4. Jahitan halus tetapi banyak yang dijahit pada jarak yang sama lebih
disukai daripada jahitan yang lebih besar dan berjauhan.
5. Setiap jahitan dibiarkan pada tempatnya hanya selama diperlukan. Oleh
karena itu jahitan pada wajah harus dilepas secepat mungkin (48 jam5
hari), sedangkan jahitan pada dinding abdomen dan kaki harus dibiarkan
selama 10 hari atau lebih.
6. Semua luka harus ditutup sebersih mungkin.
7. Pemakaian forsep dan trauma jaringan diusahakan seminimal mungkin.
Penjahitan merupakan suatu cara menjahit untuk mendekatkan
atau
suatu
jahitan.
Digunakan
untuk
memperkuat
dan
luka
menjadi
tumpang
tindih
dan
luka
mengalami
3. Infeksi: Infeksi dapat terjadi karena tehnik penjahitan yang tidak steril,
luka yang telah terkontaminasi, dan adanya benda asing yang masih
tertinggal.
4. Perdarahan: Terapi antikoagulan atau pada pasien dengan hipertensi.
5. Hematoma: Terjadi pada pasien dengan pembuluh darah arteri terpotong
dan tidak dilakukan ligasi/pengikatan sehingga perdarahan terus
berlangsung dan menyebabkan bengkak.
6. Dead space (ruang/rongga mati): Yaitu adanya rongga pada luka yang
terjadi karena penjahitan yang tidak lapis demi lapis.
7. Sinus: Bila luka infeksi sembuh dengan meninggalkan saluran sinus,
biasanya ada jahitan multifilament yaitu benang pada dasar sinus yang
bertindak sebagai benda asing.
8. Dehisensi: Adalah luka yang membuka sebelum waktunya disebabkan
karena jahitan yang terlalu kuat atau penggunaan bahan benang yang
buruk.
9. Abses: Infeksi hebat yang telah menghasilkan produk pus/nanah.
F. Alat dan bahan yang diperlukan pada penjahitan luka :
1. Alat (Instrumen)
a. Tissue forceps ( pinset ) terdiri dari dua bentuk yaitu tissue forceps
bergigi ujungnya ( surgical forceps) dan tanpa gigi di ujungnya yaitu
atraumatic tissue forceps dan dressing forceps.
d. Suture scissors
e. Needleholders
j. Towel clamps
2. Bahan
a. Benang (jenis dan indikasi dijelaskan kemudian )
b. Cairan desifektan : Povidon-iodidine 10 % (Bethadine )
c. Cairan Na Cl 0,9% dan perhydrol 5 % untuk mencuci luka.
d. Anestesi lokal lidocain 2%.
e. Sarung tangan.
f. Kasa steril.
3. Jarum
Jarum bedah disebut juga jarum hecthing (Suturu needles atau
Surgicalneedles)digunkanauntukmenjahitluka,umumnyalukaoperasi.
Padaumumnyaterbuatdarilogam(stainlesssteel)
Pemilihan jarum bedah antara lain : jarum yang digunakan agar
berperanaktifdalampenyembuhanlukadantidakmerubahataumerusak
jaringantubuh.Bentuk,ukuran,danrancanganjarumdipilihyangsesuai
denganproseduroperasi.
Terdapat dua jenis
a. Lurus (Straight)
b. Bengkok (Curved)
Bagianbagiandarijarumbedah,terdiriatas:
a.
Ujungjarum(pointofneedle)
b.
Badan/Batang(body/shatneedle)
c.
Matajarum(eyeneedle)
a. Taper. Ujung jarum taper dengan batang bulat atau empat persegi
cocok digunakan untuk menjahit daerah aponeurosis, otot, saraf,
peritoneum, pembuluh darah, katup.
b. Blunt. blunt point dan batang gepeng cocok digunakan untuk menjahit
daerah usus besar, ginjal, limpa, hati
Bentuk Jarum:
e. circle
f. 3/8 circle
g. circle
h. 5/8 circle
i. curve
j. Lurus
4. Anestesi
Jenis anestesi yang di gunakan adalah anestesi lokal :
a. Golongan Ester
1) Kokain
2) Prokain
3) Benzokain
4) Piperokain
5) Tetrakin
b. Golongan Amida
1) Lidokain
2) Prilokain
3) Mepivakain
4) Bupivakain
5) Kinkokain
6) Infiltrasi (di suntikkan)
7) Field Block (di suntikkan mengelilingi daerah yang
akan di jahit)
8) Block
Syaraf
(di
suntikkan
syaraf
yang
mempersyaraif daerah tersebut)
5. Hal yang harus di perhatikan
H. PERSIAPAN ALAT
1. Sterilisasi dan cara sterilisasi
Sterilisasi adalah tindakan untuk membuat suatu alat-alat atau bahan
dalam keadaan steril.
Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara :
a. Secara kimia : yaitu dengan bahan yang bersifat bakterisid , seperti
formalin, savlon, alkohol.
b. Secara fisik yaitu dengan :
1) Panas kering ( oven udara panas )
a) Selama 20 menit pada 200 C
b) Selama 30 menit pada 180 C
c) Selama 90 menit pada 160 C
2) Uap bertekanan ( autoclave): selama 15 menit pada 120 C dan
tekanan 2 atmosfer
3) Panas basah, yaitu di dalam air mendidih selama 30 menit. Cara
ini hanya dianjurkan bila cara lain tidak tersedia.
2. Pengepakan
Sebelum dilakukan sterilisasi secara fisik, semua instrument harus
dibungkus dengan dua lapis kain secara rapat yang diikutkan dalam
proses sterilisasi. Pada bagian luar pembungkus , ditempelkan suatu
I. JENIS-JENIS BENANG
namum
dilapisi
dengan
garam
Chromium
untuk
8. Jaringan subcutan dijahit dengan benang yang dapat diserap yaitu plain
catgut atau poiiglactin secara simple interrupted suture. i. Kulit dijahit
benang yang tak dapat diserap yaitu silk atau nylon.
K. TEKNIK PENJAHITAN KULIT
1. Prinsip yang harus diperhatikan :Cara memegang kulit pada tepi luka
dengan surgical forceps harus dilakukan secara halus dengan mencegah
trauma lebih lanjut pada jaringan tersebut.
2. Ukuran kulit yang yang diambil dari kedua tepi luka harus sama besarnya.
3. Tempat tusukan jarum sebaiknya sekitar 1-3 cm dari tepi lukia.Khusus
daerah wajah 2-3mm.
4. Jarak antara dua jahitan sebaiknya kurang lebih sama dengan tusukan
jarum dari tepi luika.
5. Tepi luka diusahakan dalam keadaan terbuka keluar ( evferted ) setelah
penjahitan.
SIMPLE INTERUPTED SUTURE
1. Indikasi
: pada semua luka
Kontra indikasi : tidak ada Teknik penjahitan
Dilakukan sebagai berikut:
a. Jarum ditusukkan pada kulit sisi pertama dengan sudut sekitar 90
derajat, masuk subcutan terus kekulit sisi lainnya.
b. Perlu diingat lebar dan kedalam jaringan kulit dan subcutan
diusahakan agar tepi luka yang dijahit dapat mendekat dengan
posisi membuka kearah luar ( everted)
c. Dibuat simpul benang dengan memegang jarum dan benang
diikat.
d. Penjahitan dilakukan dari ujung luka keujung luka yang lain.
2. Indikasi
: Luka pada persendian, Luka pada daerah yang
tegangannya besar
Kontra indikasi : tidak ada
Teknik penjahitan ini dilakukan untuk mendapatkan eversi tepi luka
dimana tepinya cenderung mengalami inverse. misalnya kulit yang
tipis.
Teknik ini dilakukan sebagai berikut:
a. Jarum ditusukkan jauh dari kulit sisi luka, melintasi luka dan kulit
sisi lainnya, kemudian keluar pada kulit tepi yang jauh, sisi yang
kedua.
Simple Interrupted
Simple Continuous
Horizotal matrress
Vertical matrress
Fordlocking
Jenis Simpul
1. Granny-Mudah terbuka