Kata Kunci
WSN; LEACH; efisiensi energi; protokol routing
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Wireless Sensor Networks (WSN) adalah jaringan nirkabel ad hoc yang terdiri dari sejumlah perangkat kecil,
yang dikenal sebagai sensor, dan tersebar di wilayah
geografis tertentu (Wang et al 2010). Setiap perangkat
memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data
dan berkomunikasi secara nirkabel, sehingga memungkinkan untuk mengumpulkan informasi dari lingkungan
sekitarnya dan menghasilkan sekaligus mengirimkan
pesan ke remote base station-nya. Suatu remote base
station, bertugas untuk mengumpulkan dan menganalisis
pesan yang diterima dan memutuskan ada atau tidaknya
suatu kejadian yang tidak umum atau fenomena tertentu
pada area disebarnya sensor tersebut (Tian dan Georganas 2002).
Salah satu keuntungan utama dari WSN adalah WSN
tidak bergantung pada kendala pemasangan kabel dan
budget yang tinggi. Untuk tetap mempertahankan semua
manfaat dari operasi nirkabel yang dimiliki WSN, setiap node sensor harus dilengkapi dengan sumber energi
yang tidak mahal dan terus menyala. Oleh karena itu,
Analisis Kinerja dan Konsumsi Daya Protokol Routing LEACH pada Topologi Berbasis Klaster Jaringan
Sensor Nirkabel 2/9
Tujuan
Tujuan utama dari penelitian ini untuk menganalisis kinerja dan konsumsi daya jaringan WSN pada protokol
routing LEACH dengan topologi cluster based sensor
network.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah:
1. Sistem operasi yang digunakan untuk melakukan
proses simulasi adalah Linux Ubuntu 14.04 LTS.
2. Metode yang digunakan adalah metode simulasi.
Simulasi jaringan WSN dilakukan dengan menggunakan program simulator jaringan ns-3.
3. Parameter kinerja yang diamati adalah throughput,
delay, packet delivery ratio, dan energy cost.
4. Topologi WSN yang digunakan adalah topologi
star, mesh, dan cluster based sensor network.
Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
tentang kinerja dan konsumsi daya dalam jaringan WSN
yang menggunakan protokol routing LEACH pada topologi cluster based sensor network. Sehingga apabila
dilakukan instalasi jaringan WSN yang sebenarnya diperoleh jaringan WSN dengan waktu hidup yang lebih lama
dan menggunakan daya yang efisien.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan terbagi menjadi beberapa tahapan proses. Gambar 1 menunjukkan tahapan proses
tersebut.
Studi Pustaka
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan serta membaca semua literatur dan informasi
yang terkait dengan penelitian. Literatur yang digunakan
berbentuk berkala ilmiah, skripsi, tesis, buku, dan artikel
di internet yang berkaitan dengan penelitian WSN.
IEEE 802.15.4
Analisis Kinerja dan Konsumsi Daya Protokol Routing LEACH pada Topologi Berbasis Klaster Jaringan
Sensor Nirkabel 3/9
memanfaatkan keuntungan yang ditawarkan oleh standar 802.15.4 ini seperti penggunaan sensor untuk alarm,
periferal komputer nirkabel, pengendali untuk mainan interaktif, smart tags dan badges, pemantau tekanan ban di
mobil, dan perangkat pelacak persediaan. Standar nirkabel 802.15.4 membedakan dirinya dari standar nirkabel
lain seperti IEEE 802.11 dan Bluetooth dengan beberapa fitur unik seperti menargetkan data rate yang rendah, konsumsi daya yang sedikit, komunikasi jaringan
nirkabel dengan cost yang rendah, serta menawarkan
konektivitas nirkabel pada level perangkat.
Standar nirkabel 802.15.4, mendefinisikan spesifikasi
physical layer (PHY) dan sublayer Medium Access Control (MAC) pada konektivitas nirkabel untuk pertukaran
data dengan rate yang rendah di antara perangkat-perangkat sederhana yang mengkonsumsi daya minimal.
Sebuah jaringan 802.15.4 dapat berupa sebuah jaringan yang bertopologi single hop star maupun multi hop.
Sebuah perangkat yang terdapat pada jaringan 802.15.4
dapat menggunakan baik alamat 64-bit IEEE maupun
alamat pendek sepanjang 16-bit. Sebuah jaringan 802.15.4 tunggal dapat menampung hingga 64k (216 ) perangkat.
Link Wireless 802.15.4 dapat beroperasi di bawah 3
band frekuensi udara berlisensi ISM (Industrial Scientific Medical) yang tidak berbayar. Tiga band frekuensi
udara yang dimaksud adalah 2.4 GHz, 915 MHz, dan
868 MHz. Total channel yang dialokasikan untuk standar komunikasi nirkabel 802.15.4 berjumlah 27. Dengan
perincian, 16 channel pada band 2.4 GHz, 10 channel
pada band 915 MHz, dan 1 channel pada band 868 MHz
(Zheng dan Lee 2006).
WSN
Wireless Sensor Network (WSN) adalah sistem kompleks yang terdiri dari node-node sensor otonom yang
didistribusikan pada suatu area untuk melakukan tugas
tertentu. Node-node tersebut berkomunikasi secara nirkabel dan tersusun pada suatu jaringan untuk saling bekerja sama. Node-node sensor ini mengintegrasikan
kombinasi antara penginderaan, komunikasi nirkabel,
pemrosesan sinyal, serta kemampuan penyimpanan (Langendoen 2008).
Setiap node menggabungkan transceiver radio untuk menyediakan komunikasi dan unit pengolahan agar
dapat memproses data. Setiap node sensor memiliki
kemampuan untuk mengukur dan memantau fenomena
lingkungan. Biasanya satu buah node tidak cukup baik
digunakan untuk mengoleksi data pada area lokal ter-
tentu.
Tugas jaringan sensor nirkabel adalah untuk menghubungkan node, mengumpulkan data lingkungan tertentu,
dan mendistribusikannya melalui jaringan. Node-node
sensor kemudian secara kolaboratif mengumpulkan informasi menurut tugas dan tujuan aplikasi yang telah
ditetapkan. Dari sudut pandang sistem, tujuan utama
dari WSN adalah untuk menghasilkan informasi berarti
secara global dari data-data yang dikumpulkan secara
lokal (Antoniou dan Pitsillides 2007).
Kemajuan terkini baik pada teknologi wireless dan
sensor telah menyebabkan meningkatnya kemampuan
WSN untuk diterapkan di berbagai aplikasi. WSN sudah
banyak diterapkan untuk membantu kepentingan militer,
industri, sipil, medis, fasilitas umum, pertanian presisi,
serta proses monitoring dan kontrol.
Bersamaan dengan meningkatnya kemampuan WSN,
kompleksitas dan harapan dari aplikasi WSN juga ikut
meningkat. WSN diharapkan dapat menjadi platform
untuk aplikasi berskala besar yang dapat mengerjakan
beberapa tugas seperti pemantauan berkala, pelaporan
berdasarkan kejadian, tracking, prediksi, identifikasi,
dan sebagainya. Suatu aplikasi WSN akan mendefinisikan fungsionalitas, kebutuhan, serta target lingkungannya untuk desain WSN yang akan dirancang (Blagojevic et al 2009).
Langendoen (2008) menyatakan bahwa pada umumnya WSN diharapkan untuk dapat beroperasi selama
beberapa tahun serta berfungsi secara otonom tanpa
banyak kontrol dari lingkungan luarnya. Di samping
itu, WSN juga diharapkan untuk robust atau tidak rentan
akan kesalahan-kesalahan seperti node failures, interferensi, dan sensor errors. Di satu sisi lain, WSN dibatasi oleh ukuran memori dan kemampuan pemrosesan
yang terbatas, sumber daya komunikasi yang tidak dapat
di-andalkan, dan yang teramat penting adalah sumber
energi yang terbatas (Chen dan Yang 2006).
Dengan demikian, tujuan utama dari banyak arsitektur WSN adalah untuk memaksimalkan waktu hidup
jaringan dengan melakukan pertukaran terhadap beberapa kinerja sistem yang potensial seperti throughput, latency, dan reliability untuk mengurangi konsumsi energi.
Pertukaran antara waktu hidup yang lebih lama dengan kriteria kinerja yang diinginkan harus disesuaikan
dengan tujuan jaringan sensor tersebut beserta kebutuhan
pengaplikasiannya. Untuk memenuhi kepentingan dalam
memperpanjang masa hidup jaringan, kebanyakan WSN
akan meminimalkan komunikasi radio, mengingat komunikasi radio menghabiskan daya yang paling besar
Analisis Kinerja dan Konsumsi Daya Protokol Routing LEACH pada Topologi Berbasis Klaster Jaringan
Sensor Nirkabel 4/9
Selain dapat membentuk klaster dari node-node normal, suatu cluster head juga dapat dikelompokkan untuk
membuat klaster baru yaitu klaster yang terdiri dari beberapa cluster head. Sebagai hasilnya, susunan node-node
seperti ini akan membentuk suatu hierarki. Karena data
dapat berpindah dari klaster yang rendah ke klaster yang
lebih tinggi, maka pertukaran data dimungkinkan untuk
Analisis Kinerja dan Konsumsi Daya Protokol Routing LEACH pada Topologi Berbasis Klaster Jaringan
Sensor Nirkabel 5/9
berpindah lebih cepat di dalam jaringan. Routing berbasis klaster mengimplementasikan baik one hop routing
maupun multi hop routing (Cobo 2007).
Protokol Routing LEACH
QoS merupakan sekumpulan parameter yang menunjukkan kualitas layanan suatu jaringan dan kemampuan
jaringan tersebut dalam menjalankan aplikasi-aplikasi
dengan kinerja sesuai dengan yang dibutuhkan. Dengan
mengukur QoS dapat diketahui kondisi suatu jaringan
dan dapat dilakukan penyesuaian pada jaringan tersebut terhadap aplikasi yang akan digunakan. Beberapa
parameter QoS yang diukur pada penelitian ini antara
lain:
Throughput: Pada penelitian ini throughput merujuk pada besar total semua paket yang diterima
(Total Received Bits) oleh seluruh node tujuan setiap detiknya yang dituliskan dalam satuan Mbps
(Oh et al 2008). Perumusan throughput dapat dilihat pada persamaan 1.
T hroughput =
TotalReceivedBits
(1)
EndTime StartTime
Delay: Selang waktu antara mulai dikirimkannya paket sampai paket diterima di node tujuan
(Szigeti dan Hattingh 2004). Pada penelitian ini
delay yang dihitung adalah rata-rata delay dari
seluruh paket yang berhasil dikirimkan. Perumusan delay dapat dapat dilihat pada persamaan 2.
Delay =
(ReceivedTime SentTime)
(2)
ReceivedPackets
ReceivedPackets
SentPackets
(3)
Analisis Kinerja dan Konsumsi Daya Protokol Routing LEACH pada Topologi Berbasis Klaster Jaringan
Sensor Nirkabel 6/9
Total Energy Consumed for Sensing (Esen ): Total daya yang diperlukan untuk melaku-kan sensing pada cluster based sensor network dapat dihitung menggunakan persamaan 6. Es adalah satuan
energi untuk penginderaan satu titik sampel. Penggunaan daya bagian ini sama untuk semua jaringan
sensor.
Esen = NLEs
(6)
Total Energy Consumption (E (1)total): Keseluruhan total daya yang diperlukan untuk berkomunikasi, melakukan komputasi, dan sensing pada
cluster based sensor network dapat dihitung menggunakan persamaan 7.
E (1)total = E (1) comm + E (1) comp + Esen (7)
Loss of Energy per Message Being Sent: Menurut Salazar (2010), penggunaan daya karena jumlah pesan yang dikirim dapat disimulasikan dengan menggunakan rumus persamaan 8.
Gambar 5. Cluster based sensor network (Kaur dan Garg 2012)
Energy = Energy
Total Energy Consumed for Communication
(E (1) comm): Pada cluster based sensor network,
total daya yang diperlukan untuk berkomunikasi
dapat dihitung menggunakan persamaan 4. M
adalah jumlah bit kuantisasi, L adalah panjang
frame sinyal, Eelec adalah energi yang dikonsumsi
untuk menjalankan sirkuit elektronik, dan f s
adalah suatu amplifier untuk energy factor.
E (1) comm = 2(N 1)MLEelec +ML f s = 0 2 i, , i 6=
(4)
Total Energy Consumed for Computation
(E (1) comp): Total daya yang diperlukan untuk
melakukan komputasi pada cluster based sensor
network dapat dihitung menggunakan persamaaan
5. Ec adalah satuan energi untuk komputasi. Komputasi yang dimaksud secara umum terdiri dari
tiga bagian, yaitu kuantisasi, prewhitening, dan
iterasi dari algoritme fast fixed-point yang masingmasing diaproksimasikan sebagai LEc , N 2 LEc dan
L2 EC .
E
(1)
BroadcastingRange EnergyPerMessage
100
(8)
Loss of Energy Due to a Message Being Received: Suatu daya digunakan tidak hanya saat
me-ngirimkan pesan, akan tetapi saat menerima
pesan juga. Persamaan 9 menunjukkan rumus
yang digunakan untuk menghitung daya yang dipakai ketika menerima sebuah pesan.
Energy = Energy
EnergyPerMessage
(9)
100
(10)
Analisis Kinerja dan Konsumsi Daya Protokol Routing LEACH pada Topologi Berbasis Klaster Jaringan
Sensor Nirkabel 7/9
dan pendidikan. Sejak dirilis pada tahun 2009, ns-3 didesain, diurus, dan dikembangkan di tengah-tengah komunitas penelitian. Simulator jaringan ns-3 mendukung protokol TCP, protokol-protokol routing, dan protokol multicast dari jaringan yang berbasis kabel maupun nirkabel
dalam lingkungan yang dikendalikan dan berskalabilitas. Simulator jaringan ns-3 tidak backwards-compatible
dengan pendahulunya yaitu ns-2. Perbedaan antara ns2 dengan ns-3 adalah pada ns-3 simulasi dan model
jaringan ditulis langsung menggunakan bahasa tingkat
tinggi yaitu C++ dan Python yang menggantikan bahasa
OTcl pada ns-2. Di samping itu, pada ns-3 juga terdapat
user interface dan animator simulasi yang baru seperti
NetAnim serta tools konfigurasi yang masih dalam pengembangan. Sampai tahun 2014, kurang lebih terdapat
750 publikasi di bidang jaringan komputer yang diterbitkan oleh jurnal besar seperti IEEE dan ACM Digital
Libraries menggunakan simulator jaringan ns-3 (nsnam
2015).
Analisis Permasalahan
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hal-hal yang
berkaitan secara langsung terhadap jaringan sensor nirkabel dan parameter-parameter yang akan digunakan untuk menentukan sebuah jaringan sensor nirkabel yang
efisien dari sisi penggunaan daya terutama pada topologi
jaringan sensor nirkabel yang berbasis klaster.
Di sejumlah publikasi yang membahas protokol komunikasi untuk WSN, network lifetime sering disebutkan
sebagai sasaran optimasi jaringan yang penting. Hal ini
berkaitan secara langsung dengan penggunaan daya oleh
node sensor yang menggunakan sumber daya terbatas
seperti baterai untuk bekerja mengirim dan menerima
paket data.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah rancangan jaringan WSN yang memperhatikan sisi green ICT (Information and Communication Technology) khususnya pada
efisiensi penggunaan daya sehingga dapat membentuk
suatu jaringan sensor nirkabel yang memiliki network
lifetime yang lebih lama.
Penyusunan Skenario Simulasi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merancang jaringan beserta skenario simulasinya. Simulasi dilakukan untuk jaringan sensor nirkabel dengan topologi
star, mesh, dan cluster based sensor network. Akan
tetapi, fokus pembahasan utama pada analisis konsumsi
daya akan lebih dalam untuk topologi cluster based sensor network.
Pada simulasi yang akan dikerjakan, protokol routing WSN yang digunakan adalah LEACH. Protokol routing LEACH dipilih karena algoritme clustering seperti
LEACH dan variasinya memiliki cara kerja yang dapat
mengoptimalkan waktu hidup baterai pada jaringan sensor. Di samping itu, protokol routing LEACH adalah protokol yang terkemuka dalam bidang riset WSN khususnya untuk efisiensi pemakaian daya listrik. Ditambah
lagi, protokol LEACH bekerja pada topologi WSN yang
berbasis klaster.
Pertimbangan dalam memilih simulator jaringan ns3 pada penelitian ini dikarenakan simulasi dan pemodelan jaringan di dalam ns-3 dapat ditulis secara langsung dengan bahasa tingkat tinggi yaitu C++ dan Python
sehingga library-library pada bahasa tersebut yang bersangkutan dengan penelitian seperti energy-module.h
dapat dimanfaatkan. Ditambah lagi, penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kodali dan Aravapalli (2014)
berhasil mengimplementasikan protokol routing LEACH
pada simulator ns-3.
Beberapa aplikasi atau environment yang perlu disiapkan di dalam sistem operasi untuk meng-install simulator ns-3 adalah IDE (Integrated Development Environment) QtCreator, gcc compiler untuk C++, g++ untuk
Python, mercurial, bazaar, valgrind debugger, GNU Scientific Library (GSL), Network Simulation Cradle (nsc),
tcpdump, DBMS SQLite, dan Sphinx (nsnam 2015).
Simulasi dilakukan menggunakan komputer dengan
spesifikasi berikut ini:
1.
2.
3.
4.
Analisis Kinerja dan Konsumsi Daya Protokol Routing LEACH pada Topologi Berbasis Klaster Jaringan
Sensor Nirkabel 8/9
Topologi
Network Diameter
Network Size
Star
Mesh
2(r-1)
N nodes
r*r mesh
where r= N
Cluster Based
Sensor Network
2(h-1)
h=ceil(log2N)
Analisis Hasil
Analisis dilakukan pada data hasil simulasi yang telah
dikerjakan. Percobaan dalam bentuk mengklasterkan
paket data yang dikirim pada jaringan sensor nirkabel
terutama pada topologi cluster based sensor network
yang telah di-setup, akan dilihat pengaruhnya terhadap
besaran bandwidth yang digunakan serta total daya yang
diperlukan. Parameter-parameter yang digunakan dalam
analisis antara lain:
1.
2.
3.
4.
[4]
[5]
[6]
[7]
Kaur G, Garg RM. 2012. Energy Efficient Topologies for Wireless Sensor Networks. International Journal of Distributed
and Parallel Systems (IJDPS). 3(5):179192.doi:10.5121/ijdps.2012.3516.
[8]
[9]
[10]
[11]
Throughput
Delay paket rata-rata
Packet Delivery Ratio
Total Energy Consumption/Loss of Energy
Jadwal Kegiatan
Penelitian ini akan dilakukan mengikuti rincian kegiatan
seperti tercantum pada Tabel 2.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
Analisis Kinerja dan Konsumsi Daya Protokol Routing LEACH pada Topologi Berbasis Klaster Jaringan
Sensor Nirkabel 9/9
Nama
Kegiatan
Nov
Des
Kolokium
Implementasi Penelitian
Analisis Hasil
Penyusunan Makalah Seminar dan Skripsi
Seminar Tugas Akhir
Sidang Tugas Akhir
Revisi Skripsi dan Penyelesaian SKL
[12]
[13]
[14]
[15]
Salazar A. 2010. Wireless Sensor Network Simulator [tesis]. Texas (US): A&M University.
[16]
Szigeti T, Hattingh C. 2004. End-to-End QoS Network Design: Quality of Service in LANs, WANs,
and VPNs. Indianapolis (US): Cisco Press.
[17]
Tian D, Georganas ND. 2002. A CoveragePreserving Node Scheduling Scheme for Large
Wireless Sensor Networks. Di dalam: Proceedings
of The 1st ACM International Workshop on Wireless Sensor Networks and Applications (WSNA
02) [Internet]. 2002 September 28; Atlanta, Georgia. New York (US): ACM. hlm 32-41; [diunduh
2015 Mei 28].
[18]
Trathnigg T, Jurgen M, Weiss R. 2008. A LowCost Energy Measurement Setup and Improving
the Accuracy of Energy Simulators for Wireless
Sensor Networks. Di dalam: Proceedings of The
Workshop on Real-World Wireless Sensor Networks
(REALWSN 08) [Internet]. 2008 April 2-4; Glasgow, Scotland. New York (US): ACM. hlm 31-35;
[diunduh 2015 Mei 28].
[19]
Zheng J, Lee MJ. 2006. A Comprehensive Performance Study of IEEE 802.15.4. Di dalam: Phoha
S, La Porta TF, Griffin C, editor. Sensor Network
Operations. Wiley-IEEE Press. hlm 218-237.