Anda di halaman 1dari 20

TUGAS ELEKTRONIKA DIGITAL

TERMOMETER DIGITAL DENGAN OUTPUT SEVEN


SEGMENT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER
AT89S51

Oleh :
FIRMAN CAHYA WIBAWA (1431120007)
KELAS :

D3/2B TEKNIK LISTRIK


NO:

05

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, hidayah dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah elektronika digital ini dengan
baik. Makalah ini telah di susun dari referensi makalah termometer digital dengan
output seven segmen menggunakan mikrokontroller AT89S51
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu, yaitu :
1. Bapak Wijaya selaku dosen pembimbing
2. Teman-teman mahasiswa Teknik Listrik
3. Orang tua yang telah memberi motivasi dan dukungan.

Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari
Allah SWT.
Penulis berharap agar makalah elektronika digital ini bermanfaat bagi kita
semua, khususnya mahasiswa Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang. Dalam
penulisan laporan ini mungkin terdapat kekurangan-kekurangan baik dalam
penulisan maupun isi laporan, oleh karena itu penulis mohon maaf sekaligus
menerima kritik dan saran.
Malang, 15 januari 2015

Penulis

DAFTAR ISI

TUGAS ELEKTRONIKA DIGITAL.................................................................i


KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................. iii
BAB I...................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................1
1.2 UMUM............................................................................................ 1
BAB II..................................................................................................... 3
ISI DAN PERANCANGAN...........................................................................3
2.1 PERANCANGAN............................................................................... 3
2.2 PERENCANAAN HARDWARE.............................................................4
2.3 PERENCANAAN SOFTWARE..............................................................8
2.4 SUBYEK PENELITIAN.......................................................................9
BAB III.................................................................................................. 10
DATA..................................................................................................... 10
3.1 PENGUMPULAN DATA....................................................................10
3.1.2 Langkah-langkah pengujian............................................................10
3.1.3 Instrument penelitian.....................................................................11
3.2 DATA HASIL PENGAMATAN.............................................................13
3.3 ANALISA DATA.............................................................................. 14
BAB V................................................................................................... 15
PENUTUP............................................................................................... 15
4.1 KESIMPULAN................................................................................ 15
4.2 SARAN......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 16

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Kemajuan dunia elektronika dan teknologi saat ini sudah berkembang

dengan pesat. Hal ini ditandai dengan diciptakan peralatan elektronika yang
semakin canggih banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari perkembangan
dibidang elektronika diantaranya adalah membantu manusia dalam menyelesaikan
beban tugas. Sehingga, waktu tenaga dan biaya yang digunakan dapat dapat
hemat. Aktifitas yang bersifat rutin sekarang ini banyak yang digantikan oleh
peralatan-peralatan yang dirancang sercara otomstis. Sehingga dapat digantikan
tenaga manusia.
Peralatan elektronika yang ada dipasaran ada yang analog, ada juga yang
digital. Pada peralatan analog, penunjukan yang digunkan merupakan persamaan
dari satuan nilai ukurnya langsung ditampilkan dalam bentuk angka atau atau digit
lebih mudah diamati dan tingkat ketelitian juga lebih baik. Sistem digital yang
digunakan dalam peralatan-peralatan elektronika salah satunya terdapat pada alat
pengukuran suhu tubuh.
Berangkat dari fenomena tersebut, maka dalam laporan makalah ini akan
dirancang suatu alat pengukuran suhu tubuh manusia sederhana dengan system
digital yang dituangkan dalah sebuah tungas akhir dengan judul Rancang Bangun
Alat Pengukur Suhu Tubuh Berbasis Mikrokontroler dengan Tampilan LCD.

1.2

UMUM
Saat ini termometer banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengukur

suhu tubuh mereka. Pada umumnya termometer dirancang untuk orang yang
memiliki kondisi fisik normal terutama dalam kemampuan melihat. Pembuatan
termometer untuk orang buta, dirancang menggunakan sebuah alat yang

menghasilkan suara. Tugas akhir ini membuat termometer badan dengan keluaran
suara berbasis mikrokontroler AT89S51. Secara umum termometer badan ini
dirancang menggunakan sensor LM35, ADC0804, mikrokontroler
AT89S51 dan ISD4004. Sinyal yang diterima akan diproses oleh sensor dan sinyal
akan diubah oleh ADC0804 dari sinyal analog menjadi sinyal digital dan akan
dikontrol oleh mikrokontroler AT89S51.
Sinyal yang diterima oleh sensor LM35 akan ditampilkan oleh LCD dan
akan menghasilkan suara yang dikeluarkan melalui speaker yang menunjukkan
berapa derajad suhu tubuh yang diperoleh. Termometer ini dapat mengukur suhu
dan mengeluarkan suara antara 35,0C 42,0C dengan perubahan 0,2C. Suara
yang akan dikeluarkan adalah suhu yang telah mengalami 6 kali pengukuran
dengan nilai tetap. Termometer ini dapat digunakan oleh orang yang memiliki
keterbatasan penglihatan. Kata kunci: Mikrokontroler, Sensor Suhu, ADC,
ISD4004, LCD, Termometer

BAB II
ISI DAN PERANCANGAN
2.1

PERANCANGAN
Adapun perancangan system tugas makalah ini dengan gambar
diagram blok ini.

Plat yang ingin diketahui suhunya didekatkan kesensor, diode


kemudian IN4148 yang digunakan sebagai sensor suhu kemudian sensor
akan mendeteksi suhu plat tersebut, output sensor berupa tegangan. Output
sensor akan berbanding terbalik dengan dengan suhu plat, bila mana suhu
plat naik maka nilai output sensor akan turun, begitu pula sebaliknya, bila
suhu plat turun maka nilai output sensor akan naik, nilai output sensor yang
sangat kecil harus dikuatkan oleh pengkondisi singal, output dari
pengkondisi singal yang masih berupa data analog selanjutnyan kan
diterjemahkan menjadi data digital oleh ADC, kemudian output ADC yang
sudah berupa data digital akan diproses, oleh mikrokontroler yang
selanjutnya akan ditampilkan pada seven segment

2.2

PERENCANAAN HARDWARE

Perencanaan hardware tugas akhir ini meliputi blok-blok sebagai berikut:


1. sensor suhu dan op-amp
gambar 3.3 menunjukan gambar rankaian sensor suhu dengan
pengkondisian sinyal. Dioda IN4148 digunaka sebagai sensor suhu, IC
yang digunakan untuk pengkondisi singal adalah LM35, dengan 4 gerbang
penguatan, yakni A1, A2, A3 dan A4 seperti gambar 3.3

Gambar 3.1 sensor suhu dan op-amp


pada rangkaian ini diinginkan tegangan yang masuk ke pin+A3
adalah 2,5 volt. Input IC LM35 adalah 5 volt, sehingga dibutuhkan
pembagi tegangan. Berlaku rumus:
didapatkan nilai R1 dan R2 adalah 10K, agar kondisi tegangan 2,5volt
tersebut mendekati kondisi ideal maka tegangan tersebut akan melewati
op-amp 1 terlebih dahulu, seperti gambar 3.4. fungsi op-amp 1 adalah
sebagai buffer, dimana Vo Vin,, , namun arus input lebih kecil dari pada
arus output. Hal ini membuat tegangan output akan mendekati ideal.

Gambar 3.2 pembagi


tegangan dan Bufer
Aouput A1 selanjutnya akan
menjadi input (+) pada A2, Op-amp2
merupakan modifikasi dari rangkaiyan
sumber arus konten, Op-amp4 berfungsi sebagai penguat tak pembalik
sederhana (buffer) maka aouputnya akan sama dengan nilai input dari opamp3 yaitu 0.32 volt saat sensor berada pada suhu ruangan nilai output
terakhir

dari

op-amp

masih

berupa

besaran

analog,

sedangkan

mikrokontroler hanya dapat memproses data digital, sehingga diperlukan


ADC (analog Digital Conveter).
2. ADC (analog digital converter)
ADC0804 dioprasikan pada mode hand shaking, thermometer
digital yang dibuat memiliki rentang suhu 0C sampai dengan 100 C. saat
suhu ruangan, output sensor berkisar antara 0,30volt-0,33volt. Sedangkan
saat suhu mencapai 100 C, output sensor akan bernilai 1volt. Agar
pembacaan ADC lebih teliti, maka nilai

V rev

haruslah setengah dari

nilai inputan tertinggi.

Ganbar 3.3 Rangkaiyan ADC 0804 mode hand Shaking

Output dari ADC selanjutnya akan diproses oleh mikrokontroler AT89S51


dan nilai suhu yang terukur akan tampil diseven segment.
3. Perancangan rangkaian penampilan suhu (sevent segment)
IC BCD to seven digunakan untuk menentukan angka yang tampil
pada sevent segment. IC ini berfungsi mengubah data biner menjadi tampil
pada sevent segment . gambar 3.9 menunjukan rangkaiyan sevent segment
dengan IC 7447.

Ganbar rangkaiyan 3.4 Rangkaiyan sevent segment dengan IC 7447


Dari gambar diatas 3.9 dapat dilihat dengan bahwa P1.1 sampai dengan
P1.3 digunakan untuk member cacahan pada IC 7447. Sedangkan P1.6 digunakan
untuk menscaning transistor, dimana transistor ini berfungsi sebagai saklar untuk
Vcc pada masing-masing segment. Adapun fungsi dari IC 7447 adalah sebagai
decoder input, dimana input yang berupa 4bit BCD didecoder menjadi seven
segment BCD.

4. Perancangan modul penanman mikrokontroler AT89S51

Gambar 3.5 Rankaian modul penanaman Mikrokontroler


Dowloder ini berfungsi untuk menanamkan program pada
mikrokontroler AT89S51, konektor digunakan untuk menanamkan
program adalah konektor yang DB25 Female (on Bord). Sedangkan untuk
software yang digunakan untuk software yang digunkan untuk
mengcompailer

program

adalah ASM51

dan

untuk

menanaman

programnya menggunakan software downloader 89sxx program.exe.

2.3

PERENCANAAN SOFTWARE
1 . program ADC hand shaking
Adapun alur pemograman ADC hand shaking dapat dilihat pada gambar
dibawah.

10

Gambar 3.6 Alur pemograman ADC hand shaking


Agar ADC dapat bekerja, CS harus berlogika 0, register SAR
akan direset, sedangkan ketika sinyal WR kembali 1, maka proses
konversi segera dimulai. Selama konversi sedang berlangsung, singal
INTR akan tidak aktif (berlogika 1), saat konversi selesai ditandai
dengan aktifnya sengal INTR (logika 0). Ketika singal RD dikirimkan
data berlogika 0 maka data hasil konversi akan keluaran. Setelah proses
konversi selesai data hasil konversi disimpan pada accumulator, begitu
seterusnya, perancangan untuk tugas akhir ini menggunakan mode handshaking. Mode ini dipilih karena aka nada tampilan suhu yang harus dapat
dilihat oleh pemakai alat, sehingga waktu konversi ADC dapat diatur.

2. Program Tampilan
Data hasil konversi yang tersimpan di accumulator akan dipanggil
kembali unruk selanjutnya diproses agar bisa ditampilkan pada sevent
segment.
Adapun alur programnya agar senent segment dapat menampilkan
nilai suhu yang terukur sepertigambar dibawah ini.

11

Gambar 3.7 alur pemograman ADC hand shaking


Proses pengolahan data ini menggunakan system scaning gambar 3.12
menunjukan Flowchart program tampil.

2.4

SUBYEK PENELITIAN
Subyek penelitian dalam pembuatan tugas akhir adalah berupa alat
penampilan suhu (thermometer) digital berbasis mikrokontroler AT89S51
yang digunakan untuk mengukur suhu suatu objek.

BAB III
DATA
3.1
3.1.2

PENGUMPULAN DATA
Langkah-langkah pengujian

Adapun beberapa langkah yang dilakukan untuk pengujian dan


pengambilan data alat adalah sebagai berikut.
12

1) .Pengujian rangkaian sensor


a. Mendekatkan sensaor

ke

beberapa

obyek

yang

mengeluarkan panas.
b. Mengukur tegangan yang dihasilkan op-amp dan mencatat
keluaran sensor.
2) Pengujian rangkaian ADC
a. Menghubungkan rangkaiayan ADC dengan mikrokontroler
dan menampilkan pada led, sehingga output biner dari
sensor dapat diketahui.
b. Mengamati dan mencatat nilai biner.
3) Pembuatan box untuk pengambilan data.
Untuk memudahkan pengambilan data, dibuat box dengan ukuran
40cmx30cmx25cm. dimana dalam box dipasang 3 buah lampu
60watt, kemudian tegangan lampu tersebut akan diatur dengan
outo trafo agar didapat panas tertentu.
4) Pengujian tanpilan
a. Meletakan sensor thermometer digital dan thermometer
analog pada suatu ruangan berisi lampu, kemudian
mengubah-ubah tegangan ke lampu dengan menggunakan
auto trafo.
b. Mengamati seven segment, membandingkan tampilan
seven segment dengan thermometer digital dan analog
kemudian mencatat dengan hasil pengamatan.
3.1.3 Instrument penelitian

Adapun beberapa instrument yang digunakan dalam pengumpulan


data antara lain:
1 Voltmeter digital
Voltmeter digital digunakan untuk mengukur output op-amp agar
memperoleh suatu nilai yang pasti. Voltmeter digital dapat dilihat gambar
dibawah ini.

13

Gambar Voltmeter Digital


2

Thermometer digital

Thermometr digital digunakan untuk membandingkan data keluaran


sevent segment. Thermometer ini memiliki rentang suhu dari -10C
sampai dengan 70C dan memiliki delay penampil selama 8 detik

Gambar thermometer digital

Thermometer analog

Agar data yang didapat lebih akurat, digunakan juga thermometer analog
sebagai pembanding, thermometer ini memiliki rentang suhu dari -10C
sampai dengan 100C

14

Gambar thermometer analog


4

Watt meter

Watt meter digunakan untuk mengukur tegangan output auto trafo, dimana
outo trafo digunakan untuk member masukan variable pada lampu yang
digunakan untuk mengambil data.

Gambar wattmeter

3.2

DATA HASIL PENGAMATAN


Adapun beberapa data hasil pengamatan, antara lain:
1. Data tegangan sensor dan output biner ADC
Tabel 3.2 data Biner sensor
No Tegangan

Biner
15

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Sensor (volt)
0,35
0,36
0,37
0,38
0,39
0,40
0,41
0,42
0,43
0,44
0,45
0,46
0,47
0,48
0,49
0,50
0,51
0,52
0,53
0,54

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0

0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0

1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0

1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1

0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0

1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1

0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0

3.3 ANALISA DATA


Dalam analisa data dibutuhkan data-data yang akurat untuk
mendukung kinerja alat yang dibuat dan membandingkan dengan data
instrument sebelumnya, sehingga bisa diketahui kesalahan-kesalahan
dan kekurangan yang ada pada alat.

16

BAB V

PENUTUP
4.1

KESIMPULAN
1. Dari hasil pengukuran suhu yang telah dilakukan dengan menggunakan
sesor LM35 dan thermometer air raksa teryata sensor LM35 memiliki nilai
kepresisian yang lebih baik dibandingkan thermometer alkohol
2. Mikrokontroler AT89S51 bisa digunakan sebagai elemen pengontrol pada
alat pengukur suhu baik itu suhu tubuh maupun suhu ruangan karena
mikrokontroler ini sudah memiliki rangkaiyan ADC internal yang
memudahkan kita dalam mengkonversi singal digital sehingga suhu yang
terbaca oleh LM35 bisa langsung ditampilkan LCD.
3. Penggunaan bahasa pemograman pada Code Visior AVR pada
perancangan alat pengukur suhu tubuh karena Code VisiorAVR memiliki
fiktur-fiktur yang memudahkan kita dalam membuat program library
standar C.
4. Selain bisa digunakan sebagai alat pengukur suhu tubuh alat ini juga bisa
diaplikasikan sebagai pengontrol suhu pada ruangan.

4.2 SARAN
1. Agar alat yang dinuat tidak terbatas hanya untuk orang yang memiliki fisik
normal, maka sebaiknya pada alat pengukur suhu tubuh ini dilengkapi juga
dengan output berupa suara sehingga orang yang memiliki keterbatasan
penglihatan bisa menggunkannya.

17

DAFTAR PUSTAKA
1) Abdullah. Muhammad., ADC Pada
AVR8535,
2) www.AVRku.blogspot.com,
Bandung, 2009.
3) Al Fataanif, Dasar Pemrograman C++, Andi, Jakarta, 2008
4) Atmel Corporation, Atmels Reference Databook First Edition,
Atmel. Caifornia 2007
5) Ir. Pramudijanto Jos, Teknik Akusisi Data, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Surabaya, 2008
6) ISD 2560/75/90/120, databook.
7) Jacob Mike, Zero and Span, Purdue University, USA, 2008
8) Malvino Albert Paul, Prinsipprinsip Elektronik, Edisi Kedua,
Erlangga, Jakarta, 1986

9) Rigg Geroge, Microcontroler Handbook, Advance Micro


Device. California, 2007
10) Wardana Lingga, Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri
18

ATMEGA 8535, Andi, Jakarta,


a. 2008.

19

Anda mungkin juga menyukai