernih, tidak ada darah dan tidak terjadi nyeri
saat BAK.
4. Kebutuhan keseimbangan dan gerak
a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan saat belum sakit semua bagian tubuh berfungsi
normal tidak ada fraktur, tidak ada nyeri. Mampu berdiri, berjalan
dan bekerja. Tidak terdapat gangguan pada keseimbangan dan gerak.
b. Selama sakit
Pasien
mengatakan,
badan
terasa
lemas,
pasien
banyak
Aktifitas
Mandi
Berpakaian
Eliminasi
Mobilisasi
di
5
6
7
tempat tidur
Toileting
Ambulasi
Makan/minum
Keterangan:
Skala 0 : mandiri
Skala 1 : dibantu orang lain
Skala 2 : di bantu alat dan orang
Skala 3 : ketergantungan alat dan orang
Skala 4 : ketergantungan total.
5. Kebutuhan istirahat dan tidur
a. Sebelum sakit
Sebelum sakit pasien mengatakan tidak ada gangguan tidur yang
dialami, pasien tidur biasanya 7 - 8 jam pada saat malam hari dengan
jam tidur antara jam 21.00/22.00 sampai 05.00 wib dan untuk
istirahat siang pasien jarang tidur hanya beristirahat dirumah.
b. Selama sakit
Selama sakit pasien mengatakan jarang bisa tidur dikarenakan sesak
yang dialami, pasien hanya mampu tidur 2 4 jam per hari pada
malam hari dengan kualitas tidur sering terbangun dan untuk jam
tidur tidak menentu. Saat dilakukan pemerikasaan didapatkan data
pemeriksaan mata mengalami panda eye, mata tampak sayu dan
sklera tampak kemerah-merahan da pasien terlihat sering menguap.
6. Kebutuhan mempertahankan temperatur tubuh
a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan suka memakai baju tipis dan kaos oblong pada
waktu panas, dan pada saat dingin pasien menggunakan selimut atau
jaket
b. Selama sakit
Selama dirawat pasien suka memakai baju tipis dan sering membuka
kancing baju dikarenakan pasien mengeluhkan cuaca yang panas di
b. Selama sakit
Pasien mengatakan selama sakit tidak pernah melakukan sholat,
hanya berdoa diatas tempat tidur dan meminta agar segera diberi
3. Pemeriksaan Antropometri
a. Tinggi Badan
: 160 cm
b. Berat Badan
: 45 kg
c. Indeks Masa Tubuh
: 17,57
4. Kepala
a. Bentuk kepala :
Simetris, mesochepal, tidak ditemukan luka, tidak ada benjolan.
b. Finger Print :
Tidak ditemukan finger print pada kulit dahi klien
c. Rambut
:
Rambut tipis, beruban, pada kulit kepala tidak ada ketombe, sedikit
rontok, textur kulit lembek tetapi tidak berbau. Tidak ada lesi/luka
d. Mata
:
Tidak ditemukan edema pada palpebra, Konjungtiva non anemis, sklera
tidak ikterik, pupil isokor 3mm/3mm, terdapat reflek cahaya langsung
pada pupil, kelopak mata tidak cekung, terasa adanya tekanan T.I.O
tidak menggunakan alat bantu penglihatan, tampak mata panda, terlihat
sayu sklera tampak kemerah merahan.
e. Hidung
:
Saluran hidung tampak ada sekret, septum hidung utuh, tidak ada
epistaksis, terpasang O2 4L/menit dengan menggunakan kanul, tidak ada
polip pada lubang hidung kanan maupun kiri
f. Telinga
:
Bentuk simetris, tidak ada penumpukan serumen, respon pendengaran
baik, tidak memakai alat bantu pendengaran.
Test
Rinne
Weeber
Kanan
Positif
Tidak ada
Kiri
Positif
lateralisasi Tidak ada lateralisasi
kanan
kiri
g. Mulut
:
Bibir kering tetapi tidak terdapat lesi, tidak ditemukan stomatitis dan
tidak ada aphtae, bentuk simetris, gigi sudah tanggal beberapa tinggai 2
gigi seri dan taring, tidak ada karies, gusi tidak ada perdarahan maupun
lesi, lidah lembab, simetris, tonsil pallatin berada diantara kedua pilar
plica tonsilaris ukuran tonsil T-1 (ukuran normal yang ada atau tidak
ada pembesaran tonsil).
h. Leher
:
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening di leher, sub mandibulla
dan sekitar telinga, tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid dan tidak
ditemukan nyeri ketika menelan, tidak terdengan bruit tyroid. JVP 3 cm
diukur dari titik angulus ludovici dengan posisi supinasi.
5. Dada atau Thorax
a. Paru-Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Palpasi
Perkusi
umbilikus,
tidak
ada
asites,
tidak
Perkusi
: tympani
Palpasi
7. Genitalia
8. Anus
9. Ekstremitas
a. Superior
Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Gol darah
Hasil
B
13,0
4,37
40,0
242
9,90
71,8
Satuan
G / dl
Jt/ul
%
103/ul
103/ul
%
11
Rujukan
14.0-19.0
4.5-5.9
40-52
150-400
4.0-12.0
50-70
Limfosit
MCH
MCHC
MCV
RDW
MPV
16,6
29,7
32,5
91,6
13,2
7,5
%
Pg
g/dl
Fl
%
Fl
25-40
27.0-31.0
33.0-37.0
79.0-99.0
10.0-15.0
6.5-11.0
KIMIA KLINIK
Uream
Kreatinin
28,8
0,96
Mg/dl
Mg/dl
19-44
0.6-1.3
: 12.26 wib
Hasil
883
Sewaktu
Nanah
lendir
3 11
2016
Negatif (-)
Belum
Sampel
?
Belum
Sampel
?
2. Terapi obat
a. Infus RL + anophilin 1 ampul
b. Injeksi cetriaxon 1 gram x 12 jam
12
Unit
Nilai
metode
13
I.
ANALISA DATA
No
1
Hari, tanggal
Senin,
31
Nopember
2016
Data Fokus
Etiologi
Ds :
Ketidakseimbangan
Pasien mengatakan sesak nafas
perfusi ventilasi
Do :
Tampak sesak nafas
Irama nafas cepat
Posisi semi fowler
Terpasang O2
Rr : 26 x per menit
Auskultasi suara wheezing
Senin,
31 Ds :
Ketidakmampuan
untuk
Nopember
Pasien mengatakan nafsu makan menurun, memasukkan
atau
2016
merasa mual.
mencerna nutrisi oleh
Do :
karena faktor biologis
Rambut tampak sedikit rontok
Kulit kering
Konjungtiva anemis
Tampak kurang nafsu makan
IMT 17, ___ (underwight)
Turgor kulit 4 detik
Hemodinamik :
TD : 130/80 mmHg
N : 86 x per menit
RR : 26 x per menit
S : 37.0 C
Senin,
31 Ds :
Ansietas, efek hospitalisasi
Nopember
Pasien mengatakan sulit tidur
14
Problem
Ttd
Gangguan pertukaran
gas
Nutrisi kurang
kebutuhan
dari
2016
Do :
Tampak sering terbangun
Tampak panda eye
Mata sayu
Sklera tampak kemerah-merahan
Sering menguap pada pagi hari
15
16
Rasional (EBN)
EBN: Ketika tingkat pernapasan
melebihi 30 napas, bersama dengan
langkah-langkah fisiologis lainnya,
sebuah penelitian menunjukkan
bahwa ada perubahan fisiologis
yang signifikan (Considine, 2005;
Hagle, 2008).
EBN: Ketika pasien sesak napas,
perhatikan apa yang penyebab yang
ketika sesak napas, menjelaskan
cara pasien bernapas dengan
kondisi sepeti itu, dan bagaimana
mengatasi sesak napas atau akan
memburuk (Considine, 2005;
Hagle, 2008
EBN: Sebuah studi menemukan
bahwa ketika penyebabnya adalah
psikologis (sesak napas medis
dijelaskan), itu dikarenakan efek
pola nafas yang tidak efektif
Ttd
EBN:
Teknik
ini
dapat
meningkatkan pembersihan dahak
dan mengurangi kejang batuk,
mengontrol batuk menggunakan
otot diafragma membantu batuk
lebih kuat dan efektif (Doba Hoe,
2006).
17
NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3 x 24 gangguan pola tidur pasien
18
19
Respon hasil
08.30
Ds :
Pasien mengatakan sesak nafas
Do :
Takhipneu
Dyspneu
11.00
Ds :
Pasien mengatakan dulu adalah perokok
dan pemabuk
Ds :
Pasien mengatakan sesak nafas
Do :
Tampak nfas tidak teratur
Retraksi dada kanan kiri sama
Hemodinamik :
Td : 130/80 mmHg
N : 86 x per ment
S : 36, 8 C
Rr : 26 x per menit
20
ttd
Do :
Dx medis : TB Paru (BTA Negatif)
Tampak sesak nafas
Bibir menghitam
Gusi dan gigi tampak kuning
13.00
Memberikan oksigen
diperintahkan
sesuai
dengan
yg Ds :
Pasien mengatakan saat bernafas lebih
nyaman
Pasien
mengatakan
sesak
nafas
berkurang
Do :
Terpasang O2 dengan kanul 4 lpm
Tampak nyaman
RR : 22 x per menit
14.45
Melatih pasien untuk melakukan nafas dalam
Ds :
Pasien mengatakan mau melakukan
sesuai intruksi
Do :
Tampak melakukan sesuai instruksi
Tampak kembang kempis dada (retraksi
dada) saat inspirasi dan ekspirasi
Ds :
Pasien mengatakan setelah
batuk terasa lebih nyaman
Do :
18.00
21
berlatih
08.00
Ds :
Pasien mengatakan lebih nyaman
Do :
Diberikan terapi nebulizer combivent
selama 15 menit
Selasa, 2-11-2016
07.45
Ds :
Pasien mengatakan merasa mual
Pasien mengatakan muntah saat batuk
Pasien mengatakan tidak nafsu makan
Do :
Tampak muntah saat batuk
Rambut sedikit rontok
Konjungtiva anemis
Turgor kult 4 detik
Kulit kering dan muka pucat
12.15
15.00
Ds :
22
18.00
07.30
Selasa, 1-11-2016
09.00
Ds :
pasien mengatakan tidak nafsu makan
Do :
Pasien tampak kurus
Pasien tampak lemah
Nafsu makan kurang
23
21.00
07.45
Ds :
Pasien mengatakan sesak saat mau tidur
Pasien mengatakan tidak terbiasa di
rumah sakit
Do :
Pasien tampak tidak bisa tenang
Tampak sesak nafas
RR : 22 x/menit
Ds :
Pasien mengatakan tampak nyaman
Pasien mangatakan tidur mulai jam
23.00 04.00
Pasien terbangun sekitar jam 02.0003.00
Do :
tampak tenang
panda eye berkurang
tampak sedikit segar
Ds :
pasien mengatakan tidur pada malam
hari
Do :
pasien tampak kurang tidur
pasien tampak kurang segar
24
No DX
1
Respon hasil
08.30
Ds :
Pasien mengatakan sesak nafas
Do :
Takhipneu
Dyspneu
Ds :
Ds :
Pasien mengatakan sesak nafas
Do :
Tampak nafas tidak teratur
Retraksi dada kanan kiri sama
Hemodinamik :
Td : 120/80 mmHg
N : 86 x per ment
S : 36, 6 C
Rr : 22 x per menit
11.00
25
Ttd
sesuai
dengan
14.45
yg Ds :
Pasien mengatakan saat bernafas lebih
nyaman
Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
Do :
Terpasang O2 dengan kanul 4 lpm
Tampak nyaman
RR : 22 x per menit
18.00
20.00
26
Ds :
Pasien mengatakan mau melakukan
sesuai intruksi
Do :
Tampak melakukan sesuai instruksi
Tampak kembang kempis dada (retraksi
dada) saat inspirasi dan ekspirasi
Ds :
Pasien mengatakan setelah berlatih batuk
terasa lebih nyaman
Do :
Pasien mampu mengeluarkan sputum
Tampak lebih nyaman
08.00
Ds :
Pasien mengatakan lebih nyaman
Do :
Diberikan terapi nebulizer combivent
selama 15 menit
27
Rabu, 2-11-2016
07.45
Ds :
Pasien mengatakan merasa mual
Pasien mengatakan muntah saat batuk
Pasien mengatakan tidak nafsu makan
Do :
Tampak muntah saat batuk
Rambut sedikit rontok
Konjungtiva anemis
Turgor kult 3 detik
Kulit kering dan muka pucat
12.15
15.00
Ds :
Pasien mengatakan berat badan menurun
saat mulai sakit
Do :
BB : 45 kg
IMT : 17, 57
18.00
Ds :
pasien mengatakan tidak nafsu makan
28
Do :
Pasien tampak kurus
Pasien tampak lemah
Nafsu makan kurang
07.30
29
Rabu, 2-11-2016
09.00
14.25
21.00
30
Ds :
Pasien mengatakan sesak saat mau tidur
Pasien mengatakan tidak terbiasa di
rumah sakit
Do :
Pasien tampak tidak bisa tenang
Tampak sesak nafas
RR : 22 x/menit
Ds :
Pasien mengatakan tampak nyaman
Pasien mangatakan tidur mulai jam 23.00
04.00
Pasien terbangun sekitar 1 jam
Do :
tampak tenang
panda eye berkurang
No DX
1
Ds :
pasien mengatakan tidur pada malam hari
Do :
pasien tampak kurang tidur
pasien tampak kurang segar
pasien akan mencoba tidur pada siang
hari dan malam hari
Respon hasil
Ds :
Pasien mengatakan sesak nafas
Do :
Tampak nfas tidak teratur
Retraksi dada kanan kiri sama
Hemodinamik :
Td : 120/80 mmHg
N : 84 x per ment
S : 36, 2 C
Rr : 22 x per menit
31
Ds :
Pasien mengatakan sesak nafas
Do :
Takhipneu
Dyspneu
Ds :
Pasien mengatakan dulu adalah perokok
dan pemabuk
Do :
Dx medis : TB Paru (BTA Negatif)
Tampak sesak nafas
Bibir menghitam
Gusi dan gigi tampak kuning
08.30
11.00
Memberikan oksigen
diperintahkan
sesuai
dengan
13.00
32
yg Ds :
Pasien mengatakan saat bernafas lebih
nyaman
Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
Do :
Terpasang O2 dengan kanul 4 lpm
Tampak nyaman
RR : 22 x per menit
Ds :
Pasien mengatakan
sesuai intruksi
Do :
mau
melakukan
19.00
Ds :
Pasien mengatakan setelah berlatih batuk
terasa lebih nyaman
Do :
Pasien mampu mengeluarkan sputum
Tampak lebih nyaman
Ds :
Pasien mengatakan lebih nyaman
Do :
Diberikan terapi nebulizer combivent
selama 15 menit
33
Kamis, 3-11-2016
07.45
Ds :
Pasien mengatakan merasa mual
Pasien mengatakan muntah saat batuk
Pasien mengatakan tidak nafsu makan
Do :
Tampak muntah saat batuk
Rambut sedikit rontok
Konjungtiva anemis
Turgor kult 4 detik
Kulit kering dan muka pucat
12.15
15.00
Ds :
Pasien mengatakan berat badan menurun
saat mulai sakit
Do :
BB : 45 kg
IMT : 17, 57
18.00
Ds :
pasien mengatakan tidak nafsu makan
34
Do :
Pasien tampak kurus
Pasien tampak lemah
Nafsu makan kurang
07.30
35
Kamis, 3-11-2016
09.00
14.25
21.00
36
Ds :
Pasien mengatakan sesak saat mau tidur
Pasien mengatakan tidak terbiasa di
rumah sakit
Do :
Pasien tampak tidak bisa tenang
Tampak sesak nafas
RR : 22 x/menit
Ds :
Pasien mengatakan tampak nyaman
Pasien mangatakan tidur mulai jam 22.00
04.00
Do :
tampak tenang
panda eye berkurang
tampak segar
07.45
Ds :
pasien mengatakan tidur pada malam hari
Do :
pasien tampak kurang tidur
pasien tampak kurang segar
pasien akan mencoba tidur pada siang
hari dan malam hari
Evaluasi
S:
pasien mengatakan masih sesak nafas
pasien mengatakan mampu melakuakan nafas dalam
pasien mengatakan mampu melakukan batuk efektif
O:
Pasien tampak sesak
tampak dyspneu
mampu mengeluarkan sputum
hemodinamik :
td : 120/80 mmHg
n : 75 x per menit
rr : 24 x per menit
s : 36,4 C
37
ttd
Kamis, 03-11-2016
09.00
A:
masalah belum teratasi
P:
Lanjurkan intervensi :
- Pantau pernafasan pasien
- Catat pola respirasi
- Berikan oksigen sesuai perintah
- Dorong pasien melakukan nafas dalam
- Dorong pasien melakukan batuk efektif
- Kolaborasi dengam tim kesehatan lainnya
S:
pasien mengatakan masih sesak nafas
pasien mengatakan mampu melakuakan nafas dalam
pasien mengatakan mampu melakukan batuk efektif
O:
Pasien tampak sesak
tampak dyspneu
mampu mengeluarkan sputum
hemodinamik :
td : 120/80 mmHg
n : 80 x per menit
rr : 22 x per menit
s : 36,2 C
38
Jumat, 04-11-2016
09.00
S:
pasien mengatakan masih sesak nafas
pasien mengatakan mampu melakuakan nafas dalam
pasien mengatakan mampu melakukan batuk efektif
O:
Pasien tampak sesak
tampak dyspneu
mampu mengeluarkan sputum
hemodinamik :
td : 120/80 mmHg
n : 75 x per menit
rr : 22 x per menit
s : 36, C
A:
masalah belum teratasi
Rabu, 02-11-2016
09.00
P:
Lanjurkan intervensi :
- Pantau pernafasan pasien
- Catat pola respirasi
- Berikan oksigen sesuai perintah
- Dorong pasien melakukan nafas dalam
- Dorong pasien melakukan batuk efektif
- Kolaborasi dengam tim kesehatan lainnya
S:
Pasien mengatakan perut terasa penuh (sebah)
39
Kamis, 03-11-2016
09.00
S:
Pasien mengatakan masih merasa mual muntah
Pasien mengatakan perut terasa penuh (sebah)
Pasien mengatakan tidak begitu nafsu makan
40
O:
Rambut sedikit rontok
Konjungtiva anemis
Muka pucat
Tampak kurang nafsu makan
Kulit kering, turgor kulit 4 detik
Limfosit : 16,6
Bb : 45 IMT : 17,57
Satu porsi tidak pernah habis
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi :
- Amati tanda malnutrisi
- Monitor asupan makan
- Monitor adanya penurunan BB
- Evaluasi status gizi pasien
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
Jumat, 04-11-2016
09.00
S:
Pasien mengatakan masih merasa mual tapi tidak muntah
Pasien mengatakan tidak sedikit nafsu makan
41
O:
Mampu menghabiskan setengah porsi
Rambut sedikit rontok
Tampak kurang nafsu makan
Kulit kering, turgor kulit 3 detik
Limfosit : 16,6
Bb : 45 IMT : 17,57
Satu porsi tidak pernah habis
A:
- status gizi pasien
Anjurkan makan sedikit tapi sering Masalah belum teratasi
Rabu, 02-11-2016
09.00
P:
Lanjutkan intervensi :
- Amati tanda malnutrisi
- Monitor asupan makan
- Monitor adanya penurunan BB
- Evaluasi
S:
Pasien mengatakan tidak dapat tidur nyenyak karena sesak
Dapat tidur hanya 2-4 jam perhari
Pasien mengatakan sering terbangun saat malam hari
O:
pasien terlihat menguap
nampak panda eyes
mata tampak sayu
42
A:
Masalah belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi
1. kaji riwayat tidur termasuk rutinitas tidur, pola tidur
2. menilai faktor yang menyebabkankurang tidur
3.pastikan lingkungan tidur yang tenang
4. berikan rutinitas tidur yang cocok
Kamis, 03-11-2016
09.00
S:
Pasien mengatakan sedikit dapat tidur nyenyak
Dapat tidur hanya jam 22.00 sampai 04.00 jam perhari
Pasien mengatakan sering terbangun saat malam hari
O:
pasien terlihat menguap
nampak sedikit panda eyes
A:
Masalah belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi
1. kaji riwayat tidur termasuk rutinitas tidur, pola tidur
2. menilai faktor yang menyebabkankurang tidur
3.pastikan lingkungan tidur yang tenang
4. berikan rutinitas tidur yang cocok
43
Jumat, 04-11-2016
09.00
S:
Pasien mengatakan dapat tidur nyenyak
Dapat tidur hanya jam 22.00 sampai 05.00 jam perhari
Pasien mengatakan tidak terbangun saat sudah tidur
Pasien mengatakan nyaman
O:
pasien nyaman
tidak ada panda eyes
nampak segar
A:
Masalah teratasi
P
Pertahankan intervensi
44
45