Asuhan

keperawatan
penyalahgunaa
n dan
ketergantunga
n napza

Penyalahgunaan Zat

Ialah penggunaan obat untuk maksud tertentu yang

tidak sesuai dengan indikasi
napza dpt mempengaruhi syaraf shg menimbulkan
kenyamanan sementara (euphoria ) , dimana dpt
menghilangkan :
rasa sakit
rasa tegang
stres
Kebingungan
tanpa menyelesaikan masalah, malah akibat
pemakaian berulang kali (adiksi)

Ketergantungan
Keadaan dimana telah
terjadi ketergantungan
fisik dan psikis,
sehingga tubuh
memerlukan jumlah
NAPZA yang makin
bertambah
( toleransi ), apabila
pemakaiannya dikurangi
atau diberhentikan
akan timbul gejala
putus obat.

Rentang Respons Gangguan Penggunaan NAPZA

Respon
adaptif

Eksperimental

Respon
Maladaptif

Rekreasional

Situasional

Peyalahgun
aan

Ketergantung
an

Jenis-Jenis NAPZA
Narkotika
Narkotika adalah suatu obat atau zat alami, sintetis
yang dapat menyebabkan turunnya kesadaran,
menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri dan
perubahan
kesadaran
yang
menimbulkan
ketergantungna akan zat tersebut secara terus
menerus. Contoh narkotika yang terkenal adalah
seperti ganja, heroin, kokain, morfin, amfetamin,
dan lain-lain.

Psikotropika

psikotropika adalah zat atau obat, baik sintesis maupun

semisintesis yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku (RI No.
996/MENKES/SK/VIII/2002).
Zat
yang
tergolong
dalam
psikotropika (Hawari, 2006) amphetamine, ektasy
(metamfetamin), dan fenfluramin. Amphetamine sering
disebut dengan speed, shabu-shabu, whiz, dan sulph.

Zat Adiktif Lainnya

Zat adiktif lainnya adalah zat, bahan kimia, dan

biologi dalam bentuk tunggal maupun campuran yang
dapat membahayakan kesehatan lingkungan hidup
secara langsung dan tidak langsung yang mempunyai
sifat karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif,
dan iritasi. Bahan-bahan berbahaya ini adalah zat
adiktif yang bukan termasuk ke dalam narkotika dan
psikoropika, tetapi mempunyai pengaruh dan efek
merusak fisik seseorang jika disalahgunakan
(Wresniwiro dkk. 1999).

FaktorPenyebab Penyalahgunaan NAPZA

1. Faktor internal

Faktor kepribadian
Intelegensi
Usia
Dorongan kenikmatan dan rasa ingin tahu
Pemecahan masalah

Lanjutan..
2.

Faktor eksterna

1. Keluarga
2. Kelompok teman sebaya
3. Faktor kesempatan

1.Tanda dan Gejala

Opiat

Ganja

Sedatif-

Hipnotik
* eforia
* eforia
* pengendalian
*mengantuk * mata
diri berkurang
*bicara
merah
* jalan
cadel
* mulut
sempoyongan
* konstipasi kering
* mengantuk
* penurunan * banyak
*
bicara
memperpanjan
Kesadaran
dan tertawa g
* nafsu
tidur
makan
* hilang
meningkat
kesadaran
* gangguan

Alkohol

amfetamine

* mata
merah
* bicara
cadel
* jalan
sempoyongan
* perubahan
persepsi
* penurunan
kemampuan

* selalu
terdorong
untuk
bergerak
*
berkeringat
* gemetar
* cemas
* depresi

menilai

* paranoid

Dampak Penyalahgunaan NAPZA

Bagi diri sendiri.

Bagi keluarga.

Bagi pendidikan atau

sekolah.

Bagi masyarakat, bangsa,

dan negara.

Asuhan keperawatan klien dengan

penyalahgunaan dan ketergantungan napza

1. Pengkajian
adapun pengkajiann yang dapat dilakukan meliputi:
a. Perilaku klien ( dapat dilihat pada tabel perilaku klien
penyalahgunaan dan ketergantungan napza)
b. Faktor penyebab dan faktor pencetus.
c. Mekanisme koping yang digunakan oleh klien.

Asuhan keperawatan klien dengan

penyalahgunaan dan ketergantungan napza

2.

Diagnosa keperawatan

Koping Individu tidak efektif: belum mampu mengatasi

keinginan menggunakan zat.

3. PERENCANAAN DAN
IMPLEMENTASI

implementasi keperawatan yang dilakukan

mengacu pada perencanaan keperawatan
(rencana tindakan keperawatan) yang di
sesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas
masalah klien.

EVALUASI

Evaluasi penyalahgunaan dan ketergantungan zat

tergantung pada penanganan yang dilakukan perawat
terhadap klien dengan mengacu kepada tujuan khusus
yang ingin di capai. Sebaiknya perawat dan klien
bersama-sama melakukan evaluasi terhadap
keberhasilan yang telah dicapai dan tindak lanjut yang
di harapkan untuk di lakukan selanjutnya.