Anda di halaman 1dari 11

http://trisno17.blogspot.co.id/2012/08/keretadan-gerbong.

html
KERETA DAN GERBONG
1. PENGERTIAN DAN JENIS KERETA
Pengertian kereta sebagai salah satu sarana Kereta Api, dikutip dari Keputusan Menteri
Perhubungan dan Telekomunikasi No. Km 81 Tahun 2000: Kereta adalah sarana yang
digunakan untuk mengangkut penumpang di jalan rel.
Jenis Kereta terdiri dari:
a. Kereta Penumpang, yaitu kereta yang dilengkapi dengan fasilitas tempat duduk
penumpang dan tempat barang penumpang.
b. Kereta pembangkit listrik, yaitu kereta yang dilengkapi dengan fasilitas pembangkit
listrik.
c. Kereta makan, yaitu kereta yang dilrngkapi dengan fasilitas tempat duduk, tempat
peralatan makan, dengan atau tanpa pembangkit listrik.
d. Kereta tidur, yaitu kereta yang dilengkapi dengan fasilitas tidur untuk penumpang.
e. Kereta bagasi, yaitu kereta yang dilengkapi dengan ruang bagasi dengan atau tanpa
pembangkit listrik, yang dapat berupa rangkaian sendiri atau dirangkaikan dengan
kereta penumpang.
2. KODE/ PENAMAAN JENIS KERETA
Untuk memudahkan dalam mengenal berbagai jenis kereta sebagai identitas setiap
jenis kereta diberi nama atau kode berupa huruf dan angka yang sekarang berlaku di
PT Kereta Api (Persero) dengan arti sebagai berikut:
KT
= Kereta tidur
K1
= Kereta penumpang kelas 1
K2
= Kereta penumpang kelas 2
K3
= Kereta penumpang kelas 3
KZ = Kereta penumpang kelas 1 yang dilengkapi peralatan komunikasi, sumber listrik
untuk laptop, charge HP dan kursi khusus cover jok khusus.
M1
= Kereta makan kelas 1
MP1 = Kereta makan kelas 1 dilengkapi pembangkit listrik
KM1 = Kerata makan yang dilengkapi fasilitas penumpang kelas 1
KM2 = Kereta makan yang dilengkapi fasilitas penumpang kelas 2
KM3 = Kereta makan yang dilengkapi fasilitas penumpang kelas 3
KMP3 = Kereta makan yang dilengkapi fasilitas penumpang kelas 3 dan pembangkit
listrik
B
= Kereta bagasi/barang
BP
= Kereta bagasi/barang dilengkapi pembangkit listrik
KB3 = Kereta penumpang kelas 3 dilengkapi ruang bagasi

KBP3 = Kereta penumpang kelas 3 dilengkapi ruang bagasi dan pembangkit listrik
U
= Kereta ukur
I
= kereta inspeksi
KD1 = Kereta rel diesel kelas 1
KD2 = Kereta rel diesel kelas 2
KD3 = Kereta rel diesel kelas 3
KL1 = Kereta rel listrik kelas 1
KL2 = Kereta rel listrik kelas 2
KL3 = Kereta rel listrik kelas 3
S
= Kereta spesial
Format penomoran sarana kereta yang digunakan adalah:
[kelas kereta] [jenis kereta] [tahun mulai operasi/dinas] [nomor urut]
di mana:
kelas kereta menunjukkan jenis kelas dan fasilitas dari kereta bersangkutan, dinyatakan dengan
kode huruf dan satu digit angka yaitu:

1 untuk kelas eksekutif (Kereta api eksekutif)

2 untuk kelas bisnis (Kereta api bisnis)

3 untuk kelas ekonomi (Kereta api ekonomi)


di mana kode huruf "K" menunjukkan kereta penumpang biasa, "M" menunjukkan kereta yang
dilengkapi fasilitas ruang makan dan dapur, "P" menunjukkan kereta yang dilengkapi fasilitas
genset diesel dan "B" menunjukkan kereta yang dilengkapi fasilitas ruang bagasi (kode huruf ini
bisa saling bersusun seperti KP, MP, KMP dan BP).
jenis kereta menunjukkan kereta yang ditarik lokomotif atau memiliki penggerak sendiri dengan
rincian:

0 untuk kereta penumpang yang ditarik lokomotif

1 untuk kereta rel listrik (KRL)

2 untuk kereta rel diesel elektrik (KRDE)

3 untuk kereta rel diesel hidraulik (KRDH)


tahun mulai operasi dan nomor urut: cukup jelas.
Contoh:
Nomor Urut
Tahun Mulai Operasi
Kereta Penumpang Yang Ditarik Lokomotif
Kereta Kelas Eksekutif
K 1 0 01 01

a.

K1 0 01 01 Kode di atas menunjukkan kereta kelas eksekutif (K1) yang ditarik lokomotif
dengan tahun mulai operasi 2001 dan nomor urut 01.
b. K1 1 01 01 Kode di atas menunjukkan kereta rel listrik (KRL) dengan fasilitas ruang penumpang
kelas eksekutif (K1) dengan tahun mulai operasi 2001 dan nomor urut 01.

c.
3.

a.
b.
c.
d.
e.

K3 2 10 07 Kode di atas menunjukkan kereta rel diesel elektrik (KRDE) dengan fasilitas ruang
penumpang kelas ekonomi (K3) dengan tahun mulai operasi 2010 dan nomor urut 07.
PENGERTIAN DAN JENIS GERBONG
Pengertian gerbong sebagai salah satu sarana Kereta Api, dikutip dari Keputusan Menteri
Perhubungan dan Telekomunikasi No. KM 81 Tahun 2000:
Gerbong adalah sarana yang dipergunakan untuk mengangkut barang di jalan rel.
Jenis gerbong tediri dari :
Gerbong datar
Gerbong terbuka
Gerbong tertutup
Gerbong tangki
Gerbong khusus

4. KODE/PENAMAAN JENIS GERBONG


Untuk memudahkan dalam mengenal berbagai jenios gerbong sebagai identitas setiap
jenis gerbong diberi nama atau kode berupa huruf sesuai kelompok yang berlaku
sekarang di PT Kereta Api (Persero) yaitu:
a. Gerbong datar
P
= gerbong datar 2 gandar tanpa rem
PR
= gerbong datar 2 gandar dengan rem tangan
PW
= gerbong datar 2 gandar dengan rem udara tekan
PCW = gerbong datar 2 gandar untuk peti kemas (20 ft) dengan rem udara tekan
PPR
= gerbong datar bergandar 4 dengan rem tangan
PPW = gerbong datar bergandar 4 dengan rem udara tekan
PPCW = gerbong datar 4 gandar untuk peti kemas (40 ft) dengan rem udara tekan
b. Gerbong terbuka
YW
= gerbong terbuka berdinding rendah 2 gandar dengan reem udara tekan
YR
= gerbong terbuka berdinding rendah 2 gandar dengan rem tangan
YYW = gerbong terbuka berdinding rendah 4 gandar dengan rem udara tekan
YYR
= gerbong terbuka berdinding rendah 4 gandar dengan rem tangan
YYRU = gerbong terbuka berdinding rendah 2 gandar dengan rem tangan dan pipa
saluran angin
ZZOR = gerbong terbuka 4 gandar untuk angkutan balas dengan rem tangan
ZZOW
= gerbong terbuka 4 gandar untuk angkutan balas dengan rem udara
tekan
JJW
= gerbong terbuka berdinding tinggi 4 gandar untuk angkutan jerami
KKBW
= gerbong terbuka berdinding tinggi 4 gandar untuk angkutan batubara
dengan rem tangan
KKBRU = gerbong terbuka berdinding tinggi untuk angkutan batubara dengan rem
tangan dan saluran pipa
HR
= gerbong terbuka berdinding tinggi 2 gandar dengan rem tangan
HHR = gerbong terbuka berdinding tinggi4 gandr dengan rem tangan
c. Gerbong tertutup
GR
= gerbong tertutup 2 gandar dengan rem tangan

d.

e.

Gw
= gerbong tertutup 2 gandar dengan rem udara tekan
GGR = gerbong tertutup 4 gandar dengan rem tangan
GGW = gerbong tertutup 4 gandar dengan rem udara tekan
TR
= gerbong tertutup 2 gandar untuk semen dengan rem tangan
TW
= gerbong tertutup 2 gandar untuk semen dengan rem udara tekan
TTW
= gerbong tertutup 4 gandar untuk semen dengan rem udara tekan
DGGW = gerbong tertutup 4 gandar untuk barang hantaran dengan rem udara tekan
Gerbong tangki/ketel
KR
= gerbong tangki 2 gandar dengan re tangan
KW
= gerbong tangki 2 gandar dengan rem udara tekan
KKR
= gerbong tangki 4 gandar dengan rem tangan
KKRU = gerbong tangki 4 gandar dengan rem tangan dan saluran pipa rem
KKW = gerbong tangki 4 gandar dengan rem udara tekan
Gerbong khusus
MR
= gerbong tertutup 2 gandar dengan rem tangan
PB
= gerbong bak 2 gandar tanpa rem
PBR
= gerbong bak 2 gandar denganb rem tangan
UHR = gerbong derek tangan 3 gandar dengan rem tangan
USH = gerbong derek 6 gandar dengan rem tangan
WR
= gerbong batu timbangan 2 gandar dengan rem tangan
NR
= gerbong inventaris dipo berisi alat-alat pertolongan kecelakaan
VR
= gerbong tertutup berdinding jarang untuk angkutan ternak dengan rem
tangan
Format penomoran sarana gerbong yang digunakan adalah:
[jenis gerbong] [kapasitas muat] [tahun mulai operasi/dinas] [nomor urut]
di mana:
jenis gerbong menunjukkan jenis bentuk gerbong bersangkutan dengan rincian:

GD untuk gerbong datar (PPCW, PKPKW dsb);

GB untuk gerbong terbuka (YYW, ZZOW, TTW, KKBW dsb)

GT untuk gerbong tertutup (GW, GGW, GR dsb)

GK untuk gerbong tangki/silinder.

kapasitas muat menunjukkan daya angkut maksimum dalam satuan ton, dinyatakan dalam dua
digit angka.
tahun mulai operasi dan nomor urut: cukup jelas.
Contoh: GD 40 80 10
Kode ini menunjukkan gerbong datar dengan kapasitas muat maksimum 40 ton, mulai
dioperasikan sejak 1980 dengan nomor urut sarana 10.

Sistem Penomoran Peralatan Khusus


Format penomoran sarana peralatan khusus yang digunakan adalah:
[kode sarana khusus] [jenis sarana khusus] [tahun mulai operasi/dinas] [nomor urut]
di mana:

kode sarana khusus dinyatakan dalam 2 huruf sebagai berikut:

SI untuk kereta inspeks (KAIS)

SN untuk kereta penolong (NR, NW, dll)

SU untuk kereta ukur

SE untuk kereta derek

SR untuk kereta pemeliharaan jalan rel


jenis sarana khusus dinyatakan seperti halnya jenis sarana kereta, yaitu:

0 untuk sarana khusus yang ditarik lokomotif;

1 untuk sarana khusus berpenggerak listrik;

2 untuk sarana khusus berpenggerak diesel elektrik

3 untuk sarana khusus berpenggerak diesel hidraulik


tahun mulai operasi dan nomor urut: cukup jelas.
Contoh: SI 3 09 01
Kode di atas menunjukkan kereta inspeksi dengan sistem penggerak diesel hidraulik yang mulai
beroperasi sejak 2009 dengan nomor urut 01.
Penulisan sistem penomoran ini memiliki ketentuan bentuk huruf yang digunakan adalah Arial
dengan size 140, di mana huruf dan angka menggunakan warna putih dengan latar belakang
warna hitam.

1.
a.

b.

c.
d.

KOMPONEN SARANA PENGANGKUT


JENIS KOMPONEN
Sarana kendaraan rel pengangkut yaitu kereta dan gerbong mempunyai komponen utama sebagai
berikut:
Bogie
Bogie kereta penumpang yang terdiri dari komponen: rangka bogie, perangkat roda, bearing,
axle box, pegas, peredam kejut, ayunan bawah, penggantung ayun, balok ayun, center plate,
pivot, tuas-tuas rem, dan blok rem.
Bogie gerbong barang terdiri dari komponen: rangka bogie bolster, perangkat roda, bearing,
pegas, peredam, friksi, tuas-tuas rem, center plate, pivot, dan blok rem.
Badan Kereta/Gerbong
Kereta
Badan kereta terdiri dari struktur rangka bentuk monocoque lengkap dengan dinding
samping,dinding ujung, dan atap.
Gerbong
Badan gerbong terdiri dari rangka bawah yang dilengkapi dengan box, ketel, dinding tertutup
atau terbuka untuk memuat barang sesuaia dengan komoditi yang diangkut.
Alat Perangkai
Alat perangkai otomatis atau automatic coupler adalah alat yang digunakan untuk merangkai
kereta dengan kereta, lokomotif atau gerbong pada waktu dioperasikan sebagai Kereta Api.
Alat Pengereman

e.
f.

g.
h.
i.
j.
k.
l.

Rem udara tekan terdiri dari komponen: pipa rem, hose coupling, angle cock, distributor valve,
tangki udara pembantu, silinder rem, tuas-tuas rem, dan blok rem.
Rem tangan terdiri dari komponen: handle rem, tuas-tuas rem, dan blok rem.
Lantai dan Penutup Lantai
Pintu dan Jendela
Pintu untuk penumpang bisa berupa pintu geser atau pintu ayun.
Jendela untuk kereta penumpang bisa jendela fixed untuk K1, jendela yang dapat dibuka untuk
K2 dan K3 serta jendela darurat.
Pintu untuk gerbong barang berupa pintu geser atau pintu ayun sesuai dengan jenis gerbong dan
barang yang diangkut.
Fasilitas untuk Penumpang
Fasilitas untuk penumpang yang terdiri dari kursi, lampu penerangan, audio vidio, air
conditioning, fan, exhaust, karpet, rak bagasi, dan korden.
Toilet
Ruang toilet berisi closet, tempat cuci tangan, kran air, tisue, cermin, dan slang air penyemprot.
Instalasi Listrik, terdiri dari alat penyambung listrik (electric coupler) pengkabelan yang
dihubungkan dengan lampu, fan, AC, dst.
Instalasi Air, terdiri dari tangki air, pipa air menuju ke toilet.
Perlengkapan Kesehatan
Pemadam Kebakaran, Palu, Rem Darurat, Jendela darurat.

2. FUNGSI KOMPONEN
a. Bogie
Fungsi bogie pada sarana kendaraan rel adalah untuk mendukung badan kendaraan (body)
memudahkan perjalanan dibelokan, meningkatkan beban, kecepatan dan kenyamanan
pengendaraan serta tempat alat pengereman.
b. Badan Kereta
Fungsi badan kereta/gerbong adalah sebagai tempat penumpang atau barang dengan segala
fasilitas pendukungnya, sehingga aman dan nyaman dalam perjalanan.
c. Alat Perangkai
Fungsi alat perangkai adalah untuk menyambung sarana kendaraan rel yang sattu dengan yang
lainnya sehingga dapat dioperassikan dengan aman.
d. Alat Pengereman
Fungsi alat pengereman pada sarana kendaraan rel adalah untuk menghentikan, mengurangi
kecepatan atau mempertahankan laju kendaraan rel. Rem juga berfungsi untuk mempertahankan
sarana kendaraan rel tetap berhenti pada waktu diam atau di parkir.
e. Lantai dan Penutup Lantai
Fungsi lantai adalah sebagai tempat fasilitass untuk penumpang seperti kursi dan karpet.
Fungsi penutup lantai berupa bahan UNITEX dilapisi lenoleum atau vinil adalah sebagai
peredam suara getaran.
BADAN KERETA (BODY)
1. JENIS KONSTRUKSI BADAN KERETA

Secara umum body diterjemahkan sebagai badan kereta atau badan sarana kendaraan
rel, namun secara khusus dapat dipergunakan untukbadan gerbong, badan lokomotif,
KRD, dan KRL.
Badan kereta didukung oleh 2 bogie dan berfungsi untuk mendukung dan melindungi
beban berupa penumpang atau barang.
Bila ditinjau dari bentuk struktur terdapat 2 jenis konstruksi badan kereta, yaitu:
a. Struktur dengan rangka dasar (chasis)
Pada awalnya orang merancang konstruksi badna kereta yang kaku dengan memasang
chasis (underframe) rangka dasar.
Rangka dara ini terbuat dari baja-baja profil ayang disusun dan dilas dengan
sedemikian rupa sehingga mampu menahan beban vertikal dan axial dan mengalami
defleksi minimum sesuai dengan persyaratan.
Beban vertikal yang berupa berat sendiri dan beban muatan akan disangga oleh rangka
dasar, sehingga dinding atap, dan lantai tidak menerima beban muatan.
Sarana kendaraan rel yang menggunakan konstruksi jenis ini adalah lokomotif gerbong
barang dan kereta penumpang dengan dinding kayu.
Pada gerbong barang akan terlihat jenis ukuran baja profil rangka dasar yang besarnya
serupa pada gerbong datar (tanpa dinding) dengan gerbong tertutup. Dan bila terjadi
modifikasi gerbong tertutup dengan membuang dinding menjadi tanpa gerbong tidak
berpengaruh kapada kekuatan.
b. Struktur Monocoque
Konstruksi struktur monocoque terdiri dari baja-baja profil dengan ukuran yang relatif
kecil yang dilas menjadi rangka dasar, dinding samping, dinding ujung, atap, dan secara
keseluruhan menjadi satu kesatuan konstruksi yang menerima beban vertikal dan axial.
2. BEBAN PADA BADAN KERETA
a. Beban Axial
Beban axial atau longitudional yaitu beban kompresi (tekan) pada alat perangkai/buffer
minimum 100 ton, merupakan beban statis yang dikenakan pada pusat alat perangkai
(beban tumbur pada waktu langsir). Beban ini diperhitungkan bersama atau tanpa
beban vertikal yang merupakan persyaratan dalam spesifikasi teknik sarana kendaraan
rel di Indonesia.
Standar persyaratan beban axial ini biasanya berbeda pada sarana untuk angkutan
komuter seperti KRD atau KRL misalnya beban axial 50 ton atau 75 ton.
b. Beban Vertikal
Beban vertikal terdistribusi merata di perhitungkan menurut:
P=K(P1+P2)
P1 = Berat sendiri badan kereta atau gerbong dalam keadaan siap jalan, termasuk air
dalam tangki.
P2 = Berat muatan, yaitu jumlah penumpang x 75 kg dengan over load 100% dari
kapasitas untuk kereta penumpang.
P2 = Berat muatan, yaitu tonase berat muatan dengan over load 5% untuk gerbong
barang.
K = 1,3 = koefisien dinamis pada keadaan beban penuh.

3. BAHAN BADAN KERETA


a. Baja Karbon

b.
1.
2.

c.

Bahan-bahan kereta sejak dulu sampai sekarang banyak digunakan baja karbon bentuk
profil, pada awalnya digunakan Bj.37 atau St.37. Namun dalam perkembangan industri
kemudian dipakai baja lunak (mild steel) SS.41 bahkan untuk gerbong tertentu
digunakan SS.50.
Baja Tahan Karat
Dengan pertimbangan korosi dan perawatan badan kereta dibuat dari baja tahan karat
(stainless stell). Penggunaan baja tahan karat pada badan kereta ada 2 macam yaitu:
Stainless stell skin body, yaitu penggunaan plat dinding dari baja tahan karat,
sementara struktur rangka badan kereta masih menggunakan baja karbon. Contoh di
Indonesia adalah KRL Nipon Sharyon, KRL Holec/BN.
Full stainless stell, yaitu penggunaan baja tahan karat pada struktur rangka dan dinding
badan kereta. Contoh di Indonesia adalah KRl Hitachi, walaupun pada bagaian bolster
masih digunakan baja karbon.
Paduan Alumunium
Pada perkembangan teknologi selanjutnya, diperlukan bahan yang bersifat tahan karat
dan ringan, sehingga digunakan paduan alumunium untuk badan kereta.
Bahan ini sudah digunakan di negara maju seperti Jepang untuk KRL baru dan Kereta
Api Shin Kan Sen.

KONSTRUKSI BOGIE
Pada pembahasan ini yang dimaksud dengan sarana kendaraan rel adalah kereta
penumpang, gerbong barang, lokomotif, kereta yang bertenaga penggerak sendiri baik
Kereta Rel Diesel (KRD) maupun Kereta Rel Listrik (KRL). Untuk selanjutnya disebut
saja sebagai kereta, gerbong, lokomotif, KRD, dan KRL. Dalam rangka mengenal
bogie, maka amarilah kita bahas maksud arti bogie, fungsi bogie, pemegasan pada
bogie, dan penggolongan jenis bogie.
1. MAKSUD DAN ARTI BOGIE
Pada mulanya kendaraan rel dibuat dengan dua gandar sebagai tumpuan badan
kendaraan (body). Dengan semakin meningkatnya kebutuhan angkutan, maka
dibuatlah suatu kontruksi yang dapat mengatasi segala keterbatasan dari kendaraan rel
bergandar dua yang menyangkut panjang kendaraan, daya dukumg kendaraan (berat,
volume), kemudahan melalui jalan tikungan, kecepatan, dan kenyamanan (running
qualities). Kontruksi yang dapat mangatasi masalah tersebut addalah BOGIE, yaitu
suatu konstruksi yang terdiri dari dua perangkat roda (wheelset) atau lebih yang
digabungkan oleh rangka yang dilenngkapi dengan sistem pemegasan, pengereman,
dengan atau tanpa peralatan penggerak dan anti slip, serta secara keseluruhan
berfungsi sebagai pendukunng rangka dasar dari bahan kendaraan.
2. FUNGSI BOGIE

Dengan memperhatikan maksud/arti bogie tersebut, kiranya dapat dijelaskan fungsi dari
konstruksi bogie, ialah:
a. Meningkatkan daya dukung kendaraan, misalnya:
Sebuah kereta/ gerbong dua gandar mempunyai berat total (berat kosong + muatan)
sebesar G1, maka beban gandar adalah:
P
= G1
2
Dengan beban gandar yang sama, apabila gerbong dibuat dengan konstruksi bogie (4
gandar), maka totalnya menjadi:
4 x GI
GII = 4 x P =
2
GII = 2 GI
Dengan demikian daya angkutnya meningkat.
Terlebih lagi apabila digunakan sistem dua bogie (8 gandar), maka daya dukungnya
akan lebih meningkat, terutama untuk gerbong barang.
b. Memudahkan perjalanan melalui tikungan
Kebutuhan angkutan penumpang memerluka kapasitas tempat duduk yang besar pada
kereta, KRL, dan KRD, kebutuhan angkutan barang dengan volume besar serta
meningkatnya daya pada lokomotif akan mengharuskan kendaraan-kendaraan rel
tersebut dibuat lebih panjang.
Dengan adanya konstruksi bogie, maka kendaraan yang panjang akan mudah pada
waktu melalui tikungan, karena adanya tempat berputar antara bogie dengan badan
kereta, yaitu pivot.
Sebagai perbandingan dapat dikemukakan peningkatan panjang dan berat total dari
kereta/gerbong bergandar dua dengan kereta/gerbong berbogie.
N0

Jenis Kendaraan

Kendaraan Bergandar Dua


G Total (ton)
L Total (m)
11
9,9
9
7,6
20,1
8,16
-

Kendaraan Berbogie
G Total (ton)
L Total (m)
36
20,92
35
20,92
47
13,2

1. CDL
2. DR
3. K3
4. B
5. GW
6. GGW
*) Catatan:
CDL
= kereta penumpang kelas 3 memakai bagasi dan dilengkapi dengan rem
vakum
DR
= kereta bagasi dengan rem tangan
K3
= kereta penumpang kelas 3 dengan rem udara tekan
B
= kereta bagasi dengan rem udara tekan
GW
= gerbong tertutup bergandar 2 dengan rem udara tekan
GGW
= gerbong tertutup bergandar 4 dengan rem udara tekan
c. Meningkatkan kecepatan dan kenyamanan kendaraan
Faktor-faktor utama yanng mempengaruhi kenyamanan kendaraan rel dengan adanya
konstruksi bogie adalah:

1. Ketidakrataan jalan rel (track irregularities) baik dalam arah vertikal, lateral maupun
longitudinal sebesar , dirasakan dalam badan kereta hanya setengahnya yaitu /2 dan
unruk sebagian dapat ditampung oleh sistem pemegasan.
2. Kejutan-kejutan lateral memutar bogie, yang diubah menjadi energi kinetis yang akan
diredam oleh peredam rotasi pada centre plate.
3. Konstruksi bogie memungkinkan pemakaian/pemasangan susunan pegas yang lebih
banyak antara baddan kendaraan dan jalan rel.
Dengan peningkatan kenyamanan dan keamanan kendaraan, dengan sendirinya
kecepatan operasi juga dapat ditingkatkan.
3. PEMEGASAN PADA BOGIE
Pada umumnya sistem pemegasan kendaraan rel berbogie yang terdiri dari sistem
terdiri dari sistem pemegasan primer dan sistem pemegasan sekunder adalah lebih
sempurna dibandingkan dengan kendaraan rel tanpa bogie (bergandar dua) yang
hanya memilikisatu tingkat pemegasan saja.
Pemegasan yang dimaksud adalah terdiri dari pegas dan peredam. Pegas dapat
berupa pegas ulir, pegas daun, pegas torsi, pegas karet atau pegas udara, sedangkan
peredam dapat dapat berupa perdam hidraulis atau peredam gesek (kering).
a. Sistem Pemegasan Primer
Yang dimaksud sistem pemegasan primer adalah pemegasan anatara periuk gandar
(perangkat roda) dan rangka bogie. Fungsi dari sistem pemegasan primer adalah untuk
menampung kejutan-kejutan, gaya-gaya impak langsung akibat ketidakrataan rel,
sambungan rel,, wesel, dan gangguan lain, karena perangkat roda adalah bagian yang
langsung berinteraksi dengan jalan rel (track)
Pada pemegasan primer terdapat alat pembatas gerak (stopper) yang diusahakan
dalam tingkat desain agar tidak saling bersentuhan. Namun bila terjadi gaya impak
yang berlebihan atau ketidakrataan yang berlebihan (overload) dari yang direncanakan
maka alat pembatas bisa saling bersentuhan.
b. Sistem Pemegasan Sekunder
Sistem pemegasan sekunder adalah sistem pemegasan antara badan kendaraan
dengan rangka bogie. Pemegasan sekunder berperan penting dalam menentukan
kualitas kenyamanan kendaraan rel, disamping dilengkapi oleh pemegasan primer.
Pada sistem pemegasan sekunder dilengkapi dengan peredam kejut baik pada arah
vertikal maupun arah lateral.
Gangguan-gangguan dari ketidakrataan rel, kejutan-kejutan, impek, gerakan, dan gayagaya ditikungan, serta gerakan snusoida (snake motion) pada jalan lurus akan diredam
oleh sistem pemegasan sekunder setelah sebagian ditampung oleh sistem pemegasan
primer untuk kemudian baru dirasakan oleh badan kendaraan. Walaupun demikian, bila
ada gaya impak atau ketidakrataan rel yang dapat menimbulkan beban berlebih
(overload) dari yang direncanakan, akan berakibat alat pembatas (stopper baja)
bersentuhan. Meskipun demikian menyentuhnya stopper harus diusahakan sejarang
mungkin. Selain dari sistem pemegasan, amaka gangguan juga dapat diatasi kontruksi
ayunan, konstruksi pendulum atau konstruksi tilting.
4. JENIS BOGIE

a.

b.

c.

d.

5.
a.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
b.
1.
2.
3.
c.
1.
2.
d.
1.
2.

Sesuai dengan fungsinya sebagai pendukung badang kendaraan dari berbagai macam
sarana kendaran rel, maka bogie dapat digolongkan menjadi:
Bogie Kereta
Bogie kereta didesain dengan sistem pemegasan dua tingkat, faktor kenyamanan
penting untuk penumpang.
Perbandingan muatan penumpang dengan berat kendaraan adalah kecil. Kecepatan
operasi relatif tinggi.
Bogie Gerbong
Bogie gerbong dibuat sederhana (simple), mudah dan murah perawatannya, tetapi
harus dapat mendukung beban/muatan yang berat. Sistem pemegasan hanya satu
tingkat. Kecepatan operasi dan kenyamanan relatif lebih rendah dibanding bogie kereta.
Bogie Lokomotif
Bogie lokomotif dibuat agar bisa mendukung beban yang berat, yaitu body lokomotif
yang berisi motor diesel, transmisi, dan instalasi-instalasinya. Sistem pemegasan terdiri
dari dua tingkat.
Bogie untuk KRL dan KRD
Bogie untuk KRL dan KRD pada dasarnya sama dengan kereta, hanya dilengkapi
dengan peralatan pengerak yang berupa roda gigi dan kardan atau roda gigi dan motor
traksi.
JENIS-JENIS BOGIE DI PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)
Berbagai jenis bogie telah digunakan di PT Kereta Api sejak masa sebelum
kemerdekaan sampai dengan sekarang.
Bogie Kereta Penumpang
Bogie Pennsylvania (K-2)
Bogie Cradle (K-3)
Bogie
(K-4)
Bogie NT.11 (K-5)
Bogie Ferrostahl (K-6)
Bogie Gorlitz (K-7)
Bogie NT.60 (K-8)
Bogie Bolstreless (K-9)
Bogie Gerbong Barang
Bogie Kuda Kepang
Bogie Ride Control
Bogie Barber
Bogie lokomotif
Bogie Lokomotif Eropa
Bogie Lokomotif Amerika
Bogie KRD dan KRL
Bogie dengan Bolster
Bogie tanpa Bolster (Bolsterless)

Anda mungkin juga menyukai