Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ditengah peradaban dan kecanggihan teknologi yang berkembang,
kehadiran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mendorong manusia untuk lebih
berpikir kreatif, kritis serta inovatif. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi telah mengantarkan menusia mencapai keberhasilan di segala
bidang. Misalnya kemajuan di bidang elektronika yang diaplikasikan dalam
berbagai bidang kehidupan manusia sehingga dapat menghasilkan sistem kerja
yang kondusif, efektif dan efisien. Masyarakat moderen ingin sekali
memperbaiki dan mengubah sistem alat tradisional yang kurang efektif dan
efisien. Maksudnya yaitu manusia ingin sekali mengadakan perbaikan dan
perubahan sistem, semula sistem tradisional menjadi sistem otomatis. Ditandai
oleh suatu ciri berkurangnya campur tangan manusia dalam mengoprasikan
alat.
Sebaga negara yang berkembang Indonesia juga harus dapat bersaing
dengan negara lain. Dari dunia industri untuk menghasiilkan produk yang
sesuai terget yang di inginkan maka suatu pabrik harus di tuntut cepat dalam
menghasilakan sebuah barang yang akan di konsumsi oleh masyarakat. Salah
satu yang bisa digunakan dalam menunjang kecepatan dan efisien dalam suatu
produksi adalah dengan menggunakan alat yang berbasis digital. Dengan alat
ini suatu pekerjaan alan lebih mudah dan cepat karena dengan alat ini kita
tidak perlu dilakukan secara manual karena sudah di gantikan dengan alat ini.
Di dalam elektronika digital sendiri terdapat berbagai perangkat yang dapat
disesuaikan dengan aplikasinya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan


masalah sebagai berikut :
a) Apakah yang dimaksud dengan dekoder, enkoder, multiplekser dan
demultiplekser?
b) Untuk apakah perangkat dekoder, enkoder, multiplekser dan
demultiplekser diaplikasikan?
1.3 Tujuan
Tujian dari pembuatan makalah ini antara lain:
a) Memberikan informasi mengenai perangkat-perangkat elektronik.
b) Memberikan informasi mengenai fungsi, jenis-jenis, rangkaian,
beserta tabel kebenaran perangkat-perangkat tersebut.
c) Memberikan contoh pengaplikasian perangkat.

BAB II
ISI

2.1 Dekoder
a. Pengertian
Sebuah Decoder adalah rangkaian logika yang menerima input-input biner dan
mengaktifkan salah satu output-nya sesuai dengan urutan biner input-nya.
Decoder merupakan rangkaian logika yang berfungsi mengkode ulang atau
menafsirkan kode-kode biner yang ada pada inputnya menjadi data asli pada
outputnya, dan fungsinya merupakan kebalikan dari fungsi encoder. Decoder
dapat dbentuk menggunakan gerbang AND atau OR.
Khusus untuk BCD to 7 segment mempunyai prinsip kerja yang berbeda
dengan decoder-decoder yang lain, di mana kombinasi dari setiap inputnya
dapat mengaktifkan beberapa output line-nya (bukan salah satu line).
Konfigurasi Pin IC Dekoder BCD Ke 7 Segmen 7447 Dan 7448 Jalur input
data BCD, pin input ini terdiri dari 4 line input yang mewakili 4 bit data BCD
dengan sebutan jalur input A, B, C dan D. Jalur ouput 7 segmen, pin output ini
berfungsi untuk mendistribusikan data pengkodean ke penampil 7 segmen 4.
b. Blok diagram

c. Tipe IC dan fungsi PIN


IC 74138
Bentuk fisik

Fungsi masing-masing PIN


Kaki 1,2,6,7 berfungsi sebagai inputan data
Kaki 3 berfungsi sebagai lamp test (menyalakan semua LED pada

penampil 7 segmen)
Kaki 4 berfungsi sebagai penahan data output ke segmen 7
Kaki 5 sebagai penahan sinyal input
Kaki 8 sebagai ground
Kaki 9,10,11,12,13,14,15 berfungsi sebagai ouput data
Kaki 16 sebagai VCC

SN74LS48
Bentuk fisik

Fungsi masing-masing PIN


Kaki 1,2,6,7 sebagi input data
Kaki 3 berfungsi sebagai lamp test (menyalakan semua LED pada

penampil 7 segmen)
Kaki 4 berfungsi sebagai penahan data output ke segmen 7
Kaki 5 sebagai penahan sinyal input
Kaki 8 sebagi ground
Kaki 9,10,11,12,13,14,15 berfungsi sebagai ouput data
Kaki 16 sebagai VCC

IC 7447
Bentuk fisik

Fungsi masing-masing PIN


Kaki 9,10,11,12,13,14,15 berfungsi sebagai output
Kaki 8 sebagi ground
Kaki 1,2,6,7 sebagai inputan data
Kaki 16 sebagai VCC
d.Rangkaian logika
IC 74138

SN74LS48

IC 7447

e.Fungsi
Dekoder berfungsi untuk memudahkan kita dalam menjalankan seven
segmen, mengubah kode bilangan biner BCD (Binary Coded Decimal)
menjadi data tampilan untuk penampil/display 7, dan dapat mengembalikan
proses encoding sehingga dapat melihat/menerima informasi aslinya.
f.Tabel kebenaran

IC 74138

SN74LS48

IC 7447

g.Aplikasi

Aplikasi ini mengubah inputan berupa data BCD dan menghasilkan output
data desimal yang dimasukkan pada seven segment. Selain itu, rangkaian
decoder biasanya digunakan di system TV kabel, TV satelit, ip-TV, maupun
TV digital terestial. Rangkaian ini berguna untuk mengubah sinyal digital
yang diterima satelit, kabel, ataupun internet menjadi format analog agar
dapat ditampilkan ke layar TV analog.

2.2 Enkoder
a.Pengertian
Sebuah rangkaian Encoder menterjemahkan keaktifan salah satu inputnya
menjadi urutan bit-bit biner. Encoder terdiri dari beberapa input line, hanya
salah satu dari input-input tersebut diaktifkan pada waktu tertentu, yang
selanjutnya akan menghasilkan kode output N-bit. Gambar Encoder dalam
rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi gerbang digital yang memiliki
input banyak dalam bentuk line input dan memiliki output sedikit dalam
format bilangan biner. Encoder akan mengkodekan setiap jalur input yang
aktif menjadi kode bilangan biner. . Dalam teori digital banyak ditemukan
istilah encoder seperti Desimal to BCD Encoder yang berarti rangkaian
digital yang berfungsi untuk mengkodekan line input dengan jumlah line input
desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD (Binary Coded
Decimal). Atau 8 line to 3 line encoder yang berarti rangkaian encoder
dengan input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD).
Sebuah Enkoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n. Variabel m
adalah kombinasi masukan dan n adalah jumlah bit keluaran sebuah enkoder.
Satu kombinasi masukan hanya dapat mewakili satu kombinasi keluaran.
b.Blok diagram
8

c. Tipe IC dan fungsi PIN


LS74SN148
Bentuk fisik

Fungsi dari masing-masing PIN tersebut adalah:


Kaki 1,2,3,4,11,12,13 sebagai inputan
Kaki 5 sebagai inputan terakhir yang langsung menuju pada gerbang akhir
Kaki 6,7,9 sebagai output rangkaian
Kaki 8 sebagai ground
Kaki 9 sebagai output rangkain ke 1 dari gerbang OR (A0)
Kaki 10 sebagai inputan ke inputan pertama ke gerbang AND (0)
Kaki 14 sebagai output dari inputan E1 dan hasil output dari E0
Kaki 15 sebagai output pertama dari gerbang AND tunggal (E0)
Kaki 16 sebagai input dari VCC
LS74SN147
Bentuk fisik

Fungsi dari masing-masing PIN tersebut adalah:


Kaki 1,2,3,4,5,10,11,12,13 inputan data
Kaki 6,7,9,14sebagai output rangkaian
Kaki 8 sebagai ground
Kaki 15 pada IC ini tidak digunakan (tidak berfungsi)
Kaki 16 sebagai input dari VC
d. Rangkaian logika
IC LS74SN148

IC LS74SN147

10

e.Fungsi
Encoder adalah rangkaian yang memiliki fungsi berkebalikan dengan dekoder.
Rangkaian logika yang berfungsi mengubah data yang ada pada inputnya
menjadi kode-kode biner pada outputnya.
f.Tabel kebenaran
IC LS74SN148

IC LS74SN147

11

g.Aplikasi
Papan ketik yang terdiri atas karakter, angka, dan karakter khusus yang kira-kira
terdiri atas 84 karakter. Setiap karakter dipilih dengan menekan sebuah tombol
pada papan ketik (keyboard). Berikut adalah contoh aplikasi rangkaian:

Rangkaian encoder diaplikasikan pada rangkaian diatas sebagai pengubah


inputan dari keypad menuju output yang berupa tampilan angka di seven
segmen.

2.3 Multiplekser
a. Pengertian
Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan
pada suatu kanal transmisi. Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing
disebut Multiplexer atau disebut juga dengan istilah Transceiver / Mux. Dan

12

untuk di sisi penerima, gabungan sinyal - sinyal itu akan kembali di pisahkan
sesuai dengan tujuan masing masing.
Multiplekser adalah suatu peranti yang mampu menyalurkan beberapa jalur
data ke satu jalur luaran. Multiplekser mempunyai satu atau lebih sinyal
masukan yang terhubung pada masukannya. Pemilihan saluran masukan
dilakukan oleh sinyal kontrol. Multiplexer (MUX) atau selector data adalah
suatu rangkaian logika yang menerima beberapa input data, dan untuk suatu
saat tertentu hanya mengizinkan satu data input masuk ke output, yang diatur
oleh input selektor. Oleh karena itu, MUX memiliki fungsi sebagai pengontrol
digital. MUX memiliki kanal input lebih besar dari 1 (minimal 2 atau
kelipatan 2), dan hanya memiliki 1 kanal output. Jumlah selektor dilihat dari
banyaknya kanal input (n).
b. Blok Diagram

c. Tipe IC dan Fungsi PIN


SN74LS258B
Bentuk fisik

Fungsi masing-masing PIN


Kaki 1 sebagai select (pemilih)
13

Kaki 2,3,5,6,10,11,13,14 berfungsi sebagai inputan


Kaki 4,7,9,12 berfungsi sebagai output
Kaki 8 sebagai ground
Kaki 15 sebagai stobe
Kaki 16 sebagai VCC

SN74LS257B
Bentuk fisik

Fungsi masing-masing PIN


Kaki 1 sebagai select (pemilih)
Kaki 2,3,5,6,10,11,13,14 berfungsi sebagai inputan
Kaki 4,7,9,12 berfungsi sebagai output
Kaki 8 sebagai ground
Kaki 15 sebagai stobe
Kaki 16 sebagai VCC
SN74LS251
Bentuk fisik

Fungsi masing-masing PIN


Kaki 1,2,3,4,12,13,14,15 berfungsi sebagi inputan data
Kaki 5 dan 6 sebagai output
Kaki 7 sebagai masukan enable
Kaki 8 sebgai ground
Kaki 9,10,11 sebagai pemilih data yang akan dikeluarkan
Kaki 16 sebagi VCC

14

d. Rangkaian Logika
SN74LS258B

SN74LS257

SN74LS251

15

e. Fungsi
Multiplekser berfungsi sebagai:

Penyeleksi inputan data


Menentukan Data routing (perjalanan data) Multiplekser biasanya
menentukan perjalanan data dari satu sumber data diantara beberapa

sumber ke satu tujuan.


Operation sequencing (pengurutan operasi)
Konversi parallel ke seri Kebanyakan system digital memproses data biner
secara parallel (seluruh bit secara serentak), karena teknik ini lebih cepat.
Tetapi apabila data ini harus disalurkan ke tempat-tempat yang relative
jauh, susunan parallel ini menjadi tidak efektif, karena memerlukan
banyak saluran transmisi.Oleh karena itu, data biner berbentuk parallel

sering diubah menjadi bentuk seri sebelum disalurkan ke tujuan yang jauh.
Menghasilkan bentuk gelombang

f. Tabel Kebenaran
IC LS74SN257B dan IC LS74SN258B

16

IC SN74LS251

g. Aplikasi
Misalnya pada jaringan transmisi jarak jauh, baik menggunakan kabel ataupun
media udara (wireless atau radio). Contoh lainnya adalah jaringan komunikasi
seluler seperti GSM yang dapat menjangkau jarak 100m-35km, CDMA, radio
penyiaran, coaxial TV. Aplikasi lainnya adalah penampil 7 segmen 4 digit
seperti dibawah ini

17

Proses menyalakan penampil 7 segmen 4 digit pada rangkaian diatas dilakukan


secara bergantian yang dikontrol oleh mikrokontroler. Misalkan untuk
menampilkan angka 1234 pada penampil 7 segmen 4 digit tersebut dilkukan
secara bertahap dengan cepat sebagai berikut. Pertama mengirim kode BCD
1 ke jalur input dekoder 74LS247 dan mengaktifkan ruas penampil digit
pertama saja dan display yang lain dimatikan. Kemudian mengirimkan kode
BCD 2 ke jalur input dekoder 74LS247 dan hanya mengaktifkan penampil
pada digit kedua saja dan yang lain di off-kan. Kemudian mengirimkan kode
BCD 3 ke jalur input dekoder 74LS247 dan menyalakan hanya digit ke 3 dan
digit penampil 7 segmen yang lain di off-kan. Kemudian mengirikan data BCD
4 ke jalur input dekoder 74LS247 dan menyalakan hanya digit ke 4 dan digit
penampil 7 segmen yang lain di off-kan. Prose ini dilakukan dengan cepat dan
memberikan waktu tunda pada setiap menyalakan 1 ruas/digit penampil 7
segmen sehingga seolah-olah semua penampil nyala secara bersamaan.

2.4 Demultiplekser
a. Pengertian
Merupakan kebalikan dari Multiplexer. Mempunyai satu input data dan beberapa
output (yang di control oleh selector untuk menentukan keluaran yang
diinginkan). Demultiplekser adalah suatu rangkaian yang mendistribusikan satu

18

masukan ke lebih dari satu luaran. Demultiplekser disebut juga data


distributor.Pemilihan saluran luaran dilakukan oleh sinyal kontrol. Sinyal kontrol
merupakan masukan yang berfingsi untuk mengarahkan setiap sinyal masukan
pada saluran luaran yang dipilih.Suatu demultiplekser dengan n sinyal kontrol
akan memiliki 2n saluran luaran.Demultiplekser (De-Mux) atau disebut juga
distributor data. De-Mux memiliki satu kanal input yang didistribusikan ke
beberapa kanal output. Selektor input menentukan ke output mana input data akan
didistribusikan.
b. Blok diagram

c. Tipe IC dan fungsi PIN


IC SN74LS154
Bentuk fisik

Fungsi masing-masing PIN


Kaki 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,13,14,15,16,17 sebagai output rangakaian.
Kaki 12 sebagai ground
Kaki 18,19 sebagai select
Kaki 20,21,22,23 sebagai input data
Kaki 24 sebagai VCC

19

SN74LS155 dan SN74LS156


Bentuk fisik

Fungsi masing-masing PIN


Kaki 1 dan 15 sebagi inputan data
Kaki 2 dan 14 sebagai strobe
Kaki 3 dan 13 sebagi select (pemilih data inputan yang akan dikeluarkan)
Kaki 4,5,6,7,9,10,11,12 sebagai output
Kaki 8 sebagai ground
Kaki 16 sebagi VCC
IC DM74LS138
Bentuk fisik

Fungsi masing-masing PIN


Kaki 1,2,3 berfungsi sebagai select (inputan data yang dapat dipilih salah

satu)
Kaki 4,5,6 berfungsi sebagai enable (untuk memeilih keluaran mana yang

akan mengeluarkan data)


Kaki 7,9,10,11,12,13,14,15 sebagai output data
Kaki 8 sebagai ground
Kaki 16 sebagai VCC

20

d. Rangkaian logika
DM74LS138

SN74LS155 dan SN74LS156

IC SN74LS154

21

e. Fungsi
Pembagi aliran data tunggal ke dalam beberapa sinyal asli. Dengan
menggunakan sinyal kendali, kita dapat mengatur penyaluran masukan pada
keluaran tertentu yang diinginkan. Sinyal kendali ini akan mengatur bagian
mana atau alamat (address) mana yang akan diaktifkan atau dipilih. Perangkat
demultiplexer disebut juga distribusi data atau penyalur data (data distributor)
yaitu sebuah rangkaian logika yang menerima hanya satu masukan data dan
melewatkan ke salah satu di antara beberapa keluaran.
f. Tabel kebenaran
DM74LS138

22

SN74LS155 dan SN74LS156

IC SN74LS154

g. Aplikasi

23

Aplikasi diatas digunakan untuk memilih data dari beberapa switch,


kemudian mentransmisikan pada satu jalur data, selanjutnya data tersebut
diuraikan kembali oleh demultiplexer, sesuai dengan data aslinya, dalam satu
waktu. Untuk selec input atau addres input pada simulasi ini digunakan
counter 2 bit menggunakan JK Flip flop, dan Timer Ne555 sebagai sinyal
generatornya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan kita dapat menyimpulkan bahwa ada banyak sekali manfaat
dan berbagai aplikasi dari perangkat-perangkat yang ada pada elektronika ,

24

perangkat-perangkat tersebut bisa saja terus berkembang mengikuti pola pikir


dan kebutuhan manusia.
3.2 Saran
Dalam merancang suatu alat elektronika sebaiknya sesuaikan pemilihan
perangkat yang akan digunakan dan sesuaikan dengan fungsi alat tersebut

DAFTAR PUSTAKA
1. Siskadwiambarwati.blogspot.co.id
2. www.Wikipedia.com
3. Data sheet SN7442A,DM74LS47, SN74LS48, LS74SN147,
LS74SN148, SN74LS257B, SN74LS25B1, SN74LS155,
SN74LS156, SN74LS154, DM74LS138
4. http://t-gunawan.blogspot.com/2013/09/simulasi-data-selectormenggunakan.html

25

Anda mungkin juga menyukai