Anda di halaman 1dari 14

TUGAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

TUGAS RANGKUMAN SEJARAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

OLEH:

NAMA
NIM

: RISNA YULIANI
: K1A1 15 070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian terpenting dari kesejahteraan
masyarakat. Kesehatan juga merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia disamping sandang, pangan, dan papan. Sejarah kesehatan
masyarakat tidak terlepas dari dua tokoh asal Yunani Asclepius dan
Higea. Berdasarkan cerita mitos Yunani Asclepius disebutkan sebagai
seorang dokter pertama yang dapat mengobati penyakit dan dapat
melakukan

bedah

berdasarkan

prosedur

tertentu

dengan

baik.

Sedangkan Higea adalah asisten Asclepius yang kemudian diceritakan


sebagai istrinya yang juga telah melakukan upaya-upaya kesehatan.
Asclepius

melakukan

pendekatan

(pengobatan

penyakit)

setelah

penyakit tersebut terjadi pada seseorang sedangkan Higea melakukan


pendekatan dengan mengajarkan pengikutnya untuk hidup seimbang,
yaitu menghindari makanan atau minuman beracun, makan makanan
yang bergizi, istrahat yang cukup dan melakukan olahraga.
Sejarah kesehatan Asclepius dan Higea yang hingga kini masih
berlaku dan terus dikembangkan dalam bidang kedokteran sebagai
metode pengobatan (kuratif) terhadap suatu penyakit dan metode
preventif (pencegahan) terjadinya suatu penyakit dalam masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi ilmu kesehatan masyarakat ?
2. Bagimana sejarah ilmu kesehatan masyarakat ?
3. Bagimana perkembangan ilmu kesehatan masyarakat ?
4. Bagimana perkembangan ilmu kesehatan mayarakat di Indonesia ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi kesehatan masyarakat.
2. Untuk mengetahui sejarah ilmu kesehatan masyarakat.
3. Untuk mengetahui perkembangan ilmu kesehatan masyarakat.
4. Untuk mengetahui perkembangan ilmu kesehatan masyarakat di
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Secara kronologis batasan-batasan kesehatan masyarakat mulai


dengan batasan yang sangat sempit sampai batasan yang luas seperti
yang kita anut saat ini, yaitu :
1. Batasan yang paling tua, dikatakan bahwa kesehatan masyarakat
adalah upaya-upaya untuk mengatasi masalah-masalah sanitasi
yang

mengganggu

kesehatan.

Dengan

kata

lain

kesehatan

masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Upaya untuk memperbaiki


dan meningkatkan sanitasi lingkungan adalah kegiatan kesehatan
masyarakat.
2. Kemudian pada akhir abad ke-18 dengan ditemukan bakteri-bakteri
penyebab

penyakit

dan

beberapa

jenis

imunisasi,

kegiatan

kesehatan masyarakat adalah pencegahan penyakit yang terjadi


dalam masyarakat melalui perbaikan sanitasi lingkungan dan
pencegahan penyakit melalui imunisasi.
3. Pada awal abad ke-19, kesehatan masyarakat sudah berkembang
dengan baik, kesehatan masyarakat diartikan suatu upaya integrasi
antara ilmu sanitasi dan ilmu ilmu kedokteran. Sedangkan ilmu
kedokteran itu sendiri merupakan integrasi antara ilmu biologi dan
ilmu sosial.
4. Perkembangan selanjutnya, kesehatan masyarakat diartikan sebagai
aplikasi dan kegiatan terpadu antara sanitasi dan pengobatan
(kedokteran) dalam mencegah penyakit yang melanda penduduk
atau masyarakat. Oleh karena masyarakat sebagai objek penerapan
ilmu kedokteran dan sanitasi mempunyai aspek sosial ekonomi dan
budaya yang sangat kompleks.
5. Akhirnya kesehatan masyarakat

diartikan

sebagai

aplikasi

keterpaduan antara ilmu kedokteran, sanitasi dan ilmu sosial dalam


mencegah penyakit yang terjadi dimasyarakat 1.
Dari pengalaman-pengalaman praktek kesehatan masyarakat yang
telah berjalan sampai pada awal abad ke-20. Beberapa batasan atau
pengertian ilmu kesehatan masyarakat, yaitu :
1. Winslow (1920)
Kesehatan masyarakat (public health) adalah ilmu dan seni
mencegah

penyakit,

memperpanjang

hidup,

meningkatkan

kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat

yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungsan, kontrol


infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan
perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan,
untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan
aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di
masyarakat mempunyai standar kehidupan yang adekuat untuk
menjaga kesehatannya2.
Dari batasan-batasan yang dibuat Winslow tersirat tujuan
mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan
kesehatan fisik dan mental mempunyai keterkaitan dan pengertian
yang luas. Winslow mengusulkan cara atau pendekatan yang
dianggap paling efektif adalah melalui upaya pengorganisasian
masyarakat. Pengorganisasian tersebut dalam rangka pencapaian
tujuan-tujuan kesehatan masyarakat yang pada hakikatnya adalah
menghimpun potensi masyarakat atau sumber daya yang ada di
dalam masyarakat itu sendiri untuk upaya preventif, kuratif, promotif
dan

rehabilitatif

kesehatan

mereka

sendiri. Pengorganisasian

masyarakat dalam bentuk penghimpunan dan pengembangan


potensi sumber daya masyarakat dalam konteks ini pada hakikatnya
adalah menumbuhkan, membina dan mengembangkan partisipasi
masyarakat di bidang pembangunan kesehatan.
Menumbuhkan
partisipasi
masyarakat
tidaklah
memerlukan

pengertian,

kesadaran

dan

mudah,

penghayatan

oleh

masyarakat terhadap masalah kesehatan mereka sendiri, serta


upaya-upaya pemecahannya. Untuk itu diperlukan pendidikan
kesehatan

masyarakat

melalui

pengorganisasian

dan

pengembangan masyarakat. Jadi pendekatan utama yang diajukan


oleh Winslow dalam rangka mencapai tujuan-tujuan kesehatan
masyarakat sebernya adalah salah satu startegi atau pendekatan
pendidikan kesehatan.
2. Ikatan Dokter Amerika (1948)
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan

seni memilihara,

melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usahausaha pengorganisasian masyarakat. Batasan ini mencakup pula

usaha-usaha masyarakat dalam pengadaan pelayanan kesehatan,


pencegahan dan pemberantasan penyakit 1.
3. Soekidjo Notoatmodjo (2003)
Kesehatan masyarakat adalah ilmu yang multi disipliner, karena
pada dasarnya masalah kesehatan masyarakat bersifat multikausal,
sehingga untuk menyelesaikan atau pemecahan masalah dilakukan
secara multidisiplin. Semua kegiatan baik langsung maupun tidak
langsung untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan
kesehatan (promotif), terapi (fisik, mental dan sosial) atau kuratif
maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental dan sosial)
adalah upaya kesehatan masyarakat3.
B. Sejarah Ilmu Kesehatan Masyarakat
Ilmu kesehatan masyarakat tidak terlepas dari dua tokoh metologi
Yunani yaitu Asclepius dan Higea. Beradsarkan cerita mitos Yunani
Asclepius disebutkan sebagai seorang dokter pertama yang tampan dan
pandai meskipun tidak disebutkan sekolah atau pendidikan apa yang
telah ditempuhnya, tetapi diceritakan bahwa ia dapat mengobati penyakit
dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-prosedur tertentu
dengan baik. Higea seorang asistenya yang juga istrinya juga telah
melakukan upaya kesehatan. Bedanya antara Asclepius dengan Higea
dalam pendekatan atau penanganan masalah kesehatan adalah :
1. Asclepius melakukan pendekatan (pengobatan penyakit) setelah
penyakit tersebut terjadi pada seseorang.
2. Higea mengajarkan kepada pengikutnya dalam pendekatan masalah
kesehatan melalui hidup seimbang, seperti menghindari makanan
atau minuman yang beracun, makan makanan yang bergizi (baik),
cukup istrahat dan melakukan olahraga.
Dari cerita dua tokoh di atas, berkembanglah dua aliran atau
pendekatan dalam menangani masalah kesehatan. Kelompok pertama
cenderung

menunggu

terjadinya

penyakit

(setelah

sakit),

yang

selanjutnya disebut pendekatan kuratif atau pengobatan. Kelompok ini


pada umumnya terdiri dari dokter, dokter gigi, psikiater dan praktisipraktisi lain yang melakukan pengobatan fisik, mental maupun sosial.
Sedangkan

kelompok

kedua

seperti

halnya

pendekatan

Higea,

cenderung

melakukan

upaya-upaya

pencegahan

penyakit

dan

meningkatkan kesehatan (promosi) sebelum terjadi penyakit. Ke dalam


kelompok ini termasuk para petugas kesehatan masyarakat lulusan
sekolah atau institusi kesehatan masyarakat dari berbagai jenjang.
Perbedaan pendekatan kedua kelompok tersebut adalah :
a. Pendekatan Kuratif :
1.) Dilakukan terhadap sasaran secara individual
2.) Cenderung bersifat reaktif (menunggu masalah datang, misal
dokter menunggu pasien datang di Puskesmas atau tempat
praktek).
3.) Melihat dan menangani klien atau pasien lebih kepada sistem
biologis manusia.
b. Pendekatan preventif :
1.) Sasaran atau pasien adalah masyarakat (bukan perorangan)
2.) Menggunakan pendekatan proaktif, artinya tidak menunggu
masalah datang, tetapi mencari masalah. Petugas turun di
lapangan atau masyarakat mencari dan mengidentifikasi
masalah dan melakukan tindakan.
3.) Melihat klien sebagai makhluk yang utuh, dengan pendekatan
holistik1.
Banyak nama tokoh yang mengisi sejarah dunia kesehatan
masyarakat.

Dimana

sejarah

terus

bertumbuh

dan

berkembang

dipelopori oleh antara lain : Edwin Chadwick (1842), C.E.A Winslow


(1920), Jhon J. Hanlon (1964).
Chadwick tahun 1842, mengamati bahwa setengah dari angka
kematian anak (mortality rate) dari para keluarga pekerja yang
berimigrasi dalam urbanisasi di daerah industri di Inggris, banyak yang
meninggal karena kondisi sanitasi yang jelek. Sejak itu ia dikenal
mendalami permasalahan kesehatan yang dikaitkan dengan kondisi
lingkungan,

sehingga

ia

dikenal

sebagai

perintis

public

health

(epidemiologi lingkungan).
C.E.A Winslow tahun 1920 adalah salah seorang yang meletakkan
dasar-dasar bagi modern public health, dengan membuat batasan bagi
definisi public health. Hanlon tahun 1964 memberikan batasan yang luas
tentang pengertian sehat melalui pengertian absolut maupun relatif.

Dilain pihak John Snow tahun 1857, mencurahkan perhatian dalam


kesehatan

lingkungan

dan

epidemiologi.

Dia

mengemukakan

penelitiannya bahwa faktor sanitasi air berpengaruh positif terhadap


timbulnya wabah kolera.
Selanjutnya dalam pengembangan berbagai konsep dan teori-teori
kesehatan masyarakat di kemudian hari, Barton meletakkan sejarah
perkembangan dunia kedokteran ke arah tahapan ilmu kesehatan
masyarakat. Dalam pejelasannya, dia membagi sejarah dalam empat
tahapan yang disebut era berdasarkan tiga kategori pembagian :
1. Purpose and philosophy
2. Educational method
3. Research method

Empirical
Health Era

Basic Science

Clinical Science

Public Health

Era

Era

Science Era

1850

1900

Symptoms

Bacteria &

centered
Leactures on
authoritation

Patient centered

Community

Disease centered
Laboratorium

Clinical

centered
Clinical and PH

radical instruction

Instruction with

Instruction with

bedside teaching

community side

Basic laboratory

Clinical

teaching
Community

and development

development and

development of

techniques

measurement,

instruction
Historical

1950

criteria and planing


technique
Tabel 1. Perkembangan sejarah konsep Barton
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan dunia
kesehatan masyarakat berturut-turut berasal dari zaman (era) yang
disebut Empirical Era yang berlangsung sebelum tahun 1850. Tahapan
dibedakan dalam empat era yaitu :

1. Emperical Era
yang tertua.
2. Basic Science

berlangsung sebelum tahun 1850 merupakan era


Era

merupakan

periode

rintisan

menghadapi

permulaan dunia kedokteran mulai tahun 1850-1900


3. Pada periode ini mulai dikenalkan pelayanan ke rumah sakit dan
balai pengobatan sehingga disebut Clinical Science Era

yang

berlangsung hingga 1950. Pada era ini mulai muncul ahli-ahli


kedokteran.
4. Public Health Era mulai berkembang sesudah tahun 1950 hingga
kini4.
C. Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat terdiri atas dua periode
yaitu periode sebelum ilmu pengetahuan dan periode ilmu pengetahuan.
1. Periode sebelum ilmu pengetahuan
Perkembangan
kesehatan
masyarakat

sebelum

ilmu

pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari sejarah kebudayaan


yang ada di dunia, diantaranya adalah budaya dari bangsa
Babilonia, Mesir, Yunani dan Romawi. Bangsa-bangsa tersebut
menunjukkan bahwa manusia telah melakukan usaha untuk
menanggulangi masalah-masalah kesehatan masyarakat dan
penyakit. Dari dokumen lain juga tercatat bahwa pada zaman
Romawi

Kuno

telah

dikeluarkan

suatu

peraturan

yang

mengharuskan kepada masyarakat untuk (Hanlon, 1974) :


a. Mencatat pembangunan rumah
b. Melaporkan adanya binatang-binatang yang berbahaya
c. Melaporkan binatang peliharaan atau ternak yang dapat
menimbulkan bau
d. Pemerintah melakukan supervise ke tempat-tempat minuman,
warung makan, tempat prostitusi, dan lain-lain.
Setelah itu kesehatan masyarakat makin dirasakan perlunya
di awal abad ke-1 sampai ke-7 dengan alasan sebagai berikut :
a. Berbagai penyakit menular mulai menyerang penduduk dan
telah menjadi epidemi, bahkan ada yang menjadi endemis.
b. Di Asia, khususnya Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika
muncul penyakit kolera yang telah tercatat sejak abad ke-7
bahkan penyakit kolera di India telah menjadi endemis.

Penyakit lepra telah menyebar ke Mesir, Asia kecil, dan Eropa


melalui para imigran.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi kasus
epidemic

dan

endemis,

diantaranya

masyarakat

mulai

memperhatikan masalah :
a.
b.
c.
d.
e.

Lingkunga terutama hygiene dan sanitasi lingkungan


Pembuangan kotoran manusia (latrin)
Mengusahakan air minum bersih
Pembuangan sampah
Pembuatan ventilasi yang memenuhi syarat.
Pada abad ke-14 mulai terjadi wabah pes yang dahsyat di

China dan India. Pada tahun 1340 telah tercatat 1,3 juta orang
meninggal karena wabah pes. Di India, Mesir dan Gaza dilaporkan
13 ribu orang meninggal tiap hari karena serangan pes.
Berdasrakan catatan, jumlah orang yang meninggal karena wabah
penyakit pes diseluruh dunia pada waktu itu mencapai lebih dari
60 juta orang, sehingga kejadian pada waktu itu disebut The Black
Death. Serangan wabah penyakit menular ini berlangsung sampai
abad ke-18. Disamping wabah pes, wabah kolera dan tifus juga
masih berlangsung. Pada tahun 1603 lebih dari 1 dari 6 orang
meninggal karena penyakit menular, dan tahun 1665 sekitar 1 dari
5 orang meninggal dunia. Pada tahun 1959 dilaporkan 70 ribu
orang penduduk di kepulauan Cyprus meninggal kerena penyakit
menular. Penyakit lain yang menjadi wabah antara lain dipteri,
disentri, dan lain-lain.
2. Periode Ilmu pengetahuan
Pada akhir abad ke-18 dan diawal abada ke-19, bangkitnya ilmu
pengetahuan mempunyai dampak yang sangat luas dalam segala
aspek kehidupan manusia, termasuk pada aspek kesehatan.
Pada

abad

ini

pendekatan

dalam

penanganan

masalah

kesehatan tidak hanya memandang pada aspek biologis saja,


tetapi sesudah komprehensif dan multisektoral. Selain itu, telah
ditemukan berbagai macam penyebab penyakit dan vaksin
sebagai pencegahan penyakit.

Penemu
Louis Pasteur
Joseph Lister

Hasil Temuan
Vaksin untuk mencegah penyakit cacar
Asam carbol untuk sterilisasi ruang

William Marton

operasi
Eter sebagai anestesi pada waktu operasi

Tabel 2. Penemu dan hasil penemuan dalam penganggulangan


penyakit
Upaya-upaya kesehatan masyarakat secara ilmiah mulai
dilaksanakan di Inggris. Hal ini terkait dengan wabah penyakit
endemis kolera tahun 1832 yang terjadi masyarakat di perkotaan,
terutama yang miskin. Parlemen Inggris membentuk komisi
penanganan pada penyakit ini dan Edwin Chadwich seorang
pakar sosial ditunjuk sebagai ketua komisi untuk melakukan
penyelidikan

mengenai

penyebab

wabah kolera

ini. Hasil

penyelidikan yang dilaporkan diantaranya yaitu masyarakat yang


hidup dalam kondisi sanitasi yang buruk, usia penduduk
berdekatan dengan aliran aliran air kotor dan pembuangan
kotoran manusia, adanya aliran air limbah terbuka yang tidak
teratur, makanan yang dijual di pasar tidak higienis, sebagian
masyarakat hidup miskin, serta bekerja rata-rata 14 jam perhari
sementara gaji yang diperoleh tidak dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya. Hasil laporan Edwin Chadwich tersebut dilengkapi
dengan

analisis

data

dipertanggungjawabkan

yang

lengkap

kebenarannya.

dan

Akhirnya,

dapat
parlemen

Inggris mengeluarkan undang-undang yang mengatur upayaupaya peningkatan kesehatan penduduk dan berbagai peraturan
tentang sanitasi lingkungan, sanitasi tempat-tempat kerja, pabrik
dan lain-lain.
Berawal dari penelitiannya, Edwin Chadwich tertarik untuk lebih
jauh mempelajari kesehatan masyarakat, sehingga saat itu ia
menjadi pioner ilmu kesehatan masyarakat. Generasi setelah
Chadwich adalah Winslow muridnya yang kemudian dikenal
sebagai

pembina kesehatan

masyarakat modern.

Winslow

merumuskan definisi kesehatan masyarakat yang kemudian

diterima oleh WHO. Sejak saat itu, lahirlah berbagai macam


definis sehat. Jhon Snow, adalah seorang tokoh yang tidak asing
dalam dunia kesehatan masyarakat dalam upaya suksesnya
mengatasi penyakit kolera yang melanda kota London. Jhon Snow
mempergunakan pendekatan epidemiologi dalam menganalisis
wabah penyakit kolera, yaitu dengan menganalisis tempat, orang
dan

waktu

sehingga

dianggap

sebagai

The

Father

of

Epidemiology.
Pada akhir abda ke-19 dan diawal abad ke-20, pendidikan
untuk tenaga kesehatan yang profesional mulai dikembangkan.
Tahun 1893, John Hopkins seorang pengusaha wiski dari Amerika
mempelopori berdirinya universitas yang di dalamnya terdapat
Fakultas Kedokteran. Pada tahun 1908 sekolah kedokteran mulai
menyebar ke Eropa, Kanada, dan negara-negara lain. Dalam
perkembangannya

kurikulum

sekolah

kedokteran

mulai

memperhatikan masalah kesehatan masyarakat dan sudah


didasarkan pada suatu asumsi bahwa penyakit dan kesehatan
merupakan hasil interaksi yang dinamis, antara faktor genetik,
lingkungan fisik, lingkungan sosial, kebiasaan perorangan, dan
pelayanan kesehatan. Pada tahun 1855 pemerintah Amerika
membentuk Dapertemen Kesehatan yang pertama kali dengan
tujuan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi
penduduk,

termasuk

perbaikan

dan

pengawasan

sanitasi

lingkungan5.
D. Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat di Indonesia
Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai
pada abad ke-16, yaitu dimulai dengan adanya upaya pembarantasan
penyakit cacar dan kolera yang sangat ditakuti oleh masyarakat saat itu.
Penyakit kolera masuk ke Indonesia tahun 1927 dan pada tahun 1937
terjadi wabah kolera. Selanjutnya tahun 1948 cacar masuk ke Indonesia
melalui Singapura dan mulai berkembang di Indonesia, sehingga
berawal dari wabah kolera tersebut pemerintah Belanda melakukan
upaya-upaya kesehatan masyarakat. Gubernur jenderal Deandels pada

tahun 1807 telah melakukan upaya pelatihan dukun bayi dalam praktik
persalinan. Upaya ini dilakukan dalam rangka menurunkan angka
kematian bayi yang tinggi. Namun upaya ini tidak bertahan lama, akibat
kurangnya tenaga pelatih kebidanan. Baru kemudian di tahun 1930,
program ini dimulai lagi dengan didaftarkannya para dukun bayi sebagai
penolong dan perawat persalinan. Pada tahun 1851 berdiri sekolah
dokter jawa oleh dr.Bosch dan dr. Bleeker kepala pelayanan sipil dan
militer Indonesia5.
Sejarah kesehatan

masyarakat

pascakemerdekaan

Indonesia

dimulai setelah kemerdekaan selama periode revolusi fisik hingga pada


tahun 1948-1949 penanganan kesehatan masyarakat di indonesia boleh
dikatakan berhenti sama sekali. Seluruh kegiatan bangsa Indonesia
hanya diarahkan untuk menghadapi kembalinya invasi penjajahan
Belanda.
Sejarah kesehatan masyarakat pada awal Bandung-Plan, pada tahu
1950 setelah selesai dari kesibukan clash fisik pada tahun 1949,
Indonesia mulai diterima bergabung ke dalam organisasi kesehatan
dunia seperti WHO dan UNICEF, dengan masuknya Indonesia sebagai
anggota lembaga kesehatan internasional, maka perkembangan usaha
kesehatan masyarakat di Indonesia mulai mengalami kebangkitan
kembali dan dengan berbagai dukungan serta bantuan sektor swasta
dan pemerintah.
Bersamaan dengan rencana diadakannya Konfrensi Asia Afrika
(KAA) pertama di Bandung, maka atas gagasan dr. Leimena dan dr.
Patah, lahirlah Bandung Plan dibidang kesehatan masyarakat. Gagasan
tentang pentingnya penyelenggaraan pusat-pusat kesehatan masyarakat
sempat dilemparkan sebagai suatu dukungan manyambut KAA pertama
di Bandung. Pada saat itulah lahir Health Center yang dimulai dengan
program kebersihan lingkungan. Health Center tersebut merupakan
inisiator dalam gerakan kebersihan lingkungan hidup serta ikut menata
keindahan kota yang kemudian dikenal sebagai kota wisata 4.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kesehatan masyarakat (public health) adalah ilmu dan seni
mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan
fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang
terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungsan, kontrol infeksi
di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan,
pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa
dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang
akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai
standar kehidupan yang adekuat untuk menjaga kesehatannya.
2. Ilmu kesehatan masyarakat tidak terlepas dari dua tokoh metologi
Yunani yaitu Asclepius dan Higea. Beradsarkan cerita mitos Yunani
Asclepius disebutkan sebagai seorang dokter pertama yang tampan
dan pandai meskipun tidak disebutkan sekolah atau pendidikan apa
yang telah ditempuhnya, tetapi diceritakan bahwa ia dapat mengobati
penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedurprosedur tertentu dengan baik. Higea seorang asistenya yang juga
istrinya juga telah melakukan upaya kesehatan.
3. Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat terdiri atas dua periode
yaitu

periode

sebelum

ilmu

pengetahuan

dan

periode

ilmu

pengetahuan
4. Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai pada
abad ke-16, yaitu dimulai dengan adanya upaya pembarantasan
penyakit cacar dan kolera yang sangat ditakuti oleh masyarakat saat
itu.
B. Saran
Pada penulisan perkembangan ilmu kesehatan masyarakat di
Indonesia dan perkembangan ilmu kesehatan masyarakat di dunia harus
lebih diperluas informasi tentang perkembangannya dari tahun ke tahun.
DAFTAR PUSTAKA

1. Alhamda, S dan Yustina, S. 2012. Buku Ajar Ilmu Kesehatan


Masyarakat. Jakarta : Penebar Plus.
2. Rivai. 2005. Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan.
Jurnal Mutiara Kesehatan Indonesia. Vol 1(1).
3. Notoatmodjo, N. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Seni. Jakarta :
EGC.
4. Ryadi, A.L.S. 2016. Ilmu kesehatan Masyarakat. Yogyakarta : Penerbit
Andi.
5. Harnilawati. 2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Makassar :
Pustaka Ass Salam.

Anda mungkin juga menyukai