Anda di halaman 1dari 5

BIOETIK DAN HUMANIORA

OLEH :

NAMA

: RISNA YULIANI

NIM

: K1A1 15 070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016

SOAL :
1.
2.
3.
4.
5.

Jelaskan apa yang terjadi yang mendasari munculnya etika penelitian kedokteran ?
Lesson dari Nuremberg War Crime ?
Lesson dari Tuskegee Syphilis Experiment ?
Tuliskan dan jelaskan prinsip dasar etika penelitian kedokteran ?
Jelaskan dan beri contoh masing-masing :
a. Respect for subjek
b. Beneficence Non-maleficence
c. Justice
6. Jelaskan apa itu KODEKI ?
7. KODEKI terdiri atas berapa komponen ?
8. Jelaskan dan beri contoh salah satu pasal yang ada pada kewajiban umum ?
9. Jelaskan dan beri contoh salah satu pasal yang ada pada kewajiban dokter terhadap
pasien ?
10. Jelaskan dan beri contoh salah satu pasal yang ada pada kewajiban dokter terhadap
teman sejawat ?
11. Jelaskan dan beri contoh salah satu pasal yang ada pada kewajiban dokter terhadap
diri sendiri ?
12. Jelaskan apa yang dimaksud disiplin dan profesionalisme kedokteran ?
13. Tantangan apa yang dihadapi profesi kedokteran saat ini ?
14. Bagaimana sikap seorang dokter agar tetap menjadi dokter yang baik dan bijaksana ?
15. Tuliskan tentang pandangan diri anda jika menjadi dokter !
JAWAB :
1. Latar belakang yang mendasari muculnya etika penelitian dimulai dari terjadinya
Nuremberg War Crime tahun 1947, pada saat itu dilakukan penelitian kesehatan oleh
dokter-dokter NAZI secara paksa terhadap tawanan kamp konsentrasi selama perang
dunia ke II, tanpa tujuan ilmiah yang rasional dan dilakukan oleh personel yang tidak
memenuhi syarat. Sehingga dengan dasar tersebut dibuatlah Nuremberg Code yang
merupakan instrumen internasional pertama tentang etik penelitian kedokteran pada
manusia. Kode tersebut bertujuan untuk melindungi integritas subjek penelitian.
Sehingga dengan dasar ini lah etika penelitian kedokteran muncul yang kemudian
hingga saat ini menjadi pedoman yang harus ditaati dalam melakukan penelitian.
2. Lesson dari Nuremberg War Crime yaitu :
1.) Penelitian yang dilakukan harus memiliki informed consent
2.) Penelitian yang dilakukan harus didahului pada hewan coba
3.) Penelitian yang dilakukan harus dilakukan oleh peneliti yang mampu (capable)
melakukan penelitian
4.) Penelitian yang dilakukan tidak boleh berbahaya
5.) Penelitian yang dilakukan tidak boleh menyebabkan kecacatan atau kematian.
3. Lesson dari Tuskegee Syphilis Experiment yaitu :
1.) Penelitian yang dilakukan membutuhkan informed consent
2.) Pelayanan dan penelitian harus dibedakan
3.) Penelitian yang dilakukan harus direview dan mendapat persetujuan dari komisi
etik.
4. Prinsip dasar etika penelitian kedokteran :
1.) Respect for subjek (menghormati harkat dan martabat makhluk hidup).

5.

6.

7.

8.

Prinsip ini berarti bahwa seseorang yang mampu menalar pilihan pribadinya,
harus dihormati kemampuannya dalam mengambil keputusan mandiri. Pilihan
subjek untuk berpartisipasi pada penelitian merupakan otonomi setiap subjek
dengan dasar Persetujuan Setelah Penjelasan (informed consent).
2.) Beneficence Non-maleficence
Prinsip ini berarti memaksimalkan manfaat sambil meminimalkan resiko dalam
melakukan penelitian dan jangan sampai merugikan subjek penelitian.
3.) Justice (keadilan)
Prinsip ini berarti saat melakukan penelitian harus bersikap adil terhadap subjek
penelitian.
Prinsip etik bidang penelitian kedokteran :
a. Respect for subjek
Respect for subjek artinya seseorang yang mampu menalar pilihan pribadinya
harus diperlakukan dengan menghormati kemampuannya dalam mengambil
keputusan mandiri.
Contoh : dokter memberikan informed consent kepada pada pasien yang akan
menjadi subjek penelitian dengan melakukan penjelasan segala hal tentang
penelitian yang akan dilakukan tanpa paksaan kepada pasien, sebelum pasien
memutuskan untuk berpartisipasi atau tidak dalam penelitian.
b. Beneficence Non-maleficence
Beneficence Non-maleficence artinya dalam melakukan penelitian harus
memaksimalkan manfaat sambil meminimalkan resiko dan jangan sampai
merugikan subjek penelitian.
Contoh : dokter akan melakukan penelitian penyakit A, penyakit tersebut sangat
bagus untuk diteliti namun terdapat resiko dalam melakukan penelitian, sehingga
dokter melakukan penelitian dengan sangat hati-hati agar resiko yang mungkin
terjadi sangat kecil.
c. Justice
Justice artinya dalam melakukan penelitian, peneliti harus bersikap adil atau tidak
deskriminasi terhadap subjek penelitian.
Contoh : dokter yang melakukan penelitian terhadap subjek penelitian hewan,
tetap menghormati subjek tersebut dengan memperlakukan hewan tersebut sesuai
dengan aturan penelitian.
KODEKI atau Kode Etik Kedokteran Indonesia adalah pedoman bagi dokter
Indonesia (anggota Ikatan Dokter Indonesia) dalam melaksanakan praktek
kedokteran, yang terdiri atas 4 kompenen yaitu : kewajiban umum, kewajiban dokter
terhadap pasien, kewajiban dokter terhadap teman sejawat dan kewajiban dokter
terhadap diri sendiri.
Kode Etik Kedokteran Indonesia terdiri atas 4 komponen yaitu :
1.) Kewajiban umum, yang terdiri dari pasal 1 sampai pasal 9
2.) Kewajiban dokter terhadap pasien, yang terdiri dari pasal 10 sampai pasal 13
3.) Kewajiban dokter terhadap teman sejawat, yang terdiri dari pasal 14 sampai pasal
15
4.) Kewajiban dokter terhadap diri sendiri, yang terdiri dari pasal 16 sampai pasal 17
Kewajiban umum :
Pasal 9

Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat dibidang kesehatan dan bidang
lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati.
Maksud dari pasal 9 yaitu pesatnya kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi
termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran atau kesehatan makin disadari
bahwa pemecahan masalah dibidang kesehatan tidak mungkin ditangani oleh satu
disiplin ilmu saja tetapi juga harus melibatkan disiplin ilmu lain yang dapat saling
bekerjasama. Kerjasama yang dibangun antara berbagai disiplin ilmu harus dijalankan
dengan baik dan dapat saling menghormati.
Contoh : untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak baru lahir, terdapat
berbagai faktor yang memengaruhi yaitu faktor medik dan non-medik, terutama faktor
sosial, ekonomi dan budaya, sehingga perlu kerjasama antara petugas kesehatan
dengan instansi-instansi lain untuk mengatasi masalah tersebut.
9. Kewajiban dokter terhadap pasien :
Pasal 11
Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat
berhubungan dengan keluarga dan penasihatnya dalam beribadat dan atau dalam
masalah lainnya.
Maksud dari pasal 11 yaitu dokter sebaiknya selalu mendalami latar beakang
kehidupan pasiennya, termasuk aspek sosial, ekonomi, mental, intelektual, dan
spiritualnya. Dokter berkewajiban menghormati agama dan keyakinan pasiennya,
termasuk adat istiadat dan tradisi masyarakat setempat, asal tidak bertentangan
dengan kebenaran ilmu kedokteran.
Contoh : seorang pasien yang akan menjalankan operasi, operasi tersebut baru
pertama kali dilakukan seumur hidupnya, pasien meminta kepada dokter sebelum
dilakukan operasi dia dapat bertemu dengan keluarga dan ahli agama untuk diberikan
dukungan dan dihindarkan dari perasaan cemas. Doker mengizinkan pasien untuk
bertemu dengan orang yang dikehendakinya, tetapi tetap mematuhi peraturan yang
telah disepakati.
10. Kewajiban dokter terhadap teman sejawat
Pasal 15
Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawatnya kecuali
dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis.
Maksud dari pasal ini yaitu seorang dokter tidak boleh mengambil pasien dari dokter
lainnya baik dengan memberikan pengaruh terhadap pasien atau pasien itu sendiri
yang pindah berobat karena ketidaksabaran untuk sembuh. Dokter sebaiknya memberi
nasihat kepada pasien yang baru berobat 1-2 hari kepada dokter sebelumnya untuk
meneruskan pengobatannya kepada dokter pertama.
Contoh : seorang pasien datang berobat ke praktek dr. A sebanyak 2 hari karena
merasa tidak terjadi perubahan pada dirinya atau belum sembuh, pasien pindah
berobat ke praktek dr. B. Pasien menceritakan kepada dr. B bahwa sebelumnya dia
sudah pernah berobat kepada dr. A tetapi merasa belum ada perubahan pada
penyakitnya dan menganggap dr. A tidak bagus dalam memberikan pelayanan, dr. B
kemudian memberi nasihat kepada pasien untuk meneruskan pengobatan dr. A dan
kembali memeriksakan dirinya kepada dr. A bila penyakitnya belum sembuh setelah
beberapa hari melakukan pengobatan.

11. Kewajiban dokter terhadap diri sendiri


Pasal 16
Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik.
Maksud dari pasal ini yaitu dokter harus memberi teladan kepada masyarakat
sekitarnya dalam memelihara kesehatan, melakukan pencegahan terhadap penyakit
dan berprilaku sehat agar dapat menjalankan profesi kedokterannya dengan baik dan
tenang.
Contoh : seorang dokter yang melakukan imunasasi sebelum bertugas di klinik atau
disuatu daerah untuk mencegah adanya penyakit menular, yang dapat ditularkan
ketika dokter sedang melakukan praktek.
12. Disiplin Profesionalisme kedokteran adalah ketaatan terhadap aturan-aturan dan/atau
ketentuan penerapan keilmuan dalam pelaksanaan praktek kedokteran.
Profesionalisme kedokteran menandakan seperangkat nilai-nilai, perilaku, dan
hubungan, telah mendukung kepercayaan masyarakat pada dokter.
13. Tantangan yang dihadapi bagi profesi kedokteran saat ini sangat banyak dan beragam,
beberapa tantangan sangat serius sehingga berakibat buruk bagi kehidupan profesi
dokter. Tantangan bagi profesi kedokteran yaitu :
1.) Kehilangan kepercayaan dari pasien atau masyarakat
2.) Menghadapi permasalahan hukum hingga dipengadilan (meja hijau)
14. Beberapa sifat dasar yang dimiliki seorang dokter yang baik dan bijaksana :
1.) Kemurnian niat
2.) Kesungguhan kerja
3.) Kerendahan hati
4.) Integritas ilmiah dan sosial
15. Jika saya menjadi dokter, yang ada dalam pandangan penting saya adalah kepedulian
yang tinggi terhadap orang lain, dengan dasar ini saya bisa menjalankan tugas profesi
saya sesuai dengan pedoman profesi kedokteran Indonesia. Menurut saya kepedulian
yang tinggi terhadap pasien dapat membangun hubungan saya dengan pasien
nantinya, sehingga menimbulkan rasa kepercayaan pasien kepada saya. Rasa
kepercayaan itulah yang akan saya tanamkan dan jaga dalam melakukan praktek
kedokteran, sehingga saya akan melakukan pengobatan semaksimal mungkin dan
meminimalisir resiko yang akan terjadi. Dengan pandangan seperti itu saya yakin
semua pasien baik dia kaya atau miskin, berpendidikan atau tidak akan sama dimata
saya dan akan saya perlakukan sama dalam praktek kedokteran. Prilaku diatas
membuat saya yakin bahwa prinsip umum etika kedokteran : Beneficence, Nonmaleficence, Autonomy dan Justice dapat saya terapkan dalam praktek kedokteran
saya.

Anda mungkin juga menyukai