Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM KIMIA DASAR

LAPORAN LENGKAP

A. Judul
Penetapan Harga pH

B. Intisari
Setiap larutan mempunyai pH/ derajat keasaman yang berbeda-beda. Nilai pH berkisar
dari
0
hingga
14.
Yang
dimaksud
dengan
"keasaman"
disini adalah konsentrasi ion hydrogen (H+) yang terdapat dalam pelarut air.
o Tujuan :
a. Menetapkan harga pH dengan menggunakan Indikator.
b. Menetapkan harga pH dengan menggunakan pH meter.
o Metode Eksperimen :
Penetapan harga pH menggunakan Indikator dilakukan dengan menyiapkan
berbagai jenis indikator seperti larutan MB, MO, BTB, PP, kertas lakmus merah
dan biru yang diisi ke dalam tabung reaksi. Kemudian ke dalam masing-masing
tabung tambahkan sekitar 2mL larutan HCl 0,01 M dan NaOH 0,01 M. Setiap
indikator akan segera merespon dengan memberikan perubahan warna pada
larutan maupun pada kertas. Hasil yang berupa perubahan warna itulah yang
kemudian dapat digunakan untuk menentukan rentang pH larutan campuran tsb.
Penambahan HCl ke dalam tabung reaksi menunjukan suasana asam sedangkan
penambahan NaOH menunjukan suasana yang basa.
Penetapan harga pH menggunakan pH meter dilakukan dengan cara menyiapkan
berbagai macam jenis larutan yang akan diukur, ke dalam beaker glass satu per
satu, kemudian elektroda-elektroda pH meter dimasukan ke dalam beaker glass
dan tunggu hingga pH meter menunjukan angka pH yang stabil. Namun sebelum
pH meter dapat digunakan, pH meter harus sudah dikalibrasi terlebih dahulu pada
pH 7,00.
Hasil Analisa Data :
Dari hasil pengamatan menggunakan indikator diketahui bahwa setiap indikator
akan mengalami perubahan warna yang berbeda-beda, hal itu disebabkan karena
setiap indikator memiliki trayek pH yang berbeda-beda. Seperti kertas lakmus
merah yang ditetesi NaOH akan memberikan warna biru yang menunjukan
bahwa NaOH bersifat basa (memiliki pH >7), begitu pula dengan kertas lakmus
biru yang akan memberikan warna merah apabila ditetesi HCl yang menunjukan
bahwa larutan itu memiliki ph <7 dan bersifat asam.
Dari hasil pengamatan menggunakan pH meter diketahui bahwa pH meter akan
menunjukan nilai pH yang berbeda-beda untuk setiap larutan yang diujikan,
1 | Penentuan Harga pH

terdapat larutan dengan pH>7 yang menunjukan bahwa larutan itu basa, terdapat
larutan dengan pH <7 yang menunjukan bahwa larutan itu asam, dan terdapat
juga larutan dengan pH=7 yang menunjukan bahwa larutan itu netral. Dalam hal
pengujian yaitu larutan HCl dan H 2SO4 yang keduanya merupakan larutan asam
karena mempunyai pH<7 sedangkan larutan NaOH merupakan basa karena
mempunyai pH>7 .
Simpulan :
Indikator adalah suatu zat yang dapat digunakan sebagai penunjuk sifat asam basa
larutan yang ditunjukan dengan perbedaan warna/perubahan warna indikator
tersebut. PH meter adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengukur pH
suatu larutan dengan menggunakan prinsip konduktivitas larutan, yang sebelum
digunakan harus dikalibrasi terlebih dahulu.
PH digunakan untuk menentukan tingkat keasaman suatu larutan
Untuk larutan asam pH < 7
Untuk larutan basa pH > 7
Untuk larutan netral pH = 7

C. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari baik larutan maupun pH tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. Setiap larutan mempunyai pH/ derajat keasaman yang berbeda-beda.
Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau
industri
pengolahan
kimia
seperti kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmu
pangan, rekayasa (keteknikan), dan oseanografi. Yang dimaksudkan "keasaman"
disini adalah konsentrasi ion hydrogen (H+) dalam pelarut air. Nilai pH berkisar dari 0
hingga 14. Suatu larutan dikatakan netral apabila memiliki nilai pH = 7. Nilai pH > 7
menunjukkan larutan memiliki sifat basa, sedangkan nilai pH <7 menunjukan keasaman.
Nama pH berasal dari potential of hydrogen. Secara matematis, pH didefinisikan
dengan pH = - log [H + ]. Nilai pH 7 dikatakan netral karena pada air murni, ion H+
terlarut dan ion OH- terlarut (sebagai tanda kebasaan) berada pada jumlah yang sama,
yaitu 10-7 pada kesetimbangan. Penambahan senyawa ion H+ terlarut dari uatu asam akan
mendesak kesetimbangan ke kiri (ion OH akan diikat oleh ion H+ membentuk air).
Akibatnya terjadi kelebihan ion hidrogen dan meningkatkan konsentrasinya.
Umumnya indikator sederhana yang digunakan adalah kertas lakmus yang berubah
menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya rendah. Selain
mengunakan kertas lakmus, indikator asam basa dapat diukur dengan pH meter yang
bekerja berdasarkan prinsip elektrolit/konduktivitas suatu larutan. Oleh karena itu, kami
bermaksud mengadakan percobaan dengan judul PENETAPAN HARGA PH, semoga
laporan yang kami buat ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran tambahan bagi
rekan-rekan dalam mempelajari ilmu kimia.

D. Dasar Teori
Penentuan pH Larutan

2 | Penentuan Harga pH

Kemolaran ion H+ dalam larutan encer umumnya sangat rendah, tetapi sangat
menentukan sifat sifat dari larutan tersebut, terutama larutan dalam air. Menurut
Sorensen, Ph merupakan fungsi logaritma negatif dari konsentrasi ion H+ dalam suatu
larutan dan dirumuskan sebagai berikut :

pH = log [H+]
Dengan analogi yang sama untuk menentukan harga konsentrasi OH- dalam larutan dapat
digunakan rumusan harga pOH :
pOH = log [OH-]
Air murni bersifat netral, pH-nya 7,00 pada suhu 25 C. Sehingga dalam kesetimbangan
air terdapat tetapan kesetimbangan :
Kw = [H+] [OH-] = 10-7x10-7 = 10-14
Jadi dengan menggunaan konsep log = p ,maka :
- Log Kw = - log [H+] [OH-]
- Log Kw ={ -log [H+]}+ {- log [OH-]}
pKw = pH + pOH
Oleh karena itu, hubungan antara pH dan pOH dapat dituliskan sebagai berikut.
pH + pOH = 14
atau
pH = 14 pOH
Jadi, untuk menentukan pH larutan basa, kita harus menentukan pOH dahulu. Reaksi
pencampuran asam kuat dan basa kuat memberikan tiga kemungkinan hasil reaksi, yaitu
asam kuat dan basa kuat habis bereaksi, asam kuat berlebih dan basa kuat habis bereaksi,
serta asam kuat habis bereaksi dan basa kuat berlebi.h
1. Jika asam kuat berlebih dan basa kuat habis bereaksi maka menggunakan rumus
H +
Sisa
Volume Campuran
pH = - log

2. Jika asam kuat habis bereaksi dan basa kuat berlebih

3 | Penentuan Harga pH

SisaOH
pH = 14 ( - log Volume Campuran )
3. Jika asam kuat dan basa kuat yang dicampurkan keduanya habis bereaksi, setelah
reaksi hanya akan terdapat garam dan air. Pada kondisi ini, larutan bersifat netral
dengan pH = 7
PH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menentukan tingkat keasaman
atau kebasaan yang dimiliki oleh tiap-tiap larutan. PH diartikan sebagai
kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen
tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan
teoritis. Skala pH bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya
ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.
Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh Soren Peder Lauritz Sorensen pada
tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan "p" pada "pH". Beberapa
ahli menganggap bahwa p berasal dari singkatan untuk powerp (pangkat) , dan ada pula
yang merujuk pada kata potential.
Air murni bersifat netral, dengan pH 7,00 pada suhu 250C. Suatu larutan dengan pH
< 7 dikatakan bersifat asam, dan larutan dengan pH > 7 dikatakan bersifat basa.
Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau
industri pengolahan kimia seperti kimia, biologi, kedokteran dan oseanografi.

E. Metode Percobaan
a)
a)
b)
c)
d)
e)
b)
a)
b)
c)
d)
e)
c)
a.
b.

d)

Peralatan yang digunakan :


Tabung reaksi (12 buah)
Rak tabung reaksi
Beaker glass, kapasitas 100 mL
pH meter
Rubber bulb dan pipet filter (pengisap/pipet)
Reagen yang digunakan :
Larutan indicator MB, MO, BTB, dan PP.
Kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Larutan HCl 0,01 M.
Larutan H2SO4 0,01 M.
Larutan NaOH 0,01 M.
Percobaan
Pengukuran harga pH dengan indikator.
Pengukuran harga pH dengan pH meter.

Langkah Kerja
4 | Penentuan Harga pH

a. Pengukuran harga pH dengan indikator


1. Siapkan 12 tabung reaksi.
2. Ke dalam 6 buah tabung reaksi I :
Tabung no. 1, diisi 4 tetes larutan indicator MB
Tabung no. 2, diisi 4 tetes larutan indicator MO
Tabung no. 3, diisi 4 tetes larutan indicator BTB
Tabung no. 4, diisi 4 tetes larutan indicator PP
Tabung no. 5, diisi selembar kertas lakmus merah
Tabung no. 6, diisi selembar kertas lakmus biru
3. Kemudian lakukan langkah kerja yang sama seperti di atas untuk 6 buah tabung
reaksi II.
4. Ke dalam 6 buah tabung reaksi I, masing-masing tambahkan sekitar 2 mL
larutan HCl 0,01 M.
5. Ke dalam 6 buah tabung reaksi II, masing-masing tambahkan sekitar 2 mL
larutan NaOH 0,01 M.
6. Amati perubahan yang terjadi.
b. Pengukuran harga pH dengan pH meter
1. Hidupkan alat pH meter, tunggu beberapa saat untuk pemanasan.
2. Kalibrasi pH meter dengan larutan standar pH 7,00.
3. Siapkan larutan yang akan diperiksa harga pH-nya dalam gelas beaker sesuai
dengan tabel pengamatan.
4. Ukurlah dan catatlah harga pH masing-masing larutan.
Catatan :
a. Sebelum dan sesudah diangkat dari larutan, tombol harus pada posisi stand
by.
b. Setiap selesai memeriksa suatu larutan, elektroda harus dicuci dengan
menggunakan akuades kemudian dikeringkan dengan kertas tissue.
5. Setelah selesai melakukan pengukuran, pH meter dimatikan dan kabelnya
dicabut dari stop kontak.

F. Hasil Pengamatan
I.

Pengukuran pH dengan indikator


No.

Indikator

1
2
3
4
5
6

MB Methyl Blue
MO Methyl Orange
BTB Bromthymol Blue
PP Phenophtalein
Kertas Lakmus Merah
Kertas Lakmus Biru

Warna dalam lingkungan


Asam
Basa
Biru Tua
Biru Ungu
Merah
Kuning
Kuning
Biru
Tidak Berwarna
Merah ungu
Merah
Biru
Merah
Biru

5 | Penentuan Harga pH

Menurut literatur :
No.
Indikator
1
MB Methyl Blue
2
MO Methyl Orange
3
BTB Bromthymol Blue
4
PP Phenophtalein

Trayek pH
10,6 13,4
3,1 4,4
6,0 7,6
8,3 10,0

Warna
Biru Ungu
Merah kuning
Kuning Biru
Tidak berwarna merah

Sehingga :
1. Larutan Asam ( HCl ), menurut percobaan ketika dibandingkan dengan literatur :
MB
= Biru tua , maka pH 10,6
MO
= Merah, maka pH 3,1
BTB
= Kuning, maka pH 6,0
PP
= Tidak berwarna, maka pH 8,3
Sehingga, dari hasil perbandingan dengan literatur didapatkan bahwa HCl merupakan
larutan asam, dengan harga pH 3,1.
2. Larutan Basa ( NaOH ), ketika dibandingkan dengan literatur :
MB = Biru ungu, maka pH 10,6 13,4
MO = Kuning, maka pH 4,4
BTB = biru, maka pH 7,6
PP = Merah ungu, maka pH 10,0
Sehingga, dari hasil perbandingan dengan literatur didapatkan bahwa NaOH merupakan
larutan basa, dengan harga pH 10,6 13,4
II.

Pengukuran pH dengan pH meter


No
.
1
2
3
4
5
6

Larutan yang diperiksa


50 mL HCl 0,01 M
50 mL H2SO4 0,01 M
50 mL NaOH 0,01 M
25 mL NaOH 0,01 M + 25 mL HCl 0,01 M
50 mL NaOH 0,01 M + 25 mL HCl 0,01 M
25 mL NaOH 0,01 M + 25 mL H2SO4 0,01 M

Harga pH

Pada Suhu (oC)

2,54
2,28
11,30
10,61
10,48
2,88

26,8
26,7
27,4
27,6
27,0
27,3

Reaksi yang terjadi :


NaOH + HCl NaCl + H2O
6 | Penentuan Harga pH

2NaOH + H2SO4 Na2SO4 + 2H2O

Menurut literatur, seharusnya dalam volume dan konsentrasi yang sama, larutan asam
kuat ketika dicampurkan dengan larutan basa kuat akan memiliki pH = 7. Pengukuran
dengan pH meter tersebut tidak tepat, hal ini dapat dikarenakan faktor :
- Kalibrasi seharusnya dilakukan setidaknya dengan dua macam cairan standart buffer
yang sesuai dengan rentang nilai pH yang akan diukur. Cairan buffer standar tersebut
antara lain dengan pH = 4,01 ; 7,00 ; 10,01.
- Sedangkan pada percobaan yang kami lakukan, pada saat mengkalibrasi kami hanya
menggunakan satu macam larutan buffer standar dengan pH=7,00.
- Ketidakakuratan saat mengukur volume larutan yang akan dicampurkan.
G. Simpulan
1) Indikator adalah suatu zat yang dapat digunakan sebagai penentu sifat asam basa
larutan yang ditunjukan dengan perbedaan warna/perubahan warna indikator tersebut.
2) PH digunakan untuk menentukan atau menunjukkan tingkat keasaman suatu larutan.
i. Untuk larutan asam pH < 7
ii. Untuk larutan netral pH = 7
iii. Untuk larutan basa pH > 7
3) Pada percobaan, semakin banyak ditambahkan larutan NaOH terhadap larutan asam
maka harga pH akan semakin besar yang menunjukan bahwa larutan semakin bersifat
basa.
4) Rumus penentuan pH:
a. pH asam kuat :
d. pH asam lemah :
+
b.
[H ] = n . [asam]
e. [H+] = . [asam]
+
c.
pH = log [H ]
f. pH = log [H+]
g. c. pH basa kuat :
h.
[OH-] = n . [basa]
i.
pOH = log [OH-]
j.
pH = 14 pOH
k. d. pH basa lemah :
l.
[OH-] = . [basa]
m.
pOH = log [OH-]
n.
pH = 14 pOH
o.
5) PH Larutan Buffer :
a. Larutan buffer asam
pH = log [H+], dimana [H+] = Ka . [asam sisa] / [basa konjugasi]
b. Larutan bufferr basa
pOH = log [OH-], dimana [OH-] = Kb . [basa sisa] / [asam konjugasi]

7 | Penentuan Harga pH

a. Daftar Pustaka

b.
c.
d.
e. Keenan, Charles. W.1999.Kimia untuk Universitas.Jakarta:Erlangga
f.
Ralph, H. Petrucci.1999. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta
:Erlangga
g.
Krisbianto, Adi.2008.Panduan Kimia Praktis SMA.Jakarta:Pustaka
Widyautama
h.
i. Purba, Michel.2002.Kimia untuk SMA 2.Jakarta:Erlangga
j.
k. Sulami, Edi., dkk.2011.Detik-detik Ujian Nasional Kimia.Yogyakarta:Intan
Pariwara
l.

Anda mungkin juga menyukai